A. Kompetensi
Kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran Tema 1 adalah Mahasiswa
memahami tentang : Tujuan mata kuliah social empowerment, Sikap bertanggungjawab
atas pekerjaan di bidang keahlian secara mandiri., Filosofi, konsep, prinsip kemanusiaan
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, Filosofi, konsep, prinsip, ruang lingkup, dan
posisi pemberdayaan sosial , perubahasn sosial.
2. Pengertian Sikap
a. SIKAP
i. Pengertian Sikap
Dalam pergaulan kita sering melihat dan menilai seseorang dari sikap
dan perilakunya. Sikap manusia satu dengan lainnya berbeda karena
dipengaruhi oleh adanya pemahaman, pengalaman, dan pertimbangan
yang sudah pernah dialami seseorang dalam suatu objek.
Beberapa ahli memiliki pengertian yang berbeda tantang sikap, jika
disimpulkan sikap adalah pandangan mental seseorang, yang
mendefinisikan cara kita berpikir atau merasakan sesuatu,
kecenderungan untuk merespons dengan cara yang menetap pada
seseorang, peristiwa, pendapat, objek, dll., Yang tercermin dalam
bahasa tubuh kita. Pendidikan, pengalaman, dan lingkungan Anda
adalah faktor utama yang memengaruhi sikap seseorang.
Secara operasional pengertian sikap menunjukkan konotasi adanya
kesesuaian reaksi terhadap kategori stimulus tertentu dan dalam
penggunaan praktis, sikap sering kali dihadapkan dengan rangsang
sosial dan reaksi yang bersifat emosional.1
Menurut Sarwono, sikap (attitude) adalah istilah yang mencerminkan
rasa senang, tidak senang atau perasaan biasa-biasa saja (netral) dari
seseotrang terhadap “sesuatu”. “sesuatu” itu bisa benda,kejadian,
situasi, orang-orang,atau kelompok.2
Sikap terkait dengan apa yang dipikirkan oleh seseorang Sikap
seseorang terutama didasarkan pada pengalaman yang diperolehnya
selama hidupnya dan pengamatannya, Sikap adalah pikiran dan
perasaan batin seseorang.
1 Prof. Dr. Mar’at, Sikap Manusia Perubahan serta Pengukurannya (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1984
2 sarlito Sarwono, Pengantar Psikologi Umum (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009), p. 201.
3 Bambang Syamsul Arifin, Psikologi Sosial (Bandung: Pustaka Setia, 2015), pp. 127-128
Modul Pembelajaran
Social empowerment Tema I
4 Umi Kulsum dan Moh. Jauhar, Pengantar Psikologi Sosial (Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2016) p.122
Modul Pembelajaran
Social empowerment Tema I
dengan alam semesta. Tokoh yang membahas alam dan manusia adalah
Anaximendes, Thales.
Manusia tidak hanya belajar tentang unsur diluar dirinya, tetapi juga
sangat tertarik untuk mempelajari dirinya. “Ingsun iki sopo” , kalimat
tanya yang dapat menarik diri manusia lebih jauh untuk mengenal
dirinya lebih dalam dengan berbagai macam cara dan pendekatan.
Para filsuf pun banyak yang tertarik mempelajari manusia, termasuk
Socrates. Socrates menyatakan „kind him self” ( kenali dirimu sendiri).
Manusia berada dala, ruang dan waktu, tetapi manusia juga
mengkontruksi ruang dan waktu, manusia hidup menyejarah,tetapi
juga menciptakan sejarah.
Filsafat Modern adalah pemikiran filsafati terkait manusia dilihat dari
sudut pandang akal manusia. Akal manusia, adalah esensi dari
manusia. Manusia menggunakan akal untuk mencapai hakikat terdalam
dari manusia, manusia mampu mengembangkan pengetahuan dan
kemampuannnya untuk menciptakan ilmu pengetahuan dan mencari
solusi terkait dengan masalah kemanusiaan.
Supriyono Purwosaputro dalam tulisannya menyampaikan bahwa
Realitas situasi eksistensial manusia berbeda dengan makhluk lain
yang lahir atau “ada” (being) yang akan sekaligus bisa “menjadi”
(becoming) sesuai “ada”-nya,manusia lahir tidak sekaligus bisa
menjadi manusiawi. Kemanusiawian manusia harus diupayakan
melalui proses pendidikan yang oleh Driyarkara dikatakan sebagai
proses hominisasi dan humanisasi yang juga merupakan proses
pemanusiaan manusia muda. Sifat kemanusiawian manusia merupakan
ciri khas eksistensial diri manusia.
ii. Konsep Kemanusiaan
Belum banyak yang tahu bahwa setiap Tanggal 19 Agustus diperingati
sebagai hari kemanusiaan sedunia. Penetapan ini sebagai upaya PBB
untuk meningkatkan kepedulian pada sesama, menghargai mereka
yang telah mendedikasikan dirinya pada kemanusiaan.
Dalam kehidupan bernegara, kemanusiaan juga menjadi dasar nilai
berbangsa dan bernegara. Prinsip kemanusiaan yang mengandung ciri-
ciri: pertama, mengandung nilai keadilan yakni kemunusiaan yang
berkeadilan dan kedua, mengandung nilai keberadaban, yakni
kemanusiaan yang berkeadaban. Makna kemanusiaan kerap kali lebih
jelas jika berhadapan dengan kasus-kasus yang bertentangan dengan
perikemanusiaan.
Dalam ajaran islam , kemanusiaan mengajarkan tentang , Pertama ,
pemuliaan hidup. Kedua, persamaan kedudukan manusia di hadapan
Allah. Ketiga , kebebasan dan keterbukaan akses terhadap sumberdaya
dalam mencari rezeki, meskipun dalam perolehan rejeki tetap harus
dapat menerima perbedaan perolehannya. Sehingga untuk menciptakan
Modul Pembelajaran
Social empowerment Tema I