Anda di halaman 1dari 19

Dr. Dewi indrapangastuti, M.Pd.

• Observasi sering juga disebut pengamatan.


• Observasi sering digunakan untuk menelusuri atau mencari tahu
suatu hal dari sebuah fenomena.
• Observasi biasanya dilakukan dengan meninjau, mengawasi dan
meneliti suatu obyek, hingga mendapat data yang sifatnya valid.
• Banyak bidang ilmu pengetahuan yang membutuhkan atau sering
menggunakan observasi. Proses pengamatan ini bisa dilakukan
dengan menggunakan pengamatan langsung, wawancara, dan
metode lainnya.
• Apa itu observasi?
• Menurut Muhammad Ilyas Ismail dalam buku Evaluasi Pembelajaran: Konsep Dasar,
Prinsip, Teknik, dan Prosedur (2020), observasi dapat diartikan sebagai salah satu teknik
pengumpulan data yang sifatnya lebih spesifik dibanding teknik lainnya.
• Larry Christensen Observasi adalah cara untuk mendapatkan informasi penting mengenai
orang, karena apa yang dikatakan belum tentu sesuai dengan yang dikerjakan.
• Sutrisno Hadi Obervasi merupakan sebuah proses yang sangat kompleks, terdiri atas
berbagai macam proses, baik biologis maupun psikologis, yang mana lebih
memprioritaskan proses ingatan serta pengamatan.
• Creswell Observasi adalah proses pemerolehan data dari tangan pertama, dengan cara
melakukan pengamatan orang serta lokasi dilakukannya penelitian.
• Patton Observasi merupakan metode yang sifatnya akurat dan spesifik untuk
mengumpulkan data dan mencari informasi mengenai segala kegiatan yang dijadikan
obyek kajian penelitian.
• Margono Seperti dikutip dalam buku Pengantar Microteaching (2020) karya Uswatun
Khasanah, Margono mendefinisikan observasi sebagai teknik untuk melihat dan
mengamati berbagai perubahan fenomena sosial yang terus tumbuh serta berkembang.
• Suharsimi Arikunto Observasi adalah proses pengamatan langsung suatu obyek yang ada
di lingkungan, baik yang sedang berlangsung ataupun masih dalam tahapan, dengan
menggunakan penginderaan. Observasi dilakukan secara sengaja atau sadar, sesuai
urutan yang ditentukan.
• Gibson, R.L. dan Mitchell. M. H. Observasi merupakan teknik yang digunakan sebagai
seleksi derajat untuk menentukan sebuah keputusan serta konklusi terhadap orang yang
sedang diamati.
• dijelaskan jika secara umum observasi bertujuan mengumpulkan data
yang digunakan untuk menjawab berbagai permasalahan yang
muncul.
• Selain mengumpulkan data, observasi dilakukan dengan tujuan
mendapatkan sebuah kesimpulan mengenai obyek yang diamati.
• Observasi juga bertujuan untuk menggambarkan sebuah obyek dan
segala hal yang berhubungan dengan obyek yang dikaji.
Ciri-ciri observasi Menurut Walidjo dalam Teknik Observasi
(Kapita Selekta Metodologi Penelitian (2020)),
• Observasi mempunyai sasaran yang khusus Artinya observasi dilakukan untuk
mencapai sasaran khusus yang diinginkan oleh observer (orang yang melakukan
observasi).
• Observasi dilakukan secara sistematis Artinya observasi dilakukan dengan cara
yang sistematis, terstruktur, dan mempunyai prosedur.
• Agar dalam penerapannya, observasi dapat berjalan dengan baik. Observasi
membutuhkan pencatatan dengan segera Artinya segala detail kecil yang ditemui
dalam proses observasi harus sesegera mungkin dicatat agar tidak lupa dan demi
menghindari hilangnya informasi penting
• Observasi juga bisa dilakukan secara tidak langsung dengan cara mendengarkan
penjelasan atau cerita narasumber.
Tujuan Observasi
1. Menggambarkan objek dan segala hal yang berhubungan melalui
pengamatan pancaindera
2. Mendapatkan kesimpulan
3. Mendapatkan data atau informasi
Manfaat Observasi
1. Hasil observasi bisa dikonfirmasikan dengan hasil penelitian untuk mendapatkan
keakuratan data dan juga membuktikan bahwa data yang dibuat adalah akurat.
2. Deskripsi pada observasi bisa menjelaskan fakta yang terjadi.
3. Pembaca mampu menafsirkan hasil observasi atau hasil penemuan dan juga berbagai
interpretasinya.
4. Hasil observasi bisa menjelaskan suatu peristiwa yang bisa teruji kualitas dan
spekulasinya berdasarkan aturan atau kaidah yang valid dan objektif, serta
menggambarkan dunia nyata.
5. Di dalam hasil observasi, mencatat suatu peristiwa yang secara runtut atau kronologis
terjadi, sehingga tidak bertele-tele atau tidak berbelit-belit.
6. Hasil observasi mampu menambah wawasan dan pengetahuan yang sebelumnya kita
belum tahu, menjadi tahu berdasarkan kegiatan observasi yang dilakukan.
7. Peralatan dan teknologi yang digunakan dapat merekam proses dan hasil observasi
secara permanen.
8. Hasil observasi atau kegiatan observasi bisa dikombinasikan dengan metode yang lain.
Kelebihan Observasi
1. Observasi bisa mencatat perilaku pertumbuhan atau hal-hal terkait
fenomena objek ketika kejadian berlangsung.
2. Observasi bisa memperoleh data dari subjek secara langsung, baik
melalui komunikasi verbal atau nonverbal. Pengamatan pada anak-anak
kecil lebih mudah dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini karena
anak-anak bisa mengungkapkan perilaku atau jawaban yang tidak valid
atau pura-pura.
Kelemahan Observasi
1. Observasi memiliki kelemahan yakni perlu waktu lama untuk
melakukan proses pengamatan untuk mengamati suatu kejadian atau
peristiwa tertentu.
2. Pengamatan yang dilakukan terhadap sebuah fenomena berlangsung
lebih lama dan tidak bisa dilakukan secara langsung.
3. Kegiatan pengamatan bisa terganggu untuk kejadian, peristiwa, atau
hal-hal yang bersifat pribadi. Misalnya pengamatan perilaku anak yang
mengalami masalah pertengkaran orang tuanya atau konflik tertentu
yang dialami. Biasanya ranah pribadi merupakan kelemahan dari
observasi sehingga kegiatan tidak bisa diamati secara maksimal.
Ciri-ciri Umum Laporan Hasil Observasi
a. Hasil pengamatan atau penelitian yang up to date atau kekinian.
b. Sifat hasil observasi universal.
c. Bahasa yang digunakan dalam hasil laporan observasi yakni
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
d. Observasi membahas mengenai objek tunggal.
e. Hasil laporan observasi tidak menggunakan bagian penutup dan
kesimpulan dari penulis.
Ciri-ciri Kebahasaan pada Teks Laporan Hasil
Observasi
a. Terdapat frasa atau kelompok kata.
b. Terdapat konjungsi misalkan: dan, tetapi, dan lain sebagainya.
c. Mengandung kalimat simplek, yaitu kalimat yang terdiri dari satu verba.
d. Mengandung kalimat kompleks, yaitu kalimat yang terdiri dari dua atau lebih
verba.
e. Memiliki kata kerja atau verba.
f. Mengandung kata benda atau nomina.
g. Menggunakan berbagai istilah.
h. Menggunakan persamaan kata atau sinonim.
i. Menggunakan lawan kata atau antonim.
Struktur Observasi
Pertama, pengamat harus menentukan terlebih dahulu objek yang akan diamati. Setelah
dapat menentukan objek yang akan diamati, pengamat mulai melakukan riset singkat
mengenai objek yang akan diamati.
– Setelah itu, pengamat mulai menyusun jadwal observasi yang terstruktur dan mendetail.
Jadwal ini dibuat agar kegiatan observasi selesai atau dikerjakan sesuai dengan target yang
dimiliki dan tidak melewati batas yang ditentukan.
– Jadwal sudah selesai disusun, pengamat bisa langsung melakukan kegiatan observasi
terhadap objek yang akan diteliti. Tetapi, pengamat juga harus menyiapkan pertanyaan
atau poin penting yang ingin diketahui dari seluruh proses pengamatan tersebut. Hal ini
penting disiapkan agar tidak bingung mencari bahan saat mengamati.
– Saat mulai melakukan kegiatan observasi, pengamat juga harus mencatat hasil observasi
secara lengkap, runut, dan juga detail. Bisa dengan hasil catatan, rekaman, video, atau foto
untuk melengkapi data observasi.
– Tahap kegiatan observasi selesai, pengamat boleh mulai menyusun teks laporan dengan
memerhatikan ketepatan isi, struktur, dan kaidah kebahasaan yang sudah diatur.
Jenis-jenis Observasi
1. Observasi Partisipasi
Pengertian observasi dan jenis-jenisnya yakni observasi partisipasi ini merupakan jenis pengamatan
yang dilakukan dengan aktif terlibat langsung dalam berbagai hal yang sedang diobservasi.
Pengamat harus terjun langsung untuk melakukan proses observasi dan mengamati langsung
sehingga mendapat gambaran yang jelas mengenai apa yang diamati.
2. Observasi Sistematis
Observasi sistematis ini merupakan pengamatan yang dilakukan sesuai prosedur atau ketentuan
yang sudah dirancang sebelumnya tanpa melanggar ketentuan tersebut. Agar dapat melakukan
observasi jenis ini, maka pengamat harus menentukan dulu faktor yang mendasari untuk melakukan
pengamatan.
3. Observasi Eksperimental
Pengertian observasi dan jenis-jenis yang merupakan observasi eksperimental ini dilakukan dengan
melakukan tindakan untuk mengendalikan situasi yang kemudian melakukan pengamatan terhadap
gejala atau fenomena yang diteliti.
Observasi Menurut Peranan Observer
a. Observasi partisipan. Observasi yang mana observer ikut aktif di
dalam kegiatan observasi.
b. Observasi non-partisipan. Artinya observer di sini tidak ikut aktif di
dalam bagian kegiatan observasi atau hanya mengamati dari jauh.
c. Observasi kuasi partisipasi. Maksudnya adalah observer seolah-olah
turut berpartisipasi namun sebenarnya hanya berpura-pura saja dalam
kegiatan observasi.
Observasi Menurut Situasi
a. Free situation. Di mana observasi ini dijalankan dalam situasi bebas
dan tidak ada hal-hal atau faktor-faktor yang membatasi jalannya
observasi.
b. Manipulated situation. Adalah observasi yang situasinya sengaja
diadakan, tetapi sifatnya terkontrol atau dalam pengontrolan observer.
c. Partially controlled situation. Observasi ini merupakan campuran dari
keadaan observasi free situation dan manipulate situation.
Observasi Menurut Sifatnya
a. Observasi sistematis. Yaitu observasi yang dilakukan lengkap dengan
faktor-faktor yang telah diatur berdasarkan kategori dan masalah yang
hendak diobservasi.
b. Observasi non-sistematis. Merupakan observasi yang dilakukan
tanpa rencana terstruktur sehingga observer dapat menangkap apa
saja yang diamati.
Alat Pencatat Observasi
a. anecdotal records: yaitu melakukan pencatatan tentang kejadian
yang berlaku dengan suatu kasus
b. check list: daftar pengamatan yang diberikan tanda tergantung
bagaimana aspek yang diamati
c. rating scale: mengumpulkan data untuk menjelaskan,
menggolongkan, dan menilai individu atau situasi
c. mechanical devices: alat dengan kemajuan teknologi, misalnya
ponsel, kamera, video recorder, dan lain sebagainya.
– menentukan tujuan,
– menentukan sasaran,
– menentukan ruang lingkup,
– menentukan tempat dan waktu,
– mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan,
– mulai mengadakan observasi,
– mengadakan pencatatan data,
– menyusun laporan.

Anda mungkin juga menyukai