Segala piji syukur kami hantarkan kepada Allah SWT yang telah memberikan banyak
nikmat, taufik, dan hidayah. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dan tak lupa pula shalawat beriringkan salam kami sanjung sajikan kepada pangkuan nabi
besar Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman islamiyah
dan berkat beliau pula yang telah menjadikan islam tersebar luas ke Indonesia dan dunia.
Makalah ini telah kami selesaikan secara maksimal berkat kerja keras, usaha dan
bimbingan dari dosen pembimbing. Oleh karena itu kami sampaikan banyak terima kasih
kepada dosen pembimbing yang telah membimbing kami secara maksimal dalam
penyelesaian proposal ini.
Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini dari segi tata bahasa, susunan kallimat
maupun isi yang itu memang kelemahan dari kami. Karena kami masih dalam proses
pembelajaran dan masih membutuhkan banyak bimbingan dari para dosen.
Demikian kata pengantar ini kami sampaikan, kami berharap laporan ini dapat
menambah pengetahuan kami dan juga bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II : PEMBAHASAN
A. Sikap Profesional guru
B. Guru Yang Ideal
C. Prinsip Profesional
D. Faktor Rendahnya Profesional Guru................................................................................
BAB IV : PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu sikap dan profesinal guru?
2. Apa itu sikap profesional guru?
3. Apa itu prinsipi-prinsip profesional guru?
C. TUJUAN
1. Mengetahui apa itu sikap dan profesional guru.
2. Mengetahui apa itu sikap profesional guru
3. Mengetahui apa itu prinsip progesional guru.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Profesional
Sebagaimana diatur dalam pasal 1 (4) Undang-Undang Guru dan
Dosen dijelaskan bahwa, “Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang
memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar
mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
Menurut Udin Sefudin, sebagaimana dikutif oleh Sofyan Anif,
(2013:36) mendefinisikan: “Profesionalisme dikontraskan dengan amatiran, yakni
seorang yang bekerja secara amatiran belum mampu bekerja secara terampil,
cekatan, dan baru taraf belajar, sedangkan profesionalisme terkait
dengan prinsip terdidik dengan baik, terlatih dengan baik, dan dibayar
dengan banyak”. Sedangkan Saring Marsudi (2011:19), mengupas tentang
pengertian profesi artinya: “Sebuah jabatan atau pekerjaan yang memerlukan
kemampuan intelektual khusus yang diperoleh melalui belajar dan latihan untuk
menguasai keterampilan atau keahlian dalam meberikan layanan atau
bantuan kepada peserta didik dengan imbalan atau gaji yang diatur
dalam Undang-Undang”. Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa profesional adalah sebuah pekerjaan yang membutiuhkan kemahiran,
keterampilan dan kemampuan khusus dalam mengembangkan kemampuan
peserta didik yang mendapatkan kompensasi berupa gaji atau imbalan yang
sesuai dengan porsi dan kemampuan mereka dan diatur menurut
perundangundangan atau peraturan yang berlaku.
3. Sikap Profesional
Banyak orang beranggapan bahwa guru bukan merupakan pekerjaan
profesional. Anggapan ini tercetus ketika ada asumsi bahwa semua orang
dapat menjadi guru. Anggapan ini salah, karena tidak semua orang mampu
memahami ilmu keguruan dan harus bagaimana bersikap secara profesional
dalam mengantarkan peserta didik menuju tujuan pembelajaran. Wina Sanjaya
(2006:15), mengidentifikasi ciri pokok pekerjaan profesional guru yang meliputi:
(1) Memiliki ilmu tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan; (2) memiliki
keahlian tertentu secara profesi dalam bidangnya; (3) Tingkat kemampuan dan
keahlian suatu profesi di dasarkan pada latar belakang pendidikan yang
dialaminya; (4) Memiliki pengaruh atau dampak bagi masyarakat, sehingga
masyarakat peka terhadap efek yang timbul akibat profesi yang dilakukannya.
