Dalam proses Behaviour Based Safety, salah satu nya terdapat identify critical behavioural atau
mengidentifikasi perilaku kritis/berbahaya, sebelum kita membahas tentang checklist perilaku
kritis/berbahaya, langkah awal yang harus lakukan adalah mengidentifikasi perilaku kritis atau
berbahaya yang berpotensi menyebabkan cedera atau kecelakaan. Seperti diilustrasikan dalam
bagan di halaman sebelumnya, perilaku yang tidak aman menjadi penyebab terbesar dari
kecelakaan/insiden. Langkah-langkah ini akan membantu Anda mengidentifikasi perilaku yang
perlu diubah. Untuk menentukan mengapa karyawan tersebut melakukan tugas ini dengan cara
yang tidak aman, hal ini akan kami jelaskan pada Analisis Perilaku kritis / berbahaya.
Lihatlah tren kecelakaan / insiden yang sering terjadi untuk menentukan risiko
terbesar yang menyebabkan kecelakaan
Melakukan evaluasi terhadap bahaya dari seluruh fasilitas baik peralatan maupun
tempat kerja untuk menentukan daerah-daerah atau peralatan yang memiliki risiko
terbesar yang dapat menyebabkan kecelakaan
Lihatlah pekerjaan yang memiliki potensi bahaya yang tinggi yang dapat
menyebabkan kecelakaan hingga kematian. Sebagai contoh : pekerjaan
pemeliharaan pada jaringan tegangan menengah.
APD (Alat Pelindung Diri) - Tentukan apa saja alat pelindung diri yang diperlukan
untuk melakukan pekerjaan. Uraikan secara spesifik sehingga orang yang
melakukan pengamatan tahu persis apa yang harus dicari.
Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan
secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Dalam hal ini, peneliti dengan
berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati
langsung berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan. Penemuan ilmu pengetahuan selalu
dimulai dengan observasi dan kembali kepada observasi untuk membuktikan kebenaran ilmu
pengetahuan tersebut.
Dengan observasi kita dapat memperoleh gambaran tentang kehidupan sosial yang sukar untuk
diketahui dengan metode lainnya. Observasi dilakukan untuk menjajaki sehingga berfungsi
eksploitasi. Dari hasil observasi kita akan memperoleh gambaran yang jelas tentang
masalahnya dan mungkin petunjuk-petunjuk tentang cara pemecahannya. Jadi, jelas bahwa
tujuan observasi adalah untuk memperoleh berbagai data konkret secara langsung di lapangan
atau tempat penelitian.
Berdasarkan pelaksanaan, observasi dapat dibagi dalam dua jenis, yaitu observasi partisipasi
dan observasi non partisipasi.
a. Observasi partisipasi.
Observasi partisipasi adalah observasi yang melibatkan peneliti atau observer secara
langsung dalam kegiatan pengamatan di lapangan. Jadi, peneliti bertindak sebagai
observer, artinya peneliti merupakan bagian dari kelompok yang ditelitinya. Keuntungan
cara ini adalah peneliti merupakan bagian yang integral dari situasi yang dipelajarinya
sehingga kehadirannya tidak memengaruhi situasi penelitian. Kelemahannya, yaitu ada
kecenderungan peneliti terlampau terlibat dalam situasi itu sehingga prosedur yang
berikutnya tidak mudah dicek kebenarannya oleh peneliti lain.
Instrumen yang digunakan dalam melakukan observasi, yaitu checklist, rating scale, anecdotal
record, catatan berkala, dan mechanical device.
a. Check list, merupakan suatu daftar yang berisikan nama-nama responden dan faktor-
faktor yang akan diamati.
c. Anecdotal record, merupakan catatan yang dibuat oleh peneliti mengenai kelakuan-
kelakuan luar biasa yang ditampilkan oleh responden.
d. Mechanical device, merupakan alat mekanik yang digunakan untuk memotret peristiwa-
peristiwa tertentu yang ditampilkan oleh responden.
a. Kelebihan observasi.
b. Kelemahan observasi.