Anda di halaman 1dari 12

BELAJAR DAN BERFIKIR

MAKALAH

untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

“Psikologi Umum”

Dosen Pengampu: Nur Huda, M.Pd.I

Oleh:

Zuhair Aviv Vikrinanda 2022470824

Sujiono 20224711436

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH TULUNGAGUNG


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
DESEMBER 2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim, dengan menyebut nama Allah yang Maha


Pengasih lagi Maha Penyayang, penulis panjatkan syukur, atas rahmat, taufiq serta
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalan mata kuliah Psikologi
Umum, mengenai “Belajar dan Berfikir” tepat pada waktunya.

Adapun dalam penyusunan makalah ini, penulis telah menyusun dengan


memanfaatkan sumber dari berbagai referensi. Tak lain, hal ini bertujuan supaya
makalah dapat disusun dengan semaksimal mungkin. Penulisan makalah ini
amatlah jauh dari kesempurnaan. Oleh karen itu, penulis sangat mengharapkan
masukan yang membangun dari pembaca untuk penyusunan makalah selanjutnya.

02 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 2

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih,
berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman
yang selalu melibatkan kerja otak.
Berpikir adalah suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak.
Walaupun tidak bisa dipisahkan dari aktivitas kerja otak, pikiran manusia
lebih dari sekedar kerja organ tubuh yang disebut otak. Kegiatan berpikir
juga melibatkan seluruh pribadi manusia dan juga melibatkan perasaan dan
kehendak manusia. Memikirkan sesuatu berarti mengarahkan diri pada
obyek tertentu, menyadari secara aktif dan menghadirkannya dalam pikiran
kemudian mempunyai wawasan tentang obyek tersebut.
Kesiapan psikologis menyangkut kemampuan individu untuk
memahami situasi belajar yang dihadapi serta kemampuan mengabaikan
segala hal yang tidak ada kaitannya dengan kegiatan belajar yang
dihadapinya serta memusatkan perhatian pada objek yang dipelajari. Ini
berarti bahwa individu yang telah siap belajar telah menunjukkan dorongan
yang kuat untuk memulai belajar dan memilih tujuan yang jelas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan
masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari belajar?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi hasil belajar?
3. Apa pengertian dari berpikir?
4. Apa fungsi berpikir?
5. Apa saja gangguan dalam berpikir?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Belajar

1. Hakikat Belajar

Terdapat beberapa ahli yang mengemukakan pendapat terkait


defibisi belajar, antaranya adalah Morgan yang menjelaskan bahwa
belajar itu adalah perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui
pengalaman. Sedangkan Skinner menjelaskan pendapatnya bahwa “
Belajar adalah sebuah proses adaptasi yang berlangsug secara
berkelanjutan “. Kemudian Wringkel mengatakan bahwa “ Belajar
adalah salah satu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan pengetahuan, pemahaman, berkaitan ilmu
ketrampilan, dan nilai – nilai sikap. Sadiman menjelaskan pula bahwa “
Belajar adalah mencari informasi atau pengetahuan baru dari sesuatu
yang sudah ada di alam. Belajar akan membawa suatu perubahan pada
individu – individu yang belajar.

Perubahan ini bukan hanya berkaitan dengan penambahan ilmu


pengetahuan , tetapi juga bentuk kecakapan, ketrampilan, sikap,
pengertian , harga diri, minat, watak, dan penyesuaian diri.

Jika melihat dalam kontek Agama Islam , al Qur’an telah


memberikan gambaran pula mengenai belajar . Hal ini tersurat dalam QS
. Al-Ra’adu ayat ke – 11 yang artinya ” Bagi manusia ada malaikat-
malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di
belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah . Sesungguhnya
Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah
menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang

2
dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain
Dia.”

Pada konteks ayat di atas tersirat sebuah motivasi untuk mengubah


nasib kea rah yang lebih baik. Perubahan tersebut menuntut adanya
perubahan pada pola piker terlebih dahulu. Oleh sebab itu peran
Pendidikan yang didalamnya terdapat aktivitas belajar menjadi sangat
penting , bahkan sebagai pra syarat untuk terjadinya sebuah perubahan.

2. Faktor – faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Ada berbagai factor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil


belajar . Secara umum faktor – faktor tersebut terbagi menjadi empat
bagian yaitu :

a. Faktor Internal

Faktor ini berasal dari dalam diri individu yakni kondisi psikologis
yang berhubungan dengan jiwa individu dan keinginan yang meliputi
5 hal yaitu intelegensi, minat dan perhatian, bakat, motif serta
kematangan.