Sikap profesional memiliki dua arti kata yaitu sikap dan profesional. Sikap berarti
cara/tingkah kita untuk menghadapi sesuatu. Sedangkan profesional merupakan
tanggung jawab terhadap suatu pekerjaan yang kita tekuni, komitmen kita
terhadap pekerjaan. Apabila kita telah menunjukkan sikap tersebut, akan dapat
hasil yang maksimal sesuai dengan harapan kita. Mudlofir (2012:110), “sikap
profesionalisme adalah akan tercermin dalam penampilan pelaksanaan tugas-tugas
yang ditandai dalam keahlian baik dalam materi maupun metode”. Tanggung
jawab pribadi yang mandiri yang mampu memahami dirinya, mengelola dirinya,
mengendalikan dirinya menghargai serta mengembangkan dirinya. Berdasarkan
pengertian di atas maka penulis menyimpulkan bahwa sikap profesionalisme
dapat ditujukkan melalui tanggung jawabnya dalam melasanakan tugas-tugasnya
kepada peserta didik, orang tua, masyarakat, bangsa negara, dan agamanya.
Profesional mempunyai indikator yang nantinya dapat dikembangkan menjadi
pernyataan-pernyataan. Janawi (2011:47-51), yang menjelaskan bahwa macam
macam indikator profesionalnya adalah sebagai berikut:2
1. Kompetensi Pedagogik
(a)Menguasai karakteristik peserta didik
(b)Menguasai teori dan prinsip-prinsip pembelajaran
(c)Mengembangkan kurikulum dan rencana pembelajaran
(d)Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik
(e)Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasin (TIK) untuk
kepentingan pembelajaran
(f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik
2).Kompetensi Profesional
2
Kunandar, guru profesional implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan dan sukses dalam sertifikasi
guru, (jakarta :rajawali pers), h. 11
(a) Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan
yang sesuai dan mendukung bidang keahlian/bidang studi yang
diampu
(b) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasin (TIK)
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai bidang studi
yang diampu
(c) Menguasai filosofi, metodologi, teknis, dan fraksis penelitian
dan pengembangan ilmu yang sesuai dan mendukung bidang
keahliannya
(d) Mengembangkan diri dan kinerja profesionalitasnya dengan
melakukan tindakan reflektif dan penggunaan TIK
(e) Meningkatkan kinerja dan komitmen dalam pelaksanaan
pengabdian kepada masyarakat.
3) Kompetensi Kepribadian
4) Kompetensi Sosial
2. Memiliki semangat mengajar
Suatu pekerjaan akan terasa indah dan bermakna apabila dikerjakan dengan penuh
semangat. Sosok guru ideal tentunya memiliki semangat dalam mengajar; tidak ada kata
menyerah dalam melakukan sesuatu. Semangat adalah energi positif yang akan terus
mendorong guru tersebut menjadikan para siswanya berhasil. Semangat yang guru miliki
membuat mereka melakukan segala pekerjaan dengan senang hati meskipun banyak
tantangan yang harus dihadapi. Guru yang tidak memiliki semangat mengajar akan
merasa pekerjaannya melelahkan dan membosankan.
Mengapa guru harus memiliki semangat mengajar? Karena guru mengajar tidak
hanya satu hari, satu minggu, satu bulan, atau satu tahun. Menjadi guru adalah pekerjaan
sepanjang hayat, maka itu semangat mengajar harus melekat dalam diri tiap guru.
3. Menjadi teladan
Guru ideal adalah teladan bagi siswanya, seperti dalam ungkapan Jawa: Guru
digugu dan ditiru. Seorang guru harus bisa dipercaya dan menjadi contoh baik bagi
siswanya. Guru adalah cermin bagi siswa untuk menerapkan nilai-nilai karakter yang
baik. Untuk mewujudkan itu memang tidak mudah; perlu banyak pengorbanan, baik dari
segi materi, waktu, tenaga, dan pikiran.
C. PRINSIP PROFESIONAL
1) Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme. Prinsip ini biasanya menjadi
pemantik bagi guru untuk tidak malas mengajar.
2) Mempunyai komitmen untuk senantiasa meningkatkan mutu (kualitas) pendidikan,
keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia peserta didiknya.
