Anda di halaman 1dari 8

Adella Trisna Rachmayanti (705210283)

Rangkuman Pertemuan XI Dasar-dasar Asesmen

Industrial and Organizational Assesment


Psikologi Industri dan Organisasi (PIO)
● Bidang psikologi yang berurusan dengan perilaku dalam situasi kerja.
“Karyawannya rajin atau tidak?”
“Karyawan disiplin atau tidak?”
● Dalam cakupan terluasnya, PIO meliputi aplikasi yang beragam dalam bidang
bisnis, periklanan, dan militer.

The Role of Testing in Personnel Selection


➔ Psikologi di bidang industri mengharapkan dapat memilih karyawan yang terbaik
Complexities of Personnel Selection
● Guion (1998) - penelitian PIO telah menekankan pada criterion-related validity
(Validitas terkait kriteria kerja) dimana hasil penilaian saat ini harus dapat
memprediksi kinerja pekerjaan di masa mendatang.
➔ Mengkira-kira karyawan tersebut dimasa depan orientasinya akan bagus.
● Prosedur dari aplikasi seleksi karyawan di dunia nyata dipenuhi dengan
kompleksitas psikometri dan perangkap hukum. Pemilihan personel merupakan
tugas yang kabur, bersyarat, dan tidak pasti
➔ Terkadang ada beberapa karyawan yang memiliki orang dalam, yang
menyontek, atau ada bias. Ada hal-hal tertentu yang membuat ini menjadi
kompleks.
● Guion (1991) menekankan kesulitan dalam memprediksi perilaku kompleks dari
tes-tes sederhana.

Approaches to Personnel Selection


● Autobiographical data
Contoh: CV
● Employment Interview
● Cognitive ability test
● Personality, temperament, and motivation tests
Contoh: test IQ, test bakat minat, test kepribadian
● Paper-and-pencil integrity test
Contoh: test yang melihat apakah individu tersebut dapat mengikuti aturan atau
tidak
● Work sample and situational tests.

Appraisal of Work Performance


● Penilaian kinerja, diuji dan dinilai apakah karyawan tersebut berpotensi atau
tidak.
● Untuk menyampaikan kesulitan yang terlibat dalam konseptualisasi dan
pengukuran konstruksi kinerja, yang seringkali kompleks, dan multidimensional.
● Penilaian kinerja sangat penting untuk keberhasilan operasional bisnis atau
organisasi apa pun.

Pendekatan penilaian kinerja


● Ukuran/indikator
● Data personil: absensi
● Peer ratings and self-assessment
● Supervisor rating scales:
➔ Graphic rating scale
➔ Critical incidents checklist
➔ Behavior observation scale
➔ Forced-choice scale

Contoh:
1. Kasir
Indikator: teliti, jujur, tegas dan berani, konsisten
Dinilai sudah sesuai atau tidak dengan indikator.
Peer ratings dan self-assessment: dinilai oleh teman lain atau menilai diri sendiri

Sumber Kesalahan Dalam Penilaian Kinerja


● Masalah yang paling sulit dalam penilaian kinerja adalah definisi kriteria penilaian
yang tepat.
● Tiga tambahan sumber dari efek permasalahan:
➔ Halo efek (effect hallo): kecenderungan untuk menilai karyawan tinggi
atau rendah pada semua dimensi karena kesan global disebut efek halo
Contoh: penilaian subjektif
➔ Bias penilaian (rater bias)
➔ Kontaminasi kriteria (criterion contamination): kriteria kontaminasi
dikatakan ada ketika ukuran kriteria mencakup faktor-faktor yang tidak
terbukti bagian dari pekerjaan

Test IST
● Rudolph Amthauer
● 9 subtest
● Tergolong speed test dimana waktu dibatasi
● Mengukur: s factor (specific factors) menurut konsep Thurstone
● Terdiri dari:
➔ Abstract: konsep abstrak
➔ Verbal: bahasa
➔ Numerical: penghitungan
➔ Diagram
➔ Spatial
➔ Mechanical

Aspek yang diukur IST


➔ SE (Satzerganzung) - mengukur kemampuan judgement subyek, commin sense,
penekanan pada praktis-konkrit, dan pemaknaan realitas.
➔ WA (Wortauswahl) - mengukur kecepatan subyek menangkap dan menyerap
maksud/inti/makna/isi pokok suatu instruksi/informasi yang disampaikan secara
verbal oleh pihak lain.
➔ AN (Analogien) - mengukur proses berpikir yang mencakup cara analisis,
judgement, dan penarikan kesimpulan.
➔ GE (Gemeinsamkeiten) - mengukur kapasitas menalar secara logis
➔ ME (Merkaufgaben) - mengukur kemampuan memperhatikan atau mencamkan
serta daya menyimpan atau mengingat kata-kata yang telah dipelajari.

Tes Pauli dan Kraeplin


● Tes menghitung

❖ Tes Pauli
● Dikembangkan oleh Dr. Richard Pauli bersama Dr. Wilhem Arnold dan Prof Dr.
Van Hiss pada tahun 1938
● Merupakan modifikasi dari tes kraepling yang diciptakan Emile Kraepelin, yaitu
suatu tes kepribadian yang dapat digunakan untuk menentukan performance
seseorang.
● Didasari pemikiran bahwa bila seorang individu melakukan tugas terus menerus
dapat menunjukkan berbagai reaksi yang melibatkan fisik/motorik (Kelelahan),
emosi (kesal, jenuh, bersemangat, dll) dan proyeksi dari kepribadian individu.
● Untuk dapat berprestasi terus menerus, individu digerakkan oleh aspek
kepribadian, intelektual, emosi dan motorik yang saling berinteraksi membentuk
dan memengaruhi perilaku yang ditampilkan.
● Kemampuan intelektual dan motorik sangat memengaruhi prestasi kerja yang
akan dicapai.
● Emosi dapat menjadi sumber daya dan juga menjadi sumber gangguan terhadap
hasil kerja.
● Dapat diberikan kepada siapa aja tanpa membedakan usia, jenis kelamin,
pendidikan dan budaya subyek harus dapat menghitung (sederhana) -> SMA
kelas 1 atau seusianya
● Tes ini dikembangkan untuk mengukur:
➔ Hasil kerja (Performance) dalam kaitannya dengan kepribadian
➔ Cara kerja dan kapasitas kerja serta pencapaian prestasi
➔ Dapat pula mendeteksi gangguan organik pada otak
➔ Untuk penggunaan industri, pendidikan dan klinis.

Bagan Hubungan antara Perilaku, Kemampuan Intelektual, Emosi, dan Motorik

➢ Ketika kita melakukan sesuatu maka dipengaruhi oleh kemampuan


intelektual dan kemampuan emosional. Dari perilaku tersebut akan muncul
suatu tindakan tertentu. Seseorang bisa melakukan suatu tindakan
tertentu dikarenakan ada motivasinya.
Bagan Determinan Perilaku Kerja

Test Material
● Merupakan tes prestasi/sikap kerja yang dapat mengukur kepribadian,
bersifat non-verbal dan tergolong paper and pencil test.
● Terdiri dari suatu lembar kerja yang besar (sekitar 40 cm x 50 cm) kedua
sisi halaman berisi angka-angka
➔ Tugas menjumlahkan secara sederhana
● Bila lembar kerja yang pertama sudah habis sebelum waktunya dapat
diberikan lembar tambahan.
● Sudah ada penelitian mengenai tes pauli menggunakan komputer
(computerized)

Administrasi
● Digunakan secara individual maupun klasikal. Namun lebih baik klasikal
● Instruksi diberikan secara lisan, perhatikan hal-hal yang harus
disampaikan
● Berikan kesempatan bertanya pada setiap tahapan tugas.
● Diingatkan bahwa pekerjaan ini harus dilakukan secepat-cepatnya dan
sebanyak-banyaknya, namun dimotivasi untuk tetap teliti.
● Atur duduk yang nyaman dan benda-beda yang tidak berguna disimpan.
● Persiapan
➔ Lembar pauli
➔ Stopwatch
➔ Pulpen
➔ Papan tulis dan spidol
● Waktu
➔ Diberikan aba-aba garis pada alat tes setiap 3 menit sebanyak 20
garis, jadi total waktu tes adalah 3 menit x 20 = 60 menit
❖ Tes kraeplin
● Emile kraeplin (1856-1926): psikiater, murid wundt
● Berjasa mengajukan klasifikasi diagnosa gangguan klinis
(dementiapraecox/schizoprenia dan manic-depressive)
● Cikal bakal ICD dan DSM
● Studi eksperimental proses mental (Attention)
● Gangguan mental terjadi karena kegagalan proses kendali pusat yang
mempengaruhi proses atensi

Tujuan tes
● Ingin mengungkapkan: ketekunan, ketelitian, daya tahan
● Lewat proses atensi pada stimulus yang disediakan

Aspek dalam tes


● Produktivitas
● Daya tahan dan ketekunan
● Ketelitian
● Kecepatan kerja

Administrasi
● Untuk material hampir sama dengan tes pauli namun waktu dan cara
pengerjaan berbeda
● Lajur yang digunakan adalah 40 lajur. Diberikan aba-aba pindah kolom
setiap 30 detik sebanyak 40 lajur.
● Jadi total waktu tes adalah 30 detik x 40 = 20 menit.

Test Papi Kostick


● Personality and preference inventory (PAPI) Kostick
● Dikembangkan oleh Dr. Max Kostick (Professor of industrial Psychology di
State Colege, Boston USA) pada tahun 1960-an
● Mengukur role dan needs testee
● Licensing is controlled by P.A Consulting Group
● Main Objectives:
➔ An effective feedback/discussion device
➔ Work-related
➔ Short
➔ Easy to administer, score and plot the profile
➔ For the use of counselors, personnel managers, interviewers not
only psychologist

Konstruksi
● Self-report inventory
● Forced choice 90 pairs simple descriptive items
● Result chart profile: 7 areas

Administrasi
● Masing-masing item terdiri atas dua pernyataan (A dan B). subjek diminta
untuk memilih satu di antara pernyataan tersebut yang sesuai dengan
dirinya, dan bukan memilih yang dianggap umum atau wajar oleh
masyarakat.
● Apabila subjek memilih pernyataan A, subyek diminta untuk melingkari
tanda panah yang ada di atas nomor item pada lembar jawaban.
● Sedangkan, apabila subjek memilih pernyataan B, subjek diminta untuk
melingkari tanda panah yang ada di bawah nomor item pada lembar
jawaban.
● Tidak ada batasan waktu, tapi biasanya dapat diselesaikan 25-35 menit.
● Skor biasanya dihitung pada 20 skala, yaitu 10 skala peran dan 10 skala
kebutuhan.
● Atas dasar skor ini, kedudukan individu dipetakan ke dalam suatu profil
(wheel), yang diorganisir di sekitar 7 struktur faktor.
● Alat ini terutama didesain untuk digunakan oleh para manajer, staff teknis
senior, penyelia pekerjaan kantor dan trainee pasca sarjana.

Skoring
● Isi kotak dari masing-masing yang diukur, yang terdapat pada lembar
jawaban, dengan menjumlahkan tanda panah yang dilingkari dan menuju
ke arah kotak tersebut.
● Cek total yang terletak di atas dan di bawah lembar jawaban dengan
menjumlahkan nilai dari aspek yang berkedudukan sejajar dengan kotak
tersebut. Jumlah total yang di atas adalah 45, begitu juga dengan yang di
bawah. Jadi jumlah keseluruhan harus 90. Sesuai dengan jumlah item.
● Pindahkan nilai yang terdapat pada masing-masing bagian yang diukur
yang terdapat pada lembar jawaban ke lembar diagram, sesuai dengan
kode huruf yang ada. Dengan melingkari nilai dari bagian yang diukur.
Kemudian, hubungkan seluruh lingkaran tersebut sehingga data siap di
interprtasi.

Aspek yang diukur


● Work direction: apakah orangnya pekerja keras, ambisius, inisiatif atau
tidak.
● Work style: apakah kerjanya detail, rapi, terstruktur atau tidak.
● Activity: bagaimana pengambilan keputusannya, kerjanya cepat tanpa
disuruh.
● Leadership: suka memimpin atau tidak, pengambilan keputusannya secara
tiba-tiba atau penuh pertimbangan
● Followership: bagaimana dalam menaati peraturan
● Social nature: apakah orangnya penuh pengertian atau mau pusat
perhatian, bisa bekerjasama dalam tim atau tidak, orangnya disukai orang
lain atau tidak.
● Temperament: emosional atau tidak, dan bagaimana dalam
menyelesaikan masalah.

Aspek dalam PAPI Kostick

Anda mungkin juga menyukai