● Kesamaan respons dalam berbagai situasi disebabkan ● Albert Bandura (sebagai salah satu pendahulu pada
oleh pola penguatan (reinforcement) yang mirip dan pandangan ini), menjelaskan bahwa seseorang meramalkan
pernah diterima dalam situasi tsb di masa lalu. kemungkinan hasil dari perilaku tertentu dalam sebuah
ruang lingkup tanpa benar-benar melakukan hal tsb, atau
● Menurut Skinner, manusia dapat diubah secara tidak
yang dijelaskan melalui pembelajaran melalui observasi
terbatas melalui proses pembelajaran pola perilaku
(observational learning), yaitu melihat tindakan orang lain dan
yang baru dengan mengontrol dan memodifikasi pola mengobservasi konsekuensi dari tindakan tsb (Bandura, 1999)
penguatan dalam suatu situasi. ● Pendekatan ini menekankan pengaruh kognisi (pikiran,
“Kepribadian berkembang melalui
“Kepribadian merupakan ● Pendekatan ini banyak digunakan untuk mengatasi observasi berulang terhadap
perasaan, harapan, dan nilai) serta observasi terhadap
kumpulan pola perilaku yang masalah personal dan sosial perilaku orang lain (disebut perilaku orang lain atau kepribadiannya.
dipelajari.” (Skinner, 1975). model)”
Pendekatan Kognitif Sosial Pendekatan Kognitif Sosial
● Efikasi Diri → kepercayaan mengenai kapabilitas personal seseorang yang mendasari keyakinan
seseorang akan kemampuan mereka untuk melakukan perilaku tertentu atau memberikan hasil yang ● Perilaku juga mencerminkan pandangan yang kita miliki mengenai diri kita dan cara kita
diharapkan. menilai berbagai bagian dari kepribadian kita.
● Seseorang dengan efikasi diri tinggi, memiliki aspirasi yang lebih tinggi dan kegigihan yang lebih kuat ● Berbeda dengan efikasi yang berfokus pada pandangan mengenai kemampuan kita
dalam bekerja untuk mencapai tujuan serta akhirnya mencapai keberhasilan yang lebih tinggi menyelesaikan suatu tugas atau tidak, harga diri terkait dengan bagaimana kita merasa
dibandingkan mereka dengan efikasi diri yang rendah (Betz, 2007).
tentang diri kita.
● Salah satu cara untuk mengembangkan efikasi diri yaitu dengan memperhatikan keberhasilan dan
● Harga Diri → komponen kepribadian yang mencakup evaluasi diri baik secara negatif
kegagalan kita terdahulu. Jika usaha awal kita terlihat berhasil, akan lebih besar kemungkinan kita
untuk mencobanya kembali. maupun positif.
● Penguatan secara langsung dan dorongan dari orang lain juga berperan dalam mengembangkan efikasi ● Harga diri tidak hanya memiliki satu dimensi saja, tetapi kita dapat melihat diri kita secara
diri (Buchanan dan Selmon, 2008), karena menurut pendekatan ini tidak hanya lingkungan yang positif pada satu bagian tetapi negatif pada bagian lain, selain itu komponen budaya yang
diasumsikan mempengaruhi kepribadian. Tetapi perilaku dan kepribadian seseorang juga diasumsikan kuat juga berpengaruh pada harga diri
memberikan umpan balik serta mengubah lingkungan (Bandura, 2000).