3) Prinsip ketiga adalah berkualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan yang
sesuai dengan bidang tugas yang diembannya.
4) Mempunyai kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas yang
diembannya, mencakup kompetensi personal, sosial, profesional dan pedagogik.
5) Prinsip kelima adalah bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalannya.
6) Prinsip berikutnya adalah mendapatkan penghasilan yang ditentukan sesuai dengan
prestasi kerjanya.
7) Berkesempatan dalam pengembangan keprofesionalan yang berkelanjutan dengan
belajar sepanjang hayat.
8) Adanya jaminan dan perlindungan hukum bagi guru dalam pelaksanaan tugas
keprofesionalannya.
9) Dan prinsip yang terakhir adalah memiliki organisasi atau wadah profesi yang
berwenang mengatur berbagai hal yang terkait dengan tugas keprofesionalan seorang
guru.
10) Demikianlah prinsip-prinsip profesionalitas seorang guru. Dalam pemberdayaan
profesi guru diselenggarakan melalui pengembangan diri yang dilaksanakan secara
demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif, dan berkelanjutan.
Salam “Mencerdaskan Anak Bangsa”
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
sikap merupakan keadaan diri manusia yang menggerakkan untuk bertindak
atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan keyakinan tertentu di dalam
menggapai obyek situasi atau kondisi lingkungan sekitarnya. profesional adalah
sebuah pekerjaan yang membutiuhkan kemahiran,
keterampilan dan kemampuan khusus dalam mengembangkan kemampuan
peserta didik yang mendapatkan kompensasi berupa gaji atau imbalan yang
sesuai dengan porsi dan kemampuan mereka dan diatur menurut
perundangundangan atau peraturan yang berlaku.
Sikap profesional memiliki dua arti kata yaitu sikap dan profesional. Sikap
berarti cara/tingkah kita untuk menghadapi sesuatu. Sedangkan profesional
merupakan tanggung jawab terhadap suatu pekerjaan yang kita tekuni, komitmen
kita terhadap pekerjaan. Apabila kita telah menunjukkan sikap tersebut, akan
dapat hasil yang maksimal sesuai dengan harapan kita. Mudlofir (2012:110),
“sikap profesionalisme adalah akan tercermin dalam penampilan pelaksanaan
tugas-tugas yang ditandai dalam keahlian baik dalam materi maupun metode”.
Tanggung jawab pribadi yang mandiri yang mampu memahami dirinya,
mengelola dirinya, mengendalikan dirinya menghargai serta mengembangkan
dirinya.
sikap profesionalisme dapat ditujukkan melalui tanggung jawabnya dalam
melasanakan tugas-tugasnya kepada peserta didik, orang tua, masyarakat, bangsa
negara, dan agamanya. Profesional mempunyai indikator yang nantinya dapat
dikembangkan menjadi pernyataan-pernyataan. Macam-macam indikator
profesionalnya adalah kumpetensi pedagogik, kompetensi profesional,kompetensi
kepribadian dan kompetensi sosial
guru yang profesional telah dituangkan dalam bentuk undang-undang
bernomor 14 tahun 2005, yakni tentang Guru dan Dosen. Dalam undang-undang
yang disahkan pada 30 Desember 2005 tersebut, dijelaskan mengenai apa itu guru
profesional. Guru adalah tenaga pendidik profesional yang memiliki tugas pokok
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan melakukan
evaluasi terhadap peserta didiknya. Pekerjaan sebagai guru ini tidak bisa
dilakukan oleh seseorang tanpa mempunyai keahlian sebagai guru. Menjadi
seorang guru dibutuhkan syarat-syarat khusus. Apa lagi jika menjadi seorang guru
yang profesional maka harus menguasai seluk beluk pendidikan serta mengajar
dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang harus dikembangkan melalui
masa pendidikan tertentu. Sebagai seorang guru profesional, ada prinsip-prinsip
profesionaltas yang menjadi landasannya. Seperti yang tercantum pada Pasal 7
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, prinsip
profesionalitas sebagai seorang guru.
B. SARAN