Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tyang berjudul “Penyalahgunaan Ekstasi dan Seks Bebas” ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu
Mega Silvi Tarihoran, S.Pd selaku guru pembimbing Bimbingan dan Konseling (BK)
yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai bagaimana memahami dan upaya
pencegahan dari bahaya ekstasi dan seks bebas. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah
yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Ekstasi .................................................................................................. 3
1. Pengertian Ekstasi .......................................................................... 3
2. Cara Kerja Ekstasi ......................................................................... 4
3. Dampak Ekstasi ............................................................................. 4
4. Upaya Pencegahan ......................................................................... 6
B. Seks Bebas ........................................................................................... 7
1. Pengertian ...................................................................................... 7
2. Faktor Pendorong Terjadinya Seks Bebas ..................................... 8
3. Akibat Dari Seks Bebas ................................................................. 8
4. Cara Mencegah Terjadinya Perilaku Seks Bebas .......................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 10
B. Saran .................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kita telah banyak mengenal macam narkoba yang sering disalahgunakan


dalam mengkonsumsinya. Konsumsi narkoba yang salah, berakibat fatal bagi diri
mereka, dan dampaknya dapat mengganggu ketenangan, ketertiban, dan keamanan
masyarakat.
Jumlah pengguna narkoba pada saat ini semakin meningkat dan jumlah yang
telah terinfeksi virus Hepatitis C dan HIV/AIDS juga semakin bertambah. Jika kita
melihat realita yang ada pada saat ini adalah bahwa pengguna jarum suntik pun
semakin bertambah dan tidak melihat dari segi usia yang ada, karena jumlah
pengguna yang semakin bertambah dan tidak melihat dari segi umur, jenis kelamin
dan ras. Dan semakin meningkatnya jumlah pengguna tersebut kebanyakan dari
mereka tidak mengetahui bahaya dari narkoba tersebut, sehingga kebanyakan dari
mereka terus menggunakan drugs sampai sekian lama.
Bahaya yang diakibatkan oleh pemakaian narkoba dapat bermacam-macam
dan terkadang bagi pecandu itu sendiri kebanyakan tidak mengetahui organ tubuh
mana saja yang dapat terserang, sehingga mereka tidak dapat mengetahui bahwa
akibat dari pemakaian tersebut akan banyak sekali kerugian yang mereka dapatkan
atau mereka derita, tidak hanya organ tubuh seperti otak, jantung dan paru-paru
mereka yang terserang bahkan virus pun akan lebih mudah masuk kedalam tubuh
mereka. Seperti virus Hepatitis C, virus HIV/AIDS dan juga penyakit menular
lainnya dan bahaya ini tidak hanya menyerang fisik saja melainkan mental, emosional
dan spiritual mereka.
Kebanyakan dari pengguna narkoba yang menggunakan jarum suntik, akan
lebih mudah terinfeksi virus Hepatitis C dan HIV/AIDS yang akan lebih mudah
masuk kedalam organ tubuh mereka tanpa mereka ketahui. Karena kebanyakan dari
pengguna jarum suntik, mereka tidak memikirkan resiko yang akan mereka peroleh,

iii
sehingga mereka sering kali untuk bertukar jarum suntik dan menggunakan jarum
suntik secara terus menerus tanpa memikirkan kebersihan dari jarum suntik tersebut.
Jadi kebanyakan dari mereka tidak menggunakan jarum suntik yang baru, mereka
lebih memilih untuk menggunakan jarum suntik yang lama. Padahal dari pengguna
jarum suntik yang terus menerus tanpa memperhatikan kebersihannya akan
mengakibatkan bakteri yang ada dalam jarum suntik tersebut lebih mudah masuk
kedalam tubuh si pemakai dan akan lebih mudah lagi menyerang organ tubuh mereka.
Bahaya-bahaya yang lain akan mereka peroleh akan lebih banyak lagi bahkan
mereka tidak memperdulikan akan keselamatan mereka dan juga masa depan mereka
jika mereka terus-menerus menggunakan narkoba. Dan bahaya tersebut tidak hanya
menyerang fisik mereka saja, melainkan mental, emosional dan spiritual mereka pun
akan terganggu.
Dari setiap narkoba memiliki bahaya masing-masing dan akan merugikan
kesehatan mereka. Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang bahaya dari narkoba
yang masuk organ tubuh manusia seperti jantung, Paru-paru dan liver. Dan
mengetahui dampak apa yang akan terjadi jika si pengguna narkoba tidak mau
berhenti menggunakan narkoba, sebaiknya kita melihat realita yang ada bahwa
pengguna narkoba tidak ada yang berakhir baik melainkan fisik, mental, emosional
dan spiritualnya akan mengalami gangguan dan bahkan jika mereka berakhir dengan
kematian yang akan dengan mudah menyerang mereka.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan apa yang dikemukakan dalam latar belakang maka penulis


menarik suatu rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari ekstasi dan seks?
2. Apa dampak dari penyalahgunaan ekstasi dan seks bebas?
3. Bagaimana upaya pencegahannya?

