Anda di halaman 1dari 9

BAB Ⅱ

LANDASAN TEORI

2.1.Deskripsi Teori

2.1.1 Hakikat Sikap Guru

Sikap Guru adalah kecenderungan guru untuk bereaksi secara

negatif atau positif terhadap murid. Dalam KKBI, Sikap adalah segala

perbuatan dan tindakan yang berdasarkan pada pedirian dan keyakinan

yang dimiliki. “Sikap adalah predisposisi emosional yang dipelajari untuk

merespons secara konsisten terhadap suatu objek”. Menurut W.S Winkel

dalam Octama (2013:27)1. “Sikap sebagai suatu pola perilaku, tendesi atau

kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikandiri dalam situasi

sosial atau secara sederhana, sikap adalah respons terhadap stimuli sosial

yang telah terkondisikan”. Menurut Secord dan Backman Ramli (2013:1) 1

J. Thomas memberi pengertian attitude adalah suatu kesadaran

individu yang menentukan perbuatan-perbuatan yang nyata ataupun yang

mungkin akan terjadi dalam kegiatan-kegiatan sosial. 2

Menurut Mulyasa, “pengertian Guru adalah seseorang yang

memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran,

1
Secord dan Backman Ramli,http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/547/8/BAB%20II.pdf,(2013:1)
2
J.Thomas, https://www.gramedia.com/best-seller/attitude/
sehat jasmani dan rohani, serta mampu mewujudkan tujuan pendidikan

nasional”.3

Seorang Guru harus mempunyai perilaku yang dapat memberikan

pengaruh positif dan disegani oleh peserta didik.Memiliki akhlak yang

mulia dan menjadi teladan.Seorang Guru harus bertindak sesuai dengan

norma yang berlaku (iman dan taqwa,jujur,ikhlas,suka menolong) dan

dapat diteladani oleh peserta didik. Sikap dari seorang Guru adalah salah

satu faktor yang menentukan bagi perkembangan jiwa siswa. Selanjutnya,

karena sikap seorang Guru tidak hanya dilihat dalam waktu mengajar

saja,tetapi juga dilihat tingkah lakunya dalam lingkungan sekolah.

2.1.1.1 Hakikat Guru

Guru adalah seorang pengajar dengan tugas utama

mendidik,mengajar,membimbing,mengarahkan,melatih,menilai, dan

mengevaluasi peserta didik, Maka setiap guru harus memiliki perilaku,

pengetahuan dan wawasan yang cukup

Mengajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggung

jawab moril yang cukup berat. Berhasilnya pendidikan pada siswa sangat

bergantung pada pertanggung jawaban Guru dalam melaksanakan

tugasnya. Apabila Guru berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik

maka akan tampak perubahan yang berarti pada diri siswa, seperti sikap

positif dalam belajarnya dan prestasi belajar akan semakin meningkat.

3
Mulyasa, https://smamyserang.sch.id/baca/pengertian-guru-definisi-tugas-dan-peran-guru-
dalam-pendidikan
Menurut Drs. Moh. Uzer Usman (1996), Definisi Guru adalah setiap orang

yang bertugas dan berwenang dalam dunia pendidikan dan pengajaran

pada lembaga pendidikan formal.4

2.1.1.2 Hakikat sikap

Sikap adalah hal yang mencerminkan perasaan seseorang terhadap

sesuatu. Dalam KKBI,Sikap adalah segala perbuatan dan tindakan yang

berdasarkan pada pedirian dan keyakinan yang dimiliki. “Sikap adalah

predisposisi emosional yang dipelajari untuk merespons secara konsisten

terhadap suatu objek”. Menurut W.S Winkel dalam Octama (2013:27). 5

Saifudin Azwar (2010: 3) sikap diartikan sebagai suatu reaksi atau

respon yang muncul dari sseorang individu terhadap objek yang kemudian

memunculkan perilakuindividu terhadap objek tersebut dengan cara-cara

tertentu.6.Sikap sebagai suatu bentuk perasaan, yaitu perasaan

mendukung atau memihak maupun perasaan tidak mendukung pada suatu

objek. Sikap adalah suatu pola perilku, tendensi atau kesiapan antisipatif,

predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi social, atau secara

sederhana yang merupakan respon terhadap stimulasi social yang telah

terkoordinasi.

