Anda di halaman 1dari 10

PRINSIP PERANCANGAN ARSITEKTUR II

RANGKUMAN METODOLOGI PENELITIAN

DI SUSUN OLEH : KELAS : DOSEN PEMBIMBING


FUJI FIKRI RAMA SORAYA MASTHURA
180160104 VA HASAN, ST.,M.Sc
RANGKUMAN METODE PENGUMPULAN DATA
• METODE OBSERVASI

• METODE KUSIONER

• METODE WAWANCARA

1. METODE OBSERVASI

A. Pengertian Metode Observasi


Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukaan melalui sesuatu pengamatan, dengan disertai
pencatatan pencatatan terhadap keadaan atau prilaku objek sasaran.1 Menurut Nana Sudjana observasi adalah
pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti.2 Dari pengertian di atas dapat di
simpulkan bahwa metode observasi merupakan cara pengambilan data dengan pengamatan secara langsung di
lapangan.

B. Pengertian Observasi Menurut Para Ahli


Sutrisno Hadi
Observasi adalah proses yang sangat kompleks, yang terdiri dari berbagai proses biologis dan psikologis. Yang
paling penting di antara mereka adalah bahwa proses memori dan observasi.

Nawawi & Martini


Pengamatan Observasi merupakan juga menjelaskan bahwa rekaman sistematis yang terdiri dari unsur-unsur yang
muncul dalam beberapa gejala dari objek penelitian. Hasil akan dilaporkan dalam laporan disusun sesuai dengan
aturan sistematis.

1 Abdurrahman Fatoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyususna Skripsi (Jakarta: Rineka Cipta,2011), hlm.104.
2 Nana Sudjana, Penelitian dan Penilaian ( Bandung: Sinar Baru,1989),hlm.84.
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-observasi/
· Kelebihan Observasi · Kelemahan Observasi
Dapat merekam hal-hal, perilaku pertumbuhan, dan Dibutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan hasil dari
sehingga pada saat kejadian berlangsung atau saat suatu peristiwa, seperti upacara pemakaman Toraja dalam
perilaku terjadi. Dapat memperoleh data langsung dari kasus kematian, para peneliti akan harus menunggu untuk
subjek, yang keduanya dapat berkomunikasi secara verbal upacara adat. Pengamatan fenomena yang berlangsung lama,
atau tidak. tidak bisa dilakukan secara langsung.

Ciri - Ciri Observasi


q Observasi mempunyai arah dan tujuan yang khusus, bukan hanya untuk mendapatkan
kesan-kesan umum tentang suatu fenomena.

q Observasi ilmiah tidak dilakukan secara untung-untungan dan sesuka hati dalam rangka
mendekati situasi obyeknya, akan tetapi semua pelaksanaannya dilakukan secara
sistimatis dan terencana.

q Observasi sifatnya kuantitaif, yaitu mencatat sejumlah peristiwa tentang tipe-tipe tingkah
laku sosial tertentu.

q Observasi melakukan pencatatan dengan segera, secepat-cepatnya, tidak


menggantungkan diri pada kekuatan ingatan.

q Menuntut adanya keahlian, agar data yang diperoleh bisa valid. Hasil-hasil observasi
dapat dicek dan dibuktikan untuk menjamin validitasnya.

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-observasi/
C. Macam-macam Observasi
Menurut peranan observer
1. Observasi Partisipan: observasi di mana observer ikut aktif didalam kegiatan observee.
2. Observasi Non Partisipan: observasi dimana observer tidak ikut aktif di dalam bagian kegiatan observee
(hanya mengamati dari jauh).
3. Observasi Kuasi partisipasi : observasi dimana observer seolah-olah turut berpartisipasi yang sebenarnya
hanya berpura-pura saja dalam kegiatan observee.

Menurut situasinya
1. Free Situation : adalah observasi yang dijalankan dalam situasi bebas, tidak ada hal-hal atau faktor-faktor
yang membatasi jalannya observasi.
2. Manipulated Stuation : adalah observasi yang situasinya dengan sengaja diadakan. Sifatnya terkontrol
(dalam pengontrolan observer).
3. Partially Controlled Situation : adalah campuran dari keadaan observasi free situation dan manipulated
situation.

Menurut sifatnya
1. Observasi Sistematis : adalah observasi yang dilakukan menurut struktur yang berisikan faktor-faktor
yang telah diatur berdasarkan kategori, masalah yang hendak di observasi.
2. Observasi Non Sistematis : adalah observasi yang dilakukan tanpa struktur atau rencana terlebih dahulu,
dengan demikian observer dapat menangkap apa saja yang dapat di tangkap.

D. Alat Pencatat Observasi


A. Anecdotal Records : merupakan cara untuk melengkapi observasi, dalam mengadakan observasi pengamat dapat
melakukan pencatatan tentang kejadian yang berlakudengan suatu kasus atau individu.
B. Check List : adalah suatu daftar pengamatan, dimana observer tinggal memberikan tanda check atau tanda-tanda
lain terhadap ada tidaknya aspek-aspek yang di amati.
C. Rating Scale : adalah alat pengumpul data yang dipergunakan dalam observasi untuk
menjelaskan,menggolongkan, menilai individu atau situasi.
D. Mechanical Deviaces (pencatatan dengan alat) : dengan kemajuan tehnologi, memungkinkan observer
menggunakan alat-alat yang lebih sempurna untuk mengadakan observasi, misalnya dengan alat potret, tape
recorder dan lain-lain.

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-observasi/
E. Jenis-jenis Observasi
Observasi Pastisipasi Observasi Non Partisipasi

Observasi Pastisipasi merupakan observasi dimana peneliti Observasi Non Partisipasi merupakan observasi yang
atau observer ikut terlibat langsung dalam kegiatan pengamatan ketika pelaksanaannya tak melibatkan peneliti sebagai
di lapangan. Peneliti bertindak menjadi observer dan menjadi observer atau kelompok yang diteliti, penelitian jenis banyak
bagian dari kelompok yang ditelitinya. Kelebihan dari jenis ini dilakukan di masa kini, hanya saja kelemahannya adalah
adalah peneliti menjadi bagian integral dari berbagai situasi kehadiran pengamat dikhawatirkan dapat mempengaruhi
yang dipelajari dilapangan, sehingga kehadirannya pun tidak perilaku atau sikap orang yang diamati.
mempengaruhi situasi di lapangan.

F. Manfaat Observasi
l Dapat mencatat gejala yang kadang tidak jelas berlangsungnya.
l Dapat menjelaskan proses peristiwa berlangsung dan dapat menguji kuwalitas,
memperkirakan mengapa sesuatuterjadi dalam seting nyatanya.
l Deskripsi memberikan gambaran dunia nyata.
l Hasil observasi yang dibuat dapat dikonfirmasikan dengan hasil penelitian.
l Kronologi peristiwa dapat dicatat dengan runtut.
l Memperluas wawasan dan pengetahuan yang sebelumnya kita belum tahu
menjadi tahu gerakan tingkah laku seseorang.
l Memungkinkan pembaca memiliki penafsiran sendiri terhadap temuan dan
bagaimana akan diinterpretasikan.
l Mencatat situasi yang tidak dapat direplikasikan dalam eksperimen.
l Observasi dapat dikombinasikan dengan metode lain.
l Peralatan dan teknologi dapat merekam secara permanen.

G. Tujuan Observasi
Kegiatan Observasi bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang kehidupan sosial yang sulit diketahui dengan
metode-metode lainnya. Observasi yang kita lakukan akan dengan dapat memberikan kejelasan tentang tentang sebuah
permasalah dan kemudian mencari solusi untuk masalah tersebut. Observasi yang dilakukan bertujuan guna
mendapatkan data-data konkret di tempat penelitian.

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-observasi/
2. METODE KUSIONER

A. Pengertian Metode Observasi


Quesioner adalah “suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah/bidang yang akan
diteliti”. 3 Sementara menurut S. Nasution, kuesioner atau yang sering disebut dengan angket adalah “daftar pertanyaan
yang di distribusikan untuk di isi dan dikembalikan/dijawab dibawah pengawasan peneliti.4 Jadi kusioner merupakan
metode pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan kepada sempel yang nantinya akan di jawab sesuai dengan
pengetahuannya

B. Pengertian Kuesioner Menurut Para Ahli


1. Dewa Ktut Sukardi (1983) 2. Bimo Walgito (1987),

Pengertian kuesioner menurut Dewa Ktut Sukardi adalah Menurut Bimo Walgito definisi kuesioner adalah
suatu bentuk teknik alam pengumpulan data yang dilakukan daftar pertanyaan dalam penelitian yang diharuskan
pada metode penelitian dengan tidak perlu/wajib memerlukan untuk dijawab oleh responden atau informan.
kedatangan langsung dari sumber data.

C. Tujuan Kuesioner
· Mendapatkan data yang relevan dengan tujuan penelitian.
· Mendapatkan data dengan reliabilitas dan validitas yang setinggi mungkin.

D. Fungsi Kuesioner
· Guna mengumpulkan informasi sebagai bahan dasar dalam rangka penyusunan catatan permanen.
· Guna menjamin validitas informasi yang diperoleh dengan metode lain.
· Pembuatan evaluasi progam bimbingan.
· Guna mengambil sampling sikap atau pendapat dari responden.

3 Cholid Narbuko dkk. Metodologi Penelitian ( Jakarta: Bumi Aksara,1997), hlm.76


4 S. Nasution, Metode Research ( Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hlm.128
https://www.sumberpengertian.id/pengertian-kuesioner
E. Jenis-Jenis Pertanyaan Dalam Kuesioner
Pertanyaan Tertutup (Closed Question)
Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan-pertanyaan yang membatasi atau menutup pilihan-pilihan respons yang tersedia
bagi responden. Responden hanya dapat memilih jawaban yang tertera pada kuesioner. Responden tidak dapat
memberikan jawabannya secara bebas yang mungkin dikehendaki oleh responden yang bersangkutan. Umumnya jenis
kuesioner ini digunakan apabila masalahnya telah jelas.

Pertanyaan Terbuka (Open Question)


Pertanyaan terbuka adalah jenis pertanyaan yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada responden untuk
memberikan jawaban atau tanggapannya. Orang yang ingin mendapatkan opini biasanya menggunakan kuesioner jenis ini.

Pertanyaan Terbuka dan Tertutup (Open and Closed Question)


Pertanyaan terbuka dan tertutup adalah percampuran antara pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup.

Kelebihan Metode Kuesioner Kekurangan Metode Kuesioner

· Tidak membutuhkan kehadiran peneliti. · Responden sering tidak teliti, terkadang ada
· Mampu dibagikan secara bersama-sama kepada seluruh pertanyaan yang terlewatkan.
responden. · Responden sering tidak jujur meskipun anonim.
· Waktunya fleksibel, tergantung waktu senggang responden. · Kuesioner sering tidak kembali apabila dikirim lewat
· Dapat dibuat anonim atau tanpa nama sehingga responden pos atau jasa pengiriman Iainnya.
tidak malu dalam menjawab pertanyaan yang diajukan. · Responden dengan tingkat pendidikan tertentu
· Pertanyaan dapat distandarkan. kemungkinan kesulitan mengisi kuesioner.

F. Langkah-Langkah Penyusunan Angket atau Kuesioner


· Menentukan tujuan penggunaan angket atau skala psikologis. Skala psikologis yang penulis buat bertujuan untuk
mengungkapkan variabel pengaruh bimbingan karir terhadap kemandirian siswa dalam memilih karir
· Membuat kisi-kisi angket, yang meliputi indikator dan jumlah item pertanyaan atau pernyataan.
· Menentukan bentuk angket atau skala psikologis. Bentuk angket yang digunakan penulis adalah angket terstruktur.
· Membuat item pertanyaan skala psikologis dalam bentuk pilihan ganda dengan option dan skor.

https://www.sumberpengertian.id/pengertian-kuesioner
3. METODE WAWANCARA
A. Pengertian Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan yang berlansung satu arah , artinya
pertanyaan datang dari pihak yang mewawancarai dan jawaban diberikan oleh yang diwawancara.5 Menurut Hopkins,
wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas dilihat dari sudut pandang yang lain.6 Dari
penjelasan di atas dapat di jabarkan metode wawancara merupakan proses mendapatkan data dengan pertanyaan lengkap
dan rinci secara langsung kepada narasumber.

B. Pengertian Wawancara Menurut Para Ahli


Lexy J. Moleong Robert Kahn dan Channel
Wawancara ialah suatu percakapan dengan tujuan-tujuan Wawancara dapat dideinisikan sebagai suatu pola khusus
tertentu. Pada metode ini peneliti dan responden berhadapan dari sebuah interaksi yang dimulai secara lisan untuk tujuan
langsung (face to face) untuk memperoleh informasi secara tertentu dan difokuskan pada konten yang spesifik dengan
yang lisan bertujuan untuk mendapatkan data yang dapat suatu proses eliminasi dari bahan-bahan yang tidak ada
menjelaskan permasalahan penelitian. hubungannya secara berkelanjutan.

Kelebihannya antara lain:


1. Berguna untuk memperoleh informasi terperinci tentang
perasaan, persepsi, dan pendapat pribadi Kekurangannya antara lain:
2. Memungkinkan pertanyaan yang lebih rinci ditanyakan
3. Biasanya mencapai tingkat respons yang tinggi 1. Bisa sangat memakan waktu: mengatur, mewawancarai,
4. Ambiguitas dapat diklarifikasi dan jawaban yang tidak menyalin, menganalisis, umpan balik, melaporkan
lengkap dapat ditindaklanjuti 2. Bisa mahal
5. Kata-kata yang tepat dapat dirancang untuk responden 3. Pewawancara yang berbeda dapat memahami dan
dan makna yang tepat dari pertanyaan yang diklarifikasi menuliskan wawancara dengan cara yang berbeda.
6. Orang yang diwawancarai tidak dipengaruhi oleh orang
lain dalam kelompok

5 Abdurrahman Fatoni, Op-Cit., hlm105.


6 Sutrisno Hadi ,Op-Cit., hlm 157.
https://penelitianilmiah.com/wawancara/
C. Jenis Wawancara
Wawancara tidak terstruktur

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara di mana tidak ada serangkaian pertanyaan yang telah ditentukan
sebelumnya, meskipun pewawancara biasanya memiliki topik tertentu yang ingin mereka liput selama wawancara.
Wawancara tidak terstruktur mengalir seperti percakapan sehari-hari dan cenderung lebih informal dan terbuka.

Wawancara semi-terstruktur

Wawancara semi terstruktur adalah metode penyelidikan kualitatif yang menggabungkan seperangkat pertanyaan terbuka
yang telah ditentukan sebelumnya (pertanyaan yang mendorong diskusi) dengan kesempatan bagi pewawancara untuk
mengeksplorasi tema atau respons tertentu lebih lanjut.

Wawancara terstruktur

Ini adalah wawancara yang secara ketat mematuhi penggunaan protokol wawancara untuk membimbing peneliti. Ini
adalah gaya wawancara yang lebih kaku, karena hanya pertanyaan pada protokol wawancara yang diajukan. Akibatnya,
tidak banyak peluang untuk menyelidiki dan mengeksplorasi lebih lanjut topik yang dibicarakan responden saat
menjawab pertanyaan wawancara.

D. Ciri - Ciri Wawancara


1. Dilakukan secara bertatap muka

2. Dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan data dan fakta

3. Ada orang yang diwawancarai (pewawancara)

4. Ada orang yang diwawancarai (narasumber)

https://penelitianilmiah.com/wawancara/
E. Cara Membuat Wawancara
Rancang pertanyaan wawancara

1. Pikirkan tentang siapa yang akan Anda wawancarai


2. Pikirkan tentang jenis informasi apa yang ingin Anda peroleh dari wawancara
3. Pikirkan mengapa Anda ingin mengejar informasi mendalam tentang topik penelitian Anda

Kembangkan panduan wawancara

1. Perkenalkan diri Anda dan jelaskan tujuan wawancara


2. Rancang pertanyaan Anda sehingga orang yang diwawancarai dapat membantu menjawab
pertanyaan penelitian Anda
3. Buat urutan pertanyaan / topik Anda dengan mengelompokkannya dalam tema
4. Pastikan Anda dapat dengan mudah berpindah-pindah antara pertanyaan / topik
5. Pastikan pertanyaan Anda jelas dan mudah dipahami
6. Jangan bertanya pertanyaan utama

Merencanakan dan mengelola logistik

1. Apakah Anda akan membawa pewawancara kedua?


2. Apakah Anda akan membawa notulen?
3. Apakah Anda akan merekam wawancara? Jika demikian, apakah Anda punya waktu untuk
menyalin rekaman wawancara?
4. Di mana Anda akan mewawancarai responden? Di mana pengaturan dengan gangguan paling
sedikit?
5. Berapa lama setiap wawancara yang akan berlangsung?
6. Apakah Anda perlu membahas persyaratan kerahasiaan?

https://penelitianilmiah.com/wawancara/

Anda mungkin juga menyukai