Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“KONSEP DASAR PROSES DAN HASIL BELAJAR”

Disusun Untuk Memenuhi Tuga Pada Mata Kuliah Psikologi Pendidikan

Disusun Oleh
Kelompok 5
Titin Nurhidayati 5021250
Ayunnisa Wulan Aqilla 5021150
Helia Fitra 5021154
Oktania Sri Jayanti 5021148
Artika Anggraini 5021126
Frenki Octrinaldo 5021151

Dosen Pengampu :
Dea Widaswari, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS PGRI SILAMPARI
2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha


Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang yang berjudul “KONSEP DASAR PROSES DAN
HASIL BELAJAR”. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah Psikologi Pendidikan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Hal ini semata-mata karena keterbatasan kemampuan saya. Oleh sebab
itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang positif dan membangun dari semua
pihak agar makalah ini menjadi lebih baik dan bermanfaat di masa yang akan datang.

Lubuklinggau, Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii

BAB I ............................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN........................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 1

C. Tujuan ................................................................................................................ 1

BAB II .......................................................................................................................... 2

PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2

A. Belajar ................................................................................................................ 2

B. Ciri-ciri Belajar .................................................................................................. 3

BAB III ....................................................................................................................... 10

PENUTUP .................................................................................................................. 10

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 10

B. Saran................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar dapat diartikan sebagai aktifitas mental atau ( psikhis ) yang terjadi
karena adanya interaksi aktif antara ndividu dengan lingkungannya yang
menghasilkan perubahan-perubahan yang bersifat relativ tetap dalam aspek-
aspek : kognitif, psikomotor dan afektif. Perubahan tersebut dapat berubah
sesuatu yang sama sekali baru atau penyempurnaan / penigkatan dari hasil belajar
yang telah di peroleh sebelumnya.
Konsep dasar belajar merupakan perubahan perilaku manusia. Perubahan dan
Kemampuan untuk berubah merupakan batasan dan makna yang terkandung
dalam belajar. Disebabkan karena kemampuan belajarlah manusia dapat
berkembang lebih jauh dari makhluk lainya.
Belajar umumnya adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang
sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan.
Ini berarti berhasil atau gagalnya pencapaian pendidikan itu sangat bergantung
pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika berada disekolah, di
lingkungan masyarakat maupun di lingkungan keluarganya sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan belajar?
2. Apa saja ciri-ciri belajar?
3. Apa yang dimaksud dengan hasil belajar?
4. Apa saja bentuk-bentuk dari hasil belajar?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi belajar.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri belajar.
3. Untuk mengetahui definisi hasil belajar.
4. Untuk mengetahui bentuk-bentuk dari hasil belajar.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Belajar
Belajar merupakan kegiatan sehari-hari yang dilakukan di dalam lingkungan
sekolah. Belajar yang disadari atau tidak disadari, sederhana atau kompleks,
belajar sendiri atau dengan bantuan guru, belajar dari buku atau media
elektronika. Belajar tersebut dapat dipandang dari dua aspek yaitu dari siswa dan
guru. Dari segi siswa belajar dialami sebagai suatu proses, sedangkan dari segi
guru tanpa sebagai perilaku belajar tentang suatu hal.

Menurut Nana Sudjana (2010:5) menyebutkan bahwa “belajar adalah suatu


proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan
sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti
berubah pengetahuan, pemahaman, sikap, dan tingkah laku, keterampilan,
kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu
yang belajar”.

Menurut Jean Piaget (Dalam Nana Syaodih, 2009:156) menyebutkan bahwa


“belajar merupakan suatu proses yang sifatnya internal, tidak dapat diamati
secara langsung. Suatu perubahan dalam kemampuan individu respons terhadap
situasi-situasi tertentu.Perubahan pada perilaku yang nampak merupakan refleksi
dari perubahan yang sifatnya internal. Konsep belajar meliputi hal-hal yang tidak
nampak seperti keinginan,harapan, kepercayaan, sikap dll.

Menurut Adzar ( 2014:1) menyebutkan bahwa “ belajar adalah suatu proses


yang kompleks terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar
itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya.
Belajar pun terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu tanda seseorang telah
belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin

2
3

disebabkan terjadinya perubahan tingkat pengetahuan, keterampilan, atau


sikapnya.

Berdasarkan pengertian diatas, belajar pada dasarnya adalah proses


perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. Perubahan tingkah laku
seperti pengetahuan, sikap, kebiasaan, keterampilan, dll. Tujuan belajar itu
sendiri adalah untuk mempelajari berbagai ilmu dan bidang pengetahuan dan
dapat memberikan kesempatan untuk mengasah serta melatih kemampuan
berfikir. Belajar dapat membentuk kebiasaan yang sangat penting dari pemikiran
logis, sistematis, generalisasi dan pembuktian. Dan juga belajar memiliki tujuan
untuk mengembangkan kecerdasan dengan cara mempelajari berbagai macam
ilmu dan pengetahuan. Belajar juga dapat meningkatkan kemampuan logis dan
keterampilan dalam membuat keputusan hidup.

B. Ciri-ciri Belajar
Hakekat belajar yaitu sebuah perubahan tingkah laku yang terjadi pada
pembelajar. Belajar memiliki ciri-ciri belajar diantaranya, perubahan yang terjadi
secara sadar, perubahan dalam belajar bersifat fungsional, perubahan dalam
belajar bersifat positif dan aktif, perubahan dalam belajar tidak bersifat sementara,
perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah, perubahan mencakup seluruh
aspek tingkah laku.

Sesuai dengan aliran humanis, menyatakan bahwa setiap orang menentukan


sendiri tingkah laku mereka. Siapa saja bebas memilih sesuai dengan kebutuhan
masing-masing dan tidak terikat pada lingkungan. Tujuan pendidikan adalah
untuk membantu masing-masing orang untuk mengenal dirinya sendiri sebagai
manusia yang unik dan menolongnya dalam mewujudkan potensi-potensi yang
ada pada diri mereka.

Menurut pandangan serta teori konstruktivisme belajar merupakan proses


aktif dari pelajar untuk merekonstruksi makna, mengikuti tes, aktivitas dialog,
pengalaman fisik serta lain sebagainya. Belajar adalah proses untuk
4

mengasimilasi dan menghubungkan pengalaman atau bagian yang dipelajarinya


dari pengertian yang dipunyai sehingga pengertiannya semakin berkembang.

Ada beberapa ciri-ciri belajar, yaitu :

1. Belajar mencari makna. Makna diciptakan murid dari apa yang telah
mereka lihat, mereka dengar dan mereka rasakan serta alami.
2. Konstruksi makna. Konstruksi makna adalah proses yang terus menerus.
3. Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta namun pengembangan
pemikiran dengan membuat pengertian baru. Belajar bukan sebuah hasil
perkembangan namun perkembangan itu sendiri.
4. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subyek belajar dengan dunia
fisik dengan lingkungannya.
5. Hasil belajar tergantung pada apa yang sudah diketahui pelajar, tujuan
serta motivasi yang mempengaruhi proses interaksi dengan bahan yang
sudah dipelajari.

Dari ciri-ciri tersebut maka proses mengajar bukanlah aktivitas


memindahkan pengetahuan dari guru ke murid namun suatu kegiatan yang
memungkinkan seorang siswa merekonstruksi sendiri ilmu yang dimiliki dan
menggunakan pengetahuan untuk diterapkan dalam kehidupan. Maka karena
hal tersebut guru sangat diperlukan untuk membantu siswa dalam belajar
sebagai perwujudan peran mereka sebagai mediator serta fasilitator.

C. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perwujudan perilaku belajar yang biasanya terlihat dalam
perubahan, kebiasaan, keterampilan, sikap, pengamatan, dan kemampuan.
Keberhasilan seseorang di dalam mengikuti proses pembelajaran pada satu
jenjang pendidikan tertentu dapat dilihat dari hasil belajar itu sendiri. Hasil
belajar adalah informasi tentang kemajuan dalam upaya mencapai tujuan siswa
lebih lanjut, baik keseluruhan kelas maupun masing-masing individu, untuk
5

mengetahui kemampuan siswa, menetapkan kesulitan-kesulitan dan


menyarankan kegiatan remedial atau perbaikan.
Menurut Sardiman (2007:16) Hasil Belajar adalah adanya perubahan tingkah
laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan
yang bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor) maupun yang
menyangkut nilai dan sikap (afektif). Oleh karena itu, apabila siswa mempelajari
pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah
tidak hanya berupa penguasaan konsep tetapi juga keterampilan dan sikap.

Menurut Hamalik (2006:155) memberikan gambaran bahwa hasil belajar yang


diperoleh dan diukur melalui kemajuan yang diperoleh siswa setelah belajar
dengan sungguh-sungguh. Hasil belajar tampak terjadinya perubahan tingkah
laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur melalui perubahan sikap dan
keterampilan.

Hasil belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan pembelajaran


sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha sadar yang dilakukan
secara sistematis mengarah kepada perubahan yang positif yang kemudian
disebut dengan proses belajar. Akhir dari proses adalah perolehan suatu hasil
belajar siswa. Hasil belajar siswa di kelas terkumpul dalam himpunan hasil
belajar siswa. Semua hasil belajar tersebut merupakan hasil dari suatu interaksi
tindak belajar dan tindak mengajar.

Untuk mengetahui perkembangan sampai di mana hasil yang telah dicapai


oleh seseorang dalam belajar, maka harus dilakukan evaluasi. Untuk menentukan
kemajuan yang dicapai maka harus ada kriteria (patokan) yang mengacu pada
tujuan yang telah ditentukan sehingga dapat diketahui seberapa besar pengaruh
strategi belajar mengajar terhadap keberhasilan belajar siswa. Hasil belajar siswa
menurut W. Winkel (dalam buku Psikologi Pengajaran 1989:82) adalah
keberhasilan yang dicapai oleh siswa, yakni prestasi belajar siswa di sekolah
yang mewujudkan dalam bentuk angka.
6

Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku peserta
didik yang terjadi setelah mengikuti pembelajaran. Perubahan tersebut meliputi
aspek kognitif (kemampuan hapalan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis,
dan evaluasi), afektif (penerimaan, partisipasi, penilaian, organisasi, dan
karakterisasi) dan psikomotorik (persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan
terbiasa, gerakan kompleks dan kreativititas). Hasilnya dituangkan dalam bentuk
angka atau nilai.

D. Bentuk Hasil Belajar


Bentuk hasil belajar itu mencakup tiga bidang, yaitu kognitif, afektif dan
psikomotor. Dari hasil pendapat tersebut dapat penulis uraikan satu persatu
sebagai berikut :
1. Hasil Belajar Kognitif
Tipe hasil belajar ini meliputi beberapa aspek sebagai berikut :
a. hasil belajar pengetahuan hafalan (knowledge)
Pengetahuan hafalan, sebagai terjemahan dari knowledge. Cakupan
pengetahuan hafalan termasuk pula pengetahuan yang sifatnya faktual,
disamping pengetahuan yang mengenai hal-hal yang perlu diingat
kembali. Seperti: batasan, peristilahan, pasal, hukum, bab, ayat, rumus
dan sebagainya. Dari sudut respon belajar siswa pengetahuan itu dihafal,
diingat agar dapat dikuasai dengan baik. Ada beberapa cara untuk
menguasai atau menghafal misalnya bicara berulang-ulang,
menggunakan teknik mengingat. Hal ini dapat dilakukan dengan
pembuatan ringkasan dan sebagainya.
b. Hasil belajar pemahaman (comprehention)
Tipe hasil belajar pemahaman lebih tinggi satu tingkat dari tipe
prestasi belajar pengetahuan hafalan. Pemahaman memerlukan
kemampuan menangkap makna atau arti dari sesuatu konsep, untuk itu
maka diperlukan adanya hubungan atau pertautan antara konsep dengan
makna yang ada dalam konsep yang dipelajari. Ada tiga macam
7

pemahaman yang berlaku umum: pertama, pemahaman terjemahan, yakni


kesanggupan memahami sesuatu makna yang terkandung di dalamnya.
Misalnya memahami kalimat dari bahasa yang satu ke bahasa yang lain,
mengartikan lambang negara dan sebagainya. Kedua, pemahaman
penafsiran, misalnya memahami grafik, menghubungkan dua konsep
yang berbeda, membedakan yang pokok dan yang bukan pokok.
Sedangkan yang ketiga adalah pemahaman ekstrapolasi yakni
kesanggupan melihat di balik yang tertulis, tersirat dan tersurat,
meramalkan sesuatu atau memperluas wawasan.
c. hasil belajar penerapan (Aplikasi)
Aplikasi adalah kesanggupan menerapkan dan mengabstraksi sesuatu
konsep, ide, rumus, hukum dalam situasi yang baru. Misalnya
memecahkan persoalan dengan menggunakan rumus tertentu,
menerapkan suatu dalil atau hukum dalam suatu persoalan dan
sebagainya
d. Hasil belajar analisis
Analisis adalah kesanggupan memecah, mengurai sesuatu integritas
(kesatuan yang utuh), menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian yang
mempunyai arti. Analisis merupakan tipe prestasi belajar sebelumnya,
yakni pengetahuan dan pemahaman aplikasi. Kemampuan menalar pada
hakikatnya merupakan unsur analisis, yang dapat memberikan
kemampuan pada siswa untuk mengkreasi sesuatu yang baru, seperti:
memecahkan, menguraikan, membuat diagram, memisahkan, membuat
garis dan sebagainya.
e. Hasil belajar sintesis
Sintesis adalah tipe hasil belajar, yang menekankan pada unsur
kesanggupan menguraikan sesuatu integritas menjadi bagian yang
bermakna, pada sintesis adalah kesanggupan menyatukan unsur atau
bagian menjadi satu integritas. Beberapa bentuk tingkah laku yang
operasional biasanya tercermin dalam kata-kata: mengkategorikan,
8

menggabungkan, menghimpun, menyusun, mencipta, merancang,


mengkonstruksi, mengorganisasi kembali, merevisi, menyimpulkan,
menghubungkan, mensistematisasi, dan lain-lain.
f. Hasil belajar evaluasi
Evaluasi adalah kesanggupan memberikan keputusan tentang nilai
sesuatu berdasarkan judment yang dimilikinya. Tipe prestasi belajar ini
dikategorikan paling tinggi dan terkandung semua tipe prestasi belajar
yang telah dijelaskan sebelumnya. Dalam tipe prestasi hasil belajar
evaluasi, tekanannya pada pertimbangan mengenai nilai, mengenai baik
tidaknya, tepat tidaknya menggunakan kriteria tertentu. Dalam proses ini
diperlukan kemampuan yang mendahuluinya, yakni pengetahuan,
pemahaman aplikasi, analisis dan sintesis. Tingkah laku yang operasional
dilukiskan pada kata-kata menilai, membandingkan, mengkritik,
menyimpulkan, mendukung, memberikan pendapat dan lain-lain.
2. Hasil Belajar Afektif
Bidang afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Sikap seseorang
dapat diramalkan perubahannya, bila orang yang bersangkutan telah
menguasai bidang kognitif tingkat tinggi. Hasil belajar bidang, kurang
mendapat perhatian dari guru, dan biasanya dititik beratkan pada bidang
kognitif semata-mata. Tipe hasil belajar yang afektif tampak pada siswa dalam
berbagai tingkah laku, seperti : atensi, perhatian terhadap pelajaran, disiplin,
motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar dan
lain-lain. Ada beberapa tingkatan bidang afektif, sebagai tujuan hasil belajar
antara lain adalah sebagai berikut :
a. Receiving/attending, yakni semacam kepekatan dalam menerima
rangsangan (stimulus) dari luar yang datang di dalam diri siswa baik
dalam bentuk masalah situasi gejala dan lain-lain. Dalam tipe ini termasuk
kesadaran, keinginan yang ada dari luar.
b. Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan kepada seseorang
terhadap stimulasi yang datang dari luar. Dalam hal ini termasuk :
9

