Anda di halaman 1dari 3

Tes SituasionaI

Tes situasional adalah tes yang menempatkan peserta tes dalam situasi yang cukup
mirip atau mensimulasikan situasi kriteria "hidup sesungguhnya.
Tes SituasionaI
O Karena luas penerapannya, tes-tes tidak bisa digeneralisasikan secara umum karena
tergantung prosedur tertentuyang digunakan. Sifat, criteria, dan kualifikasi
penguji/penaksir tes.
O Secara umum, koefisien validitas cenderung paling tinggi ketika metodologinya paling
baik, seperti menggunakan banyak sarana termasuk evaluasi antar penguji dan antar
rekan sebaya serta memusatkan diri pada dimensi perilaku yang relevan dan langsung
dapat diamati.
efenisi Lain Tes SituasionaI
O Tes situasional adalah semacam simulasi dari pekerjaan yang sebenarnya yang dapat
menggambarkan keberhasilan seseorang yang nantinya diperjakan pada pekerjaan
tersebut.
O Situasi dalam tes situasinal biasanya kompleks sehingga menimbulkan kelebihan tes ini,
dapat mengukur aspek-aspek yang tidak dapat diukur pada tes tradisional.
O Tes ini digunakan dan pelaksanaannya dirancang khusus sesuai kebutuhan setiap
perusahaan.
!erbedaan Tes SituasionaI dengan Tes TradisionaI
O Untuk tes situasional, kita harus membuat beberapa tes untuk setiap jabatan yang
diakses. Untuk tes tradisional, kita tinggal menentukan tes yang sudah baku dan biasa
digunakan sesuai dengan kebutuhan.
O Tes situasional hanya berlaku untuk jabatan dan perusahaan tersebut. Tes tradisional
digunakan untuk jabatan dan perusahaan mana saja sesuai kebutuhan.
O Tes situasional memerlukan waktu yang lebih lama sebelum pelaksanaannya. Tes
situasinal tidak hanya menilai potensi tapi juga kemampuan actual seseorang. Contoh:
assessment center.
Untuk dapat memahami dan melakukan assessment center, kita perlu memahami tentang:
1. Anajab, sebagai patokan pembuatan alat tes.
2. Kompetensi, untuk menentukan kompetensi apa saja yang diperlukan serta standar
penilaian.
3. Behavioral Event nterview (BE), untuk mengetahui kompetensi apa yang dibutuhkan.
acam-macam tes sitasuionaI:
1. Character Education Inquiry (CEI)
O Disusun oleh Hartshorne, May, dkk (1930)
O Digunakan untuk mengetahui sifat dan perkembangan karakter pada anak.
O CE memafaatkan situasi yang akrab dan alamiah didalam rutinitas sehari-hari anak
sekolah.
O Tes diselenggarakan dalam bentuk ujian kelas secara regular, sebagai bagian dari
pekerjaan rumah murid, dalam rangka konteks atletik dan permainan-permainan.
O Anak-anak tidak sadar sedang dites.
O CE mengukur cirri-ciri perilaku: kejujuran, kendali diri dan altruisme.Contoh: Subtes
circles puzzle: tes kejujuran. Anak-anak diberikan instruksi untuk membuat tanda-tanda
dalam 10 lingkaran kecil yang diletakkan secara tidak teratur dengan mata tertutup.
Syarat: tidak boleh mengintip.
O CE memiliki daya diskriminatif yang baik: menghasilkan perbedaan individu yang
rentang ruas dalam skor-skor.Contoh: Anak yang termotivasi untuk unggul dalam karya
disekolah tidak meemikirkan prestasi bidang alternative dalam permainan.
. Test Stress Situasional
O Dirancang untuk mengetahui perilaku individu dibawah kondisi penuh stress, frustasi,
atau terganggu secara emosional. Peserta diberi tugas untuk dilaksanakan dengan "dua
penolong yang bersifat mengganggu serta tidak kooperatif.
. Diskusi Kelompok (tanpa pemimpin)
O Digunakan untuk menguji sifat-sifat individu seperti: kerja tim, kecerdikan/pola piker
analisis dan pemahaman, intuitif dan kepemimpinan.
O Tugas tes menuntut kooperatif dari kelompok pserta tes.
O Tidak seorang pun ditunjuk sebagai pemimpin dengan tangungjawab tertentu.
O Contoh: bagaimana cara personel peralatan melintasi selokan dengan kecepatan
maksimum dan aman.
. Leader Group Discussion (LGD)
O Mengunakan syarat dan waktu yang dibatasi.
O Digunakan secara luas dalam seleksi kelompok; seperti: seleksi perwira militer,
supervisor, petugas administrasi, CEO, Manager, peserta pelatihan, guru dan pekerja
social.
O Kelompok diberi tugas topic untuk dibahas selama waktu tertentu (waktu dibatasi).
O Penguji mengamati dan mmberik peringkat kinerja masing-masing orang (anggota
kelompok diskusi).
O Penguji tidak ikut ambil bagian dalam diskusi.
O LGD sering digunakan dalam kondisi informal
. Roll Play (bermain peran)
O Digunakan untuk tujuan mengetahui perilaku minat.
O ndividu secara eksplesit diberik instruksi untuk memainkan suatu bagian secara tertutup
(dengan atau tanpa orang lain) atau dengan melaporkan secara verbal apa yang akan
dilakukan atau dikatakan.
O Situasi bisa disajikan secara realistic. Seperti menggunakan panggung, video tape dll.
O Penggunaan disesuaikan dengan situasi/lingkungan khusus dan kondisi local.
O Penerapan penaksiran pekerjaan personel terutama ketika perilaku dan pribadi penting
bagi fungsi-fungsi pekerjaan.
Contoh: evaluasi atas efektivitas konselor calon konselor diamati atau direkam dengan video,
sementara ia melakukan sesi konseling dengan seorang klien yang dibimbing" dengan
permasalahannya.

Anda mungkin juga menyukai