Disusun oleh:
2020
1. Buatlah resume materi terkait Rating scale, Narrative description dan checklist!
A. Rating Scale
Rating scales adalah suatu alat ukur observasi yang berisi daftar pernyataan atau
tingkah laku dan alternatif jawaban dalam bentuk skala. Digunakan apabila tingkah laku
yang akan diobservasi telah diketahui dengan pasti dan dibutuhkan catatan mengenai
frekuensi dan atau kualitas lain dari tingkah laku. Salah satu metode yang digunakan
untuk memperoleh data berupa suatu daftar yang berisi tentang sifat atau ciri-ciri tingkah
laku yang ingin diselidiki dan dicatat secara bertingkat. Rating scale merupakan metode
tertutup karena tidak ada data mentah atau gambar mengenai perincian tingkah laku.
Jumlah skala dalam pilihan jawaban minimal 3 dan bentuknya bisa berbagai
macam tergantung pada desain dari rating scale, bisa berupa “tidak pernah, jarang,
sering, selalu”. Rating scale biasanya digunakan untuk memantau perkembangan. Rating
scale mempunyai beberapa kegunaan teknik pencatatannya, yaitu salah satunya adalah
rating scale berguna untuk mengevaluasi aspek perilaku yang lebih global dan untuk
mengevaluasi kesan.
Format pencatatan Rating Scale
- Changing Alternatives Scales - Graphic Rating Scales
- Constant Alternatives Scales - Descriptive Graphic Rating Scales
- Descriptives Alternatives - Numerical Rating Scales.
Pembuatan Rating Scales
Sebelum melakukan pencatatan harus memutuskan hal-hal berikut:
- Berapa kali mengobservasi individu
- Berapa lama periode observasi
- Berapa lama waktu melakukan observasi
- Target behavior yang akan diamati
- Metode pencatatan data yang digunakan
1. Mempersiapkan daftar gambaran perilaku yang dinilai, dengan mengacu pada dimensi
perilaku yang diturunkan dari konsep teori.
2. Mempertimbangkan apakah kriteria yang dibuat sudah objektif.
3. Menentukan tipe skala yang akan dipakai dengan berdasarkan tujuan dari observasi.
4. Membuat item dari suatu dimensi harus mengukur dimensi yang sama dan banyaknya
item dalam satu dimensi sebaliknya sama.
5. Pertimbangan untuk meningkatkan objektivitas dan reliabilitas rating scales sebaiknya
menyediakan ruang kosong dibawah rating scales untuk menuliskan komentar sehingga
rater dapat mencatat alasan untuk memilih pilihan.
Pengolahan Data Rating Scales
Langkah yang harus dibuat dalam pengolahan data rating scales yaitu:
- Lakukan skoring untuk setiap item
- Buat kriteria tentang kemampuan presentasi dan penyajian calon dosen yang
bersangkutan
- Dengan cara membuat interval ((jumlah item x skor tertinggi setiap item - jumlah item x
skor terendah setiap item): 4)
- Membuat kelas
- Menyimpulkan data
- Lakukan interpretasi (deskripsikan dengan menggunakan hasil data observasi dan
berdasarkan teori
Keuntungan dan kelemahan Rating Scale
Keuntungan kelemahan
Dapat digunakan secara berulang untuk Menggunakan nilai skala yang didasarkan
memantau kemajuan. pada asumsi yang tidak jelas
Sesuai untuk mencatat perilaku yang berbeda. Kurang sensitif untuk melihat perbedaan
individu
Efisien dalam pengambilan data karena cepat Tidak dilengkapi dengan gambaran terperinci
dan mudah dalam mengerjakannya. data mentah.
B. Narrative Description
Narrative description yaitu suatu teknik pencatatan observasi yang memiliki
karakteristik Berupa Deskripsi tingkah laku yang digambarkan dalam bentuk cerita. Yang
digambarkan dalam uraian naratif Harus memuat salah satunya adalah tingkah laku yang
menjadi target observasi. Hal penting yang perlu dipahami ketika melakukan pencatatan
dengan menggunakan narrative description adalah haruslah memperoleh gambaran
perilaku secara detail, dan objektif tanpa adanya penyimpulan, interpretasi atau penilaian.
Dengan teknik pencatatan lainnya teknik narrative description minim dari kesalahan
Karena observer memiliki data mentah.
Sifat Gambaran dalam Pencatatan Narrative Description
Pola gambaran perilaku yang mungkin digunakan:
1. Global Description(molar/broad Description)
2. Semi-global Description
3. Narrow Description
4. Behavior descriptive statement low inferential
5. Behavior inferential statement high inferential
Langkah-langkah Pembuatan Narrative Description
1. Aplikasi individu ya observasi, dan orang lain yang juga hadir.
2. Catat setting.
3. Gambarkan dan pertimbangkan tingkah lakunya dan orang lain serta faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkah laku.
4. Catat tingkah lakunya yang verbal dan nonverbal.
5. Catat kejadian sesegera Mungkin setelah observasi dilakukan.
6. Catat verbalisasi yang disampaikan seakurat mungkin dengan menunjukkan siapa
pembicaranya.
7. Catat urutan kejadian sehingga perincian perilaku tergambar secara jelas.
8. Berusahalah objektif, akurat, dan lengkap dalam melakukan pencatatan
9. Gunakan bahasa yang baku dan jelas.
10. Utamakan gambaran apa adanya dari tingkah laku daripada interpretasinya.
11. Catat reaksi orang lain terhadap tingkah laku individu yang di observasi.
12. Catat kesan awal Dari individu yang di observasi maupun orang lain di sekitar yang
mungkin berubah selama observasi.
13. Waspada berkaitan dengan kehadiran observer yang dapat memberi pengaruh.
14. Jangan terlibat dengan observee karena peran hanya sebagai observer sehingga harus
menjaga reaksi dan perasaan kita.
15. jangan biarkan ketertarikan terhadap tingkah laku tertentu membuat kesan umum
terabaikan.
16. ketika menginterpretasikan tingkah laku pertimbangkan kemungkinan alasan dibaliknya.
17. integrasikan data agar dapat gambaran yang padu dan utuh.
Kelebihan dan kelemahan Narrative Description
Kelebihan Kelemahan
Memberikan data tingkah laku dan kesan Memakan waktu yang relatif lama dalam
umum proses pencatatannya
Adanya gambaran yang lengkap memudahkan Tidak efisien apabila ingin mendapatkan data
dalam memaknakan apa yang berada dibalik perilaku sampel yang representatif secara
perilaku individu tepat
Menjadi alat ukur untuk mengumpulkan Data dari satu observer ke observer lainnya
informasi dan menemukan tingkah laku berbeda.
“kritis”
C. Checklist
Checklist adalah teknik pencatatan keberadaan atau ketidak beradaan. Saat mengamati
perilaku manusia checklist dapat digunakan untuk mencatat atau merekam kejadian tentang
specific behavior in a given context. Specific behavior yang dimaksud adalah perilaku spesifik
yang akan dilihat, dengan checklist dibuat terlebih dahulu sebelum melakukan observasi. Given
context adalah konteks dimana tingkah laku yang dimaksud akan muncul. Alat ukur checklist
digunakan bila jenis tingkah laku yang akan muncul telah diketahui dan tidak dibutuhkan
informasi tentang frekuensi dan/atau kualitas lain dari tingkah laku.
terdapat tipe pencatatan dalam suatu alat ukur checklist yaitu static description Atau
setting yang relatif tidak berubah. Action description Berisi tentang perilaku tertentu merekam
kejadian tentang spesifik behavior selama periode observasi. Dengan checklist dapat diketahui
Apakah perkembangan anak dalam area yang spesifik mengalami hambatan atau tidak,Checklist
juga dapat dipakai sebagai prediktor dari keterampilan atau tingkah laku yang akan terjadi
selanjutnya.
● Reliabilitas dan Validitas Checklist
1. Intraobserver Reliability
Intraobserver reliability adalah penggunaan teknik pencatatan checklist yang sama
oleh observer yang sama dalam rentang waktu yang berbeda dan memberikan
hasil yang sama dan akurat.
2. Interobserver Reliability
Adanya konsistensi atau stabilitas pencatatan. Pengambilan data observasi
dilakukan oleh lebih dari satu observer yang menggunakan checklist yang sama
ketika mengamati observee yang sama.
3. Validitas Checklist
Bagaimana format checklist mampu mengukur perilaku-perilaku, keterampilan
atau karakteristik yang sesuai dengan tujuan ceklis tersebut dibuat.
● Jenis Checklist
Checklist yang Digunakan untuk mengukur ada atau tidak adanya perilaku yang
dimaksud tanpa dibatasi waktu dan konteks serta ada didasarkan dengan norma usia.
● Penggunaan, Keuntungan dan kelemahan Checklist
Digunakan untuk mencatat ada Efisien dalam waktu dan Tidak mencatat detail atau
atau tidaknya suatu tingkah laku pengerjaannya. perincian dalam suatu kejadian
berdasarkan kriteria yang akan
dinilai