Anda di halaman 1dari 32

Teori Sosial

Kognitif
Albert Bandura
Lahir 4 Desember 1925 1949 memperoleh gelar
di Mundare, kota kecil di B.A di University of
Alberta,Canada. British Columbia

dan 1952 mendapat 1951 mendapat


Biografi Albert Bandura gelar Ph.D di University gelar M.A di
of lowa University of lowa

1953-sekarang bekerja di
Stanford University
Edward L. Thorndike

 Edward L. Thorndike orang pertama yang


mencoba mempelajari perilaku belajar
secara observasi melalui eksperimen.

 Ia melakukan eksperimen pada kucing

Sejarah Singkat Teori Kognitif Sosial


J.B. Watson

 Tahun1901 J.B Watson melakukan percobaan


yang sama dengan Thorndike.

 Ia melakukan eksperimen menggunakan monyet



Throndike maupun Watson menyimpulkaan
bahwa belajar merupakan hasil dari
pengalaman langsung saja, dan bukan
pengalaman yang diamati
Miller dan Dollard


Mereka menyatakan bahwa perilaku meniru
diberi penguatan, perilaku tersebut akan
diperkuat, seperti perilaku lainnya.
Miller & Dollard membagi perilaku menjadi 3 kategori :

Perilaku
Perilaku Perilaku
menyecokkan-
Sama Meniru dependen
Albert Bandura

Teori sosial Kognitif yaitu sebuah teori yang
memberikan pemahaman, prediksi, dan
perubahan perilaku manusia melalui interaksi
antara manusia, perilaku, dan lingkungan.
 Teori Sosial Kognitif digunakan untuk mengenal,
memprediksi perilaku dan mengidentifikasi metode-
metode yang tepat untuk mengubah perilaku tersebut.

 Teori ini menjelaskan bahwa dalam belajar,


pengetahuan , pengalaman pribadi, dan karakteristik
individu saling berinteraksi.

Teori Sosial Kognitif Albert Bandura


 Disebut Teori Sosial Kognitif karena ia menekankan
bahwa hampir semua informasi yang kita perolah
berasal dari interaksi kita dengan orang lain.

 Belajar secara langsung atau tidak langsung,


kebanyakkan proses belajar biasanya melibatkan
orang lain.

Teori Sosial Kognitif Albert Bandura


Teori Bandura menjelaskan perilaku manusia dalam
konteks interaksi timbal balik yang berkesinambungan
antara kognitif, perilaku dan pengaruh lingkungan.
Lingkungan sangat berpengaruh pada belajar sosial ini.

 Misal : Seseorang yang hidupnya dilingkungan judi,


maka ia cenderung menyenangi judi atau sebaliknya
mengganggap bahwa judi itu tidak baik.
Eksperimen Albert Bandura

Eksperimen Bobo Doll


yang menunjukkan anak-anak meniru seperti
perilaku agresif dari orang dewasa disekitarnya.
Bandura menyatakan bahwa proses pembelajaran
dapat dilaksanakan dengan lebih berkesan dengan
menggunakan pendekatan “permodelan “.
5 asumsi dasar teori sosial kognitif

Penguatan&hu
Perilaku akan
Seseorang Belajar : Perilaku kuman
secepatnya
dapat belajar proses internal dilakukan memiliki efek
diterima oleh
dengan yang untuk secara tidak
diri dan
mengamati mempengaruh mencapai langsung pada
menjadi
orang lain i perilaku tujuan belajar dan
kebiasaan
periaku
Konsep Utama Teori
Sosial Kognitif
Albert Bandura
Reciprocal Determinism

Bandura mengembangkan model Reciprocal


Determinism yang terdiri dari 3 faktor yaitu perilaku,
kognitif dan lingkungan.
Tanpa Reinforsemen


Reinforsemen penting dalam menentukan apakah tingkah laku
akan terus terjadi atau tidak, tetapi itu bukan satu-satunya
pembentuk tingkah laku. Orang dapat belajar lewat apa yang dia
lihat dengan mengamati sesuatu dan kemudian mengulangnya.
Kognisi dan Regulasi Diri
 Konsep Bandura menempatkan manusia sebagai pribadi yang
dapat mengatur diri sendiri, mempengaruhi tingkah laku dengan
cara mengatur lingkungan, menciptakan dukungan kognitif,
mengadakan konsekuensi bagi tingkah lakunya sendiri.

 Kemampuan kecerdasan untuk berpikir simbolik menjadi


sarana yang kuat untuk menangani lingkungan

 Kemampuan untuk menggambarkan secara imajinatif hasil yang


diinginkan pada masa yang akan datang mengembangkan strategi
tingkah laku yang membimbing ke arah tujuan jangka
Struktur
Kepribadian
Sistem Self (Self System)
Sistem self bukan unsur psikis yang mengontrol tingkah laku, tapi
mengacu ke struktur persepsi, evaluasi, dan pengaturan tingkah
laku. Pengaruh self tidak otomatis atau mengatur tingkah laku
secara ontonom, tetapi self menjadi interaksi resiprokal.
Self Regulated Behavior
✢ Perilaku manusia sebagian besar merupakan
perilaku yang diatur oleh dirinya sendiri. Manusia
belajar suatu standar performa yang menjadi dasar
evaluasi diri.

✢ Apabila tindakan seseorang sesuai atau melebihi


standar performa maka ia dinilai positif, dan
sebaliknya.
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Self-Obsevation Judgement Process Self-Response
1.Standar masyarakat 1. Dimensi Performansi : 1. Standar Pribadi: 1. Reaksi evaluasi diri:
  -Kualita Sumber model -positif
2.Penguatan -Keseringan Sumber penguat -negatif
-Kuantita    
-Orisinalitas 2. Pedoman Performansi : 2. Dampak terhadap self :
-Kebenaran bukti -Norma standar -dihadiahi
-Dampak -Perbandingan sosial -dihukum
-Penyimpangan -Perbandingan personal -  
-Etika perbandingan kolektif 3. Tanpa respon self
 
3. Menghargai Aktivitas :
-Sangat dihormati
-Netral
-Direndahkan
 
4. Atribusi Performansi :
-Lokus pribadi
-Lokus eksternal
Self-Efficacy
 Suatu kemampuan pengaturan diri individu.

 keyakinan seseorang dalam melakukan suatu


kegiatan tertentu, termasuk keyakinan dalam
mengatasi masalah saat melakukan tindakan.

 Bandura menyebut keyakinan diri sebagai


efikasi diri dan harapan hasilnya disebut
ekspektasi hasil.
Sumber efikasi diri
✢ Perubahan tingkah laku, dalam sistem Bandura kuncinya adalah
perubahan ekspektasi efikasi (efikasi diri). Efikasi diri atau
keyakinan kebiasaan diri itu dapat diperoleh, diubah, ditingkatkan
atau diturunkan melalui salah satu sumber, yakni :

• Pengalaman performansi
• Pengalaman vikarius
• Persuasi social
• Keadaan emosi
Efikasi Diri sebagai Prediktor Tingkah Laku

sumber pengontrol tingkah laku adalah resiprokal antar


lingkungan, tingkah laku dan pribadi. Efikasi diri merupakan variabel
pribadi yang penting. Setiap individu mempunyai efikasi diri yang
berbeda-beda pada situasi yang berbeda.
Efikasi yang tinggi atau rendah, dikombinasikan dengan
lingkungan yang responsif atau tidak responsif akan menghasilkan
empat kemungkinan prediksi tingkah laku.

Efikasi Kolektif (Collective


Efficacy)
Keyakinan bersama manusia terhadap kekuatan kolektif
mereka untuk menghasilkan perilaku yang diinginkan.
Tindakan Moral

Seseorang akan mempelajari kode moral dari model. Kode


moral menentukan perilaku mana yang boleh dilakukan dan
perilaku mana yang akan mendapat sanksi bila dilakukan dan
mana yang tidak. Apabila seseorang melanggar kode moral,
orang tersebut akan mengalami self-contempt.
Dinamika
Kepribadian ▹ Dinamika kepribadian : fungsi-fungsi kompetensi,
ekspektasi, goal dan evaluative standards dapat
berkembang melalui observasi terhadap orang lain
(observational learning dan vicarious conditioning)
maupun dari pengalaman sendiri.

▹ Adua prinsip teoritis yang harus digunakan untuk


menganalisis dinamika proses kepribadian, yaitu penyebab
perilaku yang disebut dengan reciprocal determinism, dan
lainnya adalah kerangka kerja untuk berpikir mengenai
proses kepribadian internal
Perkembangan
Kepribadian
▹ Teori Sosial Kognitif menekankan pada
Observational
Observational Learning karena seseorang dapat
belajar dari orang lain tidak hanya dari menerima
Learning
penguatan dari mereka tetapi juga pengamatan
mereka.

 Modelling

modeling bukan sekadar menirukan atau mengulangi apa yang


telah dilakukan modelnya, tetapi melibatkan penambahan atau
pengurangan tingkah laku yang teramati, menggeneralisir berbagai
pengamatan sekaligus melibatkan melibatkan proses kognitif.
Modeling Mengubah Tingkahlaku Lama
Modeling Simbolik Modeling Kondisioning

Sebagian besar modeling tingkah Modeling dapat digabung dengan


laku berbentuk simbolik. Media kondisioning klasik menjadi
cetak dan media elektronik kondisioning klasik vikarius
menyediakan contoh tingkah (vicarious classical
laku yang tak terhitung yang conditioning). Modeling
mungkin mempengaruhi semacam ini banyak dipakai
pengamatnya untuk mempelajari respon
emosional.
Ada beberapa fase yang mempengaruhi belajar
observasional learning / modeling :

Fase Fase Motvasi


Perhatian

Fase
Fase Pembentukan
Pengingatan Perilaku
APLIKASI TEORI SOSIAL
KOGNITIF
Teori Sosial Kognitif merupakan teori yang memberikan
pemahaman perilaku yang melibatkan manusia, perilaku,
dan lingkungan. Belajar merupakan interaksi yang saling
berpengaruh dan mengikat antara lingkungan. Teori ini
tidak hanya menekankan mengenai perilaku terjadi pada
individu namun juga mempertimbangkan factor kognitif
yang dipikirkan seseorang pada waktu tertentu.

Social Learning Theory dari Bandura menekankan bahwa


manusia dapat belajar baik secara langsung dari
pengalaman maupun belajar dari pengalaman orang lain.
Merci

Anda mungkin juga menyukai