Anda di halaman 1dari 21

PSP

PENYUSUNAN ALAT UKUR


PSIKOLOGI
• Atribut Kemampuan (kognitif)
➢ Kemampuan yang bersifat potensial
❑ Kemampuan potensial umum
(inteligensi)
❑ Kemampuan potensial khusus
(bakat)
➢ Kemampuan yang bersifat aktual
(prestasi)
• Atribut Bukan Kemampuan (Afektif)
• Alat ukur digunakan untuk melakukan
pengukuran suatu atribut.
• Atribut dapat berupa atribut fisik dan
nonfisik.
• Contoh atribut fisik?
• Contoh atribut nonfisik?
Syarat Pengukuran
• Validitas
• Reliabilitas
• Objektivitas
• Baku
Pengukuran
• Pengukuran psikologis sukar dilakukan
karena :
1. Variabel psikologis bersifat latent (tidak
tampak) → tidak dapat diukur secara
langsung tetapi melalui indikator perilaku
2. Indikator perilaku jumlahnya terbatas →
pengukuran kurang menyeluruh (kurang
komprehensif)
Pengukuran

3. Respon subjek dapat dipengaruhi


variabel-variabel yang tidak relevan,
misalnya situasi, suasana hati, prosedur
4. Atribut psikologis tidak stabil (berubah-
ubah)
5. Selalu mengandung error (tidak mutlak)
Pengukuran

• Beberapa cara yang dapat dilakukan


untuk melakukan pengukuran psikologis
antara lain :
1. Observasi perilaku
2. Pertanyaan langsung
3. Skala
Skala Psikologi
Pengertian :

kumpulan aitem/pernyataan
yang mengungkap variabel
psikologis
• Skala: Seperangkat nomor yang
digunakan untuk menjelaskan konstrak
psikologis
• Instrumen: Alat yang dipakai untuk
menjalankan operasi pengukuran
• Prosedur: Urutan-urutan yang dilakukan
dalam melakukan pengukuran
Skala Psikologi sebagai Alat Ukur
Karakteristik skala psikologis :
1. Stimulusnya tidak langsung mengungkap
atribut yang hendak diukur, melainkan
mengungkap indikator perilaku atribut
tersebut → bersifat proyektif
2. Berisi banyak aitem. Kesimpulan baru
dapat dicapai bila semua aitem telah
terjawab
3. Respon subjek tidak ada benar atau salah
DIMENSI SKALA ANGKET
Data yang diungkap Aspek diri yang Data faktual yang
dipersepsi subjek diketahui subjek
Arah Tidak langsung Langsung
pernyataan/pertanyaan
Kesadaran pada tujuan Tidak sadar Sadar
ukur
Penilaian Respon Prosedur penskalaan Klasifikasi
Jumlah konstrak Satu konstrak Banyak konstrak
diungkap
Pengujian reliabilitas Perlu diuji Tidak perlu diuji
Pengujian validitas Kejelasan konsep Kejelasan tujuan
Jenis Data Interval Ordinal
• Skala Psikologi adalah instrumen
pengukuran untuk mengidentifikasi
konstrak psikologis.
✓ Seringkali dinamakan dengan tes, namun
dalam hal ini skala psikologi digunakan
sebagai istilah untuk atribut afektif,
sedangkan kata tes digunakan untuk atribut
kognitif.
❖ Stimulus atau aitem tidak langsung mengungkap atribut
yang akan diukur.
▪ Item skala psikologis tidak langsung mengacu pada
konstrak ukur
▪ Skala Semangat Kerja: “Saya berangkat kerja dengan
hati mantap”
❖ Interpretasi diperoleh berdasarkan respon atas
keseluruhan aitem.
▪ Suatu aitem tidak dapat dijadikan landasan
menginterpretasikan suatu atribut
❖ Tidak ada respon benar dan salah
▪ Bukan seperti tes kognitiff, tidak ada respon yang dinilai
benar atau salah.
DIMENSI SKALA ANGKET
Data yang diungkap Aspek diri yang Data faktual yang
dipersepsi subjek diketahui subjek
Arah Tidak langsung Langsung
pernyataan/pertanyaan
Kesadaran pada tujuan Tidak sadar Sadar
ukur
Penilaian Respon Prosedur penskalaan Klasifikasi
Jumlah konstrak Satu konstrak Banyak konstrak
diungkap
Pengujian reliabilitas Perlu diuji Tidak perlu diuji
Pengujian validitas Kejelasan konsep Kejelasan tujuan
Jenis Data Interval Ordinal
TES PRESTASI
• Tes yang disusun secara terencana untuk
mengungkap bahan-bahan atau materi
yang diajarkan guna pengambilan
keputusan Pendidikan
• Dapat berbentuk ulangan-ulangan harian,
tes formatif, tes sumatif, ujian masuk PT
TUJUAN
• Mengungkap keberhasilan seseorang
dalam belajar sehingga mengacu pada
perencanaan program belajar yang
dituangkan dalam silabus masing-masing
materi pelajaran
Contoh Tes Prestasi
• Tes Kemampuan membaca
Aspek: pemahaman dan kecepatan
• Tes Pengetahuan dalam Pengukuran
Religiusitas
Faktor-faktor yang dapat
melemahkan validitas
• Identifikasi kawasan ukur yang tidak cukup
jelas
→ konsep teoretis (beserta dimensi-
dimensinya)
• Operasionalisasi konsep yang tidak tepat
(indikator dari konsep teoretis)
• Penulisan aitem yang tidak mengikuti
kaidah → social desirability
Faktor-faktor yang dapat
melemahkan validitas

• Administrasi yang tidak hati-hati →


(kondisi penampilan skala, kondisi
subjek, kondisi testing)
• Pemberian skor yang tidak cermat
• Interpretasi yang keliru
Identifikasi tujuan ukur (penetapan konstruk psikologis)

Operasionalisasi konsep (indikator perilaku)

Penskalaan Pemilihan format stimulus

Penulisan aitem/soal
Reviu aitem

Uji coba

Analisis aitem

Seleksi aitem

Pengujian reliabilitas dan validitas

Format final

Anda mungkin juga menyukai