Anda di halaman 1dari 43

Atribut Psikologi

Ratri Pratiwi, S.Psi., M.A


Skala Psikologi Sebagai Alat Ukur
• Pengukuran merupakan proses kuantifikasi suatu atribut
• Atribut = objek ukur, dibagi menjadi 2 :
1. Fisik → tinggi, berat, volme, luas
2. Psikologis → kognitif dan non - kognitif
Atribut Psikologi
Potensial

Kognitif

Aktual

Atribut Psikologi

Non - Kognitif Aspek afektif dan


kepribadian
Atribut Psikologi
• Kognitif
Atribut yang menunjukan kapasitas intelektual atau fungsi fikir
manusia, sehingga terbagi menjadi kemampuan potensi dan
kemampuan aktual.

Inteligensi adalah bentuk potensi atau kemampuan kognitif yang


digunakan untuk pemecahan masalah secara umum

Bentuk kemampuan intelektual dalam berbagai bidang khusus disebut


bakat
Atribut Psikologis
• Non – Kognitif
Atribut kepribadian dan atribut afektif (minat, sikap, emosi dan nilai)

Disebut juga sebagai performansi tipikal

Inilah yang menjadi objek ukur skala psikologi


Atribut Psikologi

Umum Inteligensi

Potensial
Khusus Bakat

Kognitif

Kombinasi
Aktual Prestasi potensi dan
hasil belajar
Atribut Psikologi

Teori

Konsep Konsep

Asumsi Definisi Dimensi Asumsi Definisi Dimensi

Indikator Indikator
Pengukuran Atribut Psikologi
• Tantangan
Atribut psikologi bersifat latent, yang eksistensinya ada secara
konseptual

Aitem-aitem skala psikologi ditulis berdasarkan indikator perilaku yang


jumlahnya terbatas

Bentuk perilaku sering kali tumpang tindih antar variable atau atribut
psikologi
Pengukuran Atribut Psikologi
• Tantangan
Respon subjek terhadap stimulus skala/ tes mengandung eror

Atribut psikologi berada dalam diri manusia yang bisa berubah, sejalan
dengan waktu dan situasi

Interpretasi hasil ukur psikologi dilakukan secara normatif, sehingga


akan lebih banyak mengandung sumber eror
Atribut Psikologi Sebagai Konsep
• Atribut psikologi itu abstrak dan batasan ukur tidak selalu dapat
diterima dan berlaku secara umum

• Atribut/ variable psikologi yang nama dan substansinya sama namun


Batasan konsep teori berbeda, akan memunculkan alat ukur yang
berbed dengan tujuan ukur yang sama
Tes dan Skala

Ratri Pratiwi, S.Psi., M.A


Perbedaan tes
dan skala

• umumnya digunakan untuk menyebutkan alat


kemampuan kognitif; contoh tes inteligensi
Tes dan tes bakat

• Banyak digunakan untuk menamakan alat


ukur non-kognitif
Skala
Tes Psikologi

❑ Tes merupakan suatu pengukuran yang objektif dan


standart terhadap sampel perilaku (Anastasi, 1976)
❑ Menurut Brown (1976) mengatakan bahwa tes
adalah prosedur yang sistematik untuk mengukur
sampel perilaku individu.
Batasan Tes
Psikologi
Tes Aitem-aitem dalam tes disusun menurut
adalah cara dan aturan tertentu
Prosedur
yang Prosedur administrasi tes dan pemberian
sistematik angka (scoring) terhadap hasil harus jelas
dan dispesifikasikan secara terperinci

Setiap orang yang mengambil tes harus


mendapat aitem-aitem yang sama, dalam
kondisi yang sebanding
Batasan Tes
Psikologi

Tes Berapapun panjang suatu tes, aitem


yang ada di dalam tes tidak akan dapat
adalah mencakup seluruh isi materi yang
berisi mungkin ditanyakan
sampel
Kelayakan suatu tes tergantung pada
perilaku sejauhmana aitem-aitem dalam tes itu
mewakili secara representative
kawasan (domain) perilaku yang diukur
Batasan Tes
Psikologi

