0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1 tayangan25 halaman
Tiga alat evaluasi non tes yang dijelaskan dalam dokumen tersebut adalah observasi, wawancara, dan angket. Observasi digunakan untuk mengamati tingkah laku siswa secara langsung, wawancara berupa dialog antara guru dan siswa, sedangkan angket berisi pertanyaan tertulis yang diisi siswa.
Deskripsi Asli:
cara yang dilakukan dengan menilai evaluasi tanpa tes
Tiga alat evaluasi non tes yang dijelaskan dalam dokumen tersebut adalah observasi, wawancara, dan angket. Observasi digunakan untuk mengamati tingkah laku siswa secara langsung, wawancara berupa dialog antara guru dan siswa, sedangkan angket berisi pertanyaan tertulis yang diisi siswa.
Tiga alat evaluasi non tes yang dijelaskan dalam dokumen tersebut adalah observasi, wawancara, dan angket. Observasi digunakan untuk mengamati tingkah laku siswa secara langsung, wawancara berupa dialog antara guru dan siswa, sedangkan angket berisi pertanyaan tertulis yang diisi siswa.
pelaksanaan pendidikan di sekolah, maka sekolah harus selalu mengadakan penilaian terhadap proses pelaksanan pendidikan secara rutin. Evaluasi yang baik haruslah didasarkan atas tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Alat evaluasi ada dua macam yaitu teknik tes dan non tes. Alat evaluasi non tes a. Observasi (pengamatan) b. Wawancara c. Angket/quesioner Alat evaluasi non tes a. Observasi (pengamatan) Observasi(pengamatan) adalah suatu penilaian yang dilaksanakan melalui pengamatan secara langsung terhadap tingkah laku, sikap, sifat anak pada situasi tertentu baik disekolah maupun di luar sekolah. Macam observasi 1) Observasi parsitipatif dan non parsitipatif Observasi partisipatif yaitu dimana orang yang mengobservasi ikut ambil bagian dalam kegiatan yang dilakukan oleh orang yang diamati. Jika observasi non parsitipatif guru hanya mengamati saja, tidak ikut aktif. Sambungan Observasi (pengamatan) 2.) Observasi sistematis dan observasi non sistematis
• Observasi sistematis adalah observasi yang sebelum
melaksanakan observasi, observer telah mengatur stuktur yang berisi kriteria-kriteria yang akan diobservasi. Sedangkan observasi non sistematis adalah observasi yang tidak membuat struktur kriteria yang akan diamati . Sambungan Observasi (pengamatan) Sifat Observasi • Observasi yang baik adalah observasi yang memiliki beberapa sifat observasi secara lengkap yaitu: – Direncanakan secara sistematis tentang tujuan pelaksaanan observasi dalam hal ini guru harus dapat merencanakan untuk apa tujuan observasi. – Dilakukan dengan tujuan yang telah direncanakan – Hasil dicatat dan diolah dan hasilnya disimpulkan sesuai dengan tujuan observasi Sambungan Observasi (pengamatan) Kebaikan observasi Observasi mempunyai kebaikan antara lain: • Observasi dapat memperoleh data dari berbagai aspek tingkah laku • Dalam observasi memungkinkan pencatatan yang serentak dengan terjadinya gejala atau kejadian yang penting • Observasi dapat digunakan untuk melengkapi teknik yang lain • Tidak terikat oleh laporan pribadi Sambungan Observasi (pengamatan) Kelemahan observasi • Observasi tidak bisa digunakan untuk menggungkap kehidupan pribadi • Apabila objek tahu kalau observasi maka tingkah lakunya akan di buat-buat • Observasi banyak tergantung pada faktor-faktor yang tidak dapat dikontrol sebelumnya • Sering terjadi kejenuhan apabila yang diobservasi / diamati memakan waktu lama Sambungan Observasi (pengamatan) Alat Pencatat Observasi • Alat pencatat observasi disebut pedoman observasi. • Bentuknya adalah; catatan anekdot, check list dan skala penilaian. Alat observasi 1.a) Catatan anekdot • Adalah catatan khusus mengenai hasil pengamatan tentang tingkah laku yang dianggap penting atau untuk mencatat peristiwa-peristiwa yang terjadi secara insidentil, tidak terus-menerus dalam suatu periode atau waktu tertentu. Sambungan Observasi (pengamatan) 1.b) Check List • Daftar check adalah catatan tertulis yang berisi kemungkinaan jawaban yang dipilih dengan membubuhkan sebuah tanda pada kemungkinanan jawaban yang benar. Semua tingkah laku, sikap yang diobservasi dijalankan dalam satu daftar. Pada waktu observasi, obsever tinggal membubuhkan tanda cek pada kolom. Contoh Check List No Tingkah laku yang diamati Ya Tidak
1. Meletakan tas pada tempatnya √
2. Membersihkan alat √ 3. Membersihkan tempat/ kompor √ 4. Menyapu lantai √ 5. Mengepel lantai √ Sambungan Observasi (pengamatan) 1.c) Skala penilaian (Rating Scale) • Dalam skala penilaian, tingkah laku, sikap yang diobservasi, dijabarkan dalam bentuk skala. Untuk itu tingkah laku, sikap yang diobservasi dijabarkan dalam bentuk alternative, masing- masing memiliki nilai yang berbeda. Nilai tersebut dari yang terendah sampai yang tertinggi. Skala penilaian berbeda dengan daftar cek karena skala penilaian tidak sekedar ingin mengetahui ada tidak tingkah laku tetentu, tetapi skala ini menilai sejauh mana tingkah laku yang dilakukan oleh siswa Sambungan rating scale Skala penilaian berbeda dengan daftar cek karena skala penilaian tidak sekedar ingin mengetahui ada tidak tingkah laku tetentu, tetapi skala ini menilai sejauh mana tingkah laku yang dilakukan oleh siswa Contoh format penilaian
Contoh format skala penilaian
Nama: …………………………. No Induk: …………………….
No Tingkah laku yang diamati Tidak Pernah Sering Tidak
pernah
1. Meletakkkan tas pada tempatnya √
2. Menimbang bahan dengan tepat √ 3. Membersihkan alat /ngelap √ 4. Meletakkan alat dengan rapi √ 5. Membersihkan meja kerja √ 6. Membersihkan ruangan sekolah √ Alat evaluasi non tes b. Wawancara / Interview • Wawancara adalah teknik penilaian dan pencatatan data, informasi yang dilakukan dengan jalan percakapan (dialog) baik secara langsung maupun tidak langsung dari sumber data. Hasil dari wawancara ini dapat memberikan informasi bagi guru untuk memberikan penilaian. Sambungan wawancara Keberhasilan wawancaraa sebagai alat penilaian sangat dipengaruhi oleh beberapa hal sebagai berikut: • Hubungan baik pewawancara dengan siswa yang diwawancarai agar terjadi dialog yang bebas dan terbuka, sehinggga akan mendapatkan data yang diperlukan. Pewawancara harus menunjukan sikap dan tindakan yang simpatik sehingga yang diwawancara mau memberikan keterangan. Sambungan wawancara • Dalam dialog memerlukan ketrampilan pewawancara. Hal ini sangat berpengaruh terhadap hasil wawancara yang dilakukan, maka guru perlu melatih agar memiliki ketrampilan dalam wawancara. • Keberhasilan wawancara dipengaruhi oleh pedoman yang dibuat oleh guru sebelum guru melaksanakan wawancara, agar mendapat data sesuai yang diinginkan. • Pertanyaan hendaknya jelas, singkat dan sederhana. Sambungan wawancara Keuntungan wawancara • Wawancara dapat memberikan keterangan tentang data pribadi • Wawancara dapat digunakan untuk semua umur dan kapan saja • Wawancara bisa dilaksanakan bersama-sama dengan observasi maupun angket • Dapat menimbulkan hubungan baik antara si pewawancara dengan yang diwawancarai, dan dilaksanakan lebih fleksibel dan dinamis Sambungan wawancara Kelemahan • Keberhasilan wawancara tergantung oleh kesediaan, kemampuan individu yang diwawancarai. • Wawancara menuntut penguasaan bahasa yang baik dan ketrampilan bertanya, • Bila yang diwawancarai banyak, atau cukup besar, maka memerlukan waktu dan tenaga yang besar. • Ada pengaruh subjektif dari pewawancara Sambungan wawancara Prosedur penyusunan pedoman wawancara • Membuat kisi-kisi atau bagian untuk pedoman wawancara • Menyusun pertanyaan sesuai dengan data yang diperlukan dan bentuk pertanyaan yang diinginkan • Melaksanakan uji coba untuk mengetahui kelemahan pertanyaan, kemudian diperbaiki dan selanjutnya baru dilaksanakan Contoh: Format pedoman wawancara No Pertanyaan Ringkasan Jawaban Keterangan
1. ……………… ……………… ………………
2. ……………… ……………… ……………… 3. ……………… ……………… ……………… 4. ……………… ……………… ……………… 5. ……………… ……………… ……………… Alat evaluasi non tes c. Angket atau Quesioner • Pada dasarnya angket atau questioner adalah sebuah pertanyaaan yang harus diisi oleh yang akan diukur/dinilai. Dengan angket ini dapat diketahui kedaan diri, pengalaman, sikap atau pendapatnya. Angket sebagai penilaian non tes dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung. Dilaksanakan secara langsung pabila angket diberikan kepada yang diminta keterangan, sedangkan angket tidak langsung diberikan kepada orang lain untuk mendapatkan data seseorang. Sambungan angket • Dari hasil angket dapat digunakan sebagai pertimbangan tentang keadaan anak dari segi sikap, perbuatan, bakat, minat, kemampuan, kebiasaan belajar dan kepribadian dalam belajar. • Ada beberapa petunjuk yang perlu diperhatikan dalam menyusunan angket antara lain: – Kata-kata yang digunakan harus jelas, tidak mempunyai arti rangkap dan netral – Kalimat dibuat sederhana dan jelas – Pertanyaan disesuaikan dengan kemampuan dan keadaan yang dimintai keterangan – Usahakan jangan membuat pertanyaan yang bersifat memaksa Sambungan angket Angket sebagai alat penilai terhadap sikap, tingkah laku, bakat, kemampuan mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan antara lain: • Kelebihan: . Dalam waktu singkat bisa kita mendapatkan data yang banyak dan dalam jumlah yang banyak pula . Setiap anak mendapatkan sejumlah pertanyaan yang sama . Dapat dihindari pengaruh subjektifitas Sambungan angket Kekurangan: • Pertanyaan yang diberikan melalui angket terbatas, sehingga akan ada pertanyaan yang ada diangket tidak dijawab semua, atau jawaban yang dipilih tidak sesuai dengan keadaan atau kenyataan • Ada kemungkinan angket tidak dikembalikan, sehingga tidak terkumpul semua
Pengambilan keputusan dalam 4 langkah: Strategi dan langkah operasional untuk pengambilan keputusan dan pilihan yang efektif dalam konteks yang tidak pasti
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu