Anda di halaman 1dari 18

Metodologi Penelitian I

(Instrumen Penelitian)

Gilang Syahril Akbar, S.IP., M.Si.


Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI)
PENENTUAN SAMPEL PERLU
DARI POPULASI STATISTIK

RUMUSAN PENGUMPULAN ANALISIS PENYAJIAN


TEORI HIPOTESIS KESIMPULAN
MASALAH DATA DATA DATA

UJI VALIDITAS DAN


PERLU
RELIABILITAS
STATISTIK
INSTRUMEN

Fokus Pembahasan
MENYUSUN
INSTRUMEN
PENELITIAN
Rumusan Masalah Sebagai “Jantung” Penelitian
Pada konteks
Penelitian
Alat ukur dalam
kuantitatif, meneliti Mengukur berarti
PENGANTAR itu adalah
melakukan aktivitas
memerlukan alat
ukur
penelitian disebut
dengan Instrumen
Penelitian
pengukuran
Variabel
Instrumen Penelitian
 Instrumen Penelitian adalah alat bantu yang disusun dan digunakan peneliti
yang bertujuan sebagai :
1) Alat pengumpul data;
2) Mengukur variabel penelitian;
3) Menguji Hipotesis.

 Penelitian sebagai suatu cara ilmiah untuk menjawab masalah, akan selalu
berhubungan dengan pengumpulan data. Tanpa adanya data, penelitian
tidak akan menghasilkan sesuatu apa pun, dan data tersebut hanya
mungkin diperoleh melalui instrumen penelitian yang tepat.
Langkah-langkah Menyusun Instrumen

Menjabarkan Variabel ke dalam Dimensi.

Menjabarkan Dimensi menjadi indikator-indikator.

Menyusun Instrumen dari tiap Indikator.

Menerapkan Skala Pengukuran ke dalam Instrumen.

Menguji Validitas dan Reliabilitas Instrumen.


Variabel
Penelitian

Ket: Revisi Instrumen harus dilakukan


Revisi
Dimensi Mengganti Dimensi dan Indikator ketika indikator yang tidak valid lebih
Instrumen banyak dibanding indikator yang valid

Menentukan Membuang jika indikator yang


Instrumen
Indikator Skala indikator yang tidak valid < dari
Tidak Valid indikator yang valid
Pengukuran tidak valid

Menyusun Menerapkan Uji Validitas Instrumen Digunakan untuk


Instrumen Skala dan Valid dan Pengumpulan Analisis Data
dari Indikator Pengukuran Reliabilitas Reliabel Data
CONTOH VARIABEL YANG DIJABARKAN KE DALAM DIMENSI
DAN INDIKATOR-INDIKATOR
Variabel Dimensi Indikator

1. Kemampuan yang berhubungan dengan pengalaman ajaran agama;


2. Berperilaku sesuai dengan norma, aturan, dan sistem nilai yang
1. Kompetensi Pribadi berlaku di masyarakat;
3. Mengembangkan sifat-sifat terpuji sebagai seorang guru;
4. Bersikap demokratis dan terbuka terhadap pembaruan dan kritik.

1. Pemahaman dalam bidang psikologi pendidikan;


2. Kemampuan penguasaan materi pelajaran sesuai dengan bidang
studi;
Kompetensi Guru
3. Kemampuan dalam mengaplikasikan berbagai metodologi dan
Sumber: (Usman: 2009:
2. Kompetensi profesional strategi pembelajaran;
14)
4. Kemampuan merancang dan memanfaatkan berbagai media dan
sumber belajar;
5. Kemampuan dalam melaksanakan program dan evaluasi
pembelajaran;
1. Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi setiap lembaga
kemasyarakatan;
2. Kemampuan untuk menjalin kerja sama secara individual dan
3. Kompetensi sosial kemasyarakatan
kelompok;
3. Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan kepada siswa yang
mengalami kesulitan belajar;
 Skala pengukuran digunakan bertujuan untuk mengkuantifikasi
data (Scoring Data) yang semula berupa kata-kata (kualitatif)
menjadi angka-angka (kuantitatif), sehingga data yang
terkumpul dapat dianalisis dengan statistik, karena statistik hanya
bekerja apabila datanya berupa ANGKA.
Contoh Data Kualitatif yang dikuantifikasi
❑ Sangat Setuju = diberi Skor 5
❑ Setuju = diberi Skor 4
❑ Kurang Setuju = diberi Skor 3
❑ Tidak Setuju = diberi Skor 2
❑ Sangat Tidak Setuju = diberi Skor 1
1 Skala Likert
2 Skala Guttmann
3 Semantic Diferential
4 Rating Scale
1. Skala Likert
Contoh Skala Likert dengan 5 opsi jawaban :
➢ Skala Likert, digunakan untuk ❑ Sangat Setuju ✓ Sangat Benar
❑ • Diberi skor 5
mengukur sikap, pendapat dan ❑ Setuju ❑ Benar • Diberi skor 4
persepsi seseorang atau sekelompok ❑ Kurang Setuju ❑ Cukup Benar • Diberi skor 3
orang tentang suatu fenomena yang ✓ Tidak Setuju
❑ ❑ Tidak Benar • Diberi skor 3
diamati. ❑ Sangat Tidak Setuju ❑ Sangat Tidak Benar • Diberi skor 1

Contoh Skala Likert dengan 4 opsi jawaban :


➢ Jawaban setiap item instrumen yang ❑ Sangat Baik • Diberi skor 4
menggunakan Skala Likert
mempunyai gradasi dari sangat ❑ Baik • Diberi skor 3
positif sampai sangat negatif, yang ✓ Tidak Baik
❑ • Diberi skor 2
dapat berupa kata-kata antara lain:
❑ Sangat Tidak Baik • Diberi skor 1
2. Skala Guttman
➢ Skala pengukuran tipe Guttmann, ➢ Contoh
memberikan opsi jawaban yang 1. Apakah perkuliahan daring pada
tegas, yaitu : “Ya-Tidak”, “Benar- semester ini menyenangkan?
Salah”, “Pernah-Tidak Pernah”, ❑ Ya diberi Skor 1
“Positif-Negatif”, dan lain-lain. ✓ Tidak
❑ diberi Skor 0
2. Dosen meluangkan waktu untuk
membahas materi kuliah di luar kelas
➢ Skala Guttmann hanya mempunyai 2 ✓ Pernah
❑ diberi Skor 1
skor jawaban, untuk jawaban Ya ❑ Tidak Pernah diberi Skor 0
diberi Skor 1, dan jawaban Tidak
diberi Skor 0.
3. Semantic Diferential
➢ Skala pengukuran yang berbentuk Semantic Diferential digunakan untuk mengukur sikap
hanya bentuknya tidak pilihan ganda (tidak seperti skala likert), tetapi tersusun di dalam garis
kontinum yang jawaban “sangat positifnya” terletak di bagian kiri garis, dan jawaban yang
“sangat negatifnya” terletak di bagian kanan garis atau sebaliknya.

➢ Contohnya:
Beri nilai tentang pembelajaran daring saat ini.
Efektif 5 4 3 2 1 Tidak Efektif
Memuaskan 5 4 3 2 1 Tidak Memuaskan
Dibahas secara kritis 5 4 3 2 1 Tidak dibahas secara kritis
Sistematis 5 4 3 2 1 Tidak Sistematis
Pemahaman Materi Tinggi 5 4 3 2 1 Pemahaman Materi Rendah
4. Rating Scale
➢ Rating scale hampir sama dengan skala ➢ Contoh 2
likert, namun lebih fleksibel karena tidak Jawablah dengan melingkari nomor jawaban
terbatas untuk pengukuran sikap, pendapat yang tersedia sesuai dengan keadaan
dan persepsi responden saja, tetapi bisa sebenarnya.
digunakan untuk mengukur status sosial
No Pertanyaan ttg Tata Ruang Kantor Jawaban
ekonomi, efektivitas suatu kegiatan,
kelembagaan dan lain-lain. 1 Penataan meja kerja sehingga arus
4 3 2 1
kerja menjadi pendek
➢ Contoh 1:
2 Sirkulasi udara di tiap ruangan 4 3 2 1
Seberapa baik tata ruang kantor di STAI
Syamsul ‘Ulum? 3 Penempatan lemari arsip 4 3 2 1
Berilah jawaban dengan angka 4 Penempatan meja pimpinan 4 3 2 1
4. Jika tata ruang kantor STAI sangat baik 5 Pencahayaan tiap ruangan 4 3 2 1
3. Jika tata ruang kantor STAI cukup baik 6 Kebersihan ruangan 4 3 2 1
2. Jika tata ruang kantor STAI kurang baik
1. Jika tata ruang kantor STAI Tidak Baik
 Jika penelitian dilakukan menggunakan pendekatan Kuantitatif, maka
data yang terkumpul melalui instrumen harus memenuhi syarat
keabsahan sesuai kaidah Kuantitatif.
 Uji Validitas & Reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah
instrumen yang digunakan peneliti memenuhi kriteria Valid & Reliabel
menurut kaidah Kuantitatif. Oleh karena itu, sebelum instrumen
tersebut digunakan untuk pengumpulan data, maka instrumen perlu
diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu.
Cara Pertama :
1. Mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total secara manual
dihitung menggunakan rumus Pearson Product Moment.
n X Y − ( X )( Y )
r=
 n X 2 − ( X )2  n Y 2 − ( Y )2 
      

Cara Kedua:
2. Mengkorelasikan antar butir dengan skor total menggunakan
Program SPSS atau Microsoft Excel.
 Instrumen yang “Reliabel” merupakan alat ukur yang mempunyai
tingkat reliabilitas (kemantapan & konsistensi) yang tinggi,
sehingga apabila instrumen tersebut digunakan untuk
mengumpulkan data dalam membuktikan/menguji Hipotesis,
maka hasil pembuktian/pengujiannya DAPAT DIPERCAYA.

 Untuk memastikan apakah instrumen yang kita digunakan


“dinyatakan Reliabel”, maka harus dilakukan Uji Reliabilitas
terlebih dahulu menggunakan alat statistik yang sesuai. Hal ini
bisa dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha.
Langkah Pertama Langkah Kedua
Rumus Varian Rumus Cronbach’s Alpha

( X)
2
 k    i 
2
 X 2
− r11 =   1 − 
2 = n
 k − 1   t 
2
n
Keterangan: Keterangan:
σ2 = VarianButir/Total r11 = Cronbach’s Alpha
n = Jumlah Sampel k = jumlah Indikator
∑X2 = Skor X2 ∑σi2 = Hasil ∑ Varian Butir
∑(X)2 = Skor X dikuadratkan σ2t = Varian Total

Anda mungkin juga menyukai