● Penerimaan ini memberikan kesempatan kepada seseorang untuk terlibat dan tumbuh secara kognitif Penghargaan positif tanpa syarat
Aktualisasi diri
dan emosional, serta mengembangkan konsep diri yang lebih realistis. Misal, ketika kita berani Kebutuhan untuk (unconditional positive regards)
menceritakan kepada seorang teman tentang kejadian yang memalukan karena kita tahu bahwa teman penghargaan positif
tsb akan tetap menghargai dan menerima kita bahkan setelah mendengar hal terburuk dari diri kita Penghargaan positif bersyarat Kecemasan
(conditional positive regards) dan frustasi
(Marshall, 2007)
Evaluasi Pendekatan Humanistik Perbandingan Berbagai Pendekatan
terhadap Kepribadian terhadap Kepribadian
● Pendekatan Humanistik mendapat kritik terkait kesulitan untuk memverifikasi ● Pada dasarnya setiap teori dibangun pada asumsi yang
asumsi-asumsi dasar dari pendekatan ini, seperti:
berbeda dan fokus pada aspek kepribadian yang berbeda
○ Asumsi mengenai penghargaan positif tanpa syarat (unconditional positive regard)
yang pada kenyataannya apakah dapat mendorong penyesuaian kepribadian yang pula, sehingga tidak terdapat cara yang jelas untuk menguji
lebih besar? secara ilmiah berbagai pendekatan dan asumsi mereka satu
○ Asumsi bahwa manusia pada dasarnya “baik”, dimana hal ini merupakan ide yang sama lain
tidak dapat diuji kebenarannya
● Mengingat kompleksitas dari setiap individu, masuk akal
○ Penggunaan hal-hal nonilmiah untuk membangun teori yang seharusnya ilmiah
● Meski demikian, pendekatan ini penting dalam mengarahkan perkembangan bentuk bahwa kepribadian dapat dipandang dari sejumlah sudut
terapi yang didesain untuk mengatasi kesulitan psikologis (Elkins, 2009). pandang secara simultan (Pervin, 2003)
PSIKOLOGI DASAR II
Pertemuan 7 - Pengukuran Kepribadian
● Minnesota Multiphasic Personality Inventory-2 (MMPI-2) merupakan contoh ● MMPI-2 ini terdiri dari serangkaian 567 aitem dengan pilihan jawaban “benar”,
alat Tes Kepribadian dengan menggunakan Pengukuran Self-Report “salah”, atau “ragu-ragu”.
● Awalnya tes ini bertujuan untuk mengukur dan mengidentifikasi seseorang ● Pertanyaan dalam tes MMPI-2 mencakup berbagai masalah, misal sbb:
dengan gangguan psikologis tertentu, tapi ternyata tes ini juga mampu ○ Mood → “Saya sering merasa tidak berguna”
memprediksi perilaku yang lain. ○ Opini → “Seseorang seharusnya berusaha memahami mimpi mereka”
● Contoh, Akademi Kepolisian menggunakan tes ini untuk mengukur apakah ○ Kesehatan fisik & psikologis → “Saya terganggu dengan gangguan perut
beberapa kali dalam satu minggu” atau “Saya memiliki pikiran yang aneh-aneh”
para Petugas Kepolisian cenderung menggunakan senjata mereka. Atau
● Tes MMPI-2 terdiri atas 10 skala yang disajikan terpisah, ditambah 3 skala yang
Psikolog di Rusia yang mengadministrasikan bentuk modifikasi MMPI-2
digunakan untuk mengukur validitas dan konsistensi dari jawaban subjek.
pada para astronaut dan atlet Olimpiade mereka (Selbom, dkk., 2007)
Tidak ada jawaban ● Tes Kepribadian Proyeksi → tes yang memperlihatkan stimulus ambigu kepada
benar ataupun salah seseorang dan diminta untuk menggambarkan atau menceritakan tentang
dalam tes psikologi, stimulus tsb, dan respon yang diberikan akan dipandang sebagai “proyeksi” dari
namun interpretasi kepribadian individu tsb.
dari hasil tes terletak ● Tes ini berkembang dari para teoritikus Psikodinamika, yang mengungkapkan
pada pola respons. bahwa respons seseorang terhadap figur yang ambigu akan memberikan
pertanda berharga pada pikiran tidak sadar, terutama pada keseluruhan
karakteristik kepribadian seseorang.
● Figur yang ambigu tersebut seperti contoh pada Tes Rorschach atau TAT
(Thematic Apperception Test)
Contoh Pengukuran Metode Proyeksi : Contoh Pengukuran Metode Proyeksi :
Tes Rorschach Tes Rorschach (Contoh stimulus bercak tinta Tes Rorschach)
● Tes Rorschach disusun oleh Psikiater Swiss Hermann Rorschach Contoh, responden yang melihat
(1924) gambar disamping sebagai seekor
● Tes ini dilakukan dengan memperlihatkan serangkaian stimulus beruang di suatu bercak tinta
asimetris kepada seseorang dan menanyakan orang tsb gambar dianggap memiliki tingkat kontrol
apa yang ia lihat. Respon mereka kemudian akan dicatat dan emosional yang tinggi menurut
dibuat klasifikasi berdasarkan tipe kepribadian mereka melalui petunjuk penilaian yang
seperangkat penilaian klinis yang kompleks dari peneliti. dikembangkan oleh Rorschach
(Silverster, 2007)