Anda di halaman 1dari 75

Teknik Observasi, Observasi

langsung, validitas dan reliablitias


observasi, catatan observasi, skala
penilaian, analisis dokumen, dll
Oka Ivan Robiyanto, S.Psi., M.Psi., Psikolog
Jenis observasi

• Participant – non participant


• Terstruktur/sistematik – tidak terstruktur
• Obstrusive – unobstrusive
• Eksperimental – natural
• Formal - informal

2
Participant
• Observer berpartisipasi dalam aktivitas
orang/kelompok yg diobservasi
• Umumnya untuk penelitian eksploratif
• Misal: meneliti interaksi sosial di penjara, pabrik dan
sebagainya

3
Participant
• Tingkat partisipasi:
-partisipasi penuh
-bergabung pada aktivitas tertentu
-partisipasi sebagai pengamat

4
Terstruktur/sistematik
• Ada kerangka yang memuat faktor dan ciri khusus dari
hal-hal yang diamati
• Sistematik: lebih menekankan pada segi frekuensi
dan interval waktu tertentu (misal: setiap 10 menit)

5
Terstruktur/sistematik
• Isi dan luas observasi lebih terbatas sesuai rumusan
khusus
• Memungkinkan respon dan peristiwa dicatat dgn lebih
teliti dan dikuantifikasi

6
Unobstrusive
• Tidak mengganggu, tidak terlibat, tanpa berinteraksi
dengan orang yang diobservasi melalui pertanyaan
atau perlakuan lainnya

7
Unobstrusive
• Contoh:
-tulisan dan rekaman audiovisual
-materi budaya (obyek fisik)
-jejak perilaku
-buku
-rekaman demografi

8
Eksperimental
• Dilakukan dg cara mengendalikan unsur-unsur penting
ke dalam situasi sedemikian rupa sehingga situasi tsb
dapat diatur sesuai dengan tujuan riset dan dapat
mengurangi atau menghindari faktor lain yg dapat
mempengaruhi situasi

9
Formal & informal
• Formal:
-Terstruktur, terkontrol, biasanya utk penelitian
-Prosedur observasi yg ketat (definisi, alat, observer,
pencatatan, dsb)

10
Formal & Informal
• Informal:
-lebih fleksibel dlm kontrol, biasanya utk program
pengajaran
-lebih mudah digunakan dlm berbagai situasi

11
Bentuk data hasil observasi:

• Angka (kuantifikasi hasil observasi)


-checklist: frekuensi
-rating scale : skor
-time sampling : frekuensi, durasi

12
Bentuk data hasil observasi:

• Deskripsi naratif: catatan harian, anecdotal records,


event sampling
• Dokumen tertulis dan tidak tertulis: unobstrusive,
anecdotal record, catatan harian dan sebagainya

13
Menyimpulkan observasi
• Organisasi data: data banyak dan berasal dari
berbagai cara pengumpulan data
• Proses sederhana yg dilakukan adalah menyusun,
mengelompokkan, dan menghimpun data sesuai
tujuan, dengan rapi, sistematis dan lengkap

14
Menyimpulkan observasi
• Meliputi data mentah (catatan lapangan, rekaman),
data yang sudah diproses (transkripsi wawancara) dan
bentuk dari pengolahan data mentah dan semua
berkas yg diperoleh dari proses observasi

15
Kelebihan observasi
• Data yg diperoleh “nyata”, bukan perilaku yg
dilaporkan, sehingga lebih obyektif dan akurat
• Aman
• Memungkinkan utk diulang
• Tanpa mengganggu
• Mudah diakses dan dilakukan
• Baik sebagai sumber data longitudinal

 Sampaikan sbg
16
tambahan
Kelemahan metode observasi
• Tidak efisien
• Subyektif
• Tidak reliabel (tidak konsisten menunjukan hasil yang
sama ketika diuji berulang kali pada tes/ situasi yang
sama pada kesempatan yang berbeda)
• Sulit diinterpretasi
• Tidak ekonomis

 Sampaikan sbg
17
tambahan
Disadvantages of Observation Method

• The most limiting factor in the use of observation


method is the inability to observe such things such as
attitudes, motivations, customers/consumers state of
mind, their buying motives and their images.

18
Disadvantages of Observation Method
• It also takes time for the investigator to wait for a
particular action to take place.
• Personal and intimate activities, such as watching
television late at night, are more easily discussed with
questionnaires than they are observed.

19
Disadvantages of Observation Method
• Cost is the final disadvantage of observation method.
Under most circumstances, observational data are
more expensive to obtain than other survey data. The
observer has to wait doing nothing, between events
to be observed. The unproductive time is an increased
cost.

20
OBSERVASI SISTEMATIS
Observasi yang sifatnya ilmiah dilakukan oleh professional ( dokter,
psikolog, hakim, jaksa, pekerja sosial, guru ) untuk pengambilan
keputusan yang menunjang profesinya.
Tujuan observasi misalnya untuk menetapkan diagnosis, untuk
penanganan masalah sesuai dengan orientasi dan kepentingan
observer
( membuat program intervensi, atau untuk mengetahui efektivitas
suatu terapi ).

f.psi unisba/sulis-hendro/2011
• observasi harus direncanakan secara matang dan dilakukan secara
sistematis  maksudnya ada teknik-teknik tertentu dan persyaratan
tertentu untuk dikatakan ilmiah

f.psi unisba/sulis-hendro/2011
Agar bermanfaat, suatu observasi yang sistematis haruslah :
o Bertujuan
o Terfokus
o Memiliki limit data yang dikumpulkan
o Metode pencatatan yang terstandarisasi
yang valid dan reliabel

f.psi unisba/sulis-hendro/2011
NORMAN SUNBERG

• Ada 4 hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan situasi


observasi yang sistematis, yaitu WHERE , WHAT, WHEN , DAN HOW .

 Sampaikan sbg
f.psi unisba/sulis-hendro/2011
tambahan
WHERE
• menunjukkan tempat dimana observasi akan dilaksanakan ,
maksudnya dalam SITUASI atau SETTING seperti apa observasi akan
dilaksanakan. Pembagian setting berkaitan dengan level control yang
dilakukan observer.

f.psi unisba/sulis-hendro/2011
• Natural setting,
• Yaitu setting observasi yang memiliki level control yang rendah dan
mengambil gejala dalam kehidupan sehari-hari observee
• Contrived / Simulated setting,
• Yaitu setting observasi yang memiliki level control yang tidak terlalu
ketat dan diciptakan oleh observer
• Contoh : situasi tes , situasi simulasi kerja
• Controlled / Laboratory setting
• Yaitu setting observasi yang memiliki level control yang sangat
ketat. Observer mengontrol ketat semua stimulus yang akan
berpengaruh
W HAT
• menyangkut “apa” yang akan diobservasi
• Apakah tingkah laku individu ?
• Apakah tingkah laku sekelompok individu ?
• Apakah meliputi keseluruhan situasi ?
• Atau apakah hanya meliputi sebagian situasi ?

f.psi unisba/sulis-hendro/2011
PROSEDUR PENGAMBILAN DATA
1. E V E N T S A M P L I N G
• Mencatat semua kejadian atau tingkah laku spesifik yang menjadi
target behavior yang diobservasi
• Atau mencatat event yang terjadi selama periode observasi
• Unit observasinya adalah tingkah laku, titik sentral observasi adalah
event atau kejadiannya
• event pada dasarnya   setiap kejadian yang terjadi
di suatu tempat dalam dunia yang real / nyata. 
• event mencakup perilaku tertentu yang dapat
dimasukkan ke dalam kategori tertentu.
• Misalnya : tingkah laku bertengkar. 
• Tingkah laku bertengkar adalah suatu event karena
tingkah laku bertengkar terbangun/tersusun dari
tingkah laku spesifik yang dapat diamati, seperti
adanya suara keras teriakan, adanya ekspresi wajah
tertentu atau adanya tingkah laku melawan ketika 
barang miliknya direbut.

f.psi unisba/sulis-hendro/2011
• Jadi dalam event sampling, kita menentukan event atau tingkah laku
spesifik apa yang akan diamati.
• Tingkah laku yang dimaksud harus didefinisikan dengan jelas sehingga
diketahui batasan-batasan tingkah laku yang dimaksud  harus
dibuat definisi operasionalnya

f.psi unisba/sulis-hendro/2011
2. T I M E S A M P L I N G
Berfokus pada aspek-aspek tingkahlaku yang dipilih dalam rentang
waktu tertentu.
Prinsipnya adalah counting the behavior
Sifat datanya adalah sample daripada gambaran tingkahlaku
Prinsip representativeness perlu diperhatikan, oki pengambilan
sample dapat menggunakan metoda sampling yang sesuai dgn
tujuan
Merupakan metoda tertutup, karena data mentah hilang, kecuali
bila data berupa narasi/deskriptif
Bersifat sangat selektif, hanya mencatat tingkahlaku tertentu yang
telah ditetapkan
Harus dilakukan penyimpulan segera untuk menentukan apakah
tingkahlaku tersebut ada atau tidak
Waktu yang ditekankan, dalam batas waktu tertentu / interval waktu
tertentu ( bisa jam, hari , minggu dst ) tingkah laku apa saja yang
muncul
• TIME SAMPLING disebut juga interval sampling,
interval recording
• Prinsipnya adalah counting the behavior
• Bentzen (2000) menjelaskan yang dimaksud dengan
time sampling adalah mengobservasi di waktu yang
kita pilih dari keseluruhan waktu dalam suatu setting
observasi tertentu. Jadi time sampling adalah
sampling waktu.
• Hal esensial yang perlu dipahami adalah bukan waktu
saja yang di-sampling ( diambil sebagai sampel ),
tetapi tingkah laku juga diambil sebagai sampel,
karena kita akan mengobservasi apakah tingkah laku
tertentu yang dimaksudkan terjadi dalam periode
waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.
f.psi unisba/sulis-hendro/2011
• Irwin & Bushnell (1980 dalam Bentzen 2000):
• time sampling adalah : “ using observation to
sample, rather than to describe behavior....... “. 
mengambil sampel tingkahlaku
• “...... made it necessary to place some restrictions on
what would be observed ”.  ada batasan-batasan
tentang tingkah laku yang akan diobservasi
• “ ...... the behavior occur frequently enough that the
observer could be reasonably sure of being able to
see itu “.  tingkah laku harus sering terjadi
•  DIAMBIL SAMPEL TINGKAH LAKUNYA DALAM
INTERVAL WAKTU TERTENTU

f.psi unisba/sulis-hendro/2011
Bentuk-bentuk pengambilan sampling
• Partial-interval sampling
• Whole-interval sampling
• Point time interval sampling
• Momentary-time interval sampling
• Variable interoccasion interval time sampling
WH EN
• , menyangkut BILA ( waktu / kapan ) baik pengamatan maupun
pencatatan data dilangsungkan
•  periode dan waktu pengamatan
( berapa lama batas waktu pengamatan, dan kapan – pagi , siang , sore
, malam sesuai dengan tujuan observasi ).

f.psi unisba/sulis-hendro/2011
•  waktu pencatatan ,
• apakah retrospective recording ( mengingat kembali – pencatatan
tidak langsung ), hal ini diselenggarakan setelah ada kesompulan dari
hasil interview atau testing, bisa dilakukan dengan menggunakan
checklist atau rating scale untuk memperoleh impresi dari hasil yang
sudah ada.

