Anda di halaman 1dari 14

KONSEP KEKONVERGENAN MUTLAK DAN KEKONVERGENAN

SERAGAM

Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Terstruktur Yang Diwajibkan Dalam Mengikuti
Perkuliahan Analisis Kompleks

Dosen Pengampu:
Ara Yustiana, S.Pd. I, M.Pd

Disusun Oleh:
Pendidikan Matematika 5 / Kelompok V
Aulia Hanifah Ahmad (0305192098)
Rini Angraini (0305192095)
Salsabila Karina Manik (0305192082)

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan dalam
mengerjakan tugas makalah ini tepat waktu. Tanpa pertolongan- NYA tentunya kami
tidak pula dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam tak lupa
pula kita hadiahkan kepada junjungan kita Nabi besar Nabi Muhammad SAW yang
memberikan kita syafa’atnya kelak di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
NYA. Sehingga kami mampu menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari
mata kuliah Analisis Kompleks dengan judul “KONSEP KEKONVERGENAN
MUTLAK DAN KEKONVERGENAN SERAGAM” yang diampu oleh Ibu Ara
Yustiana, S.Pd. I, M.Pd.
Kami tentunya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan didalamnya. Untuk, itu kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikianlah, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima Kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Medan, 07 Oktober 2022

Kelompok V

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
C. Manfaat Penulisan ....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Barisan Kompleks ....................................................................................... 3
B. Deret Kompleks ........................................................................................... 4
C. Deret Kekonvergenan Mutlak ..................................................................... 5
D. Deret Kekonvergenan Seragam ................................................................... 7
E. Latihan Soal ................................................................................................. 9
BAB III PENUTUP
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 10
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Analisis merupakan suatu proses penyelidikan terhadap suatu objek dengan
melakukan penguraian untuk mengetahui sifat dan peran unsur pembangun objek
tersebut. Secara persis, analisis dapat diartikan sebagai pemecah belahan atau
penguraian secara jelas berbeda kebagian bagian dari suatu keseluruhan.
Salah satu cabang dari matematika analisis adalah barisan dan deret. Barisan dapat
diartikan sebagai fungsi dari himpunan bilangan asli ke himpunan bilangan kompleks.
Barisan telah mengalami perkembangan yang cukup besar, khususnya dalam mencari
sifat-sifat yang dimiliki serta kekonvergenannya. Sedangkan deret merupakan
penjumlahan dari suatu barisan.
Dalam operasi pengurutan dan penjumlahan bilangan kompleks perlu adanya uji
konvergensi dan divergensi. Jika suatu deret tersebut diketahui konvergen maka dapat
dikatakan deret tersebut konvergen mutlak. Sedangkan, barisan ( dikatakan
konvergen seragam ke pada , , . Jika untuk setiap
terdapat sehingga untuk setiap n , maka | | . Untuk
setiap atau untuk . Untuk lebih memahami lebih dalam
makalah ini kami telah menjabarkan mengenai “Konsep Kekonvergenan Mutlak dan
Kekonvergenan Seragam”.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan barisan?
2. Apa yang dimaksud dengan deret?
3. Bagaimana konsep kekonvergenan mutlak?
4. Bagaimana konsep kekonvergena seragam?

1
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari barisan.
2. Untuk mengetahui pengertian dari deret.
3. Untuk mengetahui dan memahami konsep kekonvergenan mutlak.
4. Untuk mengetahui dan memahami konsep kekonvergenan seragam.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Barisan Kompleks
Barisan merupakan sebuah fungsi dengan domain berupa himpunan bilangan asli .
Sebuah barisan kompleks dapat dipandang sebagai suatu daftar bilangan bilangan yang
ditulis dalam suatu urutan tertentu , dimana bilangan disebut suku ke-
. Barisan biasa dinotasikan dengan atau .
Contoh :

{ } .

Di dalam barisan kompleks terdapat konvergensi barisan.

1. Definisi Konvergensi Barisan


Barisan dikatakan mempunyai limit , ditulis jika
untuk setiap terdapat bilangan bulat positif sedemikian sehingga
| |< apabila . Jika barisan kompleks dengan ada, maka
barisan tersebut dikatakan konvergen. Jika tidak, maka dikatakan divergen.1
Jika barisan kompleks dengan konvergen ke suatu
bilangan kompleks , maka dua barisan real dan masing-masing
konvergen ke Re dan Im dan sebaliknya.2

2. Sifat Barisan yang Konvergen


1). Jika dan barisan yang konvergen, maka
(i). + .
(ii). .

(iii). , asal

2). Jika ada, maka limitnya tunggal.

1
Sulaiman, dkk, Sifat-Sifat Kekonvergenan pada Barisan Fungsi Real, Jurnal Teorema: Teori dan
Riset Matematika, Vol. 3 No. 2 (2018), hal 157-164.
2
Hasugian, dkk, Menguasai Analisis Kompleks dalam Matematika Teknik (Bandung : Rekayasa
Sains, 2006), hal. 65.

3
B. Deret Kompleks
Misalkan adalah barisan bilangan kompleks. Suatu deret tak hingga (untuk
selanjutnya disebut deret), dinotasikan dengan ∑ . Didefinisikan barisan ,
dengan ∑ . Selanjutnya disebut jumlah parsial dari
deret tersebut.

1. Definisi Deret
Deret ∑ dikatakan konvergen ke , jika barisan jumlah parsial
konvergen ke , yaitu . Jika divergen maka deret ∑
dikatakan divergen.3

2. Teorema 1
Jika ∑ konvergen maka .

Bukti :
Misalkan ∑ konvergen ke , maka . Perhatikan bahwa
sehingga . Konvers
teorema di atas tidak berlaku, jika tidak dapat disimpulkan
bahwa ∑ konvergen.4

Contoh : tetapi deret ∑ divergen.

Akan ditunjukkan bahwa deret ∑ divergen. Perhatikan bahwa

+ +

+ +

+ +

Dengan cara sama secara umum diperoleh

3
Jalinus, Analisis Kompleks (Pekanbaru : Cendekia Insani, 2009), hal. 58.
4
Erwan Kristiyanto, Modul Fungsi Kompleks, hal. 54.

4
jika , hal ini berarti bahwa divergen.

3. Teorema 2
Jika ∑ dan ∑ konvergen, maka ∑ (k bilangan kompleks),
∑ , dan ∑ juga konvergen dan berlaku ;
(i). ∑ ∑ .
(ii). ∑ ∑ ∑ .
(iii). ∑ ∑ ∑ .5

C. Deret Kekonvergenan Mutlak


Barisan z konvergen jika dan hanya jika terdapat bilangan Z dengan difat – sifat
berikut: bila diberikan sembarang N (Z, ) terdapat bilangan bulat M, dimana bilangan
M ini bergantung pada besarnya sedemikian sehingga untuk setiap n > M, z berada di
dalam N (Z, )m.6
Suatu deret dikatakan konvergen mutlak bila harga mutlak deret tersebut
konvergen. Deret ∑ disebut konvergen mutlak bila deret ∑ | |
konvergen.Tetapi jika ∑ konvergen belum tentu ∑ | | konvergen juga.7
Pengujian kekonvergenan mutlak suatu deret ∑ dapat dilakukan dengan tes

rasio. Misal ∑ dengan dan | | Maka :

1. Bila maka deret ∑ konvergen absolut (konvergen mutlak).


2. Bila maka deret ∑ divergen.
3. Bila maka tes gagal dalam melakukan kesimpulan.

Contoh

1. Apakah deret ∑ konvergen mutlak?

Penyelesaian:

Karena | | maka ∑ | | konvergen. Mengapa demikian? Karena

5
Ibid., hal.55.
6
J. D. Paliouras, Peubah Kompleks Untuk Ilmuan dan Insinyur (Jakarta: Erlangga, 1975), hal. 130.
7
J. W. Brown and R. C. Churchill, Complex Variables and Application (New York: McGraw-
HillCompanies, 2003), hal. 208.

5
Jadi ∑ merupakan konvergen mutlak sesuai dengan pernyataan

pertama.

2. Apakah deret ∑ ( ) merupakan konvergen mutlak atau bukan?

Penyelesaian:

∑ ( ) merupakan deret geometri dengan | | konvergen.

∑ |( ) | ∑ ( ) dimana ini merupakan deret geometri dengan

| | konvergen. Maka ∑ ( ) merupakan deret konvergen mutlak.

3. Apakah deret ∑ konvergen mutlak atau bukan?

Penyelesaian:
Jika kita jabarkan maka bentuk deret diatas adalah sebagi berikut:

∑ deret tersebut merupakan deret

geometri. Kita dapat mencari rasio dari deret tersebut dengan menggunkan
rumus rasio pada deret geometri yakni .

Kita ambil nilai suku kedua dan ketiga.

( )

, dimana merupakan deret konvergen.

Maka ∑ merupakan deret konvergen.

Kemudian kita cari nilai dari ∑ | | maka bentuk deretnya adalah sebagai

berikut:

∑ | | deret ini merupakan deret geometri.

Kemudian kita mencari rasio dari nilai mutlak deret tersebut.8

( )

, dimana merupakan deret divergen.

8
I Nyoman Susila, dkk, Terjemahan Kalkulus dan Geometri Analitis Jilid 2 (Jakarta: Erlangga), hal.
39.

6
Jika ∑ | | divergen meskipun ∑ konvergen. Maka bukanlah sebuah
deret konvergen mutlak.

Jadi, ∑ | | bukan merupakan konvergen mutlak.

D. Kekonvergenan Seragam
1. Definisi
Misalkan . Barisan ( dikatakan konvergen seragam ke
pada , , . Jika untuk setiap terdapat
sehingga untuk setiap n , maka | | . Untuk setiap
atau untuk .9

Bukti:

( ) untuk

Misalkan ( ) untuk x dan , untuk .

Ambil sembarang , ambil sembarang , terdapat N > , sehingga

untuk n dan karena | | maka |( ) |=

|( ) |< |( )| .

