Anda di halaman 1dari 22

Strategi Perancangan Observasi

Citra Ayu Kumala Sari, M.Psi


Tahap
Tahap Persiapan Pelaksanaan

Tahap Tahap Penarikan


Pengolahan Data Kesimpulan
Tahap Persiapan

3
Tahapan persiapan: menjadi sangat penting dikarenakan
rancangan observasi psikologis disusun untuk memenuhi
persyaratan observasi sistematis. Adapun tahapan persiapan tsb
adalah:

 Menetapkan maksud dan tujuan observasi


Menetapkan landasan teoritik
Menentukan jenis data yang akan diamati
Menetapkan tipe pengukuran dan pencatatan data
Menetapkan subjek yang akan dikenakan diobservasi
Menentukan cara pengambilan data
Menetapkan cara pengolahan data dan interpretasi data
Menetapkan Maksud dan Tujuan
Observasi

Siapa Apa
Siapa yang akan dikenakan observasi? Apa yang akan diobservasi? Hal ini
Ha ini berkaitan dengan target
berkaitan dengan target behavior,
populasinya. Apakah anak, remaja,
orang dewasa atau orang tua? Apakah yaitu tingkah laku spesifik yang akan
individu atau kelompok diamati.
“Sattler (2002, 2006)
mengemukakan bahwa target
behavior harus didefinisikan dengan
objektif, lengkap dan
terperinci/spesifik kedalam suatu
definisi operasional "
Definisi Operasional Menjadi PENTING?
Definisi operasional Definisi operasional Cartwright &
yang jelas dan harus secara Cartwright
spesifik dari target eksplisit menjelaskan
pentingnya deskripsi
behavior akan memberikan batasan
yang tepat dari suatu
membantu observer tingkah laku yang definisi operasional
dalam mengenali dimaksud. adalah untuk
suatu tingkah laku menambah keakuratan
yang dimaksud dan daam mengobservasi
membedakannya dan menghasilkan
dari tingka laku lain interpretasi dengan
yang tampak serupa. tepat sehingga dapat
membuat keputusan
pula.
7
Panduan merumuskan definisi operasional
 Gambarkan Target behavior secara jelas dan
setepat mungkin
 Catat atau susun daftar contoh-contoh tingkah
laku yang tercakup dalam target behavior
 Perhalus dan sempurnakan definisi dengan
mencakup semua contoh
 Catat tingkah laku yang mirip, tetapi berbeda
dengan target behavior
 Perhalus atau sempurnakan lagi definisi tingkah
lakusehingga tingkah laku-tingkah laku yang
mirip tersebut tidak tercakup

8
Example:
Definisi operasional Definisi operasional yang jelas dan spesifik
yang kurang jelas dan
spesifik

Anak dapat melompat Anak dapat melompat dalam jarak selangkah ke


depan dari posisi berdiri dan mendarat dengan
kedua kaki tanpa terjatuh

Anak menyukai sekolah Anak membuat pernyataan verbal bahwa ia


menyukai sekolah tanpa diarahkan

Anak dapat berbagi Ketika anak bermain dengan mainannya dan


anak lain mendekati dan meminta mainannya,
anak memberikan permainannya pada anak lain
tersebut tanpa ada pernyataan verbal yang
negatif

9
Menetapkan Landasan Teoritik

Perspektif yang beragam diperlukan


karena perilaku bersifat kompleks dan
didasari oleh bebrapa variable (Kusdiyati
& fahmi, 2015)
Menentukan jenis data yang akan diamati

Data yang diamati dapat berupa:

Verbal behavior: Non Verbal behavior:

Tingkah laku verbal Tingkah laku non verbal

Atau keduanya

Melibatkan frekuensi, durasi dan intensitas.


Menetapkan tipe pengukuran dan
pencatatan data
• Behavior Tallying, Charting dan Graphing
• Checklist
• Rating scale
• Anecdotal record
• Narrative Description
• Diary Description
• Participation Chart
Menetapkan subjek yang dikenakan
observasi

Random or purposive sampling


kah?
Random = Acak
Purposive sampling = kriteria tertentu

Asesmen pendidikan atau klinis  subyek ditentukan


berdasarkan rujukan dari guru, orang tua
Menetapkan cara pengambilan data
observasi

Participant or non participant?


Menetapkan cara pengolahan data dan
interpretasi
Metode pencatatan data dengan narrative description atau
kualitatif,  disesuaikan dengan tujuan dan kerangka
pemikiran tingkah laku yang dimaksud

Pencatatan dengan behavior tallying, checklist, rating scale


atau participation chart  pengolahan secara kuantitatif
sesuai dengan teknik pencatatan yang diambil, tujuan
observasi dan interpretasi berdasarkan kerangka teori
yang dipakai
Tahap Pelaksanaan atau
Pengambilan Data

16
1. Sumber Daya
Yang akan menjadi observer.
2. Tingkah laku observer dalam setting observasi
Pengetahuan mengenai tingkah laku yang boleh dan tidak
boleh dilakukan observer dalam setting tersebut.
3. Mengobservasi tanpa diketahui observee
Dapat menggangu observee atau memotivasi observee untuk
bertingkah laku ideal. Dapat mempengaruhi tingkah laku,
perasaan dan performance observee.
4. Etika professional dan kerahasiaan
Etika  perlindungan terhadap hak, keamanan dan privacy
individu sebagai objek penelitian.
Profesional  disiplin, tanggung jawab, jujur, objektif.
Tahap Pengolahan Data

18
• Metode pencatatan kuantitatif, tingkah laku
diberi skor terlebih dahulu.
• Metode pencatatan kualitatif, penjabaran
tingkah laku dalam bentuk deskripsi.
• Metode pencatatan dengan frekuensi atau
durasi, divisualisasikan dalam bentuk grafik
atau diagram.
Tahap Penarikan Kesimpulan

20
PERSONAL BIAS
• Pengetahuan, sistem nilai, sikap, pengalaman tanpa disadari menjadi filter dalam
observasi.
• Tingkat konsentrasi, kelelahan atau kurang sehat, jumlah waktu yang digunakan
untuk observasi.
• Memaknai yang diamati berdasar hal yang dimiliki atau dialami oleh observer.

THEORETICAL BIAS
• Pemahaman yang kita peroleh setelah mempelajari teori bergantung pada tingkat
intelektual, bakat, potensi. Misalnya kita mengobservasi anak, sistem nilai kita
tentang anak dan pandangan umum tentang anak  akan mempengaruhi porsi
teoritis yang kita rasakan paling nyaman secara emosi dan intelektual kita
Thankyou

Anda mungkin juga menyukai