f.psi unisba/sulis-hendro/2011
HOW
• menyangkut bagaimana pengamatan akan dilaksanakan dan
bagaimana observer mencatat data yang dikumpulkan
• participant observation
• non-participant observation

f.psi unisba/sulis-hendro/2011
• Pencatatan , teknik pencatatan apakah yang akan digunakan,
• Cartwright & Cartwright : Apakah behavior tallying, frekuensi, durasi ; checklist ;
rating scale ; participation chart atau anecdotal record (termasuk Narrative
Description dan Diary Description)
• Sundberg : pencatatan dapat dilakukan dengan alat mekanik seperti audio-tape,
video , televisi.

f.psi unisba/sulis-hendro/2011
• Narative Description
Digunakan untuk mencatat tingkah laku secara apa adanya
• Participation Chart
Sejenis dgn checklist namun subyek yg diamati lebih dari 1 orang dan
perlu diobservasi dalam waktu dan situasi yg sama.
KENDALA-KENDALA DLM OBSERVASI
CARTWRIGHT & CATWRIGHT
Masalah yang berkaitan dengan proses observasi

1. HALO EFFECT yaitu observer membuat generalisasi kesan, apabila kesan pertama
positif  semua menjadi positif
apabila kesan pertama negatif  semua menjadi negative
2. HAWTHORNE EFFECT yaitu, observee mengetahui bahwa dirinya sedang diamati,
sehingga tingkah lakunya dibuat-buat agar dapat berkesan baik
3. REFLEKSI OBSERVER yaitu struktur kepribadian observer tercermin dalam hasil
observasi
Misal : pengaruh pengalaman emosional

f.psi unisba/sulis-hendro/2011
4. GENEROSITY EFFECT yaitu observer cenderung berbuat baik dalam situasi yang
meragukan, sehingga cenderung memberikan penilaian yang merugikan /
menguntungkan
5. SEVERITY ERROR yaitu observer cenderung memberikan penilaian yang rendah untuk
semua observee
6. CENTRAL TENDENCY ERROR yaitu kecenderungan observer untuk memberikan
penilaian di daerah rata-rata
7. CARRY- OVER EFFECT yaitu observer tidak bisa memisahkan satu gejala dengan gejala
yang lain, bila gejala yang satu positif, maka gejala yang lain akan positif pula

f.psi unisba/sulis-hendro/2011
Variant Hawthorne effect
• CHILD REACTIVITY yaitu tingkah laku anak (observee) berubah sebagai akibat dari pengetahuan bahwa
dirinya sedang diobservasi.
• ROLE SELECTION yaitu anak yang diobservasi mengadopsi peran tertentu sebagai akibat dari pengetahuan
bahwa dirinya sedang diobsevasi
• MEASUREMENT BECOMES AN AGENT OF CHANGE yaitu anak yang diobservasi membuat perubahan tingkah
laku yang signifikan atau perubahan sikap sebagai akibat dari tingkah lakunya diukur dan diamati
• RESPONSE SET yaitu anak yang diobservasi memberikan respon dalam cara-cara yang menyesuaikan dengan
cues dari observer

f.psi unisba/sulis-hendro/2011
WARREN R BENTZEN
• Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
keakuratan dalam observasi dan pencatatan
* sensitivity & awareness
Observer kehilangan kepekaan dan ‘awareness’nya
terhadap apa yang diamati meskipun ia meyakini
memiliki skill observasi yang baik.

f.psi unisba/sulis-hendro/2011
* fatigue, illness & discomfort
• Kelelahan, sakit, ketidaknyamanan fisik, gangguan psikologis (personal
problem, kecemasan & rasa takut) dapat mengganggu atau membuat
observer tidak dapat konsentrasi dan terlibat secara penuh pada kegiatan
observasi.
• Gangguan juga dapat berasal dari lingkungan spt suasana gaduh, temperatur
yang ekstrim (panas atau dingin), pencahayaan yang buruk, atau kondisi
crowded (banyak orang / penuh sesak).

f.psi unisba/sulis-hendro/2011
* pengaruh dari self atau personality
• Pengalaman pribadi, sikap2, kebutuhan2, hasrat2 dan rasa takut yang ada
pada diri observer cenderung untuk bertindak sebagai “filter” dalam mana
tidak hanya mempengaruhi proses observasi tetapi juga mempengaruhi apa
yang akan kita lihat pertama kali.

f.psi unisba/sulis-hendro/2011
* pengaruh dari setting atau situasi
- ukuran dan susunan lay out ruang dapat menyebabkan kesulitan
kalau observer harus berdiri cukup dekat dengan observee padahal
observee seharusnya tidak tahu kalau ia sedang diamati.

f.psi unisba/sulis-hendro/2011
- peralatan dan material yang tersedia dapat menyebabkan kesulitan
karena
membuat observee teralih perhatiannya
- karakteristik/sifat2,skill dan kepribadian observee dapat
mempengaruhi apa yang dilakukan observer dalam setting tsb.

f.psi unisba/sulis-hendro/2011
Masalah yang berkaitan dengan pencatatan :

1. Hasil observasi tidak dicatat dengan segera  ada keterbatasan


dalam daya ingat  data yang penting hilang
• ERRORS OF OMISSION, terjadi ketika observer tdk memasukkan
/meninggalkan informasi yang sangat membantu /diperlukan dalam
memahami perilaku.

f.psi unisba/sulis-hendro/2011
• ERRORS OF COMMISSION, terjadi ketika observer memasukkan lebih banyak
informasi daripada kejadian actual yang terjadi dalam situasi mencakup
memasukkan/mencatat perilaku, pembicaraan atau interaksi yang terjadi pdhal
kenyataannya hal itu tdk ada, atau mencatat bahwa ada seseorang dalam setting tsb
pdhal kenyataannya ia tdk selamanya ada di dalam setting..

f.psi unisba/sulis-hendro/2011
• Errors of commission dapat terjadi karena observer tidak
sepenuhnya terlibat dalam observasi, perhatiannya tdk focus pd
yang diamati dan terlalu mengandalkan pada ingatan yang salah.
2. Observer sering meninggalkan observee / perhatian observer tidak
sepenuhnya kepada observee  data yang penting tidak teramati

f.psi unisba/sulis-hendro/2011
3. Salah dalam menandai format pencatatan ( terutama untuk
checklist, rating scale, atau participation chart )
4. Mencatat / memformulasikan hasil observasi dalam bahasa yang
sulit dimengerti ( banyak judgement – terutama untuk anecdotal
record )

f.psi unisba/sulis-hendro/2011
Masalah yang berkaitan dengan pembuatan
kesimpulan
• Kurang penguasaan konsep teori

f.psi unisba/sulis-hendro/2011
CARA MENGATASI KENDALA-KENDALA DALAM
OBSERVASI
• Observer banyak berlatih dalam kehidupan sehari-hari
• Observer menyadari keterbatasan-keterbatasan diri sehingga ia secara sadar
memonitor tingkah lakunya sendiri dalam rangka meredusir kendala-kendala
yang dialami
• Dengan menggunakan lebih dari satu observer untuk mengamati hal yang sama (
agar bisa saling check--recheck )

f.psi unisba/sulis-hendro/2011
• Mempelajari konsep teori yang dibutuhkan sehingga dapat memahami konsep
teori tersebut dengan utuh dan mampu menerapkan konsep teori tersebut dalam
kehidupan sehari-hari
• Observer musti dpt mengidentifikasi sumber gangguan dan mengeliminasinya.
Caranya dengan menghindari sumber2 tsb terjadi bersamaan. Bila observer
sedang lelah, sakit dan merasa tidak enak badan  tunda kegiatan observasi
hingga kondisi-kondisi tsb menghilang / berkurang.

f.psi unisba/sulis-hendro/2011
WARREN BENTZEN
• Ada 3 aspek dalam proses observasi yang harus diperhatikan agar dapat
meningkatkan keakuratan dan reliabilitas, yi
• Objective description
• Interpretation (inference or explanation)
• Evaluation

f.psi unisba/sulis-hendro/2011
• Objective description
Ini merupakan dasar dari observasi. Objective description mengacu
pada melaporkan, mencatat yang yang dilihat setepat dan selengkap
mungkin. Kata “selengkap” mungkin tentu saja dikaitkan dengan
tujuan spesifik observer melakukan observasi.
Objective  having actual existence or reality ( ada bukti actual atau
realitanya

f.psi unisba/sulis-hendro/2011
• Interpretation (inference or explanation)
Interpretasi berarti mencari tahu apa yang ada di balik deskripsi yang obyektif
dan mencoba untuk menjelaskan atau memberi makna padanya. Dalam proses
ini, dapat terjadi pemberian makna yang bisa jadi benar atau bisa jadi salah. Oleh
karenanya penguasaan teori yang dipakai menjadi mutlak untuk menghindari
kesalahan. Interpretasi yang terjadi dapat mencakup upaya untuk
mengidentifikasi makna dari tingkah laku atau event; mengenali motif dari
individu

f.psi unisba/sulis-hendro/2011
• Evaluation
Evaluasi terjadi bila kita menerapkan nilai dan sikap pribadi kita
terhadap tingkahlaku, karakteristik dan kepribadian observee.
Judgement dapat keliru bila didasarkan pada stereotipe atau
penerapan label pada observee.

f.psi unisba/sulis-hendro/2011
RESUME
• Observer mengetahui tujuan yang jelas sejak awal dan memahami
teori yang tepat sebagai landasan dalam mengobservasi
• Ketahui kelemahan dan kelebihan penggunaan metode dan Teknik
pencatatan, serta peluang terjadinya eror oleh observer
• Menggunakan lebih dari satu observer
• Sering berlatih mengobservasi
• Penggunaan pencatatan diary (harian) penekanan atau fokusnya
adalah pada munculnya perilaku-perilaku baru dalam aspek
perkembangan tertentu (misal aspek fungsi intelektual, bahasa, sosial
dan emosi)  disebut a topical diary
• Apabila mau melihat seluruh aspek perkembangan  disebut
comprehensive diary
• Tujuan diary description adalah memetakan tahap demi tahap
kemajuan / progres kemampuan anak dalam suatu periode tertentu
Keuntungan Event Sampling
• Dapat digunakan untuk berbagai tingkahlaku dan kejadian
• Dapat menghasilkan gambaran yang rinci dan kaya (data mentah)
• Praktis, untuk tingkahlaku yang tak selalu muncul
• Dapat mencatat unit-unit tingkahlaku
• Efisien waktu dan tenaga, terutama bila dilakukan orang yang biasa di setting
tersebut
• Dapat menggunakan berbagai metode pencatatan
• Dapat memberikan informasi perubahan tingkahlaku dalam waktu tertentu dan
jumlah yang ditampilkan
Kekurangan / Kelemahan event sampling
• Tidak cocok untuk observer yang tidak mengamati seluruh proses dengan utuh
• Tidak semua segmen tingkahlaku dapat dicatat
• Dapat memberi gambaran yang keliru bila tidak dikaitkan dengan kondisi masa
lalu yang memunculkan kejadian kini
• Tidak menggambarkan urutan/sequence atau waktu kecuali bila dicatat
• Membuat kesinambungan jalannya tingkahlaku “terputus” karena penggunaan
kategori terbatas
• Tidak cocok untuk tingkahlaku yang tidak diskrit
• Sukar untuk menjamin reliabilitas jika observer lebih dari satu
• Membutuhkan perhatian yang tinggi karena sedikit tanda yang digunakan dan
respon dapat muncul dengan tidak ajeg/infrequent
• Membatasi penentuan how dan why yang dihubungkan dengan event/kejadian,
kecuali dicatat
• Sukar membandingkan antar waktu pengamatan terutama jika waktu observasi
tidak konstan
Kelebihan Time Sampling
• Semua tingkahlaku dapat dijaring lewat metoda ini
• Dapat melihat hubungan waktu dan tingkahlaku
• Dapat memastikan tingkahlaku diobservasi dengan
kondisi yang sama setiap waktu
• Memungkinkan menstrukturkan tingkahlaku
• Memungkinkan pengumpulan banyak data
observasi dalam waktu singkat
• Dapat menghindari kekeliruan judgement melalui interobserver
reliability
• Data yang dihasilkan reliable dan representatif
• Dapat menggunakan kombinasi beberapa teknik pencatatan
• Ekonomis dari sisi waktu dan energi (efisisien)
Kekurangan Time Sampling
• Waktu yang menentukan dan bukan tingkahlaku
• Detail tingkahlaku tidak dapat diperoleh seperti kualitas atau situasinya) kecuali
jika dimasukkan dalam sistem pencatatan
• Perbedaan pembagian interval dapat membuat keadaan sesungguhnya tidak
tertangkap dengan baik, misal observasi selama 60 detik dan setiap 15 detik
selama 4 kali
• Kemunculan tingkahlaku tidak dapat diperkirakan
• Penentuan tingkahlaku tertentu membuat kita mengabaikan tingkahlaku lain
yang mungkin memberi pengaruh pada kemunculan tingkahlaku tersebut
• Tingkahlaku yang mau diamati harus ditetapkan definisi operasionalnya dengan
jelas jika menggunakan coding.
• Tingkahlaku yang diamati penampilannya belum tentu selaras dengan waktu yang
sudah ditentukan
• Observer membutuhkan latihan untuk menguasai teknik pencatatannya
NORMAN SUNBERG

