Anda di halaman 1dari 19

EVALUASI PEMBELAJARAN

PORTOFOLIO

SRI RAHMI_200603501016
DAFTAR ISI
A. Pengertian Evaluasi Pembelajaran
B. Karakteristik Evaluasi Dalam Pembelajaran
C. Fungsi dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran
D. Objek Evaluasi dalam Pembelajaran
E. Mekanisme Penilaian Otentik
F. Struktur Bentuk Tes 2
G. Instrumen Bentuk Nontes
H. Penilaian Berbasis Kelas
I. Pengukuran Ranah Kognitif
J. Pengukuran Afeksi dan Psikomotorik
K. Analisis Instrumen Penilaian Pembelajaran
L. Penilaian Acuan Patokan
M. Penilaian Acuan Norma
N. Penilaian Berbasis HOTS

www.yourwebsite.com
DATA DIRI

Nama : Sri Rahmi


TTL. : Pao, 31 Juli 2001
Status : Mahasiswa 3
Institut : Universitas Negeri Makassar
Fakultas : Ilmu Sosial
Prodi : Pendidikan Sosiologi
Email : Srirahmi776@gmail.com
Pengertian Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses


merencanakan, memperoleh dan menyediakan
Prinsip-prinsip penilaian dan Evaluasi
informasi yang sangat diperlukan untuk
membuat alternatif alternatif keputusan. Pembelajaran 4
Penilaian adalah proses pengumpulan
informasi untuk menentukan sejauh mana Ada beberapa prinsip penilaian yang penting
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan untuk diketahui, yaitu kepraktisan (practicality)
tercapai. , keterandalan (realibity) , validitas (validity),
dan keotentikan (authenticity). Prinsip
penilaian lainnya adalah terpadu, berarti
penilaian oleh pendidik merupakan salah satu
komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan
pembelajaran.

www.yourwebsite.com
Karakteristik Evaluasi Dalam
Pembelajaran
Menurut Zainal Arifin (2011 : 69)
mengemukakan karakteristik
instrumen evaluasi yang baik adalah
valid reliabel relevan, representative,
praktis, deskriminatif, spesifik dan
proporsional.

1.Kevalidan 5
Valid artinya suatu alat ukur dapat dikatakan
valid jika betul-betul mengukur Apa yang hendak
diukur secara tepat.
2. Reliabel
Reliabel artinya suatu alat ukur dapat dikatakan
reliabel atau handal Jika ia mempunyai hasil
yang taat asas (consitent).
3. Relevan
Relevan artinya alat ukur yang digunakan harus
sesuai dengan standar kompetensi kompetensi
dasar dan indikator yang telah ditetapkan.
4. Representatif
Representative artinya Materi alat ukur harus betul-betul mewakili dan seluruh materi
yang disampaikan.
5. Praktis
Practice artinya mudah digunakan titik jika alat ukur itu sudah memenuhi syarat tetapi
sukar digunakan, berarti tidak praktis.
6. Diskriminatif
Deskriminatif artinya adalah alat ukur itu harus disusun sedemikian rupa sehingga
dapat menunjukkan perbedaan-perbedaan yang sekecil apapun.
7. Spesifik
Spesifik artinya suatu alat ukur disusun dan digunakan khusus untuk objek yang diukur.
Jika alat ukur tersebut menggunakan tes, maka jawaban tes jangan menimbulkan
ambivalensi atau spekulasi.
6
8. Proporsional
Proporsional artinya suatu alat ukur harus memiliki tingkat kesulitan yang proporsional
antara sulit, sedang dan mudah titik begitu juga Ketika menemukan jenis alat ukur, baik
tes maupun non tes.
Fungsi dan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan arah yang ingin dituju dari rangkaian aktivitas yang
dilakukan dalam proses pembelajaran. hal ini biasanya dirumuskan dalam bentuk perilaku
kompetensi spesifik, aktual, dan terukur sesuai yang diharapkan terjadi, dimiliki, atau
dikuasai siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu

Henry Ellington (984) dan Fred Percival menyatakan bahwa tujuan pembelajaran adalah
suatu Deklarasi yang jelas dan memperlihatkan penampilan atau Skill dari siswa yang bisa
7
diraih dalam aktivitas pembelajaran.

Manfaat Tujuan Pembelajaran

1. Memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar kepada


siswa sehingga siswa dapat melakukan perbuatan belajarnya secara lebih Mandiri.

2. Memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar

3. Membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media pembelajaran.

4. Memudahkan Guru mengadakan penilaian.


Objek evaluasi dalam pembelajaran
Suharsimi Arikunto menjelaskan bahwa objek evaluasi yang dimaksud ialah segala sesuatu yang menjadi
titik pusat pengamatan karena penilaian menginginkan informasi tentang sesuatu tersebut. Penilaian untuk
unsur-unsurnya meliputi :
1. Input/Masukan
2. Transfomasi
3. Output/Keluaran
1. Input/Masulan
Untuk mengetahui pribadi seorang siswa yang utuh, dapat dilakukan macam-macam bentuk tes sebagai
alat untuk mengukur titik aspek yang bersifat rohani setidaknya mencakup 4 hal yaitu kemampuan 8
kepribadian, sikap-sikap, dan intelegensi.
2. Transformasi
Tidak ada yang terdapat dalam transformasi semuanya dapat menjadi sasaran atau objek demi
diperolehnya hasil pendidikan yang diharapkan titik untuk transformasi yang menjadi objek penilaian
antara lain yaitu kurikulum atau materi metode dan cara menilai, sarana pendidikan atau media sistem
administrasi dan guru serta pribadi lainnya.
3. Output/Keluaran
Penilaian terhadap lulusan suatu sekolah di kurikulum untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pendidikan
atau prestasi prestasi belajar mereka selama mengikuti program. Alat yang digunakan untuk mengukur
kualitas tes dan prestasi ini disebut tes pencapaian atau achieviment test.
Mekanisme penilaian otentik
Menurut American Library Association, penilaian autentik didefinisikan sebagai proses evaluasi untuk mengukur
kinerja koma prestasi dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran.
Tujuan Penilaian Autentik
1. Menjadikan siswa pembelajar yang berhasil menguasai pengetahuan.
2. Melatih keterampilan siswa menggunakan pengetahuannya dalam konteks kehidupannya.
3. Memberi kesempatan siswa menyelesaikan masalah nyata.
Prinsip dan pendekatan penilaian autentik
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh guru pada saat melaksanakan penilaian untuk implementasi adalah sebagai 9
berikut :
1. Sahih, maksudnya penilaian didasarkan pada data yang memang mencerminkan kemampuan yang ingin diukur.
2. Objektif, penilaian yang didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas dan tidak boleh dipengaruhi oleh
subjektivitas penilai (guru).
3. Adil, suatu penilaian yang tidak menguntungkan atau merugikan siswa hanya karena mereka (bisa jadi)
berkebutuhan khusus serta memiliki Perbedaan latar belakang agama suku budaya adat istiadat status sosial ekonomi
dan gender.
4. Terpadu, penilaian dikatakan memenuhi prinsip ini Apabila guru yang merupakan salah satu komponen tidak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
Struktur bentuk tes
Tes merupakan salah satu alat evaluasi. Suatu teks dapat dikatakan berhasil menjalankan fungsi
ukurnya apabila ia mampu memberikan hasil ukur yang cermat dan akurat. ada dua jenis tes yaitu tes
subjektif dan tes objektif. Bentuk tes terdiri dari tes subjektif yaitu tes essay atau uraian dan tes 10
objektif yaitu tes pilihan ganda, tes menjodohkan, tes benar salah, tes jawaban singkat. Sedangkan non
tes terdiri dari wawancara, observasi, angket, daftar cocok, dokumentasi, portofolio, proyek dan fokus
diskusi kelompok.

www.yourwebsite.com
Instrumen bentuk non tes
instrumen non tes dapat diartikan sebagai alat untuk mengumpulkan data yang bersifat komprehensif titik artinya, instrumen non tes dapat
digunakan untuk menilai berbagai aspek dari responden sehingga tidak hanya untuk menilai aspek kognitif tetapi juga aspek afektif dan
psikomotorik.
instrumen yang tergolong non tes adalah skala bertingkat (rating scale), Kuesioner (quetioner), daftar cocok (check list),wawancara
(interview), pengamatan (observation), dan riwayat hidup. 11
1. Skala bertingkat, dalam menggambarkan suatu nilai terhadap sesuatu hasil pertimbangan. biasanya angka-angka yang digunakan,
diterapkan pada skala dengan jarak yang sama secara bertingkat dari yang rendah ke tinggi.
2. Kuesioner, berarti suatu rangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan objek yang dinilai, dengan maksud untuk mendapatkan
informasi atau data.
3. Daftar cocok, daftar cocok atau checklist adalah deretan pernyataan Biasanya berupa kalimat singkat, dimana responden cukup
membubuhkan tanda cocok pada pilihan yang tepat.
4. Wawancara, adalah proses interaksi atau percakapan antara pewawancara dan yang diwawancarai secara langsung. Dimana
pewawancara bertanya tentang suatu aspek yang dinilai dan telah dirancang sebelumnya.
5. Pengamatan atau observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan. Pengamatan tersebut dilakukan
secara teliti serta pencatatan secara sistematis.
Penilaian berbasis kelas
Penilaian berbasis kelas adalah penilaian oleh guru dalam rangka
proses pembelajaran yang merupakan proses pengumpulan dan
Penggunaan informasi dan hasil belajar peserta didik untuk
tingkat pencapaian dan penguasaan peserta didik terhadap tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan, yaitu standar kompetensi
kompetensi dasar dan indikator pencapaian belajar.

Secara umum semua jenis penilaian berbasis kelas bertujuan


untuk menilai hasil belajar peserta didik disekolah,
mempertanggungjawabkan penyelenggaraan pendidikan kepada
12
masyarakat dan mengetahui ketercapaian mutu pendidikan titik
secara khusus penilaian berbasis kelas bertujuan untuk
mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa, mendiagnosis
kesulitan belajar memberikan Umpan balik atau perbaikan proses
pembelajaran penentuan kenaikan kelas dan memotivasi belajar
peserta didik dengan cara mengenal dan memahami diri serta
merangsang untuk melakukan usaha perbaikan.
Pengukuran ranah kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental atau otak seperti
kemampuan berpikir memahami, menghafal, mengaplikasi, menganalisa,, dan
kemampuan mengevaluasi.
Tujuan pengukuran ranah kognitif adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat
mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh siswa pada ranah kognitif
khususnya pada tingkat hafalan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.
Manfaat pengukuran ranah kognitif adalah untuk memperbaiki mutu atau meningkatkan
prestasi siswa pada ranah kognitif khususnya pada tingkat hafalan, pemahaman, 13
penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.
Hasil belajar kognitif adalah perubahan perilaku yang terjadi dalam kawasan kognisi hasil
belajar kognitif tidak merupakan kemampuan tunggal melainkan kemampuan yang
menimbulkan perubahan perilaku dalam domain kognitif yang meliputi beberapa jenjang
atau tingkat

www.yourwebsite.com
Pengukuran afeksi dan psikomotorik
1. Ranah Afeksi
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap
seseorang dapat diramalkan perubahannya Jika seseorang telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi.ciri-ciri
hasil belajar afektif akan tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku. seperti, perhatiannya terhadap mata
pelajaran, kedisiplinannya dalam mengikuti mata pelajaran di sekolah, motivasinya yang tinggi untuk tahu lebih
banyak mengenai pelajaran yang diterimanya, penghargaan atau rasa hormatnya terhadap guru perhatian terhadap
mata pelajaran, kedisiplinan dalam mengikuti proses belajar, motivasinya dalam belajar, penghargaan atau rasa
hormat terhadap guru, dan sebagainya.
Tujuan penilaian ranah afektif :
a. Untuk mendapatkan umpan balik baik bagi guru maupun siswa sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar- 14
mengajar dan mengadakan program perbaikan ( remedial program).
b. Untuk mengetahui tingkat perubahan tingkah laku anak didik yang dicapai yang antara lain diperlukan sebagai
perbaikan tingkah laku anak didik, pemberian laporan kepada orang tua, dan penentuan lulusan tidaknya anak
didik.
c. Untuk menempatkan anak didik dalam situasi belajar mengajar yang tepat sesuai dengan tingkat pencapaian dan
kemampuan serta karakteristik anak didik.
d. Tujuan pengukuran ranah afektif selain untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian
tujuan instruksional oleh siswa pada ranah afektif khususnya pada tingkat penerimaan,partisipasi, penilaian,
organisasi dan internalisasi juga dapat mengarahkan peserta Didik agar senang membaca buku, bekerjasama,
menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar yang tepat sesuai dengan tingkat pencapaian dan kemampuan
serta karakteristik siswa.
2.Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan
bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Mata ajar yang termasuk
kelompok mata ajar psikomotorik adalah mata ajar yang lebih berorientasi pada gerakan dan
menekankan pada reaksi-reaksi fisik. ada taksonomi tujuan psikomotorik yang harus diketahui, 15
antara lain :
a. Menirukan, yaitu kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan sederhana dan Sama persis dengan
yang dilihat atau diperhatikan sebelumnya.
b. Penggunaan, yaitu menggunakan konsep untuk melakukan gerak.
c. Ketepatan koma yaitu melakukan gerak dengan teliti dan benar.
d. Perangkaian, yaitu merangkaikan berbagai gerakan secara berkesinambungan.
Analisis Instrumen penilaian pembelajaran

Asmawi Zainul (1997) menguraikan tujuan analisis butir soal sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan butir tes sehingga dapat dilakukan seleksi dan
revisi butir soal .
b. Untuk menyediakan informasi tentang spesifikasi butir soal secara lengkap sehingga akan
lebih memudahkan bagi pembuat soal dalam menyusun berangkat soal yang akan memenuhi
kebutuhan ujian dalam bidang dan tingkat tertentu. 16
c. Untuk segera dapat mengetahui masalah yang terkandung dalam butir soal, seperti : kesalahan
meletakkan kunci jawaban, soal yang terlalu sukar dan terlalu mudah, atau soal yang mempunyai
daya beda rendah.
d. Untuk dijadikan alat guna menilai butir soal yang akan disimpan dalam kumpulan soal (bank
soal).
Analisis butir soal dapat dilakukan secara kualitatif, dalam kaitannya dengan isi dan bentuknya,
dan kuantitatif dalam kaitan dengan ciri-ciri statistiknya (Anastasi dan Urbina, 1997). Analisis
kualitatif mencakup pertimbangan validitas isi dan konstruk,sedangkan analisis kuantitatif
mencakup pengukuran tingkat kesulitan butir soal, daya pembeda, penyebaran soal,serta validitas
validitas dan reliabilitasnya
Penilaian acuan patokan
Penilaian Acuan Patokan (PAP) adalah model pendekatan penilaian
yang mengacu kepada suatu kriteria pencapaian tujuan (TKP) yang
telah ditetapkan sebelumnya.PAP merupakan suatu cara menentukan
kelulusan siswa dengan menggunakan sejumlah patokan. Perlu
dijelaskan bahwa kriteria atau patokan yang digunakan dalam PAP
bersifat mutlak. Artinya kriteria itu bersifat tetap, setidaknya untuk
jangka waktu tertentu dan berlaku bagi semua siswa yang mengikuti tes
di lembaga yang bersangkutan.