Tes Aitem-aitem dalam tes menghendaki


Mengukur agar subjek menunjukkan apa yang
Perilaku diketahui atau apa yang telah dipelajari
subjek dengan cara menjawab
pertanyaan-pertanyaan, atau
mengerjakan tugas-tugas yang
dikehendaki oleh tes
Karakteristik Skala Psikologi

Stimulus atau aitem skala psikologi tidak langsung


mengungkap atribut yg hendak diukur melainkan
mengungkap indicator perilaku dari atribut yg bersangkutan

Jawaban/opsi pilihan aitem bersifat proyektif, yaitu


mencerminkan kepribadian, sikap dan/atau kecenderungan
perilaku

Skala psikologi berisi banyak aitem

Respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban


“benar” atau “salah”
PERBEDAAN SKALA DAN ANGKET

Angket Skala
Data Faktual Deskripsi aspek perilaku
Pertanyaan langsung terarah pads Aitem berupa penerjemahan indikator
informasi yg ingin diketahui perilaku yg secara tidak langsung
menggambarkan keadaan subjek

Responden memahami pertanyaan dan Subjek memahami pertanyaan tetapi


mengetahui informasi apa yang sedang tidak mengetahui arah jawaban yang
dicari tahu dikehendaki dan apa yang akan
diungkap
PERBEDAAN SKALA DAN ANGKET
Angket Skala
Respon angket tidak dapat diberi skor, Dapat diberi skor melalui proses
hanya bisa di coding (diklasifikasikan) penskalaan (scaling)
Dirancang untuk mengungkap data dan Dirancang hanya untuk mengungkap satu
informasi ttg banyak hal tujuan ukur (unidimensional)

Hasil tidak perlu diuji reliabilitasnya Reliabilitas skala harus tinggi


secara psikometri berdasarkan psikometri, karena
menghindari eror

Validitas ditentukan oleh kejelasan tujuan Validitas ditentukan oleh ketepatan


dan kelengkapan informasi operasionalisasi konstrak psikologi, menjadi
indikator perilaku dan aitem
Syarat alat ukur

Valid • Alat ukur harus mampu mengukur apa yang harus diukur, atau
sesuai dengan tujuan ukur

Reliabel • Alat ukur harus mampu dipercaya atau dapat diandalkan

• Alat ukur harus memiliki kaidah-kaidah yang diakui dalam ilmu


Standarisasi pengukuran (Psikometri), agar dapat digunakan, dibandingkan
dan dievaluasi secara bertanggungjawab

Objektivitas • Tujuannya menghindarkan tes psikologi dari


pemaknaan-pemaknaan personal
Syarat alat ukur

• Alat ukur harus mampu membedakan antara


Diskriminatif individu atau kelompok individu yang memiliki
dan yang tidak memiliki atribut yang diukur

• Menyeluruh, alat ukur harus mampu


Komprehensif menjelaskan tujuan ukur secara menyeluruh

• Alat ukur harus memiliki daya guna atau


Utility manfaat bagi masyarakat luas
Tugas dalam
Kelas
• Tentukan sampel yang akan dijadikan sasaran uji coba
skala ukur
• Temukan dan tuliskan definisi atribut berdasarkan referensi
yang telah dibaca pada minggu sebelumnya.
• Cari minimal 1 referensi berupa buku yg mendukung atribut
TUGAS LUAR KELAS

a. Judul/Cover
b. Tujuan Pengukuran
Tujuan tugas berdasarkan tema tiap kelompok (Pengujian alat ukur …. Pada
sampel…)
c. Konstrak teori
Merupakan definisi konseptual dari setiap variable atau atribut psikologi yang
akan digunakan untuk menyusun skala. Definisi konseptual dibangun
berdasarkan referensi buku dan jurnal.

Font: Times new roman 12; spasi 1,5; margins kanan 3, kiri 4, atas 3, bawah 4
TUGAS LUAR KELAS

a. Kumpulkan hasil revisi pada hari sabtu, tanggal 3 April 2024 pukul 23.59
WIB
b. Pengumpulan hasil dalam bentuk doc dilakukan pada hari Jumat tanggal 5
April 2024 pukul 05.00 WIB
LANGKAH-LANGKA
H DASAR
KONSTRUKSI ALAT
UKUR PSIKOLOGI
Ratri Pratiwi, S.Psi., M.A
Alur kerja penyusunan
skala psikologi

Alur kerja penyusunan skala


psikologi ini memberikan
gambaran umum mengenai
prosedur yang dilakukan oleh
para penyusun skala.
Alur kerja penyusunan skala psikologi
1 Identifikasi Tujuan Ukur

◦ Menetapkan konstrak teoritik yang akan digunakan sebagai dasar


penyusunan skala.
◦ Pada tahap ini menentukan atau memilih suatu atribut psikologi yang ingin
diukur. Kemudian memilih, mendefinisikan, mengenali dan memahami secara
seksama teori yang mendasari konstrak atau atribut psikologi yang akan
diukur.
◦ Konsep teoritik selalu dapat ditemukan dalam buku teks ataupun jurnal
penelitian yang membicarakan makna, ciri atau hakikat suatu atribut atau
variabel
Alur kerja penyusunan skala psikologi
2 Pembatasan Domain Ukur

◦ Merumuskan dan melakukan pembatasan aspek keperilakuan dari dasar


teoritik konstrak atau atribut psikologi yang dipilih.
◦ Pembatasan domain dilakukan dengan cara menguraikan konstrak teoritik
atribut yang diukur menjadi beberapa rumusan dimensi atau aspek
keperilakuan yang konsep keperilakukannya lebih jelas. Artinya, dari teori
yang sudah dipilih, kemudian dirumuskan menjadi beberapa dimensi atau
aspek yang membangun konstrak teori tersebut.
◦ Dimensi atau aspek keperilakuan ini biasanya masih konseptual dan belum
terukur.
Alur kerja penyusunan skala psikologi
3 Operasionalisasi Aspek atau Dimensi

◦ Aspek yang ada dioperasinalkan ke dalam bentuk keperilakuan yang lebih


konkret dan terukur, sehingga penulis aitem akan memahami dengan benar
arah respon yang harus diungkap dari subjek.
◦ Operasionalisasi ini dirumuskan dalam bentuk indikator keperilakuan
(behavioural indicators)
◦ Himpuan indikator-indikator keperilakuan dan dimensi atau aspek yang
diwakili dituangkan dalam blue-print.
◦ Blue-print ini yang dijadikan panduan dalam menulis aitem skala.
Contoh Blue-Print
Alur kerja penyusunan skala psikologi
Spesifikasi Skala

◦ Perancang alat ukur skala perlu menetapkan bentuk atau format


stimulus/aitem yang hendak digunakan.
◦ Format stimulus ini berkaitan dengan metode penskalaan yang nantinya akan
digunakan.
Alur kerja penyusunan skala psikologi
4 Penulisan Aitem

◦ Penulisan aitem harus memperhatikan kaidah-kaidah penulisan aitem yang


sudah ditentukan.
◦ Penulisan aitem harus tiga kali (3x) lebih banyak jumlahnya, dari jumlah aitem
yang ingin digunakan. Hal ini dilakukan karena kemungkinan mortality rate
atau tingkat gugur-nya aitem yang masih tinggi pada penulis-penulis aitem
pemula.
◦ Review pertama dilakukan oleh penulis aitem sendiri, yaitu dengan selalu
memeriksa ulang setiap aitem yang ditulis apakah telah sesuai dengan
indikator keperilakuan yang akan diungkap, dan apakah tidak melangkar
kaidah penulisan aitem.
Alur kerja penyusunan skala psikologi
5 Uji Coba Bahasa

◦ Setelah semua aitem selesai ditulis, maka aitem direview oleh beberapa
orang berkompeten atau ahli (sebagai panel).
◦ Kompetensi yang harus dimiliki panel, adalah penguasaan terhadap masalah
konstruksi skala; atribut yang diukur; dan penguasaan Bahasa tulis standart.
◦ Semua aitem yang tidak sesuai dengan spesifikasi blue-print atau tidak sesuai
dengan kaidah penulisan aitem harus diperbaiki atau ditulis ulang.
◦ Hanya aitem yang dapat berfungsi dengan baik diloloskan untuk mengikuti uji
coba empiric dilapangan (field test)
Alur kerja penyusunan skala psikologi
Evaluasi Kualitatif

◦ Ketentuan dalam meloloskan aitem berada pada tahap evaluasi kualitatif


oleh panel para ahli. Panel ini disebut dengan kesepakatan ahli (expert
judgment) yang menyatakan bahwa isi aitem bersangkutan adalah logis
untuk mengungkap indikator (logical validity).
◦ Kerja sistemik pada tahap ini merupakan bentuk validitas isi (content validity)
dan validitas konstrak (construct validity).
◦ Evaluasi kualitatif kedua adalah dengan mengujicoba pada sekelompok kecil
subjek/responden untuk mengetahui apakah kalimat yang digunakan dalam
aitem mudah dipahami dan benar oleh responden.
◦ Aitem yang dinyatakan tidak layak, harus diperbaiki atau diubah
Alur kerja penyusunan skala psikologi
6 Field Test / Uji Coba Lapangan

◦ Uji coba atau evaluasi kuantitatif, yaitu evaluasi terhadap fungsi aitem secara
kuantitatif atau berdasarkan skor jawaban responden.
◦ Data skor aitem diperoleh dari responden yang mengikuti tes uji coba skala
Alur kerja penyusunan skala psikologi
Evaluasi Kuantitatif

◦ Evaluasi kuantitatif digunakan untuk memenuhi persyaratan psikometrik, yaitu


uji daya beda aitem atau daya diskriminasi aitem.
◦ Daya beda aitem adalah kemampuan aitem dalam membedakan antara
subjek yang memiliki atribut yang di ukur dan yang tidak memiliki atribut.
Alur kerja penyusunan skala psikologi
7 Seleksi Aitem

◦ Tahap ini penyusun aitem melakukan seleksi terhadap aitem yang sudah diuji
daya beda, dan memilih aitem yang memenuhi syarat psikometrika.
◦ Kemudian dicari koefisien reliabilitasnya, apabila koefisien reliabilitas
dinyatakan belum memuaskan maka penyusun skala dapat kembali ke tahap
kompilasi dan merakit ulang aitem dalam skala yang memiliki koefisien daya
beda tinggi.
◦ Selain itu, secara umum penambahan jumlah aitem akan meningkatkan
koefisien reliabilitas skala.
Alur kerja penyusunan skala psikologi
8 Validasi Konstrak

◦ Validasi skala merupakan proses yang berkelanjutan.


◦ Pada skala yang akan digunakan secara terbatas, sebenarnya cukup
dengan validasi isi yang dilakukan melalui proses review aitem oleh panel ahli
(expert judgment)
Alur kerja penyusunan skala psikologi
9 Kompilasi Final

◦ Setelah terpilih aitem yang sudah memenuhi persyaratan psikometrika


◦ Format skala dirangkai dalam tampilan menarik dan tetap memudahkan
responden dalam membaca serta menjawab.
◦ Berkas skala dilengkapi dengan pentunjuk pengerjaan serta lembar jawaban.
Tugas Kelas
1. Susun definisi operasional berdasarkan definisi konseptual yg telah dituliskan
pada tugas minggu sebelumnya. Diskusikan dengan anggota kelompok.
2. Temukan dan tuliskan aspek dari setiap tema kelompok (berdasarkan hasil
review jurnal yang telah dilakukan dari buku)
3. Susun definisi konseptual dan aspek tersebut dalam format makalah.
Tugas di Rumah

Font: Times new roman 12; spasi 1,5; margins kanan 3, kiri 4, atas 3, bawah 4
Contoh Tabel Indikator

◦Contoh Atribut Mediasi


Orangtua
Batas Waktu Pengumpulan

a. Kumpulkan hasil revisi pada hari senin, tanggal 15 April 2024 pukul 23.59 WIB
b. Pengumpulan hasil dalam bentuk doc dilakukan pada hari selasa tanggal 16
April 2024 pukul 23.59 WIB

Anda mungkin juga menyukai