2.1.2 Hakikat Keberhasilan Belajar Siswa

4
Drs. Moh. Uzer Usman (1996), https://www.jurnalponsel.com/pengertian-guru/
5
KBBI, https://www.studilmu.com/blogs/details/apa-itu-proaktif-dan-reaktif#:~:text=Sikap
%20Menurut%20KBBI&text=Menurut%20Kamus%20Besar%20Bahasa%20Indonesia,berupa
%20objek%2C%20orang%20atau%20peristiwa.
6
Saifudin Azwar (2010: 3), https://eprints.uny.ac.id/21850/4/BAB%20II.pdf
2.1.2.1 Hakikat Keberhasilan

Keberhasilan adalah berhasilnya seseorang dalam mencapai

tujuannya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata

keberhasilan adalah perihal (keadaan) berhasil. Keberhasilan berasal dari

kata dasar hasil.7 Menurut Poerwardaminta (2007:27), kamus besar

bahasa indonesia sukses memiliki arti yang sederhana tapi mendalam.

Sehingga kesuksesan berarti keberhasilan atau keberuntungan. Dalam

kamus besar bahasa inggrissucces berarti keberhasilan dan hasil baik.

Jadi, kesuksesan itu merupakan keberhasilan seseorang dalam mencapai

sesuatu.

Helmet (2012:32) “keberhasilan merupakan suatu pencapaian terhadap


keinginan yang telah kita niatkan untuk kita capai atau kemampuan untuk
melewati dan mengatasi diri dari satu kegagalan ke kegagalan
berikutnya tanpa kehilangan semangat. Keberhasilan erat kaitannya
dengan kecermatan kita dalam menentukan tujuan sedangkan tujuan
merupakan suatu sasaran yang sudah kita tentukan” 8

2.1.2.2 Hakikat Belajar

Belajar adalah suatu proses atau upaya yang dilakukan setiap

individu untuk mendapatkan pengetahuan. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI),belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau

ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh

pengalaman.9

7
KBBI, https://kbbi.lektur.id/keberhasilan
8
Helmet (2012:32), https://cryptoharian.com/apa-arti-kesuksesan-menurut-milyarder-3-kunci-
sukses-dalam-hidup/

9
Dalam Snelbecker belajar adalah proses yang harus mencakup

tingkah laku dari tingkat yang paling sederhana sampai yang kompleks

dimana proses perubahan tersebut harus bisa dikontrol sendiri atau

dikontrol oleh faktor-faktor eksternal. 10

Menurut Witherington,bahwa,”Belajar adalah perubahan dalam diri

individu yang dapat dinyatakan sebagai suatu kecakapan, kebiasaan,

pengertian dan apresiasi”.11 Menurut W. Gulo adalah suatu proses yang

berlangsung di dalam diri seseorang yang mengubah tingkah lakunya, baik

tingkah laku dalam berpikir, bersikap, dan berbuat. 12

2.1.2.3 Hakikat Siswa

Siswa adalah sekelompok atau individu yang berusaha

mengembangkan ilmu belajar dan potensi diri melalui proses

pembelajaran. Menurut KBBI siswa adalah murid (terutama pada tingkat

13
sekolah dasar dan menengah) pelajar. Menurut Muhaimin Dkk (2005),

Siswa dilihat sebagai seseorang “subjek didik” yang mana nilai

kemanusian sebagai individu, sebagai makhluk sosial yang mempunyai

identitas moral, harus dikembangkan untuk mencapai tingkatan optimal

dan kriteria kehidupan sebagai manusia warga negara yang diharapkan.

KBBI, http://portaluniversitasquality.ac.id:55555/368/4/BAB%20II.pdf
10
Snellbecker, https://www.zonareferensi.com/pengertian-belajar/
11
Witherington, https://www.zonareferensi.com/pengertian-belajar/
12
W.Gulo (2002), https://www.zonareferensi.com/pengertian-belajar/
13
Muhaimin Dkk, https://www.pelajaran.co.id/pengertian-siswa-menurut-para-ahli/
Di dalam Wikipedia, Siswa merupakan anggota masyarakat

yang berusaha meningkatkan potensi diri melalui proses

pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan formal maupun

nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu.

2.2 Kerangka Berpikir

Setelah kita mencari dari berbagai sumber dan mendapatkan

informasi,maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh sikap Guru

terhadap keberhasilan belajar siswa.Memiliki beberapa faktor yaitu:

1. Pengalaman hidup

Pengalaman hidup yang paling mungkin mempengaruhi sikapn guru

adalah pengalaman ketika ia menjadi siswa. Pengalaman tersebut tentu

saja ada yang menyenangkan dan ada pula yang tidak menyenangkan.

Pengalaman yang menyenangkan diduga akan ditiru sehingga sikap positif

terhadap siswa bukan masalah lagi. Namun pengalaman yang tidak

menyenangkan kan menyebabkan dua kemungkinan sikapnya terhadap

siswa tergantung kepada motif dan keyakinan dia sebagai Guru.

2. Motivasi

Motivasi yang kuat untuk menjadi seorang Guru yang baik akan

menyebabkkan sikap positif kepada siswa. Apabila dia mempuyai motivasi

yang kuat untuk menjadi Guru yang baik, maka pengalaman yang tidak

menyenangkan akan ditinggalkan. Namun apabila motifnya untuk menjadi


Guru hanya sekedar melakasanakan pekerjaan (demi pekerjaan), maka

kemungkinan besar pengalaman pahitnya akan ditularkan kepada

siswanya

3. Keyakinan/ folosofi hidup

Motivasi ini dipengaruhi juga oleh keyakinan yang dia yakini. Jika

menyakini bahwa menjadi seorang Guru itu sebagai pekerjaan yang mulia,

maka dia akan sungguh-sungguh menjadi seorang guru yang baik

sehingga bersikap baik pula kepada siswanya

4. Lingkungan

Lingkungan juga sangat mempengaruhi sikap seorang Guru baik itu

lingkungan keluarga, masyarakat, maupun lingkungan kerja. Lingkungan

keluarga yang bernuansa pendidikan akan menyebabkan sikap positif dari

seorang Guru. Sebaliknya apabila lingkungan keluarga. tidak bernuasan

pendidikan, maka sulit diharapkan dia akan bersikap positif. Salah satu

penunjang keharmonisan keluarga adalah kesejahteraan. Paling tidak,

menurut teori Maslow, cukup pangan, sandang dan papan. Bagaimana ia

mau memikirkan orang lain jika keluarganya sendiri banyak menanggung

beban masalah. Termasuk ke dalam lingkungan adalah lingkungan kerja,

yang meliputi hubungan antar sejawat dan sistem. Sistem yang mengacu

kepada admisistrasi formal yang kaku akan menyebabkan guru

disubukkan dengan penyelesaian administratif sehingga konsentrasi pada

pengembangan potensi siswa menjadi terkuras. Lingkungan geografi dan

suasana lingkungan (kenyamanan tempat) juga akan mempengaruhi


gairah dan konsentrasi kerja. Suasana lingkungan yang asri, fasilitas yang

cukup, hubungan kerja yang harmonis, wawasan guru yang luas,

penguasaan materi yang matang, serta motivasi kerja yang tinggi akan

mempengaruhi sikap Guru.

2.3 Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan atau pernyataan sementara yang

digunakan untuk menyelesaikan suatu permasalahan dalam penelitian

yang kebenaranya harus diuji secara empiris. Menurut sugiyono (2009)

Hipotesis adalah jawaban yang masih bersifat sementara terhadap

rumusan masalh penelitian,yang mana rumusan masalah penelitian sudah

dinyatakan dalam bentuk pertanyaan.14

Berdasarkan pendapat tersebut maka penulis merumuskan


hipotesisnya
sebagai berikut:
Ha : Terdapat pengaruh sikap mengajar Guru terhadap keberhasilan
belajar siswa kelas XI IPA 5 SMA Negeri 4 Depok
Ho : Tidak terdapat pengaruh sikap mengajar Guru terhadap keberhasilan
belajar siswa kelas XI IPA 5 SMA Negeri 4 Depok

14
Sugiyono (2009), https://www.kompas.com/skola/read/2021/11/10/140000969/pengertian-
hipotesis-menurut-para-ahli-fungsi-ciri-dan-manfaatnya?page=all

Anda mungkin juga menyukai