• Ada 4 hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan situasi


observasi yang sistematis, yaitu WHERE , WHAT, WHEN , DAN HOW .
WHERE
• menunjukkan tempat dimana observasi akan dilaksanakan ,
maksudnya dalam SITUASI atau SETTING seperti apa observasi akan
dilaksanakan. Pembagian setting berkaitan dengan level control yang
dilakukan observer.
• Ada 3 jenis setting, yaitu Natural setting, Contrived / Simulated
setting, Controlled / Laboratory setting
W HAT
• menyangkut “apa” yang akan diobservasi
• Apakah tingkah laku individu ?
• Apakah tingkah laku sekelompok individu ?
• Apakah meliputi keseluruhan situasi ?
• Atau apakah hanya meliputi sebagian situasi ?
 Ada beberapa prosedur, apakah menggunakan event sampling atau
time sampling.
WH EN
• menyangkut BILA ( waktu / kapan ) baik pengamatan maupun
pencatatan data dilangsungkan
•  periode dan waktu pengamatan
( berapa lama batas waktu pengamatan, dan kapan – pagi , siang , sore
, malam sesuai dengan tujuan observasi ).
• waktu pencatatan
( apakah retrospective recording atau langsung)
HOW
• Menyangkut bagaimana pengamatan akan dilaksanakan dan
bagaimana observer mencatat data yang dikumpulkan
• Apakah participant observation atau non-participant observation
• Pencatatan , teknik pencatatan apakah yang akan digunakan,
• Cartwright & Cartwright : Apakah behavior tallying, frekuensi, durasi ;
checklist ; rating scale ; participation chart atau anecdotal record
(termasuk Narrative Description dan Diary Description)
• Sundberg : pencatatan dapat dilakukan dengan alat mekanik seperti
audio-tape, video , televisi.

Anda mungkin juga menyukai