Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN TERKAIT UPAYA PROMOTIF YANG DILAKSANAKAN

DI PUSKESMAS PINANGSORI
KABUPATEN TAPANULI TENGAH

Oleh :

ENNI KRISNAWATI SIMAMORA


21061025

UNIVERSITAS AUFA ROYHAN PADANGSIDEMPUAN


PRODI S1 KEBIDANAN ANGKATAN IV
2021
DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang................................................................................. 1


1.2 Tujuan............................................................................................... 2
1.3 Sasaran.............................................................................................. 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 3

2.1 Definisi Promosi............................................................................... 3


2.2 Tingkatan Penyelenggaraan Kesehatan........................................ 4
2.3 Kegiatan yang Dilakukan PKP ...................................................... 4
2.4 Prinsip Penyelenggaraan Kesehatan.............................................. 5
2.4.1 Paradigma Sehat........................................................................... 5
2.4.2 Kesetaraan.................................................................................... 6
2.4.3 Kemandirian................................................................................. 7
2.4.4 Keterampilan dan Keseimbangan................................................ 8
2.5 Manfaat PKP Bagi Puskesmas....................................................... 8

BAB III. STANDAR PROMOSI KESEHATAN PUSKESMAS................ 10


3.1 Kegiatan yang Dilakukan................................................................ 10
3.1.1 Enam Langkah Cuci Tangan Menurut WHO........................... 10
3.1.2 SOP Puskesmas Pianngsori ...................................................... 11
3.2 Etika Batuk dan Bersin................................................................... 13
3.3 Penerapan Prinsip Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Pada Masa Pandemic Covid-19...................................................... 14

BAB IV. HASIL PENCAPAIAN................................................................... 16


BAB V. PENUTUP.......................................................................................... 17
5.1 Kesimpulan....................................................................................... 17
5.2 Saran................................................................................................. 17
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di masa lalu sistem kesehatan hanya berorientasi pada penyakit, apabila telah

sakit, barulah dilakukan pengobatan. Mereka yang sakit akan dirawat di Puskesmas,

setelah dinyatakan sembuh dipulangkan kembali, dan jika merkakembali diterpa oleh

penyakit yang sama, mereka akan dirawat kembali. Hal ini berlangsung secara terus

menerus, hingga akhirnya masyarakat sadarbahwa diperlukan suatu rangkaian usaha

untuk memelihara kesehatan mereka, dimana perawatan dan pengobatan di rumah

sakit hanyalah bagian kecil dari ragkaian usaha tersebut.

Efektinya suatu pengobatan juga dipenggaruhi oleh pola pelayanan kesehatan

yang ada, serta sikap dan keterampilan para pelaksananya, juga dipengaruhi oleh

lingkungan, sikap, pola hidup pasien dan keluarganya. Selanitu juga dibutuhkan

kerjasama yang positif antara tenaga pelaksana dengan keluarga pasien. Jika pasien

dan keluarganya memiliki pengetahuan dan partisipasi yang baik dalam upaya pencegaha

dan pengobatan yang baik, tentunya hal ini akan membantu dalam upaya peningkatan

derajat kesehatan masyarakat.

Promosi Kesehatan Puskesmas (PKP) berusaha untuk mengembangkan

pengertian pasien, keluarga dan para pengunjung rumah sakit tentang upaya

pencegahan dan pengobatan penyakitnya.


Selain itu, PKP juga berusaha menggugah kesadaran dan minat pasien,

keluarga dan pengunjung rumah sakit untuk berperan aktif dalam usaha penyembuhan dan

pencegahan penyakit. Hal ini membuktikan bahwa, PKP merupakan program yang tak

dapat dipisahkan dari sebuah pelayanan rumah sakit.

1.2 Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para pembaca

tentang Promosi Kesehatan Puskesmas (PKP), sebagai salah satu bagian dari

pelayanan rumah sakit. Sehingga nantinya para pembaca mampu berperan aktif dalam

program PKS demi peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

1.3 Sasaran

Sasaran PKP terdiri dari :

1. Petugas

2. Pasien

3. Keluarga Pasien

4. Pengunjung

5. Masyarakat yang tinggal / berada di aera sekitar Rumah Sakit.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Promotif

Promosi Kesehatan adalah proses untuk memberdayakan masyarakat melalui

kegiatan menginformasikan, mempengaruhi dan membantu masyarakat agar berperan

aktif untuk mendukung perubahan perilaku dan lingkungan serta menjaga dan

meningkatkan kesehatan menuju derajat kesehatan yang optimal.

Promosi Kesehatan Puskesmas (PKP) adalah proses memberdayakan Pasien,

keluarga Pasien, sumber daya manusia Puskesmas, pengunjung Puskesmas, dan

masyarakat sekitar Puskesmas untuk berperan serta aktif dalam proses asuhan untuk

mendukung perubahan perilaku dan lingkungan serta menjaga dan meningkatkan

kesehatan menuju pencapaian derajat kesehatan yang optimal.

Puskesmas diwajibkan untuk menyelenggarakan Promosi Kesehatan

Puskesmas sebagai institusi pelayanan kesehatan tingkat rujukan mempunyai tugas

memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang meliputi

promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Pelayanan promotif dan preventif di

Puskesmas dapat diwujudkan melalui penyelenggaraan PKP. Untuk itu Puskesmas

berperan penting dalam melakukan Promosi Kesehatan baik untuk Pasien, Keluarga

Pasien, SDM Puskesmas, Pengunjung Puskesmas, maupun Masyarakat Sekitar

Puskesmas.
Dengan terselenggaranya Promosi Kesehatan di Puskesmas maka diharapkan

dapat mewujudkan Puskesmas yang berkualitas yang memenuhi standar akreditasi

Puskesmas baik Nasional maupun Internasional. Integrasi Promosi Kesehatan dalam

asuhan Pasien melalui peningkatan komunikasi dan edukasi yang efektif juga dapat

mewujudkan peningkatan mutu dan keselamatan Pasien.

2.2 Tingkatan Penyelenggaraan PKP

Penyelenggaraan PKP dilaksanakan pada 5 (lima) tingkat pencegahan yang

meliputi;

1. Promosi Kesehatan pada kelompok masyarakat yang sehat sehingga mampu

meningkatkan kesehatan.

2. Promosi Kesehatan tingkat preventif pada kelompok berisiko tinggi (high risk)

untuk mencegah agar tidak jatuh sakit (specific protection).

3. Promosi Kesehatan tingkat kuratif agar Pasien cepat sembuh atau tidak menjadi

lebih parah (early diagnosis and prompt treatment).

4. Promosi Kesehatan pada tingkat rehabilitatif untuk membatasi atau mengurangi

kecacatan (disability limitation).

5. Promosi Kesehatan pada Pasien baru sembuh (recovery) dan pemulihan akibat

penyakit (rehabilitation).

2.3 Kegiatan yang dilakukan PKP antara lain : 

1. Edukasi dengan mengadakan Penyuluhan Kesehatan baik di dalam maupun diluar

gedung.

2. Poster/spanduk dan media informasi kesehatan lainnya.


3. Informasi tentang kesehatan dan layanan Puskesmas.

4. Seminar / Talkshow.

2.4 Prinsip Penyelenggaraan PKP

1. Paradigma Sehat

2. Kesetaraan

3. Kemandirian

4. Keterpaduan dan Kesinambungan

2.4.1 Paradigma Sehat

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan lebih difokuskan pada peningkatan,

pemeliharaan, dan perlindungan kesehatan, sehingga tidak hanya terfokus pada

pemulihan atau penyembuhan penyakit. Puskesmas sebagai institusi pelayanan

kesehatan tingkat rujukan berperan penting mendorong seluruh pemangku

kepentingan untuk berkomitmen dalam upaya promotif dan preventif dalam

mencegah dan mengurangi risiko kesehatan yang dihadapi Pasien, Keluarga Pasien,

SDM Puskesmas, Pengunjung Puskesmas dan masyarakat, serta menjaga agar tetap

dalam keadaan sehat.

Penyelenggaraan PKP mengedepankan upaya-upaya promotif dan preventif,

dengan tidak mengesampingkan tindakan kuratif dan rehabilitatif, sehingga seluruh

aspek pelayanan kesehatan dapat terlaksana secara efektif dan efisien dan dapat

menciptakan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan standar.

Penyelenggaraan PKP sangat membutuhkan komitmen dari seluruh pemangku

kepentingan, dalam rangka merubah perilaku Pasien, Keluarga Pasien, SDM


Puskesmas, Pengunjung Rumah Sakit, dan Masyarakat Sekitar Puskesmas untuk

mencegah terjadinya penyakit berulang karena perilaku yang sama, mencegah dan

mengurangi risiko terjadinya penyakit, serta menjaga agar tetap dalam keadaan sehat,

dengan berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Oleh karena itu penyelenggaraan PKP perlu didukung dengan regulasi,

kebijakan, kelembagaan, tenaga, sumber dana, sarana dan prasarana yang memadai,

sehingga penyelenggaraan Promosi Kesehatan akan berdampak pada peningkatan

kualitas pelayanan Puskesmas, Patient Safety (Keselamatan Pasien), dan

terpenuhinya hak-hak Pasien, dan menciptakan Puskesmas sebagai tempat kerja yang

sehat.

2.4.2 Kesetaraan

Penyelenggaraan PKP dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, mudah diakses,

dan memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh sasaran.

Penyelenggaraan PKP harus dapat menjangkau seluruh sasaran dengan tidak

membeda-bedakan baik akses dan mutu pelayanan.

Promosi Kesehatan harus dapat memberi akses terhadap yang membutuhkan

maupun masyarakat umum, sehingga tidak ada ketimpangan baik berdasarkan

sasaran, status sosial, ekonomi, suku, agama, ras, jenis kelamin, dan lain sebagainya,

sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,

bahwa setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang

kesehatan yang seimbang dan bertanggung jawab.


2.4.3 Kemandirian

Penyelenggaraan PKP mendorong Pasien, Keluarga Pasien, SDM Puskesmas,

Pengunjung Puskesmas, dan Masyarakat Sekitar Puskesmas untuk berperilaku hidup

bersih dan sehat secara mandiri sehingga tidak mengalami sakit berulang karena

perilaku yang sama serta mampu mencegah dan mengelola risiko terjadinya penyakit.

Penyelenggaraan Promosi Kesehatan dalam rangka memandirikan individu,

Keluarga Pasien, dan masyarakat agar mampu menghadapi masalah-masalah

kesehatan potensial yang mengancam yaitu dengan cara mencegahnya dan mengatasi

masalah-masalah kesehatan yang sudah terjadi dengan cara menanganinya secara

efektif dan efisien.

Dengan kata lain, mampu berperilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka

memecahkan masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya (problem solving), baik

masalah-masalah kesehatan yang sudah diderita maupun yang potensial

(mengancam), secara mandiri dalam batas-batas tertentu.

Dengan demikian dapat terwujudnya tujuan dari pembangunan kesehatan

yaitu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi

setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,

sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara

sosial dan ekonomis.


2.4.4 Keterpaduan dan Kesinambungan

Penyelenggaraan PKP dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan

dengan melibatkan multi profesi/multi disiplin yang ada di unit/instalasi pelayanan

kesehatan di Puskesmas dan unit terkait lainnya. Penyelenggaraan PKP dilaksanakan

dalam rangka perubahan perilaku sasaran, yang berulang sehingga menyebabkan

terjadinya permasalahan kesehatan.

Untuk itu dalam pelaksanaanya harus melibatkan multi profesi/disiplin,

instalasi/unit fungsional, lintas program dan lintas sektor, dan kelompok masyarakat

yang peduli kesehatan, serta pemangku kepentingan terkait.

Pelaksanaan pomosi kesehatan Puskesmas tidak terbatas pada Pasien dan

Keluarga Pasien di Puskesmas, melainkan sampai pada saat pasein pulang dan

berkumpul dengan komunitas di masyarakat. Untuk itu penyelenggaraan PKP terpadu

dan terintegrasi dengan upaya Promosi Kesehatan di puskesmas sehingga Promosi

Kesehatan yang dilaksanakan Puskesmas dan puskesmas dapat bersinergi secara

berkelanjutan.

2.5 Manfaat PKP Bagi Puskesmas

Manfaat PKP bagi Puskesmas akan sangat bergantung pada pengelola rumah

sakit bagaimana cara mengemas PKP agar sesuai dan beriringan dengan nilai nilai

bisnis yang ada di Puskesmas. Manfaat pertama adalah perihal Akreditasi; dengan

predikat Akreditasi yang tinggi menimbulkan kepercayaan terhadap masyarakat

tentang bonafiditas Puskesmas.