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ekstasi
1. Pengertian Ekstasi

Gambar Ekstasi

Ekstasi adalah nama keren atau popular dari methylenedioxymethamphetami


atau yang sering disingkat dengan MDMA. Ekstasi biasanya dikenal di masyarakat
dengan istilah “I” atau inex. Sering kali juga dikenal dengan nama lain, seperti
Dolphin, Black Heart, Gober, Circle K, dan sebagainya. Ciri-cirinya, yaitu jika di
konsumsi akan mendorong tubuh melakukan aktivitas melampaui batas,
menyebabkan denyut nadi cepat, menimbulkan paranoid (penyakit khayal) dan
halusinasi. Jenis narkoba ini berbentuk pil, tablet berwarna dengan desain yang
berbeda-beda, atau bisa juga berbentuk bubuk atau kapsul yang cara penggunaanya
diminum.

v
2. Cara Kerja Ekstasi

Stimulan dalam ekstasi memacu sistem syaraf pusat, sementara halusinogen


pada obat tersebut pada saat yang bersamaan bereaksi terhadap persepsi. MDMA
mengurangi kemampuan untuk mengendalikan diri dan menyebabkan penggunanya
lebih waspada, dibangkitkan afeksinya dan lebih energetik. Ekstasi mulai
“menunjukkan reaksinya” dalam waktu 20 menit setelah dikonsumsi, yang
menghasilkan rasa gembira yang tiba-tiba dan mencapai puncaknya setelah kurang
lebih satu jam.
Akibat ini bisa berlangsung sampai delapan jam, diikuti oleh penurunan yang
bisa disertai dengan rasa lelah dan iritasi. Akibat ini bisa diperparah jika digunakan
bersamaan dengan obat-obatan lain, termasuk alkohol.

3. Dampak Ekstasi

Pengaruh langsung pemakaian ekstasi adalah sebagai berikut :

 Perasaan gembira yang meluap-luap.


 Perasaan nyaman.
 Rasa mual.
 Berkeringat dan dehidrasi (kehilangan cairan tubuh).
 Meningkatnya kedekatan dengan orang lain.
 Percaya diri meningkat dan rasa malu berkurang.
 Rahang mengencang dan gigi bergemelutuk.
 Paranoid, kebingungan.
 Meningkatnya kecepatan denyut jantung, suhu tubuh,dan tekanan darah.
 Pingsan, jatuh, atau kejang-kejang (serangan tiba-tiba).

vi
Sedikit yang diketahui tentang pengaruh jangka panjang dari pemakaian
ekstasi, tetapi kemungkinan kerusakan mental dan psikologis sangat tinggi. Berikut
adalah apa saja yang kita sudah tahu:
 Ekstasi merusak otak dan memperlemah daya ingat.
 Ekstasi merusak mekanisme di dalam otak yang mengatur daya belajar dan
berpikir dengan cepat.
 Ada bukti bahwa obat ini dapat menyebabkan kerusakan jantung dan hati.
 Pemakai teratur telah mengakui adanya depresi berat dan telah ada kasus-
kasus gangguan kejiwaan.

Adapun dampak menggunakan ekstasi yaitu :

a) Ketergantungan
Ada bukti bahwa orang dapat menjadi kecanduan ekstasi secara psikologis.
Pemakai mengakui kesulitan mereka untuk berhenti atau mengurangi
pemakaian.
b) Seks dan Penyakit Menular Seksual (PMS)
Pengaruh-pengaruh ekstasi dapat membuat seseorang bertingkah laku yang
membahayakan, atau menempatkan dirinya ke dalam keadaan tidak berdaya.
Hal ini dapat mengarah pada pemerkosaan, hubungan seks yang tidak
diinginkan, kehamilan dan penyakit-penyakit seperti AIDS atau Hepatitis C.
c) Daya ingat dan belajar
Suatu penelitian membuktikan bahwa ekstasi menyebabkan kerusakan otak.
Ekstasi merusak neuron yang melepaskan serotonin, bahan kimia otak yang
mengatur daya ingat dan fungsi-fungsi lain. Penelitian lain menunjukkan
bahwa bekas pemakai yang sudah tidak memakai ekstasi selama enam bulan
masih terpengaruh secara mental, yang berarti bahwa kerusakannya bersifat
jangka panjang dan tidak dapat diperbaiki.
d) Kematian
Telah diketahui bahwa kematian akibat ekstasi dapat terjadi sebagai akibat
dari tiga keadaan yang berbeda:

