Anda di halaman 1dari 157

EVALUASI PEMBELAJARAN

By: Durinda Puspasari


1. Pengembangan Spesifikasi Tes
2. Menyusun Kisi-kisi Soal
3. Memilih Tipe-tipe Soal
4. Merencanakan Taraf Kesukaran Soal
5. Merencanakan Banyak Sedikitnya Soal
6. Merencanakan Jadwal Penerbitan Soal
 Spesifikasi tes: suatu uraian yg
menunjukkan keseluruhan kualitas tes
& ciri-cirinya yg hrs dimiliki oleh tes
yg akan dikembangkan.
 Dgn cara:
1. Menentukan tujuan evaluasi, dpt
berorientasi pd:
a. Pendekatan luas pengetahuan:
cara merumuskan tujuan evaluasi
pendidikan didsrkan atas
rincian & ruang lingkup bhn/materi
kurikulum yg diajarkan kpd siswa.
b. Pendekatan proses mental: dlm
merumuskan tujuan evaluasi pendidikan
dgn jln merinci scr psikis thd
perubahan mental yg dihrpkan stlh
peserta didik menerima & mengalami
bhn pengajaran yg tlh ditetapkan.
Tujuan penyusunan kisi-kisi soal:
merumuskan setepat mungkin ruang-
lingkup, tekanan,& bagian-bagian tes
shg perumusan tsb dpt menjadi
petunjuk yg efektif bg si penyusun tes.
 Hal-hal yg perlu diperhatikan:
1. Kesesuaian antara tipe soal dgn
materi pel.
2. Kesesuaian antara tipe soal dgn
tujuan evaluasi.
3. Kesesuaian antara tipe soal dgn
skoring.
4. Kesesuaian antara tipe soal dgn
pengolahan hsl evaluasi.
5. Kesesuaian antara tipe soal dgn adm
tes, maksudnya penyelenggaraan dan
pelaksanaan tes.
6. Kesesuaian antara tipe soal dgn
dana & kepraktisan.
Dpt diketahui dari persentase peserta
yg gagal dlm menjwb soal.
 Hal-hal yg perlu diperhatikan:
1. Hub byk sedikitnya soal dgn reliabilitas
tes.
2. Hub byk sedikitnya soal dgn bobot
keseluruhan bagian.
3. Hub byk sedikitnya soal dgn wkt tes.
4. Hub byk sedikitnya soal dgn uji coba
suatu tes.
Ada hubungannya dgn wkt utk
menggandakan soal, apalagi apabila
soal yg digandakan dlm jumlah yg bsr.
Kemampuan khusus yg hrs dimiliki bg
penulis soal:
1. Penguasaan pengetahuan yg
diteskan.
2. Kesadaran akan tata nilai yg
mendasari pendidikan.
3. Pemahaman akan karakteristik
individu yg dites.
4. Kemampuan membahasakan gagasan.
5. Penguasaan akan teknik penulisan soal.
6. Kesadaran akan kekuatan & kelemahan
dlm menulis soal.
Penelaahan soal: kesesuaian antara
butir soal dgn materi pengajaran &
antara tujuan evaluasi dgn teknik
penulisan soal yg baik.
 Tujuannya: utk mengetahui validitas &
reliabilitas tes scr empirik.
 Yg perlu diperhatikan dlm melakukan
uji coba soal: karakteristik sampel
hendaknya sesuai dgn karakteristik
obyek yg akan mengikuti testing.
 Apabila tujuan tes hanya utk
mengukur kemampuan mata diklat
tertentu/mengukur prestasi bljr
peserta didiknya, maka ujicoba dpt
diambil dari hsl tes yg sesungguhnya;
hslnya dianalisis, butir soal yg tdk
memenuhi syarat dpt disingkirkan,&
tdk diperhitungkan utk menentukan hsl
akhir peserta didik.
PENILAIAN

• Acuan penilaian ada dua, yaitu:


1. Penilaian Acuan Patokan (PAP) atau
Creterion-Referenced Evaluation
2.Penilaian Acuan Norma (PAN) atau
Norm-Referenced Evaluation
PENILAIAN ACUAN PATOKAN (PAP)

• Penilaian dilakukan dengan mengacu


pada kriteria pencapaian tujuan yang
telah dirumuskan sebelumnya.
• Nilai yang diperoleh dihubungkan
dengan tingkat pencapaian penguasaan
(mastery) siswa tentang suatu materi
sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
• PAP bersifat mutlak.
• Penilaian berdasarkan acuan patokan dpt
digunakan apabila dasar pemikiran yg
digunakan utk menyelenggarakan pendidikan
adalah asumsi pedagogik.
• Asumsi ini didasarkan atas pertimbangan
bahwa keragaman kemampuan peserta didik
hendaknya dpt dikurangi, hal ini berarti
seorang pendidik harus dpt memacu peserta
didik yg berprestasi dan membantu yg
lemah.
• Acuan kriteria menekankan pada apa
yg diketahui seorang siswa atau apa
yg dpt dilakukan/dikerjakan oleh
siswa, bukan melihat posisi mereka
terhadap siswa lain.
• Acuan ini biasanya digunakan pada tes
yg didesain utk mengukur materi yg
lbh sedikit, namun fokus.
PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)
• Penilaian dilakukan dengan mengacu pada norma
kelompok.
• Nilai yang diperoleh siswa diperbandingkan dgn nilai
siswa yg lain yang termasuk dalam kelompok itu.
• ”Norma” adalah kapasitas atau prestasi kelompok.
”Kelompok” adalah semua siswa yang mengikuti tes
tersebut.
• Nilai PAN tidak mencerminkan tingkat kemampuan
dan penguasaan siswa tentang materi pelajaran
yang diteskan, tetapi hanya menunjukkan
kedudukan siswa dalam peringkat kelompoknya.
• Pendidik yg menggunakan acuan kelompok
sbg dasar penilaian, didasarkan atas asumsi
psikologi yakni pandangan yg menyadari
bahwa tdk smua orang itu memiliki
kesamaan kemampuan, individu itu memiliki
kemampuan yg beragam.
• Acuan ini biasanya digunakan pada tes
seleksi karena sesuai dgn tujuannya,
yaitu utk membedakan kemampuan
seseorang dlm kelompok tertentu.
• Acuan jg digunakan utk mengetahui hsl
belajar seseorang pada materi yg
cakupannya sangat luas.
PENDEKATAN PENILAIAN

PENILAIAN PENILAIAN
ACUAN NORMA ACUAN
PATOKAN
(PAN)
(PAP)

Berdasarkan Berdasarkan
nilai kriteria yang
kelompok terukur/terskala
TEKNIK EVALUASI

