Anda di halaman 1dari 7

Teknik-teknik Pencatatan

a. Narrative Techniques
i. Diary Description
Diary description merupakan suatu metode pencatatan yang digunakan
untuk mencatat suatu kronologi kejadian, umumnya digunakan untuk mencatat
hasil observasi tentang perkembangan perilaku bayi atau anak.
Metode ini sangat tepat digunakan dalam penelitian longitudinal. Contoh
penelitiannya dapat berupa penelitian mengenai perkembangan fisik, kognitif,
dan sosioemosi pada masa kanak-kanak. Untuk mendapatkan gambaran yang
jelas, detail, dan lengkap, diperlukan pencatatan setiap saat. Maka, metode ini
sangat tepat untuk penelitian longitudinal. Dalam psikologi perkembangan,
umumnya menggunakan metode ini.
Beberapa prinsip yang harus diperhatikan ketika menggunakan
pencatatan data diary description :
● Observer harus mengamati dengan cermat terhadap setiap
perubahan perilaku yang muncul pada subjek.
● Observasi dilakukan secara longitudinal, sehingga perlu memilih
subjek yang bisa diobservasi setiap hari.
● Catatan bisa dilakukan dalam dua cara : cara pertama, dapat
mencatat pada hari terakhir pelaksanaan observasi, cara kedua
adalah bisa langsung dilakukan secara langsung segera setelah
suatu perilaku/gejala/ peristiwa berlangsung
Keuntungan menggunakan metode ini adalah :
● Detail
● Tidak perlu pelatihan yang mendalam
● Bisa memahami perilaku secara keseluruhan (alasan perilaku
terjadi dan konteks yang menyebabkan perilaku terjadi)
Kerugian menggunakan metode ini:
● Memakan banyak waktu
● Objek pengamatan terlalu sedikit, bahkan hanya efektif untuk
mengamati satu objek saja
● Seringkali terjadi bias pengamatan, karena waktunya terlalu lama.
ii. Anecdotal Records
Catatan anecdotal berisi perilaku-perilaku spesifik yang dianggap penting.
Prinsip pencatatan ini adalah dilakukan segera dengan cepat dan bagaimana
kejadiannya (faktual), bukan interpretatif pribadi.
Beberapa prosedur yang dapat dilakukan ketika menggunakan teknik ini adalah :
 Identifikasi perilaku spesifik apa yang akan diteliti
 Lakukan pencatatan segera setelah target perilaku spesifik yang muncul
 Cantumkan perkataan subjek yang mengidentifikasikan setting waktu,
lokasi, dan perilaku dasar.
 Saat mencatat sertakan pula respon orang lain terhadap perilaku atau
perkataan dari subjek observasi.
 Perhatikan mengenai urutan dari episode, dimana anekdot terdiri dari
urutan yaitu awal, tengah, dan akhir.
Secara umum, metode ini mendeskripsikan apa yang terjadi, kapan
terjadinya, di mana, apa yang dikatakan dan dilakukan, dan bagaimana proses
tersebut terjadi. Lalu, menuliskan deskripsikan secara singkat setelah observasi
selesai.
Keuntungan menggunakan metode ini:
● Fokus pada kejadian yang dianggap penting dan mengabaikan kejadian
yang lain
● Lebih menghemat waktu
● Observer tidak memerlukan pelatihan yang mendalam
● Bisa mencatat hal-hal (kejadian/perilaku) yang tak terduga
Kerugian menggunakan metode ini:
● Tidak fokus pada keseluruhan perilaku
● Bergantung pada daya ingat observer
● Bisa terjadi salah tafsir, karena hanya bergantung pada ingatan observer.

b. Sample Techniques
i. Time Sampling
Mengamati apa yang terjadi selama periode waktu tertentu dengan
sering menggunakan penghitungan. Teknik ini melibatkan mengamati perilaku
tertentu dari individu atau kelompok, dan merekam ada atau tidaknya perilaku
ini selama interval pendek dengan panjang seragam. Perilaku yang diamati
sudah ditentukan, didefinisikan, dan dibatasi. Sebelum melakukan teknik ini,
pengamat memutuskan terlebih dahulu bahwa pengamatan hanya akan
berlangsung selama periode waktu tertentu (mis. 10 menit setiap jam, 1 jam per
hari) dan mencatat terjadinya perilaku yang ditentukan selama periode itu saja.
Keuntungan:
● Membutuhkan waktu lebih sedikit daripada menjalankan catatan dan
catatan anekdotal
● Dapat merekam data pada banyak orang sekaligus
● Memberikan informasi berguna tentang interval atau frekuensi perilaku
● Hitungan perilaku dapat digunakan untuk tujuan penelitian
Kerugian:
● Mungkin kehilangan perilaku penting
● Konteks perilaku tidak dicatat, karena tidak fokus pada penyebab dan
konsekuensi perilaku
● Terbatas pada perilaku yang sering terjadi dan bukan perilaku langka
yang mungkin juga penting
● Tidak memberikan konteks untuk informasi apa lagi yang mempengaruhi
waktu

ii. Event Sampling


Pengamat menunggu dan mencatat perilaku tertentu yang telah dipilih.
Teknik ini biasanya digunakan untuk mempelajari kondisi di mana perilaku
tertentu terjadi atau frekuensi perilaku. "Unit perilaku" didefinisikan dan
pengaturan tempat terjadinya ditentukan. Jika mempelajari penyebab atau
hasil perilaku, maka analisis ABC digunakan.
A : Antecedent Event
B : Behavior
C : Consequent Event
Jika frekuensi kemunculan adalah fokus, perekam dapat merekam
dengan menghitung daripada deskripsi.
Keuntungan:
● Dapat digunakan untuk mempelajari perilaku yang jarang terjadi dengan
mencatat mereka setiap kali terjadi
● Catat anteseden dan konsekuensi dari perilaku tidak seperti pengambilan
sampel waktu
Kerugian:
● Berfokus hanya pada satu atau beberapa perilaku;
● Tidak memiliki detail sebanyak menjalankan catatan atau catatan
anekdotal
c. Rating Scales
Rating scale merupakan metode pencatatan yang menggunakan derajat dimana seseorang
memunculkan perilaku tertentu. Tiap perilaku akan mendapatkan peringkat mulai dari tertinggi
sampai terrendah atau sebaliknya. Observer diminta untuk mencatat gejala atau ciri tingkah
laku pada sebuah tingkatan. Beberapa jenis skala rating menurut Irwin dan Bushnell (1980)
dalam Nur..()
1. Skala Grafis
Skala ini disajikan dengan bentuk garis lurus horizontal dan terbagi ke dalam beberapa
ruas. Contoh :
a. Mengutarakan pendapat : _____ : _____ : _____ : _____ : _____
selalu sering kadang jarang tidak pernah
b. Menyanggah pembicaraan : _____ : _____ : _____ : _____ : _____
selalu sering kadang jarang tidak pernah

2. Skala Numerik
Bentuk skala rating mengurutkan perilaku dari yang bentuk yang paling rendah hingga
yang tertinggi. Bentuk skala ini menggunakan angka-angka sebagai jangkar dari
kemunculan sebuah perilaku. Contoh untuk perilaku berpendapat dalam sebuah
kelompok.
1 ____ tidak mengutarakan pendapat
2 ____ mengutarakan pendapat apabila apabila didorong oleh rekannya
3 ____ kadang-kadang mengutarakan pendapatnya atas inisiatif diri sendiri
4 ____ sering mengutarakan pendapatnya atas inisiatif diri sendiri
Di depan atau dibelakang bentuk biasanya terdapat ruang kosong untuk menandai
perilaku. (biasanya checklist) yang menunjukkna kesesuaiannya dengan subjek yang
diamati.
3. Semantic Differential
Merupakan bentuk skala dimana jawaban yang paling positif dicantumkan
disalahsatu sisi, sedangkan jawaban yang paling negatif ditaruh disisi yang lainnya.
Diantara jawaban tersebut ditaruh tingkatan angka sebagai “nilai” untuk sebuah perilaku.
Contoh dalam obsevasi gaya kepemimpinan dalam suatu organisasi

Skala

Tidak Bertanggung 1 2 3 4 5 6 Bertanggung Jawab


Jawab

Tidak menghargai 1 2 3 4 5 6 Menghargai bawahan


bawahan

Keputusan diambil 1 2 3 4 5 6 Keputusan diambil


sendiri bersama

Individualis 1 2 3 4 5 6 Bekerja sama

Menurut Beaty (2013) dalam Ni’matuzahroh & Prasetyaningrum (2016) terdapat


beberapa kelebihan rating scale :
1. Mudah didesain dan membutuhkan waktu yang singkat untuk digunakan
2. Metode yang digunakan mudah untuk mengamati sekelompok observe atau
satu observe dalam satu waktu
3. Mudah membuat skor dan mengkuantifikasikan.
4. Dapat digunakan untuk mengkonfirmasi antara realitas dengan persepsi
subjektif rater
Rating scale juga memiliki beberapa kelemahan. Menurut Irwin&Bushnell (1980) dalam
Ni’matuzahroh & Prasetyaningrum (2016) kelemahan tersebut diantaranya:
1. Error of leniency artinya kecenderungan observer dalam memberikan
kelonggaran dalam menilai
2. Error of central tendency yaitu kecenderungan observer untuk memilih untuk
memberikan rating di tengah-tengah atau pusat skala.
3. Hallo effect yaitu observer terpengaruh oleh informasi lain yang tidak relevan
dengan pemberian rating. Misalnya penampilan seseorang, latar belakang
yang tidak relevan.
d. Checklist
Checklist adalah salah satu metode pencatatan yang cukup mudah dalam observasi.
Checklist menyediakan cara yang cukup efektif untuk mencatat ada atau tidaknya perilaku yang
spesifik pada situasi yang khusus. Metode ini bisa digunakan ketika perilaku yang ditunjukkan
sudah diketahui. Metode ini menuntut untuk menuliskan aksi-aksi yang spesifik secara tepat.
Kelebihan dari metode ini adalah sangat mudah digunakan, karena hanya memberikan
checklist pada lembar observasi jika perilaku yang diinginkan muncul pada partisipan. Salah
satu kekurangan dari metode ini adalah, tidak dapat menjelaskan secara detail mengenai hal-
hal yang menyebabkan munculnya perilaku.

Daftar Pustaka
Anoka County Community Action Program. (2018). Types of Observation tools. Diakses pada
19 Maret 2019, dari http://www.accap.org/wp-content/uploads/2018/02/07.04-Types-of-
Observation-Tools.pdf
McLeod, S. A. (2015). Observation methods. Retrieved from
https://www.simplypsychology.org/observation.html
Michigan State University. (n.d). Methods of Observing Young Children. Diakses pada 19 Maret
2019, dari https://msu.edu/~mandrews/mary/obs__methods.htm
Ni’matuzahroh & Prasetyaningrum, S. (2016). Observasi dalam Psikologi. Malang: UMM Press
Goodwin, C. J., & Goodwin, K. A. (2016). Research in psychology methods and design. John
Wiley & Sons.
Saidi, N. (2016). Observasi dalam psikologi. Retrieved from
https://www.researchgate.net/profile/Nimatuzahroh_Saidi/publication/
321025370_Observasi_dalam_Psikologi/links/5a0919a30f7e9b68229cd649/Observasi-
dalam-Psikologi.pdf

Anda mungkin juga menyukai