Anda di halaman 1dari 8

MODUL PERKULIAHAN

Metode
Observasi &
Wawancara
Orie nt as i Obs e rv as i d an Wa wa nca ra
Ob s e rvas i & Waw anc ar a s eb ag ai Alat Di ag nos t ik

Fakultas
Psikologi

Program
Studi
Psikologi

01

Kode MK

Disusun Oleh

MK 61103

Muhammad Ramadhan, M.Ps


Psikolog

Abstract

Kompetensi

Modul berisi mengenai pemahaman


metode observasi dan wawancara.
Disamping itu, peranan metode
observasi dan wawancara sebagai alat
diagnostik

Mahasiswa mampu memahami dan


menjelaskan pengertian dasar dan
metode observasi dan wawancara

Metode Observasi
I.

Tatap
Muka

Observasi

Proses observasi perilaku secara sedrehana melibtkan observasi sacara langsung


dan sistematis mencatat perilaku , biasanya perlaku yang muncul dalam situasi apa adanya.
Sebagai contoh pada saat peneliti meenobservasi anak-anak dalam taman bermain atau
perilaku burung di dalam hutan. Teknik pnguuran ini pada umumnya menghadapi 2
permasalahan, diantranya :
a. Dikarenakan tujuan utama untuk mendapatkan perilaku senatural mungkin , hal
penting yang harus diperhatikan adalah perilaku tidak digangu atau dipengaruhi olah
kehadiran pengamat.
b. Observasi dan pengukurannya membutuhkan derajat interpretasi subjektivitas oleh
observer. Contohnya ketika observer berusaha mengartikan perilaku yang tampak
dalam suatu situasi.
Quantifying Observation
Observsi perilaku sering melibatkan hasil observasi di terjemahkan dalam nilai angka yang
dapat digunakn untuk mengambbarkan individu ataupun kelompok. Teknik untuk membuat
hasil observasi menjadi nilai angka dapat ditempuh dengan tiga cara, yaitu :

Metode frekuensi.

Metode ini melibatkan jumlah setiap spesifik perilaku yang muncul dalam rentang waktu
periode yang ditentukan.

Metode Durasi

Metode ini melibatkan pencatatan seberapa lama individu melakukan spesifik perilaku
selama rentang waktu yang ditentukan.

Metode Interval

Metode yang melibatkan dimana periode observasi dibagi dalam rentang interval waktu
tertentu, dan dilakukan pecatatan apakah perilaku spesifik muncul dalam tiap-tiap interval
tersebut.
Metode frekuensi dan durasi seringkali dipakai dalam observasi perilaku, namun dapat
memberikan kesalahan pengukuran dalam beberapa situasi. Sebagai contoh , burang
bernyanyi . metode interval adalah cara untuk mendapatkan yang seimbang dalam
mewakili pengukuran.
Sampling Observation

201
5

Pengantar Psikodiagnostikl
Muhammad Ramadhan M.Psi, Psikolog

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Ketika observer dituntut dalam situasi yang kompleks , adalah tidak mungkin untuk
mengobservasi seluruh individu dan melakukan pencatatan salah satu penctatan pada
situasi tersebut adalah dengan melakukan ulang untuk beberapa dan melakukan informasi
sebanyak mungkin. Solusi kedua adalah dengan mengunakan sampel dari suatu observasi
daripada melakukan tontonan ulang . Dlam tahapan ini proses samling observasi dibagi
dalam periode waktu interval. Proses sampling terdiri tiga cara prosedur :

Time sampling

Yaitu observasi dalam satu interval, lalu berhenti sejanak untuk menctat seluruh hasil
observasi.

Siklusnya

digambarkan

observasi-record-observasi-record

di

lanjutkan

sepangajang interval.

Event sampling

Yaitu mengidentifikasi suatu peritiwa taua perilaku untk di obsevasi dan dicatat selama
interval pertam, lalu obserser menggati pada peristiwa atau perilaku yang berbeda pada
interval selanjutnya, sampai mendapatan keseurhan data dalam rentang periode teretentu.

Individual sampling

Yaitu melibatkan satu partisipan untuk di observasi slama interval pertama, lalu menganti
perhatiannya untuk ndivid yang du pada interval selanjutnya.
Content Analysis and Archival Research
Kadang kala observasi perilaku dapat dilakukan pada siuasi yang tidak melibatkan
pengamatan secara langsung pada perilaku yang akan terjdi. Sebagai contoh mengukur
perilaku melalui film atau buku dan kemungkinan untuk mempelajari dokumen-dokumen
yang mencatat perilaku atau yang muncul di masa lampau. Ketika peneliti mengukur
perilaku atau kejadian pada buku , film, atau media lainnya pengukuran ini disebut content
analysis . dan pada saat mengti dari catatan-catanan perilaku dari catatansejarah disebut
archiva research. Sebagai contoh :
Secara khusus pengukuran ini melibatkan proses , yaitu :
Membangun kategori perilaku melalui mendefinisikan secara khusu pada setiap situasi
termasuk setiap kategori yang diukur, sebagai contoh daftar contoh khusu yang
dipersiapkan untuk mndefinisikan kekerasan tv
Menggunakan metode frekuensi, metode durasi, tau metode interval untuk mendapatkan
nilai pada setiap kategori perilaku. Sebagai contoh pengamat mencatat bagaiaman banyak
contoh kkekerasan yang dilihat dalam 30 menit di program TV atau bagaimana aksi disiplin
muncul pada catatan sekolah.

201
5

Pengantar Psikodiagnostikl
Muhammad Ramadhan M.Psi, Psikolog

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Mengunakan pengamatan berganda untuk pengukuran prosess , sehingga mendapatkan


pengukuran untuk reliabiltas diantara pengamat.
Jenis Observasi
Pada umumnya terdapat tiga jenis observasi, diantaranya:

a. Naturalistic Observation
Pada saat pengamat mengobservasi dan mencatat perilaku pada situasi sewajarnya dan
seharusnya tanpa intervensi apapun. Padaa observasi jenis ini peneliti secara sewajarnya
mencatat segala kemungkinaan yanga terjadi (inconspicuous & unobtrusive).
Sebagai contoh:
Observasi naturalistis berguna pada mengambarkan kedaan sebaenarnya dengan derajat
validitas yang tinggi karena perilaku memang terjadi sewajarnya dilingkuang dan tidak
direekayasa seperti dilabotarium. Suatu keterbatasan naturalistisobservation adalh waktu
yang dibutuhkan cukup lama.

b. Participant Observation
Pada saat pengamat tidak mengobservasi dari kejuhan dalam lingkungan seharusnya.
Peneliti berinteraksi dengan partisipan dan menjadi salah satu dari bagian dari mereka untuk
diobservasi dan mencatat. Observasi jenis ini membutuhkan situasi yang memenag
sewajarnya tanpa rekayasa. Keutamaan dari observasi jenis ini peneliti mempunyai
penagalam sebagai partissipan dalam kajiannya sehingga ia mendapatkan perspektif
mendalam, masukan nyata pada perilaku atau peristiwa yang dikajinya. Disamping itu
medapat derajat validitas yang tinggi karena perilaku yang diukur pada lingkungan nyata ,
tidak seperi di labotarium.

c. Contrived Observation
Observasi jenis ini, perilaku yang hendak diamati diatur sedemikian rupa untuk dapat dilihat
munul dalam suatu situasi yng ditetntukan .pada umunya dalam konteks labotarium.
Sebagai contoh melihat interaksi anatar anak dan orang tua pada saat menyeleesaikan
masalaah. Observasi ini mungkin saja dijalan dalam lingkungan dan situasi yang alamiah
sehari-hari, namun pengaturan di lingkungan di jalankan untuk memberikan observasi dan
mencatat perilaku tersebut. Contoh :
Keutaama dari observasi jenis ini pengamat tidak perlu menggu waktu yang lama pada saat
perilaku muncul untuk diamatai. Namun kekurangan pada jenis observasi ini mungkin
kehilanagan esesnsi natatural dari perlikau yang hendak dikaji.
201
5

Pengantar Psikodiagnostikl
Muhammad Ramadhan M.Psi, Psikolog

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Kelebihan dan Kelemahan Teknik Observasi


Berdasarkan penjabaran tiga jenis observasi yang ada dapat disimpulkan mengenai
kelebihan dan kekurangan dari setiap jenis observasi

Jenis Observasi
Naturalistic Observation

Kelebihan
Perilaku diobsrvasi
siatuasi

dalam
alamiah.

amat berguna untuk perilaku


yang

tidak

dimanipulasi.

perilaku nyata diobservasi dan


Perticipant Observaation

dicatat.
Ketik

pengamatan

diliangkungan alamiah tidak

Kekurangan
Memakan waktu lama.
Mempunyai
potensi
dipengaruhi

dari

observer.

berpengaruh

pada

subjektivitas interpretasi
Memakan waktu lama.
Mempunyai potensi

untuk

kehilangn objektivitas.
Bertmahanya
pemgaruh

mungkin.
mendapatkan

iinformasi

observer.

selangkap-lengkapnya.
partisipan
Structured Observation

memberikan

padangan unik
Tidak harus menunggu waktu
lama

untuk

Kurang alamiah

mengamati

perilaku yang dituju.

Metode Wawancara
I . Pengertian Wawancara
Setiap hari kita selalu berkomunikasi, wawancara dapat digambarkan dengan
berbicara face to face namun wawancara sebagai salah satu alat peilaian psikologis tidak
hanya sekedar melibatkan pembicaraan.wawancara memebeerikan kesempatan yang tidak
hanya

isi

pembicaraan

yang

dikatakan

oleh

responden

namun

bagaiman

ia

meengatakannyauntuk lebih khususnya pewawancara mencata perilaku vrbal dan non


berbal. Termasuk didalmanya bahasa tubuh, ekspresi, kontk matareaksi dan keinginan
dalam berkerjasama selama proses wawancara. Dikarenakan untuk mendapatkan informasi
non verbal sebaikanya wawancara sebiknya dilakukan secara langsung face to face.
Meskipun begitu wawancara dapat dilakukan dalam forat yang berbeda , dianataranyaa
dengan telepon. Pewawnacara dapat mendapatkan informasi dengan respon yang diberikan
dari pertanyaan-pertanyaan dan nada suara yang diutarakan sewaktu menjawab pertanyaan
201
5

Pengantar Psikodiagnostikl
Muhammad Ramadhan M.Psi, Psikolog

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

tersebut. Wawancara juga dapat dilakukan dalam beberapa cara dengan media elektronik
seperti chat online, email, dan pesan singkat.
Sehingga wawancara sebagai suatu metode yang digunkan untuk mendapatkan
informasi dengan mengunakan komunikasi langsung yang melibatkan interaksi timbale balik
(reciprocal exchange).
Wawaancara dapat digunkana dalam beberapa area psikologi. Dapat membantu
untuk membuat diagnosis, treatment, seleksi, atau keputusan lainnya. Sebagai contoh :
psikolog penddidikan membantu dalam merencnakana intervensi atau penemptan kelas.
Dengan menghadirkan beberapa pertanyaan terstruktur dengan tujuan untuk mendapatkan
sejumlah informasi yang dilaporkan melalui jawaban mengenai sikap, opini, karakteristik
pribadi, dan perilaku. Tujuan besar wawancara untuk mendapatkan gambaran besar
mengenai fenomena yang dikaji.

Jenis Pertanyaan
Terdapat beberapa jenis pertanyaan untuk tujuan wawancara, dimana perbedaan jenis tipe
pertanyaan akan berakibat pada jenis analisis statisktik dan interpretasinya. Pada bahasan
ini kita mefokuskan pada tiga jenis tipe pertanyaan yang masing-masing memilki kelbihan
dan kekurangannya masing-masing.
Pertanyaan Open-Endeed
Pada jenis pertanyaan ini , bersifat sederhana untuk menjelaskan suatu topic dan memint
respon partisipan terhadap topic tersebut. Sebagai contoh :
Apa pedapat anda mengeni tersedia kantin di universitas ?
Menurut pandangan ada apa faktor yang paling penting dalam menentukan universitas ?

Pada tipe pertanyaan ini individu akan memndapatkan fleksibelitas dalam bagaimana

harus menjawab. Bagiaman tiap individu mengemukakakan pendapatnya.


Meskipun pertanyaan mengiring pada sebuah topik.
Kekurangannya pada kemungkinan untuk membandingkan atau merangkumnya.

Sebagai contoh : individu mungkin merespon pada daftar makanan yang sebaiknya ada,
atau menyarakan tempat menjual yang baru.
Jawaban sulit untuk dirangkum atau dianalisa pada metode satatitik sederhanan. Hal
ini dikarenakan partissian kemungkinan merespon dengan berbeda dan kesulitan untuk
membauat rata-rata yang berarti. Seringkali peneliti haruslah membuat interpretasi subjektif
pada jawaban, seperti pada mengklasifikasikan respon sebagai respon positif dan negatif.
201
5

Pengantar Psikodiagnostikl
Muhammad Ramadhan M.Psi, Psikolog

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Hingga respon terhadaap pertanyaan openendde amat sanagat tergantung pada kemapuan
atau keinginan participant untuk menyampiakan pemikirannya.

Pertanyaan Tegas (Restricted)


Pertanyaan dengan keterbatasan sejumalah alternative jawaban, seperti pertanyaan
pilihanganda, restricted bertanya kepada participant untuk memilih jawaban terbaik atau
jaewaban yang paling tepat dalam serangkaian pilihan.
Sebagai contoh :
1. Jika pemilihan akan dilakuakan hari ini, siapa yang akan anda pilih ?
a. Sdr. Jones
b. Sdri. Susi
c. . Sdr. Smith
2. Salah satu hal yang paling tepat mendeskripsikan pekerjaan anda ?
a. Kerah biru.
b. Kerah putih
c. Professional.

Dikarenakan prosedur pertanyaan terbatas dan ditentukan pada serangkaian


response , maka memudahkan untuk menanalisa dan merangkum jawabannya. Data yang
dikumpulkannya pun daitabulasi dan dilaporkan dalama bentuk persentase atau proporsi
dari participant yang pilih. Hal ini juga kemungkinan untuk mendapatkan informasi kuantitatif
dari response yang dibatasi.
Selain itu, elemen open-endeded question dapat di sertakaan pada tipe pertanyaan
restricted dengan memberikan kolom tersendiri apabila participant tiak memilih dari
alternative jawaban yang disediakan.
1. Tempat manakah yang menjadi tempat supermarket favorit anda ?
a. Jones & Bederman
b. Macys
c. Marx
d. Mcreynolds

201
5

Pengantar Psikodiagnostikl
Muhammad Ramadhan M.Psi, Psikolog

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Pertanyaan rating scale.


Tipe pertanyaan yang meminta partisipan untuk merespon dengan menetukan nilai taua
menetukan skala yang ada. Pada umumnya digunakan skala 5 untuk tingkat individu
kesetujuan atau ketidak setujuan pada pernyataan sederahana.
1. Sangat tidak setuju
2. Tidak setuju
3. Ragu-ragu
4. Setuju
5. Sangat setuju

Daftar Pustaka
Kerlinger. Fred N. 2004. Asas-asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Universitas Gadjah
mada,
Stewart, J.C., Cash, W.B. (2000). Interviewing: Principles and Practices. United States of
America: The McGraw-Hill
http://www.udel.edu/CSC/pdf/behav_interview.pdf

201
5

Pengantar Psikodiagnostikl
Muhammad Ramadhan M.Psi, Psikolog

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai