Disusun Oleh :
Cover.............................................................................................................. i
Daftar isi......................................................................................................... ii
1. Pendahuluan ....................................................................................... 1
2. Pembahasan ........................................................................................ 2
2.1 Pengertian pemeriksaan ............................................................... 2
2.2 Audit Ketaatan (Compliance Audit) ........................................... 3
2.3 Definisi Auditing ......................................................................... 4
2.4 Jenis-Jenis Audit dan Fungsi Audit................................................ 5
2.4.1 Jenis – Jenis Audit ............................................................. 5
2.4.2 Fungsi Audit ..................................................................... 5
2.5 Tujuan Audit dan Kebutuhan akan Auditing............................. 6
2.6 Tahapan Dalam Proses Pemeriksaan Kataatan....................... 6
2.6.1 Tahap pengenalan dan perencanaan............................ 6
2.6.2 Tahap audit.................................................................. 7
2.6.3 Tahap Laporan............................................................. 10
2.6.4 Tahap Penindak lanjutan.............................................. 11
Daftar Pustaka ............................................................................................. iii
ii
I. Pedahuluan
Dalam era teknologi dan bisnis yang mengalami perkembangan semakin
pesat dan komperatif meyebabkan peningkatan pesat yang menyebabakan tututan
dari manajemen untuk meningkatkan kedisiplinan kerja dan meningkatkan
kualitas mutu dalam pengelolaaan operasional kerja suatu perusahaan. Disamping
manajemen perusahaan harus mematuhi peraturan yang dibuat perusahaan dan
aturan yang dibuat oleh Pemerintah,Lembaga Keuangan, dan Lembaga Penerbit
saham. Maupun pihak peberi pijaman modal dan Lembaga Asosiasi Usaha.
Maka dari itu perlu dilakukan pemeriksaan kepatuhan atau audit kepatuhan
terhahadp aturan – aturan yang berlaku pemeriksaan atau ginerral audit biasanya
dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik untuk Sektor privat sedangkan untuk
Sektor Pemerintah dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Negara, Badan
Pemeriksa Keuangan Pemerintah Inspektorat Lembaga Negara atau Kemeterian.
Peran dari akuntan dalam pemriksaan ketaatan untuk memetahu aturan – aturan
yang ada yang berjalan secara konsisnten dan sesuai aturan.
1
II. PEMBAHASAN
2.1. Pengertian pemeriksaan
Alvin A. Arens, Raandel J. Elder dan Mark S. Beasley (2003 ;13-15)
dalam bukunya “Auditing And Assurance Services” membedakan jenis
pemeriksaan sebagai berikut :
2.. Operational Audits (Pemeriksaan Operasional)
Pemeriksaan operasional adalah salah satu jenis pemeriksaan yang
dilakukan terhadap prosedur, metode, dan operasi kegiatan suatu entitas untuk
menilai efektivitas dan efesiensi kegiatan entitas tersebut. Pada akhir pemeriksaan
operasional diajukan saran-saran / rekomendasi yang ditujukan kepada pihak
manajemen peruasahaan. Tujuannya untuk memperbaiki jalannya operasi
perusahaan tersebut. Ruang lingkup pemeriksaan operasional tidak terbatas pada
masalah-masalah akuntansi saja, melainkan dapat meliputi evaluasi terhadap
struktur organisasi, metode produksi, pemasaran hasil produksi, dan bidang
lainnya yang menjadi keahlian pemeriksaan.
2
II.2 Audit Ketaatan (Compliance Audit)
Audit ketaatan fungsi untuk menentukan apakah kegiatan financial maupun
operasi tertentu dari suatu entitas sesuai dengan kondisi-kondisi, aturan-
aturan dan regulasi yang telah ditentukan.Menurut Halim (2008,h.198)
Secara umum auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan
mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang
kegiatan dan kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat
kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan 6ystem6t yang
ditetapkan, serta penyampaian hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
4
c. Aktivitas untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti secara obyektif
mengenai keterangan terstruktur dari kesatuan ekonomi tertentu.
d. Pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi, yaitu dari proses
yang menghasilkan suatu pernyataan yang disajikan dalam laporan
keuangan, yang umumnya terdiri dari neraca, laporan laba-rugi, laporan
laba yang ditahan, dan laporan arus kas.
e. Aktivitas untuk menetapkan tingkat kesesuaian tingkat kesesuaian antara
pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah di tetapkan
f. Penyampaian hasil auditing atau atestasi dalam bentuk laporan audit
kepada para pihak yang berkepentingan.
5
2.5 Tujuan Audit dan Kebutuhan akan Auditing
Tujuan audit adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha serta arus kas sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Halim (2008:147).
Tahap pengenalan dan perencanaan terdiri dari dua elemen yaitu 8ystem
penelitian (research plan) yang detail yang dapat membantu auditor dalam
6
a.Survei pendahuluan
tujuan audit dan rencana audit secara detail, memanfaatkan sumber daya yang ada
untuk hal-hal yang sifatnya material, mendesain tugas secara efisien dan
menghindari kesalahan.
yang signifikan agar menjadi perhatian manajemen untuk menentukan luas, sifat,
7
b. Perencanaan dan Tujuan
Komponen ini berkaitan dengan review atas proses penetapan rencana dan
tujuan organisasi. Auditor menguji keberadaan tujuan yang ditetapkan secara jelas
c. Struktur Organisasi
Komponen ini berkaitan dengan bagaimana sebuah unit diatur dan sumber
menunjuk pada otoritas formal maupun informal dan tanggung jawab yang terkait
dengan organisasi.
suatu organisasi. Salah satu contoh 10ystem dan prosedur yang biasa digunakan
8
f. Pengendalian dan Metode pengendalian
pekerjaan.
Komponen ini mengacu pada metode dan prosedur yang digunakan untuk
9
i.Analisis fiskal
10
c. Pengiriman (transmission)
Tahap pengiriman meliputi persiapan tertulis sebuah laporan yang
permanen agar dapat dikirim ke lembaga yang memberi tugas untuk
mengaudit dan kepada auditee.
Hal terpenting dalam sebuah laporan adalah bahwa laporan tersebut dapat
dipahami oleh pihak-pihak yang menerima dan membutuhkan laporan. Agar dapat
menyampaikan hasil audit dengan baik, auditor harus memastikan siapa yang
kompeten untuk menulis laporan dan siapa para pengguna laporan audit tersebut.
aktivitas lain yang perlu dilakukan yaitu tahap penindaklanjutan. Dalam tahap
11
DAFTAR PUSTAKA
Arens, A Alvin, Randal J. Elder, Mark Beasley. 2008. Auditing dan Jasa
Assurance. Jakarta: indeks.
iii