Anda di halaman 1dari 24

Anisah Chairani, M.

Psi, Psikolog
MK. Kepribadian II Universitas Gunadarma
 Lahir 4 Desember 1925
 Memperoleh gelar sarjana
muda di bidang psikologi
di University of British of
Columbia tahun 1949.
 Melanjutkan ke University
of Iowa, (Ph.D) tahun
1952.  mempengaruhi
pemikirannya pada aliran
behavioris dan teori
pembelajaran
A. Learning
B. Triadic Reciprocal Causation
C. Human Agensi
D. Regulasi Diri
E. Perilaku Disfungsional

Experiment yang terkenal Boneka Boo


I. Observational Learning
 Bandura percaya bahwa mengamati
memungkinkan orang untuk belajar tanpa
melakukan perilaku apapun.
 Ia juga percaya bahwa belajar observasional
jauh lebih efisien daripada belajar melalui
pengalaman langsung
 Inti dari pembelajaran observasional adalah
pemodelan.
 Belajar melalui pemodelan melibatkan
penambahan dan pengurangan dari perilaku
yang diamati dan generalisasi dari satu
pengamatan ke pengamatan lainnya
 Dengan kata lain, pemodelan melibatkan
proses kognitif dan tidak hanya meniru tp
juga mencocokkan dan melibatkan secara
simbolis mewakili informasi dan
menyimpannya untuk digunakan
 Status tinggi vs rendah, modeling individu
yang kompeten daripada orang yang tidak
terampil atau tidak kompeten
 Karakteristik pengamat mempengaruhi
pemodelan (anak-ortu, murid-guru)
 Konsekuensi dari perilaku yang dimodelkan
mungkin memiliki efek pada pengamat
 Attention (mengaitkan dgn sesuatu, model
menarik)
 Representation (simbolis, verbal)
 Behavior Production
Dalam mengubah representasi kognitif
menjadi tindakan yang tepat, kita harus
mengajukan banyak pertanyaan tentang
perilaku yang akan dihasilkan (sudah benar
atau belum, apa yg harus dilakukan)
 Motivation
Perhatian dan representasi dapat mengarah
pada perolehan pembelajaran, tetapi kinerja
difasilitasi oleh motivasi untuk
memberlakukan perilaku tertentu.
 Bandura percaya bahwa perilaku manusia yang
kompleks dapat dipelajari ketika memikirkan dan
mengevaluasi konsekuensi dari perilaku mereka.
 Konsekuensi dari sebuah respon melayani
setidaknya tiga fungsi :
1. Konsekuensi tanggapan memberi tahu kita
tentang efek dari tindakan
2. konsekuensi memotivasi perilaku antisipatif
3. konsekuensi dari respons berfungsi untuk
memperkuat perilaku
 Teori kognitif sosialnya menjelaskan fungsi
psikologis dalam hal penyebab timbal balik
triadic.
 Sistem ini mengasumsikan bahwa tindakan
manusia adalah hasil dari interaksi antara tiga
variabel lingkungan, perilaku, dan individu
 Teori kognitif sosial mengambil pandangan
personal tentang kepribadian, yang berarti
bahwa manusia memiliki kapasitas untuk
mengendalikan kehidupan mereka sendiri
 Individu yang mengatur diri sendiri, proaktif,
self-reflektif, dan mengatur diri dan bahwa
mereka memiliki kekuatan untuk
mempengaruhi tindakan mereka sendiri
untuk menghasilkan konsekuensi yang
diinginkan.
 Intentionality (intensi)
 Forethought (pemikiran)
 self-reactiveness
 self-reflectiveness.
 Keyakinan akan kemampuan diri
 Keyakinan menghasilkan fondasi dari human
agensi
 Bandura membedakan antara harapan efikasi dan
ekspektasi hasil
 Efikasi mengacu pada keyakinan orang bahwa
mereka memiliki kemampuan untuk melakukan
perilaku tertentu, sedangkan harapan hasil
mengacu pada prediksi seseorang tentang
kemungkinan konsekuensi dari perilaku tersebut.
 Proxy melibatkan kontrol tidak langsung atas
kondisi sosial yang mempengaruhi kehidupan
sehari-hari
 Melalui agen proxy, mereka dapat mencapai
tujuan mereka dengan mengandalkan orang
lain untuk memperbaiki objek atau sst
 "keyakinan bersama orang-orang dalam
kekuatan kolektif mereka untuk
menghasilkan hasil yang diinginkan“
 Kemampuan untuk memantau dan
mengendalikan perilaku, emosi, atau pikiran kita
sendiri, mengubahnya sesuai dengan tuntutan
situasi.
 Ketika orang memiliki tingkat self-efficacy yang
tinggi, maka akan memiliki kepercayaan diri pada
keyakinan thd proksi, dan memiliki efikasi
kolektif yang kuat,
 Sehingga mereka akan memiliki kapasitas yang
cukup besar untuk mengatur perilaku mereka
sendiri.
1. Standar untuk 2. Mempengaruhi
mengevaluasi pengaturan diri
perilaku kita sendiri. dengan menyediakan
sarana untuk
Standar tidak hanya penguatan.
berasal dari
kekuatan internal. Penghargaan
Faktor lingkungan, intrinsik tidak selalu
berinteraksi dengan cukup; kadang
pengaruh pribadi, membutuhkan
membentuk standar penghargaan yang
individual untuk berasal dari faktor
evaluasi. eksternal
(seniman-
menyelesaikan
mural)
(1) self-observation.
Apa yang kita amati tergantung pada minat dan
konsep diri yang sudah ada sebelumnya.
(2) judgmental processes
Self-observation tidak memberikan dasar yang cukup
untuk mengatur perilaku, maka judgment proses
membantu kita mengatur perilaku kita melalui proses
mediasi kognitif.
(personal standart, standart of refrence, value,
performance atribution)
(3) self-reaction.
Individu dapat merespons positif atau negatif
terhadap perilaku mereka tergantung bagaimana
perilaku sesuai dengan standar pribadi mereka.
 Depresi
Standar dan tujuan pribadi yang tinggi dapat
mengarah pada pencapaian dan kepuasan
diri. Namun, ketika orang menetapkan tujuan
mereka terlalu tinggi, dan mereka cenderung
gagal. Kegagalan sering menyebabkan
depresi
 Phobia
 Agression
Terdapat lima kategori agresif :
(1) Mereka menikmati melukai korban (penguatan positif);
(2) mereka menghindari atau melawan konsekuensi
permusuhan dari orang lain (penguatan negatif);
(3) mereka menerima luka atau bahaya karena tidak
berperilaku agresif (hukuman);
(4) mereka memenuhi standar perilaku pribadi mereka
dengan perilaku agresif mereka (penguatan diri);
(5) mereka mengamati orang lain menerima penghargaan
atas tindakan agresif atau hukuman untuk perilaku tidak
agresif
Terapi kognitif sosial menekankan mediasi
kognitif terutama perceived self-efficacy.
Untuk fobia, depresi dan agresi
 Bandura’s theory has generated several
thousand research studies and thus receives
a very high rating on its capacity to generate
research
 On the standard of falsifiability, we rate
Bandura’s theory high.
 On its ability to organize knowledge,
Bandura’s theory receives a high rating.
 Because Bandura’s social cognitive theory is
not highly speculative, it has outstanding
internal consistency.
 The final criterion of a useful theory is
parsimony. Again, Bandura’s theory
 meets high standards.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai