Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Balap
Sepeda” dengan sebaik-baiknya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa penyusunan
makalah ini tidak akan selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya
bantuan, dorongan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Sebagai rasa syukur atas
terselesainya makalah ini, maka dengan tulus penulis sampaikan terima kasih
kepada pihak-pihak yang turut membantu yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih banyak
kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran
dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan dapat diterapkan dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang
berhubungan dengan judul makalah ini.

Lumut, November 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i


DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 2
A. Sejarah Balap Sepeda ...................................................................... 2
B. Taktik Dalam Balap Sepeda ............................................................ 7
C. Cara Bersepeda yang Baik dan Benar ............................................. 9
BAB III PENUTUP.................................................................................... 12
A. Kesimpulan ..................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bermacam macam jenis olahraga bisa anda gunakan sebagai salah satu
opsi untuk anda dalam menggunakan olahraga tersebut sebagai media untuk
membuat tubuh anda menjadi bugar kembali. Sangatlah penting dalam menjaga
kesehatan anda dengan rutin berolahraga setiap harinya karena tubuh anda perlu di
latih dalam kesehariannya agar otot – otot yang ada di dalam tubuh anda harus di
jaga agar tetap sehat dan elastis.
Salah satu jenis olahraga yang saat ini banyak digemari di negara
Indonesia adalah olahraga balap sepeda. Selain berguna untuk anda sebagai alat
transportasi, sepeda bisa anda gunakan juga sebagai alat untuk olahraga sehari –
harinya. Ada sesuatu yang perlu anda ketahui untuk sepeda sendiri ternyata ada
perlombaannya sendiri sehingga bukan hanya untuk olahraga semata tetapi ada
nilai perlombaan dalam balap sepeda itu sendiri.
Pastinya dalam setiap cabang olahraga, masing – masing dari cabang
olahraga memiliki sebuah sejarah yang perlu anda ketahui sebagai wawasan anda
tentang salah satu cabang olahraga tersebut. Dari sejarah tersebut bisa anda
ketahui bagaimanakah asal mula terciptanya sebuah olahraga tersebut dan
bagaimanakah olahraga tersebut bisa masuk ke dalam negara Indonesia. Bukan
hanya itu saja jika anda mengetahui sejarah salah satu cabang olahraga, mungkin
juga anda bisa mengetahui bagaimana cara melakukan teknik dan melakukan
olahraga tersebut dengan benar.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah balap sepeda?
2. Bagaimana taktik dalam balap sepeda?
3. Bagaimana cara bersepeda yang baik dan benar?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Balap Sepeda

Sepeda sendiri diciptakan sekitar tahun 1817 dimana tujuannya adalah


untuk alat transportasi bagi manusia. Bentuknya dari sepeda tersebut awalnya roda
depannya berbentuk lebih besar dari pada roda belakangnya. Kemudian sepeda
pada tahun 1885, dimana untuk pertama kalinya sepeda ditemukan oleh seseorang
yang bernamakan J.K Starley, seseorang yang berasal dari negara Inggris. Pada
saat itu sepeda ditemukan dengan rantai dan memiliki gerigi. Semenjak penemuan
dari Starley, sepeda pada zaman tersebut mulai populer di kalangan masyarakat.
Selain mudah dan praktik dalam cara penggunaannya sepeda sendiri hemat tanpa
menggunakan bahan bakar, dan pada saat itul juga mulai muncul satu – persatu
model – model dari sepeda baru yang bisa di pakai oleh kebanyakan orang.
Dari situ mulailah sebuah ide untuk mengadakan sebuah kompetisi untuk
balap sepeda. Tetapi pada zaman tersebut kompetisi dari balap sepeda sendiri
masih ada di negara Inggris, Belanda, dan negara Eropa yang lainnnya, dimana
pada negara tersebut merupakan tempat terciptanya bermacam – macam jenis
sepeda baik untuk kompetisi ataupunn hanya untuk transportasi saja. Tersebarnya
modernisasi sepeda pada negara Indonesia merupakan sebuah ekspansi besar –
besaran dari negara Eropa ke beberapa bagian negara di dunia atau belahan dunia.
Setelah ekspansi tersebut negara – negara yang pernah di jajah oleh eropa sepeda
kemudian menjadi sangat terkenal. Karena negara yang telah menjadi jajahan
negara Eropa tersebut masih belum mengenal sepeda, dimana dulunya transportasi
mereka masih menggunakan sebuah kereta kuda atau kendaraan transportasi
lainnya seperti gerobak yang memakai roda.
Negara Indonesia merupakan salah satu negara dari sekian banyak negara
jajahan Eropa yang mempunyai tren bersepeda yang sangatlah tinggi di kalangan
masyarakatnya. Hal itu karena di pengaruhi oleh waktu yang cukup lama dalam
masa penjajahan dari Inggris dan Belanda yang menjajah negara Indonesia. Apa
yang telah tercatat ke dalam sejarah pada sekitar abad ke – 18, sepeda masih