vii
 Pengaruh stimulasi yang mengakibatkan serangan jantung atau
pendarahan otak.
 Kombinasi penggunaan ekstasi dengan dengan aktivitas menari akan
menyebabkan naiknya temperatur suhu badan pada tingkat yang
berbahaya. Karena biasanya ekstasi diminum di klub-klub malam atau
diskotik, maka resiko kematian karena panas yang berlebihan
(hyperthermia) akan meningkat.
 Walau bukan karena akibat langsung dari ekstasi, kematian dapat
terjadi karena banyaknya air yang diminum akibat temperatur suhu
badan yang tinggi sehingga terjadi “dilutional hyponatremia” -keadaan
dimana otak kelebihan cairan.

4. Upaya Pencegahan

 Jangan sekali-sekali mencoba


 Selalu ditemani oleh teman atau orang yang kamu kenal.
 Katakan kepada orangtua atau saudara tentang kemana kamu akan pergi.
 Ketika kamu akan meninggalkan makanan atau minumanmu walau dalam
waktu singkat, pastikan seorang temanmu untuk mengawasinya.
 Jangan menerima makanan atau minuman dari orang yang tidak kamu kenal.
 Pilihlah seorang teman dalam kelompokmu untuk tetap mengawasi orang lain
dari kelompok yang lain.
 Beradalah di tempat-tempat yang tidak mungkin akan terjadi transaksi
narkoba atau pemakaian narkoba.
 Jangan menerima tumpangan dari seseorang yang kelihatan mencurigakan
atau kepada orang yang kelihatannya mabuk karena narkoba atau alkohol.
 Jika kamu merasa tidak enak badan, segeralah mencari bantuan. Mungkin saja
seseorang telah menaruh sesuatu di dalam gelasmu.

viii
ix
B. Seks Bebas
1. Pengertian

Gambar Perilaku Seks Bebas

Seks adalah segala upaya atau usaha yang dikerahkan yang berupa hubungan
atau koneksi antara 2 manusia untuk meneruskan generasinya. Sedangkan bebas
adalah tanpa batasan dimana batasan dalam hal ini yang dimaksud adalah pernikahan.
Jadi seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan dengan lawan jenis yang
belum sah atau belum menikah tanpa tujuan tertentu dan hanya untuk kesenangan
belaka . Begitu banyak remaja-remaja yang begitu mudahnya melakukan hal ini,
dengan memasang wajah yang polos dan tatapan penuh harapan pada kekasih atau
lawan jenis lainnya dia mulai beraksi, awalnya Cuma yang ringan-ringan lalu terjun
ke area yang lebih luas. Tanpa kita sadari sebenarnya seks bebas ini sangat merugikan
baik si pelaku dan si korban, dimana pelaku lebih identik dengan pria dan korban
lebih identik dengan wanita, walaupun sama-sama suka tetap saja pria berstatus
pelaku (memang aneh bin ajaib, padahal sama-sama menikmati).

x
2. Faktor Pendorong Terjadinya Seks Bebas

Berikut Beberapa faktor yang mendorong para remaja untuk melakukan seks
bebas adalah sebagai berikut:

 Karena kehidupan iman yang rapuh.


 Kurangnya perhatian orang tua.
 Fasilitas yang lengkap akan mempermudah seseorang untuk dapat melakukan
seks bebas.
 Tekanan dari seorang pacar
 Pelampiasan diri.
 Kurangnya pengetahuan tentang seks bebas.
 Rasa ingin tahu tentang sesuatu yang berbau seksual.
 Tontonan yang tidak mendidik.
 Pergaulan bebas
 Masa remaja terjadi kematangan biologis.
 Rendahnya pengetahuan tentang bahaya seks bebas.
 Faktor lingkungan seperti orang tua, teman dan tetangga.
 Salah bergaul
 Kegagalan remaja menyerap norma

3. Akibat dari Seks Bebas


Selain memiliki hukum haram, seka bebas memiliki akibat atau dampak yang
sangat negatif bagi sipelaku. seks bebas juga dapat menghilangkan rasa malu, padahal
dalam agama malu merupakan suatu hal yang amat ditekankan dan dianggap
perhiasan yang sangat indah khususnya bagi wanita. Selain itu seks bebas juga dapat
berakibat:
 Hilangnya kehormatan.
 Prestasi cenderung menurun.
 Zina mengeluarkan bau busuk.

xi
 Hamil diluar nikah.
 Aborsi dan bunuh diri.
 Tercorengnya nama baik keluarga.
 Tekanan batin.
 Terjangkit penyakit HIV/AIDS
 Ketagihan.
 Gangguan kejiwaan.

4. Cara Mencegah Terjadinya Perilaku Seks Bebas

Adapun upaya untuk mencegah terjadinya perilaku seks bebas adalah sebagai
berikut :
 Lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, agar selalu mendapat
perlindungan-Nya dan dan diperkuat keimanannya.
 Penanaman moral dan budi pekerti yang baik sejak dini.
 Pada usia remaja biasanya anak mulai tertarik dengan lawan jenis, hal ini akan
memicu terjadinya Seks Bebas apabila tidak adanya kasih sayang, perhatian
dan pengawasan dari Orang Tua, sebagai orang tua yang bijak hendaknya
mengontrol dan sering berkomunikasi dengan anak agar anak lebih terbuka
terhadpap semua hal.
 Adanya pendidikan seksualitas sesuai dengan umur anak.
 Menjelaskan dampak negatif dari Seks Bebas.
 Jangan terlalu keras terhadap anak, karena andalah yang membangun watak
anak anda, apabila anda mendidik dengan cara yang keras makan anak anda
akan menjadi pembangkang dan tidak mau mendengarkan ucapan orang tua.

xii
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kebiasaan menggunakan narkoba dan seks bebas di kalangan remaja amat


membahayakan baik ditinjau dari segi pendidikan maupun kesehatan serta sosial
ekonomi. Dipandang dari segi pendidikan sudah jelas bahwa hal ini akan
mengganggu pelajarannya, sedangkan dari segi kesehatan akibat kebiasaan
menggunakan narkoba dan seks bebas akan menyebabkan berbagai penyakit. Melalui
sikap kepedulian, pencegahan berbagai tindak kriminal, kenakalan remaja, keamanan,
kedamaian, keharmonisan, akan mudah diciptakan. Dengan sikap kepedulian ini,
maka motto bahwa, ”Pencegahan lebih baik dari mengobati”, akan benar-benar
terbukti dalam kasus pemakaian obat-obat terlarangdan seks bebas.
Pada tahap awal kehidupan manusia agen sosialisasi pertama adalah keluarga.
Oleh karena itu, orang tua merupakan orang penting dalam sosialisasi. Guna
mencegah terjerumusnya para penerus bangsa tersebut ke dunia Narkoba, maka
campur tangan dan tanggung jawab orang tua memegang peranan penting di sini.
Karena baik atau buruknya perilaku anak sangat bergantung bagaimana orang tua
menjadi teladan bagi putra-putrinya.

B. Saran

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini
disebabkan karena keterbatasan ilmu yang melekat dalam diri kami. Oleh karena itu
saran dan kritikan akan makalah dari pembaca sangat membantu dalam
penyempurnaan makalah ini.
Semoga kita senantiasa terhindar dari bahaya narkobadan seks bebas, mari
kita isi waktu luang dengan kegiatan bermanfaat yang dapat meningkatkan kualitas

xiii
diri kita. Seperti berolahraga, aktif di kegiatan majelis ta’lim, belajar, dan lain
sebgainya.
Dengan demikian berarti kita dapat menjadi anak yang berbakti kepada kedua
orangtua, dengan senantiasa berusaha sekuat tenaga membahagiakan mereka. Dengan
membahagiakan mereka tanpa disadari kita telah membuka pintu kemudahan dan
kesuksesan bagi diri kita sendiri di masa yang akan datang. Salah satunya dengan
cara tidak mencoba narkoba dan seks bebas.
Perlunya peran dari orang tua yang harus memperhatikan anaknya agar tidak
terjerumus ke dalam jurang narkoba dan seks bebas. Disamping itu perlu kerja sama
antar masyarakat dengan aparat untuk memeberantas peredaran narkoba dan seks
bebas. Remaja harus diperhatikan oleh semua pihak agar tidak terjerumus pada
penyalahgunaan narkoba dan seks bebas itu sendiri.

xiv
DAFTAR PUSTAKA

http://www.astalog.com/3015/apa-yang-dimaksud-dengan-ekstasi.htm
https://mediaindonesiasehat.com/2014/03/23/dampak-buruk-jangka-pendek-dan-
jangka-panjang-penggunaan-ekstasi-mdma/
https://jangkric.wordpress.com/2011/12/23/pengertian-dampak-ekstasi/
http://pohonnanasindonesia.blogspot.co.id/2013/10/seks-bebas-beserta-dampak-dan-
cara.html
http://lpkeperawatan.blogspot.co.id/2014/02/perilaku-seks-bebas.html#.Vx-Lj0-aIpM
http://sitisalmah27.blogspot.co.id/2014/03/makalah-seks-bebas-dikalangan-
remaja.html
https://jhohandewangga.wordpress.com/2012/06/13/makalah-remaja-tentang-
narkoba/
http://learnmine.blogspot.co.id/2014/10/makalah-penyalahgunaan-narkoba.html

xv

Anda mungkin juga menyukai