1) Intelegensi

Intelegensi merupahkan salah satu faktor yang berpengaruh


terhadap tinggi rendahnya prestasi belajar masing-masing individu.
Intelegensi merupahkan dasar yang potensial bagi pencapaian hasil
belajar. Artinya hasil belajar yang dicapai akan sangat bergantung
kepada tingkat intelegensi dan hasil belajar yang dicapai tidak akan
melebihi tingkat intelegensinya.

2) Minat dan Perhatian

Minat dapat diartikan sebagai kecenderungan seseorang terhadap


sesuatu, seangkan perhatian adalah melihat dan mendengarkan
dengan baik dan teliti terhadap sesuatu. Perhatian dapat dipupuk

3
dengan memberikan stimulus yang baru, beraneka ragam atau
berorentasi tinggi. Minat mempunyai pengaruh yang besar
terhadap hasil belajar karena bila bahan belajar tidak sesuai dengan
minat individu , maka individu tersebut tidak akan belajar dengan
sebaik – baiknya, karena tidak ada daya Tarik. Dengan adanya
minat individu terhadap materi pembelajaran akan memberikan
positif terhadap hasil atau prestasi belajarnya.

3) Bakat

Bakat atau attitude menurut Hilgard adalah kemampuan untuk


belajar. Kemampuan ini akan terwujud menjadi kecakapan yang
nyata setelah belajar dan berlatih / diasah terus menerus. Secara
umum bakat mirip dengan intelegensi.

4) Motif

James Drever memberikan defenisi motif yang dapat diartikan


sebagai dorongan yang membuat seseorang berbuat sesuatu. Motif
akan selalu mendasari dan mempengaruhi setiap usaha serta
kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Motif yang
kuat akan berpengaruh terhadap seberapa besar usaha dan kegiatan
untuk mencapai tujuan belajar.

5) Kematangan

Kematangan adalah tingkat atau fase dalam pertumbuhan individu,


dimana alat – alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan
kecakapan baru.

b. Faktor Eksternal

Disamping adanya beberapa faktor internal diatas , ternyata proses


belajar juga dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu keluarga /
Pengertian , relasi antar keluarga dan cara Orang Tua mendidik

4
Cara orang tua mendidik sangat berpengaruh terhadap hasil belajar
seseorang. Hal ini dipertegas oleh Sutjipto Wirowidjojo yang
menyatakan bahwa : Keluarga merupahkan Lembaga Pendidikan
yang pertama dan utama.

c. Faktor pendekatan belajar

Faktor Pendekatan belajar Jenis upaya belajar individu meliputi


strategi dan metode yang digunakan individu untuk melakukan
kegiatan pembelajaran materi – materi pelajaran.

d. Faktor Masyarakat

Kehidupan masyarakat disekitar juga mempengaruhi proses belajar.


Kehidupan masyarakat yang bermacam – macam akan berpengaruh
kuat terhadap belajar individu.

B. Berpikir

1. Pengertian Berpikir
Santrock (2014: 9) mendeskripsikan berpikir sebagai proses
memanipulasi dan mengubah informasi dalam memori. Hal ini dapat terjadi
saat peserta didik membentuk konsep, alasan, berpikir kritis, membuat
keputusan, berpikir kreatif, dan memecahkan masalah. Berpikir merupakan
salah satu gejala kognitif yang terjadi pada manusia.

Thahir (2014: 35-36) memaparkan proses berpikir dalam dua jenis,


yakni berpikir autistik (melamun) dan berpikir realistis (nalar). Berpikir
autistik merupakan proses berpikir yang tidak memiliki tujuan tertentu, atau
juga dapat dinamakan dengan berpikir tidak terarah. Sedangkan proses
berpikir realistis merupakan proses berpikir pencapaian kesimpulan logis
berdasarkan fakta dan sumber yang relevan. Berpikir realistis dalam istilah
lain juga biasa disebut dengan penalaran.

Ditinjau dari cara penarikan kesimpulannya, Jhon W Santrock


menyebutkan penalaran terbagi dalam dua macam (2014: 9), yakni

5
penalaran induktif dan penalaran deduktif. Penalaran induktif adalah
penarikan dari hal-hal yang khusus, dan disimpulkan dalam pendapat yang
umum. Sedangkan penalaran deduktif merupakan mengambil kesimpulan
dari pernyataan umum, menjadi kesimpulan yang khusus.

2. Fungsi Berpikir
Warsah dan Daheri (2021: 92) menyatakan bahwasanya terdapat
fungsi utama dalam berpikir, yaitu:

1. berpikir untuk membentuk pengertian,


2. berpikir untuk membentuk pendapat, dan
3. berpikir untuk membentuk kesimpulan.
Dalam membentuk pengertian, manusia akan berpikir dengan
melibatkan isi ingatan, dengan menghilangkan ciri-ciri umum dari objek
pemikiran tersebut, hingga tertinggal ciri khas dari objek yang dipikirkan.
Dalam pembentukan pendapat, adalah proses berpikir untuk meletakkan
hubungan antara tanggapan yang satu dengan yang lain, antara pengertian
satu dengan yang lain, dan dinyatakan dalam suatu kalimat. Sedangkan pada
pembentukan kesimpulan, adalah proses berpikir untuk membentuk
pendapat baru berdasarkan pendapat-pendapat yang telah ada.

3. Gangguan Berpikir
Terdapat beberapa gangguan berpikir yang dapat menimbulkan
menyebabkan kegagalan dalam proses berpikir pada manusia. Gangguan
yang mengganggu proses berpikir manusia ini juga disebut dengan
gangguan kognitif. Terdapat beberapa faktor penyebab gangguan kognitif
yang terjadi pada manusia, diantaranya adalah:

1. Cedera otak,
2. Efek samping konsumsi obat-obatan tertentu, dan
3. Penyebab yang belum diketahui.
Para ahli mengkategorikan gangguan kognitif yang terjadi pada
manusia, khususnya pada anak-anak dalam beberapa kategori sebagai
berikut.

6
1. Demensia
Demensia merupakan kondisi dimana otak mengalami penurunan
daya ingat dan cara berpikir. Hal ini dapat ditandai dengan kondisi
peserta didik pelupa, lemah dalam bersosialisasi, atau kesulitan
dalam berpikir fokus. Gangguan ini dapat diatasi dengan stimulasi
alat-alat permainan edukatif yang dapat merangsang daya ingat.

2. Delirium
Derilium merupakan kondisi yang akan menurunkan kesadaran
penderitanya tanpa gejala yang khas. Penyebab umum Selirium
adalah kurangnya nutrisi, cairan maupun stress.

3. Amnesia
Amnesia, adalah kondisi dimana manusia tidak dapat mengingat
suatu fakta, informasi maupun kejadian yang pernah dialami.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Belajar adalah mencari informasi atau pengetahuan baru dari sesuatu yang
sudah ada di alam. Belajar akan membawa suatu perubahan pada individu –
individu yang belajar. Perubahan ini bukan hanya berkaitan dengan
penambahan ilmu pengetahuan , tetapi juga bentuk kecakapan, ketrampilan,
sikap, pengertian , harga diri, minat, watak, dan penyesuaian diri.

Secara umum faktor – faktor yang mempengaruhi hasil belajar terbagi


menjadi empat bagian yaitu; faktor internal, faktor eksternal, faktor pendekatan
belajar, dan faktor masyarakat.

Berpikir adalah proses memanipulasi dan mengubah informasi dalam


memori. Hal ini dapat terjadi saat peserta didik membentuk konsep, alasan,
berpikir kritis, membuat keputusan, berpikir kreatif, dan memecahkan masalah.
Berpikir merupakan salah satu gejala kognitif yang terjadi pada manusia.

Fungsi utama berpikir yaitu; untuk membentuk pengertian, membentuk


pendapat, dan membentuk kesimpulan.

Terdapat beberapa gangguan berpikir yang dapat menimbulkan


menyebabkan kegagalan dalam proses berpikir pada manusia. Gangguan yang
mengganggu proses berpikir manusia ini juga disebut dengan gangguan
kognitif.

8
DAFTAR RUJUKAN

Muhibbin syah, 2003 Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Mustaqim, 2001. Psikologi Pendidikan. Semarang: Pustaka Belajar

Santrock, Jhon W. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika.

Warsah, Idi & Daheri, Mirzon. 2021. Psikologi: Suatu Pengantar (Edisi
Revisi). Bantul: Tunas Gemilang Press.

W. S . Wrinkle.1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Thahir, Andi. 2014. Psikologi Belajar Buku Pengantar dalam Memahami


Psikologi Belajar. LP2M UIN Raden Intan Lampung.

Anda mungkin juga menyukai