Kelebihan Metode PAP:


1. Dapat membantu guru merancang program rame di 17
2. Tidak membutuhkan perhitungan statistik yang rumit
3. Dapat mengukur ke tercapai and tujuan pembelajaran
4. Nilainya bersifat tetap selama standar yang digunakan sama
5. Hasil penilaian dapat digunakan untuk umpan balik atau untuk
mengetahui apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai atau belum
6. Banyak digunakan untuk kelas dengan materi pembelajaran berupa
konsep
7. Mudah menilai karena ada patokan
Penilaian acuan norma
Penilaian Acuan Norma (PAN) adalah penilaian yang dilakukan dengan
mengacu pada normal kelompok atau nilai-nilai yang diperoleh siswa
dibandingkan dengan nilai-nilai siswa lain dalam kelompok tersebut. dengan
kata lain PAN merupakan sistem penilaian yang didasarkan pada nilai
sekelompok siswa dalam suatu proses pembelajaran sesuai dengan tingkat
penguasaan pada kelompok tersebut. Artinya pemberian nilai mengacu pada
perolehan skor pada sekelompok itu .
Penggunaan sistem PAN membiarkan siswa berkembang Seperti apa
adanya. Namun demikian guru tetap merumuskan tujuan khusus
pembelajaran (TKP) sesuai dengan tuntutan kompetensi. TKP yang
berorientasi pada kompetensi tetap dipakai sebagai tumpuan dalam
penyusunan evaluasi akan tetapi pada saat pemberian skor yang diperoleh 18
siswa maka TKP tidak dipergunakan sebagai pedoman. Batas kelulusan
tidak ditentukan oleh penguasaan minimal siswa terhadap kompetensi yang
ditetapkan dalam TKP, melainkan didasarkan pada nilai rata-rata dan
simpangan buku yang dihasilkan kelompoknya.
Dengan demikian kelemahan sistem PAN dapat terlihat jelas bahwa tes
apapun, dalam kelompok apapun , dengan kadar prestasi yang
bagaimanapun pemberian nilai dengan model pendekatan PAN selalu dapat
dilakukan. Oleh karena itu penggunaan model pendekatan ini dapat
dilakukan dengan baik apabila memenuhi syarat antara lain: a). Skor nilai
terpencar atau dapat dianggap terpencar sesuai dengan pencarian kurva
normal: b). Jumlah yang di nilai minimal 50 orang atau lebih dari 100 orang
dalam arti sampel yang digunakan besar.
Penilaian Berbasis HOTS
Resnick menjelaskan bahwa, HOTS merupakan proses berpikir
yang lebih kompleks dalam memberikan uraian suatu materi
menyusun sebuah kesimpulan, membangun representasi
melakukan analisa serta membangun kerjasama dengan mereka
Disi aktivitas mental berdasar.
Karakteristik dan indikator soal HOTS :
1. Dapat mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi
2. Memiliki basis permasalahan kontekstual
3. Menggunakan bentuk soal beragam
4. Indikator dalam soal HOTS meliputi tiga indikator yaitu 19
menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mengkreasi (C6).

1. Level menganalisis (C4), siswa akan lebih ditekankan pada


Bagaimana berpikir kritis secara operasional.
2. Level mengevaluasi (C5), membuat keputusan berdasarkan
kriteria yang standar, seperti mengecek dan mengkritik.
3. Level mengkreasi (C6), yaitu menuntut kemampuan siswa
untuk merancang, membangun, merencanakan, memproduksi,
menemukan memperbaharui, menyempurnakan, memperkuat
memperindah, dan mengubah.

Anda mungkin juga menyukai