Anda di halaman 1dari 4

Adella Trisna Rachmayanti (705210283)

Rangkuman Pertemuan I Dasar-dasar Asesmen

Hakikat dan Kegunaan Tes Psikologi


TES PSIKOLOGI DEFINISI TES
● Tes yang digunakan untuk ● Tes adalah suatu prosedur standar
mengungkapkan aspek-aspek untuk mengambil sampel perilaku
psikologi manusia (afeksi, kognitif, dan menggambarkannya dalam
psikososial). kategori atau skor.

ASSESTMENT
● Menilai atau memperkirakan besarnya satu atau lebih atribut dalam diri seseorang
secara keseluruhan. Terdapat beberapa test yang akan diberikan dari beberapa
aspek sebagai proses penggabungan informasi dari seseorang untuk membuat
kesimpulan atau dugaan mengenai karakteristik dari individu tersebut.

CIRI-CIRI TEST
1. Prosedur standar : cara ngomong dan kata-kata yang dipilih harus sama terus dan
waktu yang ditentukan juga harus sama.
2. Sampel perilaku
3. Skor dan kategori
4. Norma dan standar
● Norma membantu kita membandingkan dengan orang lain. Agar mempermudah
untuk mengetahui seseorang telah di fase berapa.
5. Prediksi atas perilaku non-tes
Contoh: ketika dokter bisa memprediksi seberapa parah seseorang sakit.

PEMBEDAAN LAIN DARI TESTING


1. Norm-referenced test: 2. Criterion-referenced test:
performansi tiap examinee sasarannya adalah untuk
diinterpretasikan berdasarkan menentukan apakah examinee
sampel terstandarisasi yang memenuhi sasaran pendidikan yang
relevan. ditentukan.
PENGGUNAAN TES
● Klasifikasi:
1. Placement: sifatnya langsung pembagiannya setiap individu.
2. Screening: dibagi berdasarkan intelegensi (contoh: berdasarkan Umur 25-28 thn)
3. Certification: pemberian pelatihan. (contoh: sebelum seseorang belajar akan di test
terlebih dahulu lalu setelah dia belajar, akan ditest lagi)
4. Selection: pembagian berdasarkan kriteria yang sesuai.
● Diagnosis dan perencanaan treatment
● Pengetahuan diri (Self-knowledge)
● Evaluasi Program
● Riset/penelitian

TIPE-TIPE TES
● Group Test: pengukuran ● Individual Test: membangkitkan
pencil-and-paper. Menguji level motivasi subjek dan
sekelompok orang dalam jumlah meng-assess relevan faktor lain
besar pada waktu yang sama. terhadap hasil tes. Implusivitas
atau kecemasan.

Intelligence Test menyelesaikan tugas atau


● Mengukur kemampuan individual persoalan tertentu.
dalam area yang relatif global. Creativity Test
● Membantu untuk menentukan ● Memeriksa pemikiran baru dan
potensi kinerja sekolah atau orisinal serta kapasitas dalam
pekerjaan tertentu. menemukan solusi tidak lazim atau
Aptitude Test tidak terduga.
● Mengukur kapabilitas untuk tugas Personality Test
spesifik atau tipe keterampilan ● Mengukur trait, kualitas atau
secara relatif. tingkah laku yang menentukan
● Test bakat: bentuk sempit dari tes individualitas seseorang.
kemampuan. ● Cheklist, inventory, dan teknik
Achievement Test proyektif.
● Mengukur derajat pembelajaran, Interest Inventories
keberhasilan atau kemampuannya
● Mengukur preferensi seseorang Contoh: anak ADHD mau memastikan
untuk aktivitas atau topik apakah individu tersebut anak ADHD atau
tertentu. tidak, diukur dalam skala beberapa menit
● Membantu untuk menentukan seberapa aktif anak tersebut
pilihan karir. Neuropsychological Test
Behavioral Procedures ● Mengukur performasi kognitif,
● Secara objektif menggambarkan sensorim perseptual, dan motorik.
dan menghitung frekuensi tingkah ● Salah satu tes psikologi yang dapat
laku. menentukan jangkauan, locus, dan
● Mengidentifikasi antiseden dan konsekuensi tingkah laku dari
konsekuensi tingkah laku. cedera otak.

ALASAN TES PSIKOLOGIS SANGAT TERBATAS


1. Test psikologis dapat berbahaya apabila di tangan orang tidak qualified.
2. Proses seleksi menjadi tidak valid untuk orang-orang yang telah mengetahui
pertanyaan tes.
3. Pemberitahuan isi butir kepada masyarakat umum akan menghancurkan kemasalahan
test.

PROSEDUR ADMINISTRASI TES


1. Pemeriksa harus familiar dengan materi yang digunakan.
2. Sensisitivitas terhadap ketidakmampuan.
3. Pemeriksa menggunakan instuksi oral.
4. Kondisi fisik testing harus memadai.
5. Pemeriksa harus mengetahui limit waktu

PENGARUH PEMERIKSA
● Rapport - atmosfir nyaman dan ● Jenis kelamin, pengalaman dan ras
hangat yang membangkitkan pemeriksa hanya memiliki efek
motivasi terperiksa dan kecil terhadap hasil tes psikologis
meningkatkan kerja sama.

LATAR BELAKANG dan MOTIVASI TERPERIKSA


1. Kecemasan tes (anxiety test) - respon fenomenologis, fisiologis dan tingkah laku
yang dikaitkan dengan kemungkinan gagal dalam tes.
2. Penipuan - pemeriksa harus terlatih untuk mendeteksi penipuan.
MASALAH DALAM SKORING
1. Latihan - dapat meningkatkan stor test terperiksa.
2. Perbedaan dalam penilaian pribadi.
3. Masalah dalam skoring klerikal.

Anda mungkin juga menyukai