Manfaat berikutnya adalah brand image atau citra Puskesmas. PKP

merupakan bentuk layanan sosial yang diberikan Puskesmas; jika Program PKP

berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan maka menimbulkan efek domino

yaitu timbulnya citra positif yang selanjutnya menimbulkan "promosi gratis" dari

mulut ke mulut yg dapat mendorong peningkatan jumlah kunjungan pasien di setiap

unit layanan Puskesmas dan akhirnya peningkatan income di semua layanan/instalasi.

Produk produk dan layanan Puskesmas bisa saja dikemas dengan baik dan

terintegrasi dengan Program PKP; dan masyarakat merasakan manfaat telah

mendapat informasi, edukasi, dan wawasan tentang kesehatan; dimana tidak hanya

berhenti disitu tetapi langsung disuguhi dengan solusi yang ditawarkan oleh

Puskesmas. Jika kemasannya baik dan mengikuti kebutuhan serta up to date dengan

kondisi saat ini; maka PKP dapat memberikan manfaat menguntungkan bagi kedua

belah pihak.
BAB III

STANDAR PROMOSI KESEHATAN PUSKESMAS

3.1 KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN


3.1.1 ENAM LANGKAH MENCUCI TANGAN MENURUT STANDART
WHO

Keterangan :
A. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir / Handscrub (40-60 detik).
Langkah-langkah :
1. Lepaskan jam tangan dan perhiasan
2. Buka kran air, basahi tangan dengan air mengalir dan tuang sabun Handscrub
ke telapak tangan.
3. Matikan kran air menggunakan siku tangan
4. Ratakan sabun gosok pada kedua telapak tangan
5. Gosok punggung tangan dan sela-sela jari, pada kedua tangan.
6. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari kedua tangan.
7. Gosok punggung jari kedua tangan dengan posisi tangan saling mengunci.
8. Gosok ibu jari kiri dengan diputar dalam genggaman tangan kanan, lakukan
juga pada tangan satunya.
9. Usapkan ujung kuku tangan kanan dengan diputar di telapak tangan kiri ,
lakukan juga pada tangan satunya.
10. Bilas tangan dengan air
11. Keringkan tangan dengan tissue pada tempat sampah yang tersedia.
B. Mencuci tangan dengan antiseptic berbasis alkohol / Handrub (20-30 detik).

Langkah-langkah :
1. Ambil alkohol secukupnya dan gosokkan pada kedua telapak tangan.
2. Gosok punggung tangan dan sela-sela jari, lakukan pada kedua tangan.
3. Gosok kedua telapak dan sela-sela jari kedua tangan
4. Gosok punggung jari kedua tangan dengan posisi tangan saling mengunci.
5. Gosok ibu jari kiri dengan di putar dalam genggaman tangan kanan lakukan
juga pada tangan satunya.
6. Usapkan ujung kuku tangan kanan dengan diputar di telapak tangan kiri,
lakukan juga pada tangan satunya.

3.1.2 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SOP) PUSKESMAS


PINANGSORI

MENCUCI TANGAN DENGAN SABUN DAN AIR MENGALIR


PUSKESMAS (HANDSCRUB) DAN MENCUCI TANGAN DENGAN ANTI SEPTIK
PINANGSORI BERBASIS ALKOHOL (HANDRUB )
No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
001/997/AKR/PPI/II/2016 00 1-2
Ditetapkan
Tanggal Terbit Kepala Puskesmas Pinangsori
STANDAR
11 Februari 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL
MURNI ARIANI HAREFA, S.KM
NIP. 19781223 200003 2 002
Mencuci tangan merupakan suatu proses yang secara mekanis melepaskan
kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan :
1. Sabun dan air mengalir / Handscrub (bila tangan tampak kotor/setelah
PENGERTIAN
menyentuh kulit yang tidak utuh, darah atau cairan tubuh serta bahan
yang mengandung protein)
2. Antiseptik berbasis Alkohol/Handrub (bila tangan tidak kotor).
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
1. Meminimalkan atau menghilangkan Mikroorganisme.
TUJUAN 2. Mencegah transmisi mikroorganisme dari petugas ke pasien, dari pasien
ke petugas, dari pasien ke pasien serta lingkungan sekitar pasien.
3. Tindakan utama untuk pencegahan dan pengendalian infeksi.
 Keputusan Kepala Puskesmas Pinangsori Nomor.
KEBIJAKAN
001/03/AKR/PPI/I/2016 tentang kebijakan Pencegahan.
PROSEDUR A. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir / Handscrub (40-60
detik).
Langkah-langkah :
- Lepaskan jam tangan dan perhiasan
- Buka kran air, basahi tangan dengan air mengalir dan tuang sabun
Handscrub ke telapak tangan
- Matikan kran air menggunakan siku tangan
- Ratakan sabun gosok pada kedua telapak tangan
- Gosok punggung tangan dan sela-sela jari, pada kedua tangan
- Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari kedua tangan
- Gosok punggung jari kedua tangan dengan posisi tangan saling
mengunci.
- Gosok ibu jari kiri dengan diputar dalam genggaman tangan kanan,
lakukan juga pada tangan satunya.
- Usapkan ujung kuku tangan kanan dengan diputar di telapak tangan
kiri , lakukan juga pada tangan satunya.
- Bilas tangan dengan air
- Keringkan tangan dengan tissue pada tempat sampah yang tersedia.
PENGERTIAN B. Mencuci tangan dengan antiseptic berbasis alkohol / Handrub (20-30
detik).
Langkah-langkah :
- Ambil alkohol secukupnya dan gosokkan pada kedua telapak tangan.
- Gosok punggung tangan dan sela-sela jari, lakukan pada kedua tangan.
- Gosok kedua telapak dan sela-sela jari kedua tangan
- Gosok punggung jari kedua tangan dengan posisi tangan saling
mengunci.
- Gosok ibu jari kiri dengan di putar dalam genggaman tangan kanan
lakukan juga pada tangan satunya.
- Usapkan ujung kuku tangan kanan dengan diputar di telapak tangan kiri,
lakukan juga pada tangan satunya.
3.2 ETIKA KETIKA BATUK DAN BERSIN

Keterangan :

1. Saat batuk, segera tutup hidung dan mulut menggunakan tissue

2. Jika tidak ada tissue, gunakan sapu tangan atau lengan baju bagian dalam

3. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer

berbahan dasar alkohol.

4. Buanglah tissue yang telah digunakan ketempat sampah.

5. Jika masih bersin sebaiknya gunakan masker


3.3 PENERAPAN PRINSIP PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

INFEKSI (PPI) PADA MASA PANDEMI COVID-19


BAB IV

HASIL YANG DICAPAI

No. KEGIATAN PELAKSANAAN KETERANGAN


Melakukan cuci tangan
yang baik dan benar
menurut stadar WHO
setiap hari secara bergulir
1. Menciptakan kebiasaan hidup 100% pada saat apel pagi dan
yang bersih dan sehat tidak lupa juga
menyarankan agar
keluarga pasien yang
berkunjung agar selalu
mencuci tangan
menggunakan handrub
(antiseptik berbasis
Alkohol) sebelum dan
sesudah kontak dengan
pasien.
Mempraktikkan Etika
Batuk dan Bersin di
lingkungan puskesmas
pada saat apel oleh
petugas puskesmas dan
2. Menciptakan kebiasaan hidup 100% membuat poster tentang
yang bersih dan sehat etika batuk agar
pengunjung / keluarga
pasien juga dapat
memahaminya dan
mengerti cara
melakukannya dengan
baik dan benar.
Menaati peraturan dan
protokol kesehatan yang
ada di Puskesmas baik
oleh pasien maupun
3. Penerapan prinsip pencegahan 100% petugas kesehatan agar
dan pengendalian infeksi (PPI) tidak terpapar Covid-19
pada masa pandemi covid-19 dan jagan lupa selalu
menggunakan masker dan
cuci tangan.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Banyak pihak yang bertanggung jawab dalam usaha meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat, salah satunya Puskesmas. Sebagai lembaga penyediaan

pelayanan kesehatan, baik secara preventif, kuratif, rehabilitatif, dan promotif.

Atas dasar alasan tersebut dirumah sakit perlu diadakan promosi kesehatan,

untuk member pemahaman yang mendalam kepada masyarakat Puskesmas mengenai

cara mencuci tangan, etika batuk dan juga disiplin dalam bersikap di ruang lingkup

Puskesmas dalam hal mencegah terjadinya penularan infeksi baik dari pasien maupun

lingkungan Puskesmas.

5.2 Saran

Promosi kesehatan di Puskesmas harus lebih dikembangkan lagi agar

pemberdayaan masyarakat lebih optimal. Sehingga status kesehatan masyarakat yang

di harapkan dapat tercapai.

Anda mungkin juga menyukai