Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BELAJAR TUNTAS DAN PENILAIAN AUTENTIK

Dosen Pengampu : Ridawarni Pasaribu, S.Pd, M.Si


Mata Kuliah : Evaluasi Pendidikan

Disusun Oleh Kelompok 4 :

Anita Situmeang : 021.19.08.03


Raihanah Siregar : 021.19.08.19
Nurhayati Bakkara : 021.19.08.26
Faisal Habib Abdullah : 021.19.08.40

SEMESTER V

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BAHRIYATUL ULUM
K.H. ZAINUL ARIFIN PANDAN
TAPANULI TENGAH
2023
PENDAHULUAN

Perubahan paradigma pendidikan dari behavioristik ke konstruktivistik


tidak hanya menuntut adanya perubahan perubahan dalam proses pembelajaran,
tetapi juga perubahan dalam melaksakan penilaian (Lindayani, 2014). Perubahan
paradigma inilah, para pendidik merasa kebingungan dalam proses pembelajaran
dan penilaian. Penilaian yang seperti apa yang bisa mencakup ke dalam beberapa
aspek yang dapat memberikan gambaran yang seutuhnya mengenai sikap,
keterampilan, pengetahuan, dan bagaimana para peserta didik itu menjalani
kehidupan sehari-hari mereka dan mengaitkan dengan apa yang mereka pelajari di
sekolah serta bagaimana format untuk mencakup semua aspek tersebut.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dalam Pelatihan Implementasi
Kurikulum 2013 dijelaskan penilaian hasil belajar adalah proses pengumpulan
informasi/ bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi
sikap spiritual dan sikap social, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah
proses pembelajaran.
Dalam pendidikan, penilaian atau assessment didasarkan pada
pengetahuan kita tentang belajar dan tentang bagaimana kompetensi berkembang
dalam materi pelajaran yang kita ajarkan. Hal ini merupakan kebutuhan yang
sangat jelas untuk membuat suatu assessment dimana pendidik dapat
mempergunakannya untuk kegiatan pendidikan dan mengawasi hasil belajar dan
mengajar yang kompleks. Penilaian juga harus bersifat menyeluruhh dari berbagai
aspek.
Penilaian otentik adalah salah satu bentuk penilaian yang meminta peserta
didik menerapkan konsep atau teori pada dunia nyata. Otentik berarti keadaan
sebenarnya, yaitu kemampuan atau keterampilan yang dimiliki peserta didik.
Dalam pembelajaran di sekolah, salah satu bentuk penilaian otentik adalah peserta
didik diberi kegiatan untuk menerapkan pengetahuan yang dimiliki peserta didi
dalam kehidpan sehari-hari atau dunia nyata (Baskoro & Wihaskoro, 2016).

2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penilaian Autentik

Pengertian dari penilaian autentik adalah penilaian yang terintegrasi


dengan pembelajaran dan merupakan evaluasi dari hasil kegiatan belajar siswa
pada disiplin ilmu Pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan
(psikomotor). Dengan menggunakan berbagai teknik yang tepat agar bisa
membuktikan bahwa siswa telah mencapai tujuan pembelajaran.
Penjelasan lainnya adalah penilaian atau asesmen memiliki padanan kata
pengujian, pengukuran, evaluasi. Dan Autentik padanan katanya adalah original,
reliabel, nyata dan valid.
Inilah mengapa penilaian autentik cenderung tidak hanya mengukur apa
yang diketahui siswa namun lebih menekankan pada apa yang bisa dilakukan
siswa dalam kehidupan nyata.
Contohnya adalah ketika siswa mengetahui teori cara bermain sepakbola,
berikutnya siswa harus bisa melakukan bermain sepakbola secara langsung di
lapangan.

B. Definisi Penilaian Autentik

Menurut Newton Public School menafsirkan bahwa penilaian autentik


adalah pengukuran atas hasil dari kapasitas yang berkaitan dengan aktivitas
sehari-hari di kehidupan nyata siswa.
Dan Wiginis berpendapat bahwa penilaian autentik merupakan usaha
memberikan tugas sesuai dengan permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan
pembelajaran kepada siswa. Ini meliputi, menyimak, meneliti, analisis, merevisi,
menulis dan menjelaskan setiap permasalahan kehidupan sehari-hari secara lisan,
bekerjasama dengan grup dll.
Sementara American Library Association, Penilaian autentik merupakan
kegiatan evaluasi. Ini untuk menilai kemampuan, sikap, kinerja, motivasi dan
prestasi siswa pada kegiatan yang sesuai dalam pembelajaran.

3
C. Ciri-ciri
 Belajar Tuntas
 Otentik
 Terus menerus atau berkesinambungan
 Berdasarkan parameter tertentu
 Memakai berbagai cara dan alat penilaian

D. Penilaian Autentik Pada Kurikulum 2013

Dengan penilaian ini guru bisa menguraikan hasil belajar siswa dalam
mengembangkan potensi mereka dalam menalar, meningkatkan koneksi dan
investigasi, karena penilaian autentik sangat erat kaitanya dengan pendekatan
ilmiah pada pembelajaran
Dengan penilaian autentik guru bisa menggunakan model responsi untuk
mengetahui kelemahan, kekuatan, potensi dan hasil belajar siswa sehingga bakat
dan minat siswa bisa tersalurkan dengan maksimal.
Kelebihan penilaian autentik adalah pembuatannya bisa dilaksanakan
secara independen oleh guru atau tim guru bahkan guru dengan siswa. Dengan
keikutsertaan siswa dalam menentukan cara penilaian, maka siswa diharapkan
mampu untuk melaksanakan kegiatan belajar dengan semangat, karena mereka
bisa tahu cara dan bagaimana sebuah pembelajaran dinilai.
Penilaian autentik menuntut guru agar lebih peka dalam menguraikan nilai
pengetahuan, sikap dan keterampilan pada siswa. Dengan bisa menguraikannya
guru bisa mendorong siswa untuk bisa mengetahui potensi dan kelemahannya
sehingga pembelajaran menjadi berfaedah.

4
E. Belajar Autentik dan Penilaian Autentik

Dalam penerapan penilaian autentik ada syarat yang harus dipenuhi yakni
dalam proses belajar siswa juga menggunakan model belajar autentik.
Karakteristik pembelajaran autentik adalah tugas dan pemecahan masalah yang
diberikan kepada siswa harus sesuai dan berkaitan dengan kehidupan nyata siswa
(di luar sekolah).
Teknik yang dipakai pada penilaian autentik ada tiga yakni:
 Pengujian siswa secara langsung tentang nilai pengetahuan, keterampilan,
afektif yang dihasilkan dalam pendidikan jangka panjang. Keberhasilan
saat setelah selesai dalam menempuh pendidikan misalnya.
 Asesmen terhadap tugas-tugas yang diberikan harus luas dan mendalam.
 Respon siswa terhadap hasil dari afektif, kognitif dan psikomotorik
merupakan hasil dari analisa aktivitas dalam pembelajaran.

Karakter dari pembelajaran autentik adalah menghimpun segala data


dengan pendekatan saintifik, mencoba membaca berbagai kejadian dan gejala
yang berkaitan satu dengan yang lainnya secara luas mendalam, serta bisa
mengkoneksikan apapun yang telah dipelajari dengan kehidupan sehari-hari.
Penilaian autentik mengharuskan siswa untuk membangun,
menggabungkan, menganalisis, menjelaskan dan mengukur berbagai data untuk
dikembangkan menjadi wawasan baru.
Peran guru pada pembelajaran autentik adalah guru harus mempunyai ciri
khas yang orisinal sehingga fungsi guru tidak hanya menjelaskan namun juga
menilai siswa.

F. Contoh Penilaian Autentik

Pelajaran Contoh
Bisnis Kembangkan rencana bisnis / pemasaran / penjualan untuk
perusahaan imajiner (atau nyata) di bidang minat siswa.

5
Ilmu Memecahkan masalah kode yang bermasalah; Kembangkan
Komputer situs web / aplikasi untuk memecahkan masalah tertentu dan /
atau memenuhi serangkaian kriteria
Psikologi Memeriksa / mengkritik studi kasus dari berbagai posisi teoritis
Biologi / Gambarlah diagram tentang bagaimana suatu proses bekerja,
Kimia yang menunjukkan apa yang terjadi jika X terjadi
Sejarah Terlibat dalam permainan peran dari peristiwa tertentu dalam
sejarah; Jelaskan apa yang mungkin terjadi jika salah satu
elemen dari peristiwa sejarah telah berubah.

G. Jenis-Jenis Penilaian Autentik

Teknik
Aspek Bentuk Instrumen
Penilaian
Pengetahuan (Kognitif) Tes Tertulis & Jawaban singkat dan uraian & Daftar
Tes Lisan pertanyaan
Keterampilan Tes Kinerja Kinerja terbtas & Kinerja bebas
(Psikomotor)
Sikap (Afektif) Non-tes Observasi, Jurnal (buku catatan)

Berikut merupakan teknik atau jenis cara penilaian autentik berbasis kelas

6
H. Penilaian Kinerja

Langkah yang dapat dilaksanakan untuk penilaian berdasar pada kinerja:


 Daftar cek (checklist): Dipakai untuk melihat adanya faktor tertentu dari
parameter yang ada dalam sebuah fenomena.
 Catatan narasi dan anekdot: Dipakai guru untuk menjelaskan laporan
narasi dari apa yang dilaksanakan oleh siswa dalam melaksanakan
aktivitas pembelajaran.
 Skala Penilaian: memakai skala penomoran dengan penjelasannya. Seperti
1= rendah sekali, 2= rendah, 3= sedang, 4=bagus, 5= Istimewa.
 Pendekatan hafalan: dipakai dengan memperhatikan siswa saat
melaksanakan atau mengerjakan tugas, guru memperhatikan secara teliti
dan tidak melakukan pencatatan.

7
Dalam memperhatikan kemampuan siswa bisa memakai tools seperti:
penilaian afektif, pertanyaan secara lisan, penilaian diri, investigasi sikap dan
pertanyaan yang bersifat privasi.

I. Penilaian Proyek
Aktivitas dalam penilaian proyek merupakan penyelesaian tugas dengan
sistem deadline. Inti dari penilaian proyek adalah rencana, pelaksanaan dan hasil
proyek.
Hasil proyek mempunyai penilaian yang spesifik. Penilaian hasil proyek
terdiri dari penilaian dari kinerja siswa dalam memproduksi hasil proyek. Contoh
hasil proyek ini adalah karya berupa lukisan, patung, makanan, minuman dan
benda konkret lainnya.

J. Penilaian Portofolio

Pada penilaian portofolio adalah pengukuran dari kumpulan seluruh karya


yang dihasilkan siswa baik itu dikerjakan secara individu maupun grup. Contoh
karya yang mencakup pada portofolio adalah karya seni, lukisan, web desain dsb.
K. Penilaian Tertulis

Ini sama seperti tes yang dilakukan pada pembelajaran zaman dahulu,
yaitu menentukan jawaban dari pilihan ganda, sebab-akibat, ya-tidak, benar-salah.
Penilaian tertulis ini merupakan kombinasi pilihan ganda dan esai, yang sebisa
mungkin siswa diberi dengan soal HOTS (high order thinking skill). Sehingga
bisa menerjemahkan disiplin ilmu afektif, kognitif dan psikomotorik.

L. Prosedur Penilaian Autentik

1. Penentuan Standar
Guru harus memilih standar kompetensi yang akan dinilai, mulai dari
sikap, pengetahuan atau keterampilan.

2. Penentuan Tugas Autentik

8
Setelah menentukan apa yang akan dinilai, maka guru akan memberi tugas
yang akan diberikan kepada siswa. Contoh: Misalnya guru telah menentukan
kompetensi yang akan dinilai adalah keterampilan, maka guru bisa menugaskan
siswa untuk presentasi atau membuat eksperimen atau bahkan menyanyi dll.

3. Pembuatan Kriteria
Guru akan membuat aturan atau kriteria yang akan guru nilai. Contoh:
Misalnya siswa telah melakukan presentasi maka kriteria apa yang dinilai dari
tugas presentasi tersebut, apakah kepercayaan diri siswa dalam mengungkapkan
gagasan atau dari cara berdiri atau hal lain.

4. Pembuatan Rubrik
Adalah panduan dari kriteria, jika kriteria telah dibuat maka guru akan
menjabarkan secara detail dari kriteria yang telah dibuat. Contoh: Misalnya guru
telah membuat kriteria berupa kepercayaan diri siswa dalam presentasi maka guru
bisa menjabarkan lebih kecil seperti dari intonasi siswa, bahasa tubuh siswa,
ataupun cara siswa menanggapi pertanyaan dsb.
Hal terakhir yang bisa dilakukan guru adalah membuat papan skor kriteria,
skor bisa berupa angka yang menunjukan kemampuan siswa, mulai dari 1 hingga
10 poin.

M. Kelebihan dan Kekurangan

1. Kelebihan
 Fokus pada keterampilan menganalisis dan pengitegrasian
pengetahuan
 Meningkatkan kreativitas
 Merefleksikan keterampilan dunia nyata dengan pengetahuan
 Memotivasi siswa untuk kerja secara kolaboratif
 Meningkatkan keterampilan presentasi lisan dan menulis
 Penilaian dilakukan secara langsung, aktivitas pembelajaran dan tujuan
belajar

9
2. Kekurangan
 Akan susah jika dihubungkan dengan standar yang sudah baku
 Bisa terjadi bias pada pemberian nilai yang subjektif seperti menilai
gambar dan seni
 Memiliki kemungkinan yang kurang praktis bagi kelas yang berjumlah
besar

10
PENUTUP

Penilaian Autentik adalah jenis penilaian yang mencakup tiga ranah yaitu
ranah kognitif (pengetahuan), ranah afektif (sikap), dan psikomotorik
(keterampilan). Penilaian autentik juga merupakan hasil perkembangan dari
berbagai jenis penilaian karena jenis penilaian terdahulu dirasa belum secara
efektif digunakan untuk mengetahui kompetensi siswa atau peserta didik.
Penilaian autentik sangatlah erat hubungannya dengan Kurikulum 2013,
karena dalam Kurikulum 2013 menuntut pendidik untuk menilai siswa atau
peserta didiknya berdasarkan tiga ranah yaitu ranah kognitif (pengetahuan), ranah
afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan).

11
DAFTAR PUSTAKA

Wiggins, Grant. (1998). Ensuring authentic performance. Educative Assessment:


Designing Assessments to Inform and Improve Student Performance. San
Francisco: Jossey-Bass, pp. 21 – 42.
https://www.tripven.com/penilaian-autentik/
Anonym. (2015). Bahan Penilaian Autentik PLPG 2015. Retrieved September 08,
2016, from Universitas Pakuan: www.unpak.ac.id/
plpg/Bahan_Penilaian_Autentik_plpg_2015.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai