Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

PENGERTIAN MENGENAI OBSERVASI

Dosen Pengampu : Suwarti S.Psi., M.Si

Disusun Oleh :

Rozaq Tri Nurjatmoko (2207010145)

PROGRAM STUDI S1 PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

PURWOKERTO
PENGERTIAN OBSERVASI
Menurut Arikunto (2006: 156) observasi dalam pengertian psikologi observasi atau
bisa dikatakan sebagai pengamat, meliputi kegiatan pemutusan suatu perhatian terhadap
suatuobjek dengan menggunakan seluruh alat indra. Oleh karena itu, metode observasi lebih
tepatnya digunakan pada penelitian yang berhubungan dengan perilaku manusia, proses kerja,
gejala-gejala alam dan tentunya responden yang diamati tidak terlalu banyak jumlahnya.

Observasi merupakan metode pengumpulan informasi tentang tingkah laku manusia


secara langsung. Observasi difokuskan pada suatu aspek tingkah laku saja, bukan pada
keseluruhan tingkah laku. Perlu diingat, bila menggunakan metode ini, kita harus berusaha
untuk mengurangi unsur subjektivitas dengan menjauhkan kepentingan dan minat pribadi.
Contoh kita ingin mengetahui berapa kali bayi menangis dalam sehari. Kita harus mencatat
setiap kali bayi menangis.

Secara umum, definisi observasi adalah suatu aktivitas pengamatan terhadap suatu
obyek tertentu secara cermat dan langsung di lokasi penelitian tersebut berada. Observasi
juga termasuk kegiatan pencatatan secara sistematis mengenai semua gejala obyek yang
diteliti. Ada juga pendapat lain yang mengatakan, bahwa pengertian observasi adalah suatu
tindakan atau proses mengamati sesuatu ataupun seseorang dengan cermat demi mendapatkan
suatu informasi ataupun sekadar membuktikan kebenaran suatu penelitian. Bisa dikatakan
juga, proses observasi adalah salah satu teknik pengumpulan data apabila sesuai dengan
tujuan penelitian yang dilakukan. Kegiatan ini direncanakan dan dicatat seluruhnya secara
sistematis dan dapat dikendalikan secara realibilitas dan validitasnya.

TUJUAN OBSERVASI

a. Observasi bertujuan untuk menggambarkan suatu obyek dan segala hal yang
berhubungan dengan obyek penelitian tersebut melalui pengamatan dengan
menggunakan panca indera.
b. Observasi bertujuan untuk mendapatkan kesimpulan mengenai obyek yang diamati.
Pada dasarnya, kesimpulan tersebut tersusun dalam suatu laporan yang relevan dan
pastinya bermanfaat bagi bahan pembelajaran.
c. Observasi bertujuan untuk mendapatkan data atau informasi yang bisa dibagikan
kepada pihak-pihak lain dalam bentuk karya ilmiah maupun non-ilmiah.

MANFAAT OBSERVASI
a. Hasil suatu observasi bisa dikonfirmasi dengan hasil penelitian.
b. Deskripsi yang muncul dalam suatu observasi mampu menjelaskan atau sekadar
memperkirakan mengenai dunia secara nyata.
c. Memungkinkan siapa saja untuk menafsirkan hasil penemuan dan bagaimana hal
tersebut akan diinterpretasikan.
d. Observasi dapat menjelaskan secara rinci mengenai suatu peristiwa dan bisa diuji
kualitasnya dan menimbulkan spekulasi tentang peristiwa tersebut dalam aturan nyata.
e. Observasi dapat mencatat sejumlah indikasi yang terkadang tidak nyata
berlangsungnya.
f. Proses observasi bisa mencatat berbagai keadaan yang tidak bisa direplikasikan dalam
suatu eksperimen tertentu.
g. Suatu peristiwa bisa dicatat secara kronologi sehingga berurutan dan utuh.
h. Suatu observasi dapat dikombinasikan dengan menggunakan sistem lain yang sesuai.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN OBSERVASI


Kelebihan teknik observasi terletak pada kemudahan mengakses setting.Metode
observasi tidak mencolok/tersamar (unobtrusive), tidak menuntut interaksi langsung dengan
partisipan. Menurut Webb, dkk., (1996) observasi dapat dilakukan secara tersamar, dengan
banyak setting dan tipe perilaku. Kelebihan lain terletak pada upaya meminimalisasi potensi
dan pengaruh yang ditimbulkan oleh pengamat. Kelebihan lain terletak dari keserentakannya
(emergence) dengan metode lain seperti wawancara. Pengamat memilikikebebasan dalam
menggali informasi (permasalahan dan pertanyaan) danpengetahuan dari subjek amatan.
Metode observasi lebih terstruktur, memilikifleksibilitas dalam membingkai gagasan ke
dalam realitas baru, sekaligusmenawarkan metode/ cara baru untuk mengkaji realitas lama
(old realities)(Kidder, 1981). Metode observasi dengan bukti setting dan
subjeknyamenyajikan bukti yang lebih kuat, bernilai, dan berkualitas (biasanya
diupayakandengan teknik triangulasi)14 (Douglas, 1976). Lofload (1967)
menyebutkanbahwa observasi sebagai sebuah metode memiliki kelebihan
dibandingkandengan metode lain mampu memperoleh gambaran memahami tingkah
lakuyang komplek dan situasi rumit. Ada studi-studi tententu (sosial dan psikologi)yang tidak
memumngkinkan menggunakan metode lain. Jadi metode observasimerupakan satu-satunya
metode yang dilakukan. Contohnya meneliti tingkahlaku hewan, anak, bayi, orang yang
terganggu jiwanya, orang cacat mental(Lofload, 1967; Indrawati, dkk., 2007: 2). Kelemahan
metode observasi lebih mengarah pada persoalan validitasnya(Selltiz, et.al, 1964: 200).
Karena bisa jadi peneliti ketika melakukan observasihanya mendasarkan pada persepsi atau
kesan sendiri. Kondisi ini cenderungmelahirkan bias pengamat dan sumber kesalahan,
dibandingkan denganinterpretasi subjektif tanpa dilengkapi dengan kutipan sumber. Kedua,
berkaitan dengan tingkat reliabilitas atau keandalan data dan informasi dari subjekamatan.
Ketiga, masalah subjektivitas dan terlalu bersandar pada artikulasiperorangan. Keempat,
apabila observasi dilakukan pada bidang cakupan yangluas, mengakibatkan generalisasi
menjadi tidak tepat dan objektif.

CONTOH KASUS DAN HASIL


Berdasarkan observasi pada tanggal 10Oktober 2017 pukul 09:00 di kelas X TP
ASMK Tunggal Cipta Manisrenggo. KondisiKBM masih banyaknya peserta didik
kurangbersemangat dan kurang aktif dalam mengikutiproses pembelajaran mata pelajaran
Dasar-dasar Pemesinan, peserta didik cenderung pasifdan hanya sebagai penerima saja, hal
tersebutmenyebabkan keaktifan belajar peserta didikyang mencapai kategori aktif hanya
sejumlah44.44% dari 30 siswa. Berdasarkan wawancaradengan Bapak Antonius S.Pd,T
beliaumenyebutkan hasil belajar ulangan hariansiswa pelajaran dasar pemesinan
sebanyak50% (15 Siswa) dari 30 siswa belummemenuhi KKM nilai ketuntasan
yangditetapkan sebesar 75. Salah satu upaya untukmeningkatkan hasil belajar dan
keaktifanpeserta didik adalah dengan menerapkanberbagai model pembelajaran kooperatif
salahsatunya model pembelajaran kooperatif.
Peneliti melakukan pengukuran keaktifan dan hasil belajar siswa sebelum
PTK(Penelitian Tindakan Kelas) dimulai. Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil
belajar dasar pemesinan adalah dengan memberikan soal Pre-test serta melakukan observasi
bersama guru mata pelajaran yang dilaksanakan pada tanggal 28 November 2017. Soal pre-
test berbentuk pilihan ganda dengan jumlah soal 20 butir. Dari pre test didapat siswa belum
mencapai KKM dengan nilai rata-rata 70 atau sebanyak 15 siswa belum mencapai KKM dan
nilai KKM 75.Observasi dilakukan pada prosespembelajaran dengan metode konvensional
untuk mengetahui keaktifan dan sikap siswa dalam pembelajaran. Peneliti bertindak sebagai
observator guna mengamati proses pembelajaran di kelas. Pada observasi pra penelitian
diperoleh diskripsi persentase observasi keatifan belajar siswa yang mencapai kategori aktif
dan sangat aktif hanya sejumlah 34,77%. Seangkan presentase keaktifan yang ditetapkan
70%
Daftar Pustaka
Hasanah, H. (2017). kelebihan dan kelemahan metode observasi. TEKNIK-TEKNIK
OBSERVASI, Vol 8, 1–26.

Lestiawan , F., & Johan , A. B. (2018). pengertian metode observasi psikologi.


PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EXAMPLE NON-EXAMPLE UNTUK
MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASILBELAJAR DASAR-DASAR
PEMESINAN, Volume 6, 98–106.

Martini, M.Lib, D. N. A. (2018). definisi metode observasi. Psikologi: Definisi, Sejarah, Dan
Metode, 22–23.

Anda mungkin juga menyukai