ketetapan reaksi, perasaan, kepuasan dapat menjawab stimulasi yang


berasal dari luar.
c. Evaluing (penilaian), yakni berkenaan dengan nilai dan kepercayaan
terhadap gejala atau stimulasi tadi. Dalam evaluasi ini termasuk di
dalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang atau pengambilan
pengamalan untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai yang
diterimanya.
d. Organisasi, yakni pengembangan nilai ke dalam satu sistem organisasi,
termasuk menentukan hubungan satu nilai dengan nilai yang lain,
kemantapan serta prioritas nilai yang dimilikinya. Yang termasuk dalam
organisasi ini adalah konsep tentang nilai, organisasi dari pada sistem
nilai.
e. Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, hal ini merupakan keterpaduan
semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi
pola kepribadian dan tingkah laku.
3. Tipe Hasil Belajar Psikomotor
Hasil belajar psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan (skill),
kemampuan bertindak individu (seseorang). Ada 6 tingkatan keterampilan
yang antara lain adalah :
a. Gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar).
b. Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar.
c. Kemampuan konseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual,
membedakan auditif motorik dan lain-lain.
d. Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan dan
ketepatan.
e. Gerakan-gerakan skill, hal ini mulai dari keterampilan sederhana sampai
pada keterampilan yang sangat kompleks.
f. Kemampuan yang berkenaan dengan non decursivo komunikasi, seperti
gerakan interpretatif dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Beradasarkan pengertian diatas, belajar pada dasarnya adalah proses
perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. Perubahan tingkah laku
seperti pengetahuan, sikap, kebiasaan, keterampilan, dll.Tujuan belajar itu sendiri
adalah untuk mempelajari berbagai ilmu dan bidang pengetahuan dan dapat
memberikan kesempatan untuk mengasah serta melatih kemampuan berfikir.
Belajar dapat membentuk kebiasaan yang sangat penting dari pemikiran logis,
sistematis, generalisasi dan pembuktian. Dan juga belajar memiliki tujuan untuk
mengembangkan kecerdasan dengan cara mempelajari berbagai macam ilmu dan
pengetahuan. Belajar juga dapat meningkatkan kemampuan logis dan ketrampilan
dalam membuat keputusan hidup.

Hasil belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan pembelajaran


sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha sadar yang dilakukan
secara sistematis mengarah kepada perubahan yang positif yang kemudian disebut
dengan proses belajar. Akhir dari proses adalah perolehan suatu hasil belajar
siswa. Hasil belajar siswa di kelas terkumpul dalam himpunan hasil belajar
siswa.Semua hasil belajar tersebut merupakan hasil dari suatu interaksi tindak
belajar dan tindak mengajar. Bentuk hasil belajar itu mencakup tiga bidang, yaitu
kognitif, afektif dan psikomotor.

B. Saran
Makalah ini jauh dari taraf sempurna, semoga pembaca dapat
memperbaikinya agar lebih baik lagi. Dan semoga makalah ini dapat menjadi
salah satu referensi bagi pembaca yang sedang mencari referensi mengenai
pendekatan ilmiah dalam pembelajaran.

10
DAFTAR PUSTAKA

Konsep Dasar Belajar dan Ciri Belajar. 09 September 2022.


https://maglearning.id/2022/09/20/konsep-dasar-belajar-dan-ciri-ciri-
belajar/.Diakses pada 12 oktober 2022.

Purwanto, M Ngalim. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT REMAJA


ROSDAKARYA

Pengertian Hasil Belajar Menurut Para Ahli. 12 Oktober 2022.


https://www.dosenpendidikan.co.id/hasil-belajar/ . Diakses pada 22 Oktober
2022

11

Anda mungkin juga menyukai