Interval Recording berguna untuk mengamati perilaku yang terbuka, yang tidak
memiliki awal dan akhir, dan itu terjadi dengan frekuensi sedang, seperti setiap
10 hingga 15 detik sekali.
Contohnya membaca, bekerja, duduk, menyentuh benda, berbicara kasar,
berbicara dengan tepat, berteriak, memukul, bermain dengan mainan, membuat
suara, tersenyum, berbaring, dan mengisap jempol.
c. Event Recording
Disebut sebagai event sampling : Perilaku atau peristiwa tertentu yang terjadi
selama periode pengamatan dicatat. Juga merekam perilaku sampel.
Memberikan catatan temporal yang berkelanjutan dari perilaku yang diamati.
Sangat tepat untuk mengukur perilaku yang memiliki awal dan akhir yang
jelas.
Kurang cocok untuk perilaku berfrekuensi tinggi atau untuk perilaku yang
bervariasi dalam durasinya.
Sangat berguna untuk pengamatan terkontrol dan studi laboratorium.
Contoh perilaku yang punya awal dan akhir yang jelas (cocok untuk event
recording) : mengeja kata dengan benar, menyelesaikan masalah, membuat
respons sosial (misalnya, mengatakan "Halo" atau berbagi mainan), menarik
pakaian, bertindak agresif, keluar dari kursi, menggunakan kata-kata kotor,
toileting, makan, mengajukan pertanyaan, mengalami kejang, membuat
kesalahan bicara, atau terlambat ke kelas.
Perilaku yang berfrekuensi dan bervariasi tinggi (tidak cocok untuk event
recording) : Bertepuktangan, bergoyang, menyetakkan kepala, tangan dan kaki
secara cepat, berlari, mengetuk benda,atau interaksi yang agresif.
Beda Event dan Interval Recording :
Event Recording unitnya adalah target perilaku yang sudah ditentukan
sebelumnya, sedangkan Interval Recording unitnya adalah segmen/interval
pencatatan.
d. Rating Recording
Metode pemeringkatan
Perilaku dinilai berdasarkan skala atau checklist
Dilakukan di akhir periode dari pengamatan
Melibatkan subjektivitas observer yang paling tinggi dibandingkan dengan
teknik pencatatan observasi yang lain.