1.Teknik Nontes
2. Teknik Tes
1. Teknik Nontes

Teknik nontes digunakan untuk


menilai sikap, minat, dan
kepribadian siswa.
Teknik Nontes

1.Skala bertingkat (rating scale)


2.Kuesioner (questionair)
3.Daftar cocok (check list)
4.Wawancara (interview)
5.Pengamatan (observation)
6.Riwayat hidup
Skala Bertingkat

• Skala menggambarkan suatu nilai yg


berbentuk angka terhadap sesuatu
hasil pertimbangan.
• Skala digunakan untuk menilai sesuatu
yg bersifat kualitatif, sehingga dapat
lebih objektif.
• Contoh: Skala Likert
Kuesioner
• Kuesioner sering dikenal dengan istilah
angket.
• Kuesioner: sebuah daftar pertanyaan yg
harus diisi oleh orang yg akan diukur
(responden). Dengan kuesioner ini orang
dapat diketahui tentang keadaan/diri,
pengalaman, pengetahuan sikap atau
pendapatnya.
• Ditinjau dari segi siapa yg menjawab,
kuesioner langsung dan tidak langsung.
• Kuesioner langsung: jika item pertanyaan
dalam kuesioner berisi tentang pertanyaan
bagi responden pribadi.
• Kuesioner tdk langsung: jika item
pertanyaan bukan tentang pribadi responden
melainkan pihak lain yg terkait dgn
responden.
• Ditinjau dari segi cara menjawab, kuesioner
terbuka dan tertutup.
• Kuesioner terbuka: kuesioner yg memberikan
kebebasan bagi responden untuk menjawab
setiap item pertanyaan.
• Kuesioner tertutup: kuesioner yang item
jawabannya sudah ditentukan, sehingga
responden harus memilih diantaranya.
Check List
• Check list merupakan deretan
pertanyaan (biasanya dalam bentuk
singkat), dimana responden yang
dievaluasi tinggal membubuhkan tanda
check (V) pada tempat yang sudah
disediakan.
Wawancara
• Suatu metode untuk mendapatkan
jawaban dari responden dgn tanya
jawab sepihak.
• Dikatakan sepihak karena dalam
wawancara ini responden tidak diberi
kesempatan sama sekali untuk
mengajukan pertanyaan.
• Interview ada dua macam, yaitu interview
bebas dan terpimpin.
• Interview bebas: responden mempunyai
kebebasan menyatakan pendapatnya tanpa
adanya patokan yang telah dibuat oleh
subjek evaluasi.
• Interview terpimpin: interview yg dilakukan
oleh subjek evaluasi dgn mengajukan
pertanyaan yg sudah disusun terlebih
dahulu.
Observation

• Suatu teknik yang dilakukan dengan


cara mengadakan pengamatan secara
teliti disertai dengan pencatatan
secara sistematis.
• Observation terdiri dari:
1. Observasi partisipan: dimana pengamat ikut
dalam kegiatan yang diamati.
2. Observasi sistematik: faktor yg diamati
sudah tersusun sistematis dan diatur
menurut kategori, pengamat berada diluar
kelompok yg diamati.
3. Observasi eksperimental: pengamat tidak
masuk kelompok tapi dapat mengendalikan
situasi sehingga sesuai dgn tujuan evaluasi.
Riwayat Hidup

• Gambaran seseorang tentang keadaan


selama dalam masa kehidupan.
Pengertian
Tes: alat/prosedur yg dipergunakan dalam
rangka pengukuran dan penilaian, yg dapat
berupa pertanyaan , perintah, dan petunjuk
yg ditujukan kepada peserta didik untuk
mendapatkan respons sesuai dengan
petunjuk tsb, dengan tujuan untuk mengukur
tingkat kemampuan seseorang atau
mengungkap aspek tertentu dari orang yg
dikenai tes.
1. Testing: saat pd wkt tes itu
dilaksanakan/saat pengambilan tes.
2. Testee: responden yg sdg
mengerjakan tes.
3. Tester: orang yg diserahi utk
melaksanakan pengambilan tes thd
para responden.
Tester Mempunyai Tugas

1. Mempersiapkan ruangan &


perlengkapan yg diperlukan.
2. Membagikan lembar tes & alat
pendukung lainnya.
3. Menerangkan cara mengerjakannya.
4. Mengawasi responden.
5. Memberikan tanda waktu.
6. Mengumpulkan pekerjaan responden.
7. Mengisi berita acara.
Syarat2 Tes
Sebagai Alat Evaluasi

• Validitas (valid)/tepat/Sahih
• Reliabilitas (reliabel)/tetap
• Praktis
• Ekonomis
• Daya pembedanya jelas
• Tingkat kesukarannya dapat diukur
Validitas = Ketepatan

• Suatu tes disebut valid: apabila tes tsb dpt


mengukur apa yg seharusnya diukur.
- Untuk mengukur minat: angket
- Untuk mengukur partisipasi:
kehadiran
- Untuk mengukur kemampuan
matematika siswa: tes buatan guru
- Untuk mengukur lompatan siswa: lapangan
Validitas Tes

• Tes yg dapat mengukur dengan tepat


apa yg hendak diukur.
• Skor yg diperoleh dengan tes tersebut
mencerminkan kemampuan yg
sesungguhnya dari testee.
Reliabel = Ketetapan = Ajeg

• Reliabel: diberikan berulang-ulang, baik


secara paralel maupun kelompok, hasilnya
relatif sama. Dengan kata lain memberikan
hasil yg tetap apabila diteskan berkali-kali.
Atau
Jika siswa diberikan tes yg sama pada
waktu yg berlainan maka setiap siswa
berada dalam ukuran dan ranking yang
sama.
Hasil Tes = Reliabel
Nama Siswa Tes I Tes II

Amin 6 7
Badu 5,5 6,5
Cahaya 8 9,5
Cicillia Sari 5 6
Dewi Balqis 6 7
Farida 7 7,5
Uswatun 7 7,5
Praktis = tidak rumit

• Mudah dilaksanakan.
• Mudah pemeriksaannya.
• Dilengkapi dengan petunjuk yg jelas.
Ekonomis = Murah

• Biaya relatif terjangkau.


• Tenaga banyak.
• Waktu lama.
Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran

• Dapat diukur dgn statistik yg sesuai.


• Mencantumkan hasil testee.
• Mengelompokkan tes menjadi 2 bagian.
• Mengukur skor maksimal masing2
bagian.
Teknik tes digunakan untuk menilai
kemampuan siswa yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan, bakat
khusus (bakat bahasa, bakat teknik,
dsb) dan bakat umum (intelegensi).
2. Teknik Tes

a.Menurut sifat
b.Menurut kegunaan
c.Menurut isi dan tujuan
d.Menurut pembuatan
e.Menurut bentuk soal
a. Menurut Sifat

1. Tes Verbal
Tes ya dilaksanakan dgn menggunakan
bahasa atau kata-kata baik secara
tulis maupun lisan.
2.Tes Nonverbal
Tes yg dilaksanakan dgn berupa
tindakan atau tingkah laku (tes
tindakan).
b. Menurut Kegunaan
1. Tes Diagnostik
Tes yg digunakan untuk mengetahui
kelemahan2 siswa, berdasarkan
kelemahan tsb dapat diberikan
perlakuan yg tepat.
2.Tes formatif dimaksudkan untuk
mengetahui sejauh mana siswa telah
terbentuk setelah mengikuti program
tertentu (pokok bahasan tertentu).
• Tes formatif diberikan pada setiap
akhir program.
• Manfaat bagi siswa:
1.Mengetahui apakah siswa sudah menguasai
atau belum suatu program (pokok bahasan).
2.Sebagai reinforcement.
3.Usaha perbaikan.
4.Diagnosis.
• Manfaat bagi guru:
1.Mengetahui sejauh mana bahan yg diajarkan
diterima siswa.
2.Mengetahui bagian mana yg belum dimiliki.
3.Tes Sumatif
• Tes sumatif dilakukan setelah
berakhirnya pemberian sekelompok
program (sekelompok pokok bahasan).
• Manfaat:
1.Menentukan nilai.
2.Untuk menentukan remidi dan belajar
tuntas.
3.Sebagai catatan kemajuan belajar
siswa
c. Menurut Isi dan Tujuan
1.Achievement Test (Tes Hasil Belajar)
Tes untuk mengetahui kemampuan anak
dalam penguasaan hasil belajar dari materi
yg telah diberikan oleh guru.
2.Aptitude Test (Tes Psikologi)
Tes untuk mengetahui kesanggupan
seseorang (bakat).
3.Diagnostic Test (Tes Diagnostic)
Tes untuk mengetahui letak kelemahan
belajar siswa dan hambatan belajar siswa.
d. Menurut Pembuatan
1.Tes Buatan Guru (Teacher-Made Test)
• Tes yg dibuat sendiri oleh guru.
• Tes yg disusun oleh seorang pendidik yg blm
memiliki keahlian profesional dlm penyusunan
tes/tes yg disusun oleh seorang guru tanpa bantuan
tim ahli.
• Didasarkan atas bahan dan tujuan khusus yg
dirumuskan oleh guru untuk kelasnya sendiri.
• Jarang menggunakan butir tes yg sudah
diujicobakan, dianalisis, direvisi.
• Mempunyai reliabilitas yg rendah.
Tes buatan guru:
1. Tes lisan (oral test).
2. Tes tertulis (written test).
3. Tes praktik/perbuatan (performance
test).
1. Tes lisan (oral test)
• Merupakan alat penilaian yg pelaksanaannya
dilakukan dengan mengadakan tanya jawab
secara langsung untuk mengetahui
kemampuan2 berupa proses berpikir siswa
dalam memecahkan suatu masalah,
mempertanggung jawabkan pendapat,
penggunaan bahasa, dan penguasaan materi
pelajaran.
• Ditinjau dari jenis pertanyaan yg akan di
ajukan, tes lisan dapat berbentuk:
a.Pertanyaan tertutup
b.Pertanyaan terbuka
– Ditinjau dari jawaban yg diinginkan, tes
lisan dapat berbentuk pertanyaan2 berupa:
a.Hafalan
b.Pemahaman
c.Analisis
d.Aplikasi
e.Sintesis
f.Evaluasi
2. Tes tertulis (written test)

• Alat penilaian yg harus dijawab oleh


siswa.
• Tes yg soal & jwban yg diberikan oleh
siswa brp bahasa tulisan.
3. Tes praktik/perbuatan (performance
test).

• Tes yg diberikan dalam bentuk tugas2.


Pelaksanaannya dalam bentuk penampilan
atau perbuatan (praktik, pengalaman
lapangan, praktik kerja lapangan, praktik
olah raga, praktik laboratorium, & praktik
kesenian).
Tes Perbuatan

• Tes perbuatan digunakan untuk


mengukur taraf kompetensi yg
bersifat ketrampilan yg dilakukan
terhadap proses melakukan gerakan
atau menyelesaikan tugas yg harus
dikerjakan
• Untuk melaksanakan tes perbuatan perlu
dipersiapakan dua jenis alat, yaitu:
1. Lembaran tugas (kerja) yg berisi deskripsi
mengenai instruksi (petunjuk) yg jelas
sehingga siswa mengetahui secara tepat apa
yg akan dilaksanakan.
2.Lembaran pengamatan yg digunakan untuk
menilai tingkah laku siswa selama proses
pelaksanaan tugas sampai kepada hasil yg
dicapai.
2.Tes Standar (Standardized Test)
• Tes yg disusun oleh staf ahli.
• Tes yg disusun oleh satu tim ahli/disusun
oleh lembaga yg khusus menyelenggarakan
scr profesional.
• Didasarkan atas bahan dan tujuan umum
dari sekolah2 di suatu negara/seluruh
negara.
• Menggunakan butir tes yg sudah
diujicobakan, dianalisis, direvisi sebelum
menjadi sebuah tes.
• Mempunyai reliabilitas yg tinggi.
 Istilah standar dlm tes dimaksudkan
bhw semua siswa menjwb pertanyaan-
pertanyaan yg sama dari sejumlah bsr
pertanyaan dikerjakan dgn mengikuti
petunjuk yg sama&dlm batasan wkt yg
sama pula.
Perbandingan Tes Standar dan Tes Buatan
Guru
No Aspek Tes Standar Buatan Guru

1. Dasar Tujuan Umum Tujuan Khusus

2. Cakupan Luas Terbatas

3. Penyusun Tim Lengkap Guru

4. Uji Coba Telah dilakukan Tidak dilakukan

5. Reliabilitas tinggi Sedang

6. Norma Nasional Kelompok


Terbatas
e. Menurut Bentuk Soal
1.Tes Subjektif (Essay Type Test)
• Tes yg jawabannya membutuhkan
uraian-uraian.
• Tes tulis yg memiliki kebebasan
memilih & menentukan jwban, shg
peserta didik menampilkan data jwban
yg bervariasi yg berakibat tingkat
kebenaran & tingkat kesalahan jg
menjadi bervariasi.
• Tes subjektif terdiri dari:
a.Tes subjektif terbatas (restricted
response), apabila membutuhkan jawaban yg
terbatas atau jawaban telah diarahkan oleh
penyusun tes.
b.Tes subjektif bebas (extended response),
apabila membutuhkan jawaban yg luas atau
panjang.
Tes subjektif terbatas (restricted response)

• Keterbatasan itu mencakup format, isi, dan


ruang lingkup jawaban. Batas itu meliputi
konteks jawaban yg diinginkan, jumlah butir
jawaban yg diharapkan:
1.Butir soal tipe jawaban melengkapi.
2.Butir soal tipe jawaban singkat.
Tes subjektif bebas (extended response)

• Peserta tes memiliki kebebasan yg luas


untuk mengorganisasikan dan
mengekspresikan pikiran dan gagasannya
dalam menjawab soal tersebut. Jawaban
siswa bersifat terbuka, fleksibel, dan tidak
terstruktur.
Tes Essay (Uraian)

• Tes hasil belajar yg memiliki


karakteristik:
1.Berbentuk perintah atau pertanyaan
yang menghendaki jawaban berupa
uraian atau paparan.
2.Bentuk pertanyaan atau perintah itu
menuntut testee memberikan
penjelasan, komentar, penafsiran.
3.Jumlah butir soal umumnya terbatas.
2.Tes Objektif (Objective Type Test)
• Tes yg jawabannya sudah disediakan.
• Tes tulis yg itemnya dpt dijwb dgn
memilih jwban yg sdh tersedia, shg
peserta didik menampilkan
keseragaman data, baik bg yg menjwb
benar maupun mereka yg menjawab
salah.
• Dapat berupa:
1.Benar-salah (true false)
2.Pilihan ganda (multiple choice)
3.Menjodohkan (matching)
4.Tes isian (completion/fill in)
Tes Isian (Completion/Fill In)
• Completion test terdiri atas kalimat2
yg ada bagian-bagiannya yg
dihilangkan.
• Ada 2 bentuk:
1. Kalimat tunggal
2. Kalimat berantai
Benar-Salah (True False)

• Soalnya berupa pernyataan –


pernyataan (statement). Statement
tersebut ada yg benar dan ada yang
salah.
Pilihan Ganda (Multiple Choice)
• Terdiri atas suatu keterangan tentang suatu
pengertian yg belum lengkap. Dan untuk
melengkapi harus memilih satu dari beberapa
kemungkinan jawaban yg telah disediakan.
• Bentuk multiple choice:
1.Multiple choice biasa.
2.Hubungan antar hal (pernyataan–sebab–
pernyataan).
3.Bentuk asosiasi.
Tes Pilihan Ganda

• Tes yg terdiri dari pertanyaan atau


pernyataan (statement) yg belum sempurna
(disebut juga stem) dan beberapa alternatif
pilihan jawaban (option).
• Pilihan jawaban (option) terdiri dari jawaban
yg benar dan jawaban yg salah disebut
dengan pengecoh (distractor) yg
memungkinkan orang tertarik memilihnya
jika tidak betul-betul menguasai materi.
Menjodohkan (Matching)
• Matching test terdiri atas satu seri
pertanyaan dan satu seri jawaban.
Masing2 pertanyaan mempunyai
jawabnya yg tercantum dalam seri
jawaban. Tugas murid adalah mencari
dan menempatkan jawaban, sehingga
sesuai atau cocok dengan
pertanyaannya
Tes Menjodohkan (Matching)

• Pada tes menjodohkan terdiri atas


kumpulan soal dan kumpulan jawaban
yg keduanya dikumpulkan pada dua
kolom yg berbeda.
• Kolom sebelah kiri kumpulan soal dan
kolom sebelah kanan kumpulan jawaban
yg lebih banyak dari soal.
TERIMA KASIH
EVALUASI PEMBELAJARAN

By: Durinda Puspasari


Menurut Pembuatan
1.Tes Buatan Guru/Tes Nonstandar
(Teacher-Made Test)
2.Tes Standar (Standardized Test)
 Kegunaan tes non standar/tes buatan
guru:
1. Menentukan seberapa baik siswa
tlh menguasai bhn pel yg
diberikan dlm wkt tertentu.
2. Menentukan apakah suatu tujuan
tlh tercapai.
3. Memperoleh suatu nilai.
 Kegunaan tes standar:
1. Membandingkan prestasi beljr dgn
pembawaan individual/kelompok.
2. Membandingkan tingkat prestasi siswa
dlm keterampilan di berbagai bidang
studi utk individu/kelompok.
3. Membandingkan prestasi siswa
berbagai sekolah/kls.
4. Mempelajari perkembangan siswa dlm
suatu periode/wkt tertentu.
Tes buatan guru:

1. Tes lisan (oral test).


2. Tes praktik/perbuatan (performance
test).
 Kelebihan tes lisan:
1. Dpt digunakan utk menilai
kepribadian&kemampuan penguasaan
pengetahuan peserta didik, krn
dilakukan scr face to face.
2. Jika peserta didik blm jls dgn
pertanyaan yg diajukan, pendidik dpt
mengubah pertanyaan shg dimengerti.
3. Dari sikap & cara menjwb pertanyaan,
pendidik dpt mengetahui apa yg tersirat
di samping apa yg tersurat dlm jwban.
4. Pendidik dpt menggali lbh lanjut
jwban peserta didik sampai mendetail
shg mengetahui bagian mana yg
paling dikuasai oleh peserta didik.
5. Tepat utk mengukur kecakapan
tertentu, seperti kemampuan
membaca,/hafal kalimat tertentu.
6. Pendidik dpt mengetahui scr langsung
hsl tes seketika.
 Kelemahan tes lisan:
1. Apabila hub antara pendidik dgn
peserta didik krg baik (misalnya:
tegang,/menakutkan), maka akan
mempengaruhi obyektivitas hsl.
2. Keadaan emosional peserta didik sgt
dipengaruhi oleh kehadiran pribadi
pendidik yg di hadapannya.
3. Pertanyaan yg diajukan kpd peserta
didik sering tdk sama jumlahnya
maupun tingkat kesukarannya.
4. Membutuhkan wkt yg lama utk
melaksanakannya.
5. Kebebasan peserta didik menjwb
pertanyaan menjadi berkurang, sebab
seringkali pendidik memotong jwban sblm
pemikirannya dituangkan seluruhnya.
6. Seringkali pendidik terlalu cpt
menyimpulkan sblm ia selesai menjwb.
7. Pendidik dlm memberikan penilaian sering
terpengaruh oleh kepribadian peserta
didik, misalnya: siswa paling nakal,/siswa
paling pintar.
 Hal-hal yg perlu diperhatikan dlm tes
lisan:
1. Pertanyaan byk&diklasifikasikan
menurut urutan pokok bahasan,
tingkat kesukaran soal.
2. Setiap peserta diberi wkt yg sama,
jumlah soal yg sama,&tingkat
kesukaran sama.
3. Menyiapkan lembar penilaian yg
mencakup aspek yg
ditanyakan&tingkat kesukaran soal.
4. Menyiapkan pedoman
skoring&pengkodean jwban, shg
pendidik dpt melakukan pencatatan
scr singkat, rahasia,&tepat pd setiap
jwban yg muncul.
5. Penentuan nilai akhir dilakukan stlh
ujian selesai diusahakan utk
diperbandingkan dgn peserta yg lain.
6. Sebaiknya dlm melakukan tes lisan
pendidik berfungsi sbg penggali
informasi, bukan hakim yg
mengadili,&bukan pula guru yg sdg
mengajar di kls, shg tdk slh
menempatkan diri.
 Kelebihan tes tindakan:
1. Tepat utk mengukur aspek
psikomotorik.
2. Tepat utk mengetahui sikap yg
merefleksi dlm tingkah laku sehari-hari.
3. Pendidik scr langsung dpt mengamati
dgn jls jwban-jwban shg lbh mdh dlm
memberikan penilaian.
 Kelemahan tes tindakan:
1. Apabila perintah tdk jls, maka tindakan
yg muncul tdk sesuai dgn apa yg
dihrpkan.
2. Seringkali pendidik terpegaruh oleh
gerakan yg tdk maenjadi indikator
utama dlm penilaian.
3. Membutuhkan wkt yg lama, terutama
kalau pengamatannya dilakukan per
individu.
4. Seringkali terjadi gangguan dlm
pengamatan menyebabkan penilaian
tdk obyektif.
Menurut Bentuk Soal

