Anda di halaman 1dari 9

A.

IDENTITAS REVIEWER
Nama : Rhama Desvitha Sari
NIM : 0305192041
Program Studi : PMM-5
Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajaran Matematika
Tugas : Evaluasi Pembelajaran

B. KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
menganugerahkan nikmat, taufik dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
Critical Book Review ini tepat waktu. Shalawat dan salam juga tetap tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW karena berkat beliaulah kita dapat membedakan antara yang hak
dan yang batil.

Critical Book Review ini saya buat untuk memenuhi tugas mata kuliah yang
diberikan oleh Bapak Dr. Rusydi Ananda, M.Pd selaku dosen Evaluasi Pembelajaran
Matematika. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Rusydi Ananda, M.Pd
karena telah mempercayakan saya untuk mengerjakan tugas ini. Hal ini bertujuan untuk
memberikan sedikit pengetahuan kepada pembaca tentang Evaluasi Pembelajaran.
Sumber pengambilan data dalam tulisan ini saya ambil dari buku yang ditulis oleh Drs.
Asrul, M.Si, dkk dan Dr. Haryanto, M.Pd. Dikarenakan judul buku ini yang sudah fokus
pada Evaluasi Pembelajaran, maka penulis dapat menyimpulkannya seperti pada bagian
ringkasan buku.

Penulis menyadari bahwa dalam Critical Book Review ini masih terdapat
kekurangan. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan Critical Book Review ini.

C. IDENTITAS BUKU
1. Buku Utama (1)
Judul : Evaluasi Pembelajaran
Penulis : Asrul, Rusydi Ananda, dan Rosnita
Penerbit : Citapustaka Media

1
Tempat Terbit : Bandung
Tahun Terbit : 2014
Desain Cover :

Layout :-
Tebal : 245 halaman
ISBN : 978-602-1317-49-5
Harga :-

2. Buku Pembanding (2)


Judul : Evaluasi Pembelajaran (Konsep dan Manajemen)
Penulis : Haryanto
Penerbit : UNY Press
Tempat Terbit : Yogyakarta
Tahun Terbit : 2020
Desain Cover :

Layout :-
Tebal : 246 halaman
ISBN : 978-602-498-148-8
Harga : Rp. 65.000

2
D. RINGKASAN BUKU
1. Buku Utama (1)
 Bab I (Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran)
Istilah evaluasi pembelajaran sering disamaartikan dengan ujian. Meskipun
saling berkaitan, akan tetapi tidak mencakup keseluruhan makna yang sebenarnya. Sebab,
evaluasi pembelajaran pada dasarnya bukan hanya menilai hasil belajar, tetapi juga
proses-proses yang dilalui pendidik dan peserta didik dalam keseluruhan proses
pembelajaran. Ada lima ciri evaluasi dalam pendidikan sebagaimana diungkapkan
Suharsimi (2002:11), yaitu: Ciri pertama, penilaian dilakukan secara tidak langsung. Ciri
kedua, dari penilaian pendidikan yaitu penggunaan ukuran kuantitatif. Ciri ketiga, dari
penilaian pendidikan, yaitu bahwa penilaian pendidikan menggunakan, unit-unit untuk
satuan-satuan yang tetap karena IQ 105 termasuk anak normal. Ciri kempat, dari penilaian
pendidikan adalah bersifat relatif artinya tidak sama atau tidak selalu tetap dari satu waktu
ke waktu yang lain. Ciri kelima, dalam penilaian pendidikan adalah bahwa dalam
penilaian pendidikan itu sering terjadi kesalahan-kesalahan. Secara umum tujuan evaluasi
pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi sistem pembelajaran
secara luas.
 Bab II (Evaluasi Pembelajaran Dalam Perspektif Kurikulum 2013 (Penilaian
Otentik))
Kurikulum 2013 menghendaki agar evaluasi hasil belajar peserta didik
menggunakan penilaian otentik. Penilaian otentik sebagaimana dikemukakan secara
umum dalam Permendiknas Nomor 81A Tahun 2013 adalah proses pengumpulan
informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan
peserta didik melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan, atau
menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran dan kemampuan (kompetensi)
telah benar-benar dikuasai dan dicapai. Penilaian otentik merupakan penilaian langsung
dan ukuran langsung. Untuk melaksanakan penilaian otentik yang baik harus menguasai
jenis-jenis penilaian otentik, yang antara lain terdiri atas: (1) penilaian kinerja, (2)
penilaian proyek, (3) penilaian portofolio, dan (4) penilaian tertulis.
 Bab III (Instrumen Evaluasi Bentuk Tes)
Instrumen evaluasi pembelajaran jenis tes adalah teknik yang paling umum
digunakan dalam kegiatan pengukuran. Jika dilihat dari bentuk jawaban peserta didik,

3
maka tes dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan.
Tes tertulis ada dua bentuk, yaitu bentuk uraian (essay) dan bentuk objektif (objective).
 Bab IV (Instrumen Evaluasi Bentuk Non-Tes)
Instrumen evaluasi jenis non-tes dapat digunakan jika kita ingin mengetahui
kualitas proses dan produk dari suatu pembelajaran yang berkenaan dengan domain
afektif, seperti sikap, minat, bakat, motivasi, dan lain-lain. Termasuk jenis instrumen
evaluasi jenis non-tes adalah daftar cek, skala rentang, penilaian sikap, penilaian proyek,
penilaian produk, penilaian portofolio, penilaian diri.
 Bab V (Penilaian Berbasis Kelas)
Penilaian Berbasis Kelas (PBK) merupakan suatu proses pengumpulan
pelaporan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa dengan menerapkan
prinsip-prinsip penilaian berkelanjutan, otentik, akurat, dan konsisten dalam kegiatan
pembelajaran di bawah kewenangan guru di kelas. PBK bertujuan untuk memberikan
suatu penghargaan atas pencapaian hasil belajar siswa dan sekaligus sebagai umpan balik
untuk meneguhkan dan atau melakukan perbaikan program dan kegiatan pembelajaran.
Penilaian Berbasis Kelas (PBK) merupakan salah satu komponen dalam Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK). Untuk itu, dalam pelaksanaan penilaian harus
memperhatikan prinsip-prinsip berikut, yaitu: valid, mendidik, berorientasi pada
kompetensi, adil dan objektif, terbuka, berkesinambungan, menyeluruh, bermakna.
 Bab VI (Pengkuran Ranah Kognitif, Afektif dan Psikomotorik)
Benyamin S. Bloom dan kawan-kawannya mengembangkan suatu metode
pengklasifikasian tujuan pendidikan yang disebut dengan taksonomi (taxonomy). Mereka
berpendapat bahwa taksonomi tujuan pembelajaran harus senantiasa mengacu kepada
tiga jenis domain atau ranah, yaitu ranah proses berfikir (kognitif); ranah nilai atau sikap
(afektif); dan ranah keterampilan (psikomotor). Ranah kognitif adalah ranah yang
mencakup kegiatan mental (otak). Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan
sikap dan nilai. Sikap adalah salah satu istilah bidang psikologi yang berhubungan dengan
persepsi dan tingkah laku. Ranah psikomosotorik menurut Dave’s adalah: (a) imitasi, (b)
manipulasi, (c) ketepatan, (d) artikulasi, dan (e) naturalisasi. Imitasi: mengamati dan
menjadikan perilaku orang lain sebagai pola.

4
 Bab VII (Analisis Instrumen Penilaian)
Analisis instrumen penilaian dikaji segi analisis logis/rasional dan analisis
empirik. Analisis logis/rasional meliputi ranah materi, ranah konstruksi dan ranah bahasa.
Sedangkan analisis empirik meliputi seperti validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan
daya beda tes.
 Bab VIII (Penilaian Acuan Patokan dan Penilaian Aacuan Norma)
Pengolahan hasil pengukuran dalam evaluasi pembelajaran dilakukan sesuai
dengan tujuan pengukuran yang dilaksanakan. Jika penilaian bertujuan untuk
membandingkan keberhasilan seorang peserta didik secara relatif dengan peserta didik
lainnya, maka dilakukan penilaian acuan norma (PAN). Apabila penilaian bertujuan
untuk mengetahui keberhasilan seorang peserta didik berdasarkan satu acuan tertentu
maka dilakukan penilaian acuan patokan (PAP).

2. Buku Pembanding (2)


 Bab I (Tes, Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi)
Tes adalah sebuah metode untuk menentukan kemampuan siswa dalam
menyelesaikan tugas-tugas tertentu atau mendemonstrasikan penguasaan terhadap suatu
keterampilan atau kandungan pengetahuan. Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan
untuk menentukan kuantitas sesuatu. Sesuatu di sini bisa berarti peserta didik, guru,
gedung sekolah, meja belajar, dan semacamnya. Penilaian adalah koleksi data sistematif
untuk mengawasi keberhasilan sebuah program atau pelajaran dalam mencapai hasil
pembelajaran yang diinginkan bagi siswa. Evaluasi adalah sebuah proses
memberi/membuat pertimbangan tentang arti dan nilai atas suatu tingkatan prestasi atau
pencapaian suatu proses, aktivitas, produk, maupun program.
 Bab II (Pembelajaran)
Proses pembelajaran itu merupakan interaksi antara lingkungan dengan diri
pribadi pembelajar. Interaksi inilah yang akan menghasilkan sebuah pemahaman dalam
diri pembelajar tentang hakikat dirinya dengan lingkungan. Tanpa ada pembelajaran,
tidak akan terbentuk pemahaman akan kesadaran dirinya terhadap lingkungan. Teori-teori
pembelajaran diantaranya yaitu teori koneksionisme, teori pengondisian klasik, teori
pengondisian operan, teori gestalt, teori arena, teori humanistik, teori konstruktivisme.

5
 Bab III (Evaluasi Pembelajaran)
Evaluasi pembelajaran itu dilakukan oleh guru untuk mengukur sampai sejauh
mana tingkat penguasaan dan pembelajaran yang dilakukan oleh anak didik selama
mengikuti proses pembelajaran setelah sebelumnya melakukan penilaian. Tujuan dari
evaluasi pembelajaran ini adalah sebagai berikut: pertama, menilai ketercapaian tujuan
pembelajaran; kedua, mengukur macam-macam aspek belajar yang bervariasi; ketiga,
sebagai sarana untuk mengetahui apa yang siswa telah ketahui; keempat, memotivasi
belajar siswa; kelima, menyediakan informasi untuk tujuan bimbingan dan konseling;
keenam, menjadikan hasil evaluasi sebagai dasar perubahan kurikulum.
 Bab IV (Model, Ciri-Ciri, dan Pendekatan Evaluasi Pembelajaran)
Pada dasarnya, ada dua mode evaluasi, yaitu: model evaluasi kuantitatif dan
model evaluasi kualitatif. Pada dasarnya, model evaluasi kuantitatif muncul dari
paradigma positivisme, sedangkan evaluasi kualitatif berasal dari model evaluasi
kurikulum. Kegiatan evaluasi pembelajaran mempunyai beberapa karakteristik atau ciri-
ciri penting, di antaranya adalah sebagai berikut: Pertama, memiliki implikasi tidak
langsung terhadap siswa yang dievaluasi. Kedua, lebih bersifat tidak lengkap. Ketiga,
mempunyai sifat kebermaknaan relatif. Pendekatan evaluasi berarti sudut pandang
seseorang dalam menelaah atau mempelajari evaluasi. Dilihat dari komponen
pembelajaran, pendekatan evaluasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu pendekatan
tradisional dan pendekatan sistem.
 Bab V (Manajemen Evaluasi Pembelajaran)
Evaluasi pembelajaran ini membutuhkan manajemen khusus agar proses evaluasi
ini bisa memberikan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan dan relevan dengan
tujuan yang telah dibentuk dan direncanakan sebelumnya. Dalam proses manajemen,
biasanya mengikuti prosedur POAC, yaitu planning, organizing, actuiting, dan
controlling. Karena itulah, dalam evaluasi pembelajaran ini akan mengikuti prosedur
tersebut, yang itu berarti ada perencanaan (planning), pengaturan (organizing),
pelaksanaan (actuiting), dan pengawasan (controlling) terhadap kegiatan evaluasi ini.
 Bab VI (Karakteristik Evaluasi Pembelajaran)
Pada dasarnya sebuah evaluasi itu adalah bertujuan ingin mengukur sampai
sejauh mana daya serap, daya nalar, dan daya tangkap anak didik dalam mengikuti
pembelajaran, sedangkan instrumen evaluasi hanyalah sebagian dari proses untuk