Contoh:

Akan dibuktikan konvergen seragam ke h(x) = x untuk

Ambil sembarang

Terdapat N , sehingga untuk setiap n , maka | | | |

Untuk

9
Richard R. Goldberg, Method of Real Analysis (New York: John Wiley and Sons, 1976), hal. 257.

7
2. Teorema 1 (Kriteria Cauchy)
Seperti halnya dalam barisan bilangan real, dalam barisan fungsi juga
dikenal kriteria Cauchy dengan memperhatikan nilai mutlak dari selisih suku
yang berdekatan sebagaimana disajikan dalam teorema berikut.
Misalkan adalah barisan fungsi yang terbatas pada R. maka
konvergen seragam ke pada jika untuk setiap terdapat
sedemikian sehingga untuk ,n berlaku ‖ ‖ .10

Bukti:
Misalkan pada , maka jika diberikan terdapat

sedemikian sehingga jika , maka ‖ ‖ . Oleh karena itu, jika

m, n , maka
| | | |
| | | |

Oleh karena itu, ‖ ‖ , untuk setiap m, n .


Konversnya, misal untuk sembarang terdapat sedemikian sehingga
jika m, n , maka ‖ ‖ . Oleh karena itu, untuk setiap
diperoleh | | ‖ ‖ untuk setiap m, n .
Maka, adalah Cauchy di , sehingga konvergen. Didefinisikan
dan untuk .
Untuk n , maka untuk setiap berlaku | | , untuk
setiap m ini berarti konvergen ke pada .

Contoh:

Misal R dan . Buktikan konvergen seragam

‖ ‖ | |
| | | | }
= .

10
Wahidah Alwi, Analisis Real Landasan Berfikir Formal dalam Matematika (Makassar: Alauddin
Press, 2012), hal.48.

8
3. Teorema 2
Misalkan { konvergen seragam ke pada suatu interval I . Jika
tinu di c untuk setiap n , maka juga kontinu di c.

Bukti:
Ambil > 0, kemudian pilih N sedemikian sehingga untuk dan
berlaku | | . Karena kontinu di c, maka satu interval

yang memuat c sedemikian sehingga untuk setiap x berlaku


| | . Jadi, untuk setiap x , kita mempunyai |

| | | + | | + | | .

Ini membuktikan bahwa kontinu di c.

Contoh:

Tentukan kekonvergenan barisan fungsi ( ) pada interval [0,1]

Penyelesaian:

=( ) kontinu pada [0, 1] dengan dan barisan

tersebut konvergen seragam ke (dibuktikan dengan kriteria chauchy). Ambil

sehingga untuk m, n berlaku , maka berlaku

| | | |

Maka adalah barisah Cauchy sehingga konvergen seragam.


Selanjutnya, dapat diidentifikasi bahwa dan
menunjukkan bahwa kontinu di [0,1].11

E. Latihan Soal
1. Apakah deret ∑ merupakan konvergen? Dan tentukan jumlahnya!

2. Buktikan bahwa deret ∑ merupakan divergen!

3. Apakah deret ∑ merupakan suatu deret mutlak?

11
Hendra Gunawan, Pengantar Analisis Rea, hal. 134.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Suatu deret dikatakan konvergen mutlak bila harga mutlak deret tersebut
konvergen. Deret ∑ disebut konvergen mutlak bila deret ∑ | |
konvergen.Tetapi jika ∑ konvergen belum tentu ∑ | | konvergen juga.
Barisan ( dikatakan konvergen seragam ke pada , ,
. Jika untuk setiap terdapat sehingga untuk setiap n , maka
| | . Untuk setiap atau untuk .

B. Saran
Pemakalah berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang sifatnya
konstruktif. Pemakalah juga berharap dalam hal pembelajaran, pembaca tidak
sepenuhnya bergantung pada satu sumber saja, melainkan lebih banyak lagi membaca
referensi-referensi bacaan yang lainnya. Langkah pertama dalam menyelesaikan
permasalahan konsep kekonvergenan adalah memahami maksud dan makna dari
permasalahan mengenai suatu deret itu konvergen atau tidaknya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Alwi. Wahidah. 2012. Analisis Real Landasan Berfikir Formal dalam Matematika.
Makassar: Alauddin Press.
Brown J. W. and R. C. Churchill. 2003. Complex Variables and Application, New
York: McGraw-HillCompanies.
Gunawan, Hendra. Pengantar Analisis Real.
Goldberg, Richard R. 1976. Method of Real Analysis. New York: John Wiley and Sons.
Hasugian, dkk. 2006. Menguasai Analisis Kompleks dalam Matematika Teknik.
Bandung : Rekayasa Sains.
Jalinus. 2009. Analisis Kompleks. Pekanbaru : Cendekia Insani.
Kristiyanto, Erwan. Modul Fungsi Kompleks.
Paliouras, J. D.1975. Peubah Kompleks Untuk Ilmuan dan Insinyur. Jakarta: Erlangga.
Sulaiman, dkk. 2018. “Sifat-Sifat Kekonvergenan pada Barisan Fungsi Real”. Jurnal
Teorema: Teori dan Riset Matematika. 3 (2). 157-164.
Susila, I Nyoman, dkk. Terjemahan Kalkulus dan Geometri Analitis Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.

11

Anda mungkin juga menyukai