1.Tes Subjektif/Tes Uraian (Essay


Type Test)
2.Tes Objektif (Objective Type Test)
 Kelebihan tes subyektif/tes uraian:
1. Peserta didik dpt mengorganisasikan
jawaban dgn pikiran sendiri.
2. Dpt menghindarkan sifat terkaan dlm
menjwb soal.
3. Melatih peserta didik utk memilih fakta
yg relevan dgn persoalan, serta
mengorganisasikannya shg dpt
diungkapkan menjadi satu hsl
pemikiran terintegrasi scr utuh.
4. Jwban yg diberikan diungkapkan dlm
kata-kata&kalimat yg disusun sendiri,
shg melatih utk dpt menyusun kalimat
dgn bhs yg baik, benar,&cepat.
5. Tepat utk mengukur kemampuan
analitik, sintetik,&evaluatif.
6. Mudah disiapkan&disusun.
 Kelemahan tes subyektif/tes uraian:
1. Bhn yg diujikan relatif sedikit, shg
agak sulit utk mengukur penguasaan
siswa thd keseluruhan kurikulum.
2. Apabila digunakan terus-menerus dpt
berakibat peserta didik bljr dgn
cara untung-untungan. Shg ia hanya
mempelajari soal-soal yg sering
dikeluarkan, materi yg jarang keluar
tdk pernah dibaca.
3. Penilaian yg dilakukan thd hsl jwban tes ini
cenderung subyektif, krn:
a. Variasi jwban terlalu byk&tingkat
kebenarannya menjadi bertingkat-
tingkat shg dlm menetapkan kriteria
bnr&slh menjadi agak kabur.
b. Pemberian skor jwban kadang-kadang
tdk ajeg (reliable), sebab ada faktor-
faktor lain yg mempengaruhi seperti:
tulisan peserta didik, kelelahan penilai,
situasi pd saat penilaian berlangsung.
4. Membutuhkan byk wkt utk memeriksa
hslnya.
5. Sulit mendapatkan soal yg memiliki
validitas & reliabilitas tinggi.
 Penggunaan tes subyektif/tes uraian,
apabila:
1. Jumlah peserta ujian relatif sedikit.
2. Wkt penyusunan soal terbatas.
3. Biaya&tenaga utk menggandakan soal
tdk memadai.
4. Wkt utk melakukan pemeriksaan hsl
ckp panjang.
5. Tujuan tes utk mengukur kemampuan
berpikir analitik, sintetik,&evaluatif.
6. Pendidik ingin mengukur
kemampuan&kekayaan bacaan peserta
didik.
7. Pendidik ingin melihat kemampuan
fantasi&imajinasi peserta didik.
 Petunjuk penyusunan tes subyektif/tes
uraian, hendaknya:
1. Soal-soal tes dpt meliputi ide-ide
pokok dari bhn yg diteskan.
2. Soal tdk mengambil kalimat-kalimat yg
disalin langsung dari buku/catatan.
3. Pd wkt menyusun, soal-soal itu sdh
dilengkapi dgn kunci jwban serta
pedoman penilaiannya.
4. Diusahakan agar pertanyaannya
bervariasi antara “Jelaskan”,
“Mengapa”, “Bagaimana”, “Seberapa
Jauh”, agar dpt diketahui lbh jauh
penguasaan siswa thd bhn.
5. Rumusan soal dibuat sedemikian rupa
shg mdh dipahami oleh siswa.
 Hal-hal yg perlu dihindari pd wkt
pemeriksaan hsl tes subyektif/tes uraian:
1. Menyusun pola jwban yg diambil
dari sampel jwban peserta didik.
2. Pemeriksaan jwban tdk dilakukan
dgn jln membaca tiap halaman satu
peserta didik sampai selesai,
melainkan diperiksa berdsrkan
nomor.
3. Setiap lembar jwban dikoreksi lbh
dari satu kali&urutan dlm
penilaiannya diubah-ubah yg tadinya
urutan atas dijadikannya urutan bwh,
kemudian hslnya digabungkan.
4. Nilai peserta didik tdk langsung
dijumlahkan scr global tetapi dirinci dari
tiap-tiap aspek penilaian, misalnya:
a. Konsistensi pemikiran.
b. Kemampuan membahasakan
gagasan.
c. Isi/bobot materi.
d. Kepustakaan yg dijadikan referensi.
 Kelebihan tes obyektif:
1. Mengandung lbh byk segi-segi yg
positif, misalnya representatif mewakili
isi&luas bhn, lbh obyektif, dpt dihindari
campur tangannya unsur-unsur
subyektif, baik dari segi siswa maupun
segi guru yg memeriksa.
2. Lbh mudah&cpt cara memeriksanya
krn dpt menggunakan kunci tes
bahkan alat-alat hsl kemajuan
teknologi.
3. Pemeriksaannya dpt diserahkan orang
lain.
4. Dlm pemeriksaan, tdk ada unsur
subyektif yg mempengaruhi.
 Kelemahan tes obyektif:
1. Persiapan utk menyusunnya jauh lbh
sulit daripada tes esai krn soalnya
byk&hrs teliti utk menghindari
kelemahan-kelemahan yg lain.
2. Soal-soalnya cenderung utk
mengungkapkan ingatan&daya
pengenalan kembali saja,&sukar utk
mengukur proses mental yg tinggi.
3. Byk kesempatan utk main untung-
untungan.
4. Kerjasama antarsiswa pd wkt
mengerjakan soal tes lbh terbuka.
 Kelebihan tes benar-salah (true-false
test):
1. Dpt mencakup bhn yg luas&tdk byk
memakan tempat krn biasanya
pertanyaan-pertanyaannya singkat.
2. Mdh menyusunnya.
3. Dpt digunakan berkali-kali.
4. Dpt dilihat scr cpt&obyektif.
5. Petunjuk cara mengerjakannya mdh
dimengerti.
 Kelemahan tes benar-salah (true-false
test):
1. Sering membingungkan.
2. Mdh ditebak/diduga.
3. Byk mslh yg tdk dpt dinyatakan
hanya dgn dua kemungkinan
benar/salah.
4. Hanya dpt mengungkap daya
ingatan & pengenalan kembali.
 Petunjuk penyusunan tes benar-salah
(true-false test):
1. Hati-hatilah dlm memilih kalimat yg dpt
memberi petunjuk kpd peserta didik
utk menebak jwban hanya scr
spekulasi.
2. Hindarkan penggunaan kalimat negatif
lbh dari dua kali, sebab hal ini akan
membingungkan peserta didik.
3. Hindarkan penggunaan kalimat yg
diambil scr persis seperti dlm buku
teks.
4. Hindarkan penggunaan kalimat yg
sekedar bertujuan utk menjebak
peserta didik.
5. Hindarkan penggunaan kalimat yg
memiliki arti ganda.
6. Gunakanlah kalimat yg singkat, tatapi
padat isi.
7. Hindarkan penggunaan kalimat/ilustrasi
yg tdk dikenal oleh peserta didik.
8. Hindarkan penggunaan kalimat yg
panjang dgn struktur bhs yg rumit,
sebab hal ini akan menimbulkan
kecenderungan kpd peserta didik utk
menganggap bnr.
9. Usahakan jumlah jwban yg bnr sama
dgn jumlah jwban yg slh.
10. Hendaknya dpt dihindarkan
pernyataan yg sebagian bnr&sebagian
lagi slh.
11. Sedapat mungkin jgn menggunakan bhs
kualitatif/kuantitatif yg dpt diketahui dgn
pasti maksudnya.
12. Penyusunan statement bnr&slh dilakukan
scr acak,&jgn disusun scr sistematik.
13. Utk meningkatkan validitas&reliabilitas
tes bentuk ini dibutuhkan jumlah item yg
byk.
14. Bnr/slh yg disusun dlm statement ini
hendaknya didsrkan atas isi, bukan atas
bentuknya saja.
 Petunjuk penyusunan tes pilihan ganda
(multiple choice test):
1. Hendaknya antara pernyataan dlm
soal dgn alternatif jwban terdpt
kesesuaian.
2. Kalimat pd tiap-tiap butir soal
hendaknya dpt disusun dgn
singkat&jls.
3. Sebaiknya tdk menggunakan bentuk
kalimat negatif,&jika terpaksa
digunakan hrp diberi tanda khusus,
misalnya dgn garis bwh/cetak miring.
4. Pernyataan pd setiap butir hendaknya tdk
saling tergantung antara item yg satu dgn
lainnya, melainkan masing-masing berdiri
sendiri.
5. Gunakan perintah “manakah alternatif
jwban yg paling baik”/“pilihlah jwban yg
lbh baik dari yg lain” apabila terdapat lbh
satu jwban yg bnr.
6. Jgn sekali-kali membuang kata depan dari
suatu pernyataan, shg menyulitkan
pemahaman thd isi soal.
7. Soal hendaknya disusun menggunakan bhs
yg mdh dipahami.
8. Setiap butir pertanyaan hendaknya hanya
mengandung satu mslh, meskipun mslh itu
agak kompleks.
9. Jika perlu urutan jwban bnr dlm
pertanyaan dpt disusun berdsrkan atas
pola susunan alfabet,/thn&tgl
kelahiran,/tgl&thn pelaksanaan ujian.
10.Kunci jwban hrs memiliki kesesuaian dgn
pernyataan yg disusun.
11. Alternatif jwban hendaknya disusun dlm
kalimat yg panjang pendeknya relatif
sama, shg tdk menimbulkan dugaan bhw
kalimat yg panjang adalah jwban yg bnr.
12. Alternatif jwban yg ditawarkan
hendaknya bersifat homogen, terutama
dlm isi&bentuknya, maupun struktur
kalimatnya.
13. Hindarkan pengulangan kalimat antara yg
terdpt dlm pernyataan dgn yg ada pd
alternatif jwban.
14. Jgn menggunakan alternatif jwban yg
tumpang-tindih, maupun menggunakan
kata-kata sinonim: in one option than in
another.
15. Jgn menggunakan kata-kata yg
menunjukkan kepastian, seperti: selalu,
kadang-kadang, tdk pernah.
16. Dlm menyusun pernyataan-pernyataan
hendaknya dihindari penyusunan yg persis
sesuai dgn buku teks.
17. Hendaknya dpt dihindari penggunaan
perintah yg berakhir dgn kalimat, jika
semuanya bnr/jika semuanya slh.
18. Jika alternatif jwban itu, brp angka,
maka susunlah berdsrkan urutan
terbesar kpd yg terkecil,/sebaliknya.
 Petunjuk penyusunan tes bentuk
menjodohkan (matching test):
1. Kelompokkan hanya statement-
statement soal yg homogen&jwban-
jwban yg homogen.
2. Jumlah statement yg dijadikan
jwban hendaknya lbh byk bila
dibandingkan dgn statement yg
dijadikan soal (perbandingannya
berkisar 10:15).
3. Statement yg menjadi jwban hendaknya
disusun dlm kalimat yg lbh pendek&ringkas.
4. Statement yg menjadi soal, diletakkan di
sebelah kiri dgn diberi nomor arab,
sedangkan jwban diletakkan di sebelah kanan
dgn menggunakan abjad.
5. Dlm membuat petunjuk, jlskan dsr yg
digunakan utk menjodohkan.
6. Jgn membuat penjodohan sempurna
satu lawan satu.
7. Krn kecilnya faktor terkaan dlm
menjwb tes bentuk ini, nilai dihitung
dari jumlah menjwb yg bnr.
 Petunjuk penyusunan tes isian (completion
test):
a. Hindarkan pernyataan yg tdk jelas.
b. Jgn menghilangkan kata-kata kunci
terlalu byk.
c. Hilangkan kata-kata yg mengandung
arti penting,&jgn kata-kata yg tdk
penting yg dihilangkan.
d. Hindarkan munculnya indikator jwban
yg dpt dibaca dari pernyataan yg ada
dlm teks soal.
e. Usahakan agar jwban yg diberikan ckp
terdiri dari satu kalimat pendek.
f. Jgn membuang kata terdepan dari suatu
kalimat, krn hal ini akan menyebabkan
sukar utk dipahami&terkesan tdk wajar.
g. Besar kolom yg dikosongkan utk diisi
hendaknya sama bsr.
h. Utk mempermudah skoringnya, hendaknya
disediakan kolom jwban&diletakkan di
sebelah kanan setiap butir soal.
i. Sediakan kunci tentang semua
kemungkinan jwban yg dpt dipandang
bnr.
j. Meskipun dlm satu kalimat terdpt lbh
dari satu isian, hendaknya skoringnya
dihitung berdsrkan jumlah isiannya.
TEKNIK/CARA/METODE
PENILAIAN
 Unjuk Kerja/Kinerja (Performance)
 Penugasan/Proyek (Proyek/Project)
 Hasil kerja/Produk (Produk/Product)
 Portofolio (Portofolio)
 Sikap
 Penilaian Diri Sendiri (Self Assessment)
Unjuk Kerja/Kinerja (Performance): penilaian yg dilakukan
dgn pengamatan terhadap aktivitas siswa sebagaimana
terjadi (unjuk kerja, tingkah laku, interaksi).
• Cocok untuk:
• Penyajian lisan: keterampilan berbicara, berpidato,
baca puisis, berdiskusi.
• Pemecahan masalah dalam kelompok
• Partisipasi dalam diskusi
• Menari
• Memainkan alat musik
• Olah Raga
• Menggunakan peralatan laboratorium
• Mengoperasikan suatu alat
• Bermain peran
Penugasan (Proyek/Project): penilaian terhadap
suatu tugas yang mengandung penyelidikan yang
harus selesai dalam waktu tertentu.

Tugas: suatu investigasi dgn tahapan:


 Perencanaan
 Pengumpulan data
 Pengolahan data
 Penyajian data
Penugasan (Proyek/Project):

Bermanfaat menilai:
• Keterampilan menyelidiki secara umum
• Pemahaman & Pengetahuan dalam
bidang tertentu
• Kemampuan mengaplikasi pengetahuan
dalam suatu penyelidikan
• Kemampuan menginformasikan subyek
secara jelas
Contoh Tugas Penilaian Proyek

Lakukan penelitian sederhana di


lingkungan sekitar mengenai
pengaruh iklan di media cetak
maupun di media elektronik
terhadap gaya hidup anak SMP
(cara berpakaian, pilihan
makanan dan minuman,
perilaku)
Contoh Penugasan (Proyek/Project):

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial


Jenjang : SMP
Kelas / Semester : VII

Contoh Kompetensi Dasar:


menganalisis bentuk-bentuk perilaku
yang muncul sebagai dampak globalisasi
(konsumerisme, gaya hidup).
• Indikator:
- Mengidentifikasi bukti-bukti globalisasi di
lingkungan masyarakat (mis: dalam hal periklanan,
pariwisata, migrasi, telekomunikasi)
- Membuat daftar perubahan perilaku masyarakat
setempat sebagai dampak globalisasi (mis: dalam
hal makanan, perilaku, gaya hidup, pakaian, nilai-
nilai, komunikasi, perjalanan, dan tradisi)
- Membandingkan pandangan orang tua dan anak
mengenai perubahan-perubahan yang terjadi
akibat pengaruh globalisasi
CONTOH FORMAT PENYEKORAN TUGAS PROYEK

ASPEK KRITERIA DAN SKOR


3 2 1
PERSIAPAN Jika memuat tujuan, Jika memuat tujuan, Jika memuat tujuan, topik,
topik, alasan, tempat topik, alasan, alasan, tempat penelitian,
penelitian, responden, tempat penelitian, responden, daftar pertanyaan
daftar pertanyaan responden, daftar tidak lengkap
dengan lengkap. pertanyaan kurang
lengkap.
PENGUMPULAN Jika daftar pertanyaan Jika daftar Jika pertanyaan tidak
DATA dapat dilaksanakan pertanyaan dapat terlaksana semua dan data
semua dan data tercatat dilaksanakan tidak tercatat dengan rapi.
dengan rapi dan lengkap. semua, tetapi data
tidak tercatat
dengan rapi dan
lengkap.
PENGOLAHAN Jika pembahasan data Jika pembahasan Jika sekedar melaporkan hasil
DATA sesuai tujuan penelitian data kurang penelitian tanpa membahas
menggambarkan data
tujuan penelitian
PELAPORAN Jika sistimatika Jika sistimatika Jika penulisan kurang
TERTULIS penulisan benar, memuat penulisan benar, sistimatis, bahasa kurang
saran, bahasa memuat saran, komunikatif, kurang memuat
komunikatif. namun bahasa saran
kurang komunikatif
Hasil Kerja/Produk (Produk/Product): penilaian
terhadap kemampuan membuat produk teknologi dan
seni.
Penilaian Hasil Akhir dan Proses:
Hasil akhir spt:
- makanan
- pakaian
- hasil karya seni: gambar, lukisan, pahatan
- barang-barang terbuat dari kayu, keramik,
plastik, dan logam
Proses spt:
- menggunakan teknik menggambar
- menggunakan peralatan dengan aman
- membakar kue dengan baik
PENILAIAN
PRODUK

PERSIAPAN: PEMBUATAN: PENILAIAN


- rencanakan, gali, kmp seleksi dan (APPRAISAL):
kembangkan gunakan: bahan, buat produk sesuai
gagasan alat, teknik kegunaan (fungsi) &
- desain produk keindahan
Contoh1:

TUGAS PENILAIAN PRODUK

Tugas: Buatlah rancangan model benda


yang menggunakan roda
Ketentuan:
- Gambar rancangan model
- Bahan untuk model tertulis dlm rancangan
- Tentukan spesifikasi bahan untuk model
Contoh2:
TUGAS PENILAIAN PRODUK

Tugas: Rancang dan buatlah mainan


yang menggunakan roda.

Ketentuan sebagai berikut


(spesifikasidiberikan):
jenis kayu : ………..
ukuran : ………..dst.
Penskoran tugas penilaian produk contoh 1:

No Kriteria skor
b c k

1. Ada gambar rancangan model

2. Bahan tertulis dalam model

3. Spesifikasi bahan tertulis

4. Unsur estetika

Kriteria penskoran :
B = gambar proporsional, bahan tertulis lengkap, spesifikasi bahan jelas
C = gambar kurang proporsional, bahan tertulis kurang lengkap,
spesifikasi bahan kurang jelas
K = gambar tidak proporsional, bahan tertulis tidak lengkap, spesifikasi
bahan tidak jelas
Portofolio (Portofolio): penilaian melalui koleksi karya
(hasil kerja) siswa yang sistematis.

• Pengumpulan data melalui karya siswa


• Pengumpulan dan penilaian yang terus menerus
• Refleksi perkembangan berbagai kompetensi
• Memperlihatkan tingkat perkembangan kemajuan
belajar siswa
• Bagian Integral dari Proses Pembelajaran
• Untuk satu periode
• Tujuan Diagnostik
Hal-hal yang perlu diperhatikan:

• Siswa merasa memiliki portofolio sendiri


• Tentukan bersama hasil kerja apa yang akan
dikumpulkan
• Kumpulkan dan simpan hasil kerja siswa
dalam 1 map atau folder
• Beri tanggal pembuatan
• Tentukan kriteria untuk menilai hasil kerja siswa
• Minta Siswa untuk menilai hasil kerja mereka
secara berkesinambungan
• Bagi yang kurang, beri kesempatan perbaiki
karyanya, tentukan jangka waktunya
• Bila perlu, jadwalkan pertemuan dengan ortu
Karya-karya yang dapat dikumpulkan
melalui penilaian portofolio

• Puisi • Doa
• Karangan • Surat
• Gambar / Lukisan • Komposisi Musik
• Desain Teks Lagu

• Paper
• Resep Makanan
• Sinopsis
• Laporan Observasi/
• Naskah pidato /
khotbah Penyelidikan/
Eksperimen
• Naskah Drama
• Rumus • Dsb.
Contoh Portofolio
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu : 1 Semester
Nama Siswa : _________________ Kelas : X/1

Kriteria
Tata bahasa Kosakata Kelengkapan Sistematika
No SK / KD Periode gagasan penulisan Keterangan

1. Menulis 30/7
karangan
deskriptif 10/8

dst.

2. Membuat 1/9
resensi buku
30/9

10/10

Dst.
Penilaian sikap: penilaian terhadap perilaku dan
keyakinan siswa terhadap obyek sikap.
Cara:
– Observasi perilaku: kerja
sama, inisiatif, perhatian.
– Pertanyaan langsung:
tanggapan thd tatib baru.
– Laporan pribadi: menulis
pandangan ttg “kerusuhan
antaretnis”.
Contoh Format Penilaian Sikap dalam praktek IPA :

No. Nama Perilaku Nilai Keterangan

Bekerja Berinisiatif Penuh Bekerja


sama Perhatian sistematis

1. Ruri

2. Tono

3. ....
Penilaian Diri (Self Assessment)
•Menilai diri sendiri berkaitan dengan status,
proses, tingkat pencapaian kompetensi yang
dipelajarinya.

•Pelaksanaan penilaian diri didasarkan pada


kriteria yg telah ditetapkan.

•Penilaian diri dampak memberi dampak positif


thdp perkembangan kepribadian Pd, yaitu:
menumbuhkan percaya diri, mengetahui
kekurangan dan kelebihan diri sendiri, serta
melatih kejujuran.
CONTOH PENILAIAN DIRI
PARTISIPASI DALAM DISKUSI KELOMPOK
Nama : -----------------------------------------------------
Nama-nama anggota kelompok : -----------------------------------------------------
Kegiatan kelompok : -----------------------------------------------------
Isilah pernyataan berikut dengan jujur. Untuk No. 1 s.d. 5, tulislah huruf A,B,C atau D di depan
tiap pernyataan:
A : selalu C : kadang-kadang
B : sering D : tidak pernah

1. -------- Selama diskusi saya mengusulkan ide kpd klp utk didiskusikan
2. -------- Ketika kami berdiskusi, tiap org diberi kesempatan mengusulkan sesuatu
3. -------- Semua anggota kelompok kami melakukan sesuatu selama kegiatan
4. -------- Tiap orang sibuk dengan yang dilakukannya dalam kelompok saya
5. --------- Selama kerja kelompok, saya….
--------- mendengarkan orang lain
--------- mengajukan pertanyaan
--------- mengorganisasi ide-ide saya
-------- mengorganisasi kelompok
-------- mengacaukan kegiatan
-------- melamun
6. Apa yang kamu lakukan selama kegiatan berlangsung?
-------------------------------------------------------------------------------------------
SUMBER: Forster & Masters.1996.
ALUR PELAKSANAAN PENILAIAN

• MENETAPKAN INDIKATOR

• MEMETAKAN SK, KD, INDIKATOR DAN


KRITERIA KETUNTASAN BELAJAR

• MENETAPKAN TEKNIK PENILAIAN

• MEMBUAT ALAT PENILAIAN &


PENYEKORAN
CONTOH FORMAT PEMETAAN

ASPEK SK KD INDIKATOR KRITERIA TEKNIK PENILAIAN


PENILAIAN KETUNTASAN
BELAJAR
PROY PROD TES UN KERJA DLL

MENDENGAR
KAN

BERBICARA

MEMBACA

MENULIS
CONTOH REKAP NILAI

MATA PELAJARAN :
KELAS/SEMESTER :

N NA MENDENGARKAN BERBICARA MEMBACA MENULIS


O MA

KD KD R T AS KD KD R T A KD KD R T A KD KD R TS A
1 2 R S 1 2 R S S 1 2 R S S 1 2 R S

1 Ri
n

2 Tin

Catatan: KD= Kompetensi Dasar; RR= Nilai Rata-rata KD; TS= Nilai Tengah Semester; AS= Nilai Akhir Semester
MANFAAT HASIL PENILAIAN

• REMEDIAL
• PENGAYAAN
• PERBAIKAN PROGRAM & KEGIATAN
KAPAN?

• REMEDIAL
DILAKUKAN BILA NILAI INDIKATOR KURANG DARI
NILAI KRITERIA KETUNTASAN BELAJAR

• PENGAYAAN
DILAKUKAN BILA TUNTAS LEBIH CEPAT

• PERBAIKAN PROGRAM & KEGIATAN


BILA TIDAK EFEKTIF
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai