Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yoga Sahputra Ulung

Nim : 195221261

Kelas : AKS 5B

Resume Metopen Kualitatif

TEKNIK PENGUMPULAN DATA (OBSERVASI)


A. Definisi Observasi Menurut Para Ahli:
 Larry Christensen Observasi adalah cara untuk mendapatkan informasi penting mengenai
orang, karena apa yang dikatakan belum tentu sesuai dengan yang dikerjakan.
 Sutrisno Hadi Obervasi merupakan sebuah proses yang sangat kompleks, terdiri atas
berbagai macam proses, baik biologis maupun psikologis, yang mana lebih
memprioritaskan proses ingatan serta pengamatan.
 Creswell Observasi adalah proses pemerolehan data dari tangan pertama, dengan cara
melakukan pengamatan orang serta lokasi dilakukannya penelitian.
 Patton Observasi merupakan metode yang sifatnya akurat dan spesifik untuk
mengumpulkan data dan mencari informasi mengenai segala kegiatan yang dijadikan
obyek kajian penelitian. Margono Seperti dikutip dalam buku Pengantar Microteaching
(2020) karya Uswatun Khasanah,
 Margono mendefinisikan observasi sebagai teknik untuk melihat dan mengamati berbagai
perubahan fenomena sosial yang terus tumbuh serta berkembang.
 Suharsimi Arikunto Observasi adalah proses pengamatan langsung suatu obyek yang ada
di lingkungan, baik yang sedang berlangsung ataupun masih dalam tahapan, dengan
menggunakan penginderaan. Observasi dilakukan secara sengaja atau sadar, sesuai urutan
yang ditentukan. Gibson, R.L. dan Mitchell. M. H.
 Observasi merupakan teknik yang digunakan sebagai seleksi derajat untuk menentukan
sebuah keputusan serta konklusi terhadap orang yang sedang diamati.

Observasi merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan
mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Beberapa informasi
yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan,
kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah
untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan,
untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran
terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.
B. Jenis observasi

Observasi dapat dilakukan secara langsung dengan mendatangi lokasi dan mengamati.
kemudian mencatat hasil pengamatan tersebut dan didokumentasikan sebagai hasil observasi.
Observasi juga bisa dilakukan secara tidak langsung dengan cara mendengarkan penjelasan
atau cerita narasumber.
1. Observasi partisipatif Merupakan jenis pengamatan yang dilakukan dengan aktif terlibat
langsung dalam berbagai hal yang sedang diobservasi. Observer harus terjun langsung
dan melakukan proses yang diamatinya secara langsung. Sehingga bisa mendapatkan
gambaran secara jelas mengenai apa yang diobservasi. Baca juga: Kaidah Kebahasaan
Teks Laporan Hasil
2. Observasi Observasi sistematis Merupakan jenis pengamatan yang dilakukan sesuai
prosedur atau ketentuan yang telah dirancang sebelumnya tanpa melanggar ketentuan
tersebut. Agar bisa melakukan observasi sistematis, observer harus menentukan terlebih
dahulu faktor apa saja yang mendasari dirinya melakukan pengamatan.
3. Observasi eksperimental Merupakan jenis pengamatan yang dilakukan dengan
mengadakan suatu tindakan untuk mengendalikan situasi, dan kemudian melakukan
pengamatan terhadap gejala atau fenomena yang diteliti.

C. Ciri-ciri observasi Menurut Walidjo dalam Teknik Observasi (Kapita Selekta Metodologi
Penelitian (2020)), observasi mempunyai empat ciri penting yaitu:
1. Observasi mempunyai sasaran yang khusus Artinya observasi dilakukan untuk mencapai
sasaran khusus yang diinginkan oleh observer (orang yang melakukan observasi).
2. Observasi dilakukan secara sistematis Artinya observasi dilakukan dengan cara yang
sistematis, terstruktur, dan mempunyai prosedur. Agar dalam penerapannya, observasi
dapat berjalan dengan baik.
3. Observasi membutuhkan pencatatan dengan segera Artinya segala detail kecil yang
ditemui dalam proses observasi harus sesegera mungkin dicatat agar tidak lupa dan demi
menghindari hilangnya informasi penting.
4. Observasi membutuhkan keahlian Artinya observasi membutuhkan keahlian dari
observer, misalnya bagaimana memperhatikan, melakukan proses pengamatan, ketelitian,
dan lain sebagainya.

D. Manfaat Observasi
a. Dapat memperoleh pandangan yang holistik dan menyeluruh,
b. Dapat diperoleh pengalaman secara langsung
c. Dapat memperoleh pengetahuan tentang hal-hal yang kurang atau tidak diamati
orang lain
d. Dapat mengetahui hal-hal yang tidak terungkap dalam wawancara
e. Dapat mengetahui hal-hal yang ada diluar persepsi responden
f. Dapat memperoleh kesan-kesan pribadi

E. Langkah-langkah yang harus dilakukan ketika melakukan observasi


Creswell dalam bukunya mengemukakan sepuluh langkah yang harus dipenuhi ketika
melakukan observasi. Langkah-langkah tersebut antara lain:
1. Memilih lokasi observasi yang tepat, yang memungkinkan peneliti dapat
memahami central phenomenon dengan optimal, dan dapat memperoleh data
dengan jelas ketika melakukan observasi pada lokasi tersebut.
2. Lakukan observasi sederhana sebelumnya dengan melakukan observasi kancah.
Lakukan perkenalan, membina rapport dengan orang-orang yang ada di lokasi
tersebut, dan gali data umum sebanyak mungkin tanpa menimbulkan kecurigaan
dengan orang-orang yang ada di sekitar lokasi
3. Tentukan siapa subjek yang akan diobservasi, kapan observasi akan dilakukan,
dan berapa lama observasi akan dilakukan.
4. Menentukan peran observer dalam observasi yang akan dilakukan. Setelah tahap
ketiga selesai dilakukan, maka peneliti sudah dapat memprediksi kemungkinan-
kemungkinan, kelebihan dan kekurangan dari observasi yang akan dilakukan. Hal
tersebut dapat dijadikan landasan dalam menentukan peran observer dalam
observasi yang akan dilakukan
5. Lakukan observasi berkali-kali untuk mengetahui secara lebih komprehensif
perilaku dan lokasi yang diobservasi. Perlu pengulangan observasi agar
memperoleh validitas dan reliabilitas hasil observasi yang didapat
6. Buatlah fieldnotes dari setiap perilaku yang diobservasi, kemudian lakukan
analisis untuk mencari keterkaitan antara perilaku satu dengan perilaku lainnya.
Pembuatan fieldnotes dilakukan setiap kali melakukan observasi. Dari beberapa
fieldnotes yang dihasilkan, akan dapat ditarik benang merah yang dapat
menggambarkan keterkaitan antara perilaku satu dengan perilaku lainnya.
7. Berikan peta gambaran apa saja yang akan diobservasi, kemudian lakukan
penggabungan antara perilaku, lingkungan, dan informasi lainnya agar dapat
diperoleh gambaran secara lebih komprehensif terhadap elemen-elemen observasi
8. Lakukan pencatatan descriptive fieldnotes dan reflective fieldnotes
9. Dalam peran observer nonpartisipan, lakukan perkenalan dengan subjek yang
akan diobservasi tetapi peneliti jangan terlihat aktif dan interaktif agar
kehadirannya tidak terlalu menjadi sesuatu yang dipersepsi oleh subjek yang
sedang melakukan sesuatu
10. Setelah selesai melakukan observasi, jangan pergi begitu saja meninggalkan lokasi
observasi. Sebaiknya, izin untuk pamit dan mengucapkan terima kasih kepada
orang-orang yang telah membantu proses observasi yang kita lakukan.

Referensi :

Hadjar,  Ibnu, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan,

Jakarta : Raja Grafindo Persada


https://www.kompas.com/skola/read/2021/08/03/164904169/observasi-
pengertian-para-ahli-tujuan-ciri-ciri-dan-jenisnya

Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), Jakarta : Bumi Aksara, 2003).

Anda mungkin juga menyukai