6
menentukan tingkat perkembangan anak didik itu. Karena itulah, hasil data evaluasi yang
valid, objektif, dan mampu memberikan ruang yang lebih besar bagi anak didik untuk
bereksplorasi menjadi hal yang baik untuk dilakukan dalam mengadministrasi suatu
instrumen tes.
 Bab VII (Teknik Tes dalam Evaluasi Pembelajaran)
Tes merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang diperlukan oleh
evaluator, teknik tes diantaranya yaitu: tes subjektif (uarian), tes objektif (melengkapi
kalimat, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, pilihan ganda), tes kinerja, dan tes
lisan.
 Bab VIII (Teknik Non Tes dalam Evaluasi Pembelajaran)
Teknik pengumpulan data non-tes ini merupakan kebalikan dari teknik bentuk
tes. Biasanya penilaian bentuk non-tes ini dilakukan dalam suasana yang tidak
mengancam (non-threatening) seperti yang terjadi pada penilaian bentuk tes. Teknik
pengumpulan data bentuk non-tes ini pula merupakan sebuah teknik pengumpulan data
terhadap kompetensi anak didik secara keseluruhan, karena memang penilaian bentuk
non-tes ini sangat erat kaitannya dengan kompetensi. Teknik non-tes diantaranya:
observasi, wawancara, bagan partisipasi, daftar cek, skala lajuan, skala sikap, dan
penilaian berbasis portofolio.

E. KEKHASAN DAN KEMUTAKHIRAN BUKU


1. Buku Utama (1)
Buku ini membahas secara lengkap bagaimana evaluasi pembelajaran. Di mulai
dari konsep dasar evaluasi pembelajaran sampai penilaian acuan patokan dan penilaian
acuan norma. Apa tujuan evaluasi pembelajaran, evaluasi pembelajaran bertujuan untuk
mengetahui keefektifan dan efisiensi sistem dalam pembelajaran secara luas.
2. Buku Pembanding (2)
Buku ini membahas secara rinci mengenai evaluasi pembelajaran dimana isinya
lebih fokus membahas bagaimana konsep dan manajemennya. Di mulai dari tes,
pengukuran, penilaian dan evaluasi sampai teknik non tes dalam evaluasi pembelajaran.
Teknik non tes terbukti sebagai teknik pengukuran atau pengumpulan data yang lebih
detail dan komprehensif terhadap hasil belajar.

7
F. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU
1. Buku Utama (1)
Kelebihan buku ini adalah sangat detail dalam memaparkan penjelasan mengenai
evaluasi pembelajaran. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya penjelasan yang jelas
dengan menggunakan contoh dan bagan serta terdapat pertanyaan/tugas disetiap babnya.
Kelemahan buku ini adalah terdapat perbedaan judul bab dengan daftar isi contohnya
pada bab 1.
2. Buku Pembanding (2)
Kelebihan buku ini adalah penjelasan materi yang sangat jelas dan terdapat
metode pemecahan masalah disetiap babnya. Kelemahan buku ini adalah terdapat
pengulangan materi, padahal materi tersebut sudah dijelaskan.

G. REKOMENDASI
Reviewer menyarankan agar kedua buku ini diadakan revisi dengan merubah atau
mengganti bahasa yang sulit dimengerti agar dapat mudah dipahami sehingga pembaca
dapat memahaminya dengan mudah. Buku ini juga dapat dijadikan referensi bagi pelajar
maupun pengajar untuk menambah wawasan dan pengetahuan.

H. SIMPULAN
1. Buku Utama (1)
Evaluasi pembelajaran pada dasarnya bukan hanya menilai hasil belajar, tetapi
juga proses-proses yang dilalui pendidik dan peserta didik dalam keseluruhan proses
pembelajaran. Instrumen evaluasi terdiri dari dua bentuk yaitu tes dan non-tes. Analisis
instrumen penilaian dikaji segi analisis logis/rasional dan analisis empirik. Analisis
logis/rasional meliputi ranah materi, ranah konstruksi dan ranah bahasa. Sedangkan
analisis empirik meliputi seperti validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda
tes.
2. Buku Pembanding (2)
Evaluasi pembelajaran itu dilakukan oleh guru untuk mengukur sampai sejauh
mana tingkat penguasaan dan pembelajaran yang dilakukan oleh anak didik selama
mengikuti proses pembelajaran setelah sebelumnya melakukan penilaian. Berdasarkan
uraian tentang teknik non tes dalam evaluasi pembelajaran, guru atau evaluator

8
semestinya tidak hanya menggunakan teknik tes saja dalam mengukur keberhasilan
belajar siswa. Teknik non tes terbukti sebagai teknik pengukuran atau pengumpulan data
yang lebih detail dan komprehensif terhadap hasil belajar. Sehingga data hasil
pengukuran dapat digunakan oleh guru atau evaluator untuk mengevaluasi pembelajaran
secara komprehensif.

Anda mungkin juga menyukai