2
banyak digunakan oleh para bangsawan Indonesia di karenakan sepeda sendiri
sangatlah mahal harganya jadi hanya para bangsawan atau orang yang terpandang
(terkenal) yang hanya mampu dalam membeli sepeda tersebut.

1. Sejarah Balap Sepeda di Indonesia


Dan sekitar pada abad ke – 19, dimana saat itu masih dalam masa
penjajahan Belanda di negara Indonesia sebelum terjadinya perang dunia ke dua,
orang biasa atau masyarakat biasa sudah bisa menggunakan sepeda dan memiliki
sepeda sebagai barang pribadinya baik digunakan sebagai transportasi ataupun hal
lainnya. Itu terjadi di karenakan adanya ekspor sepeda besar – besaran yang
berasal dari negara Inggris dan negara Belanda. Setelah itu banyak sebuah
komunitas – komunitas sepeda yang ada di negara Indonesia dan kompetisi balap
sepeda yang diadakan oleh kalangan pribumi negara Indonesia. Pada waktu itu
balap sepeda menjadi sebuah tren yang banyak di minati oleh kalangan rakyat
pribumi Indonesia dan pusat kota yang menjadi sebuah trending balap sepeda
pada saat itu adalah kota Bandung dan kota Semarang.
Di kota Semarang telah di bangun sebuah tempat khusus atau veldrom
untuk balap sepeda dimana tempat tersebut telah di ciptakan oleh dua orang
arsitek yang berasalkan dari negara Belanda dan bernamakan Ooiman dan Van
Leuwen. Mereka berinisiatif dalam membuat tempat khusus balap sepeda tersebut
karena sangat tertarik akan tren yang ada pada kota Semarang tersebut yang
berada di negara Indonesia. Untuk perkembangan balap sepeda sendiri semakin
lama semakin maju setelah banyak sebuah perusahaan – perusahaan asing dan
perusahaan semi – indo yang mau dalam membiayai event – event dalam ajang
balap sepeda ini. Dan para pembalap pada saat itu sudah sangatlah biasa apabila
mereka di biayai oleh perusahaan – perusahaan seperti tropical, triumph,
mansonia, hima, dan perusahaan – perusahaan ekspatriat lainnya yang berada di
negara Indonesia.
Pada masa penjajahan Jepang yang berlangsung di negara Indonesia trend
dan kegiatan yang bersangkut paut akan sepeda semuanya di hentikan total
sehingga sempat ada hambatan akan berkembangnya balap sepeda dan kegiatan
lainnya yang berkaitan dengan sepeda. Tetapi ketika Indonesia merdeka, semua
hal yang berkaitan dengan sepeda kembali mendapatkan sebuah kemajuan dan

3
tren muncul kembali di kalangan masyarakat Indonesia. Sekitar tahun 1948 telah
terbentuk sebuah organisasi atau klub sepeda yang berasal dari Bandung dengan
nama Super Jet dan kemudian tidak lama setelah itu nama dari klub tersebut
berubah menjadi Sangkuriang. Dari hal tersebut menjadi sebuah inspirasi bagi
daerah – daerah lainnya untuk mendirikan sebuah organisasi atau klub sepeda. Hal
tersebut telah tersebar keseluruh kota – kota yang ada pada negara Indonesia
dalam semangat dan ketertarikannya terhadap membuat klub sepeda tersebut.
Diantara kota – kota tersebut adalah Jakarta, Surabaya, Medan, Solo, Semarang,
Yogyakarta, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Untuk perkembangan dari balap sepeda sendiri kembali memuncak setelah
dari kota Bandung sukses dalam membuat sebuah event balap sepeda dimana
balap sepeda tersebut tarafnya sudah memasuki internasional. Balap sepeda
tersebut adalah Tour de Java 1 yang diadakan pada tahun 1958, dimana event
balap sepeda ini masih baru pertama kali di adakan di Asia dan oleh karena itu
negara Indonesia disebut sebagai salah satu pelopor perlombaan balap sepeda
yang di adakan di ranah Asia. Di dalam perlombaan tadi, rute yang di tempuh atau
telah di buat adalah melalui Bandung, lalu lanjut ke kota Surabaya, dan berakhir
pada finish di kota Bandung lagi, dengan jarak yang di tempuh totalnya mencapai
2000 km dan balap sepeda tersebut telah terbadi kedalam 18 etape.
Cabang balap sepeda di ajang olimpiade sendiri ada 4 macam yaitu balap
sepeda di jalan, tracking, balap sepeda gunung, dan BMX. Untuk road race (balap
sepeda di jalan) dan time trial sendiri untuk sudah ada empat kelas yang di
fokuskan untuk putra dan putri dimana untuk menyusun program road race
olimpiade. Balap sepeda dengan tipe road race start awalnya di lakukan dengan
cara massal atau secara bersamaan dengan banyak pembalap lainnya. Untuk
panjang lintasnya bagi putra sejauh 239 km dan untuk putri sendiri panjang
lintasnya sejauh 120 km.
Balap sepeda gunung sendiri atau dengan sebutan mountain biking lebih di
kategorikan pada olahraga bersepeda yang jalur lintasnya melalui gunung atau
pegunungan. Kemudian untuk dalam jenis track cycling bukan termasuk ke dalam
kategori olahraga tidak seperti balap sepeda gunung atau mountain biking, karena
track cycling sendiri atlet yang bersepeda hanya mengelilingi sebuah jalur dengan

4
kemiringan hingga 42 derajat yang bisa juga disebut dengan velodrom untuk
istilahnya.
Semakin lama mengikuti jalannya waktu track cycling tanpa terduga
perkembangannya semakin lama semakin maju, yaitu time trial untuk kategori
putri dengan lintas jarak sejauh 500 meter dan untuk kategori putra ada sebuah
kelas baru yang bisa di ikuti yaitu kelas keirin, madison, dan olympic sprint race.
Setelah itu track cycling banyak sekali peminatnya karena ke populerannya yang
telah di menangkan oleh banyak atlet dunia dalam sejarah olahraga yang di
adakan dalam sebuah olimpiade.
Dari sekian banyak jenis macamnya untuk olahraga sepeda yang ada di
dunia, negara Indonesia sendiri masyarakatnya tengah tertarik terhadap berbagai
macam jenis olahraga yang satu ini yaitu balap sepeda. Karena balap sepeda
sendiri memiliki ketertarikan tersendiri bagi para peminatnya sehingga banyak
sekali terlahir atlet – atlet muda yang berbakat karena ketertarikannya pada sebuah
cabang olahraga balap sepeda ini. Salah satunya lagi adalah BMX, atau sebutan
lainnya adalah bicycle motorcross yang merupakan cabang olahraga balap sepeda
yang awalnya populer di negara Amerika tetapi di negara Indonesia juga mulai
banyak peminatnya dan banyak juga event – event besar BMX yang di adakan
untuk mengasah kemampuan dan mencari bakat – bakat dari anak Indonesia
sendiri.
BMX sekitar tahun 60 – an awalnya mulai populer di negara Amerika
Serikat sana dan sekitar tahun 70 – an mulailah terbentuknya klub atau
perkumpulan BMX yang ada di Amerika. Dengan perkembangannya yang
semakin lama semakin pesat, kemudian olahraga ini menyebar ke seluruh penjuru
dunia dan di dalamnya termasuk negara Indonesia. Dan sekitar tahun 1981 telah di
dirikan sebuah federasi BMX internasional dimana itu menjadi pusat bagi seluruh
olahraga BMX yang ada di dunia dan kemudian kejuaraan pertama BMX pada
tahun 1982 dimulai, dari situ banyak sekali orang yang ingin mengikuti
perlombaan tersebut. Sekitar tahun 1993 Januari, sejak saat itu olahraga balap
sepeda BMX ini telah resmi di umumkan bahwa telah bergabung dengan sebuah
organisasi dunia yaitu International Cycling Union atau dengan kata lain yaitu
UCI. Lalu pada tanggal yang bertepatan pada 29 Juni 2003 IOC atau International

5
Olympic Committe menyatakan bahwa olahraga balap sepeda BMX sendiri boleh
di ikut sertakan dalam olimpiade dunia dan awalnya BMX di ikut sertakan dalam
olimpiade beijing pada tahun 2008 di negara Cina.

2. Sejarah Organisasi Balap Sepeda Di Indonesia


Di negara Indonesia walaupun masih belum memiliki suatu tempat untuk
menyalurkan bakat dalam olahraga bersepeda, tetapi jika di nilai dari
perseorangan maka bisa dibilang olahraga balah sepeda sendiri telah banyak
berkembang sangat pesat. Kemudian dengan melihat banyak sekali bakat – bakat
dari perkembangan balap sepeda yang ada di negara Indonesia maka di dirikanlah
sebuah organisasi dimana organisasi tersebut tujuannya adalah untuk menampung
dan menjaga ikatan balap sepeda yang ada di seluruh Indonesia. Organisasi
tersebut di beri nama dengan Ikatan Sport Sepeda Indonesia atau dengan
singkatanya adalah ISSI, organisasi tersebut di dirikan yang bertepatan dengan
hari kebangkitan nasional Indonesia pada tanggal 20 Mei 1956 di kota Semarang.
Setelah terbentuknya ISSI atau ikatan sport sepeda indonesia maka kemudian
terbentuklah macam – macam organisasi lainnya untuk olahraga balap sepeda
yang ada di Indonesia. Yaitu :
1. ISSS – Ikatan Sport Sepeda Semarang
2. PBSD – Persatuan Balap Sepeda Djakarta
3. ISSJ – Ikatan Sport Sepeda Jogjakarta
4. IPSS – Ikatan Pembalap Kota Solo
5. PSBS – Perkumpulan Sepeda Balap Surabaya
6. PBMS – Perkumpulan Balap Sepeda Medan dan Sekitarnya
7. Super Jet – Perkumpulan Balap Sepeda dari Bandung
8. PSBM – Perkumpulan Sepeda Balap Manado

ISSI sendiri terinspirasi dari kota Semarang yang berada di provinsi jawa
tengah karena pada kota Semarang tersebut awal mulanya yang menjadi sebuah
pusat dari olahraga balap sepeda itu sendiri yang di adakan di Indonesia. Dari hal
tersebut maka munculah pernyataan yang ingin mempersatukan seluruh
perkumpulan balap sepeda yang ada di Indonesia, namun semua itu bertolak
belakang dari apa yang di nyatakan ISSI. Semua itu tujuannya adalah untuk

6
melakukaan pembinaan terhadap balap sepeda secara nasional agar proses
pembinaannya lebih mudah untuk di lakukan.
Dari sana muncul yang namanya ROSBADT yang mendahului niatan atau
tujuan ISSI dalam mengumpulkan seluruh organisasi balap sepeda yang ada di
Indonesia. ROSBADT atau Rombongan Sepeda Balap Djawa Tengah telah
berhasil mewujudkan tujuan dan impian mereka dalam mengumpulkan semua
organisasi yang ada di seluruh negara Indonesia yang dimana pada bulan Mei
1956 di kota Semarang terbentuknya sebuah panitia penyelenggara kongres dan
kejuaraan nasional yang pertama kalinya di bentuk. Dengan itu semua
mendapatkan dukungan penuh dari pejabat, kalangan warga sipil, serta pihak
militer, yang sanggup membantu dalam kongres maupun kejurnas ISSI.
Sekitar tanggal 20 Mei tahun 1956, di adakanlah sebuah sidang yang telah
berlangsung selama empat hari penuh dimana sidang tersebut telah di hadiri oleh
organisasi – organisasi balap sepeda yang berasalkan dari kota Semarang, Solo,
Jakarta, Medan, Bandung, dan Manado. Setelah itu seluruh organisasi sepakat
bahwa penetapan dari ISSI atau Ikatan Sport Sepeda Indonesia sebagai pusat dari
organisasi balap sepeda yang ada di negara Indonesia, dan ISSI berasaskan
pancasila dan undang – undang dasar 1945.
Setelah kita telah mengulas banyak sejarah dari awal terciptanya dan di
temukannya sepeda di dunia, sejarah sepeda balap yang ada di negara Indonesia,
serta sejarah organisasi sepeda balap yang ada di Indonesia, dari ulasan semua itu
anda bisa menambah wawasan anda mengenai sepeda, serta sejarah balap sepeda
yang ada di negara Indonesia. Lalu bagaimanakah taktik – taktik yang harus di
gunakan dalam perlombaan sepeda. Berikut beberapa taktik yang bisa anda
gunakan dalam perlombaan bersepeda.

B. Taktik Dalam Balap Sepeda

1. Drafting
Atlet balap sepeda dengan teknik ini bisa secara berurutan atau langsung
dalam mengurangi tenaga yang di gunakan untuk mengayuh pedal pada
sepeda anda dengan cara mengekor atau mengikuti dari belakang musuh
secara dekat di wilayah bebas hambatan udara dari pembalap yang ada di

7
depannya. Seorang atlet yang sedang memacu sepedanya dalam sebuah
kelompok utama bisa membantu tubuhnya untuk mengurangi penggunaan
tenaganya sebesar 40% jika di bandingkan dengan tenaga yang di
keluarkan ketika sedang memacu sepedanya sendirian.
2. Memisahkan diri
Apabila dalam sebuah kelompok dalam balap sepeda yang memisahkan
diri dari kelompok tersebut atlet sepeda balap tersebut yang memisahkan
diri memiliki sebuah kebebasan dan memiliki ruang yang dominan lebih
banyak dari yang lainnya, serta mendapatkan keuntungan pada saat – saat
tertentu bagi dirinya.
3. Medan dan kondisi
Bagi seorang atlet balap sepeda sangatlah penting dalam menentukan
tahapannya bagaimana ketika melalui medan dan kondisi jalan atau
lintasan yang dia lalui. Karena setiap lintasan yang dia lewati tidak akan
sama misalkan dia seperti melaui lintasan yang menanjak, terjal, dan
terkadang mendapati lintasan yang licin. Jadi taktik dengan
memperhatikan medan dan kondisi sangatlah penting dalam balapan
sepeda sendiri untuk atlet balap sepeda itu sendiri. Selain harus
memperhatikan medan kondisi seperti kondisi lintasan yang sedang
menanjak, pembalap sepeda harus juga memperhatikan arah angin yang
melaju dari arah samping badan anda.
4. Kecepatan
Seorang atlet balap sepeda haruslah memiliki stamina yang sangat bagus
namun bukan hanya itu saja bagi para atlet balap sepeda haruslah mampu
dalam mengendalikan sepedanya dengan kecepatan yang sangat cepat
dengan jarak yang berdekatan dengan para pembalap yang lain. Kecepatan
yang di patok untuk para pembalap secara individual adalah 110 km/ jam
di saat sedang melewati lintasan menurun seperti pegunungan dan untuk
sprint terakhir menjelang garis finish sekitar 60 – 80 km/ jam.

Banyak sekali yang perlu kita perhatikan dari awal terbentuknya sepeda di
dunia ini dan banyak sekali ilmu yang bisa kita dapat dalam mengetahui
bagaimanakah sejarah dari sepeda tadi. Dalam mengetahui sejarah kita bisa

8
mengetahui bagaimanakah asal terbentuknya sepeda, awal di temukannya sepeda
bagaimana. Serta sampai saat ini sepeda telah memiliki bermacam – macam
variasi serta memiliki kegunaan yang luar biasa jika di bandingkan dengan zaman
dahulu.
Bukan hanya sejarah dari terbentuknya sepeda saja, yang kita telah ulas
bersama di atas tentang sejarah dari balap sepeda yang ada di negara Indonesia
maka bisa dibilang awalnya memang dari luar negara Indonesia yang kemudian
masuk ke dalam Indonesia melalui ekspansi besar dari negara – negara Eropa
yang dulunya pernah menjajah negara Indonesia. Yang bisa kita pelajari dari
sejarah olahraga balap sepeda yang ada di Indonesia adalah janganlah sampai
membuang – buang kesempatan dan bakat yang anda miliki jika anda telah
memiliki bakat dalam olahraga bersepeda dan dalam balap sepeda sendiri
memerlukan sebuah teknik dan taktik agar dalam sewaktu perlombaan anda bisa
dengan mudah membawa kemenangan.

C. Cara Bersepeda yang Baik dan Benar

1. Memerhatikan Cara Menghadapi Tanjakan


Bersepeda tak selalu harus dilakukan di jalan raya. Ketika berada di jalan
raya, kita tahu pasti bukan bahwa permukaannya relatif datar sehingga kapanpun
kita mau dapat memindah gear secara gampang. Jalur berbeda seperti saat tengah
di jalur off-road tentunya membutuhkan solusi yang berbeda juga dan beginilah
beberapa tips atau cara memindah gigi saat di tanjakan.
 Memindahkan Rantai ke Gigi Ringan – Kita perlu mengupayakan hal
ini saat menghadapi jalan tanjakan entah itu sebelum atau saat baru saja
masuk medan tanjakan yang mengharuskan kita mendaki. Mempercepat
putaran pedal bisa dilakukan dan jika sampai pemindahan gigi ke gigi
paling ringan terlambat, otomatis penurunan kecepatan sepeda pun terjadi
dan mengakibatkan sepeda akan jauh lebih berat saat kita mengayuhnya.
Karena tak berhati-hati dan tepat waktu, biasanya sebagai akibatnya, kita
harus menuntun sepeda.
 Hindari Pemindahan Gigi dengan Lompatan Cepat – Pemindahan gigi
saat ada di tanjakan sebaiknya tidak dengan lompatan terlalu cepat

9
sementara kekuatan pedal sepenuhnya ditekan. Jika hal ini dilakukan,
malah akan membuat rantai slip, bahkan ada sejumlah kasus di mana jika
rantai dipaksakan untuk berada di posisi gigi paling berat pada medan
tanjakan, bisa-bisa kita hanya akan memicu rantai putus.
 Gigi Belakang di Titik Tengah saat Turunan – Selalu upayakan posisi
gigi belakang berada di titik tengah dan pesepeda sebaiknya juga
menggunakan posisi ring tengah di gigi depan. Posisi gigi perlu dijaga
dengan power pedal di mana tujuannya adalah supaya tak terasa kosong.
Hati-hatilah dengan tak memasang posisi gigi di tingkat paling ringan
sebab hal tersebut akan memicu tiang RD terjulur ke arah bawah alias
yang akan meningkatkan risiko patahnya RD ketika terjadi benturan pada
medan jalanan menurun. Kadang tak sampai patah memang, tapi bisa
miring dan kayuhan kita nantinya juga tak ada apa-apanya.
2. Menerapkan Posisi Tubuh yang Baik
Bersepeda memang seru bagi sebagian orang, namun terkadang performa
yang tak efisien dan tak seimbang juga menjadi masalah yang dihadapi pesepeda.
Mungkin ada beberapa pesepeda yang merasa bahwa tubuhnya cepat lelah
walaupun laju masih berada di rute yang sama. Ini tandanya ada yang kurang tepat
pada posisi bersepeda Anda.
 Posisi Kepala
Posisi kepala kita harus diupayakan pada posisi yang mengikuti alur tulang
belakang yang terbentuk dari pungggung yang melengkung. Pandangan
juga harus selalu diarahkan ke lintasan yang berada di depan kita dan
fokuskan diri pada lintasan. Namun bukan lantas berarti kepala harus
tegang karena tulang leher perlu diusahakan untuk selalu rileks.
 Posisi Punggung
Posisi punggung juga penting untuk dibuat sesuai dengan kecepatan yang
kita ambil. Tak hanya itu, posisi punggung juga perlu sesuai dengan rute
yang kita lalui. Saat tanjakan atau dalam kecepatan tinggi, pastikan untuk
punggung dalam posisi membungkuk, sementara ketika saat pada rute
menurun, punggung bisa ditegakkan kembali karena ini lebih baik.
 Posisi Bahu

10
Bahu juga sama seperti kepala di mana perlu untuk selalu mengikuti alur
yang tangan serta punggung bentuk. Namun biasanya untuk posisi bahu
yang benar, punggung akan terkena dampaknya dengan lebih tertekan.
Jadi, kurangilah tekanan di bagian punggung dan upayakan untuk bahu
juga selalu dalam kondisi yang santai dan tak tegang.
 Posisi Tangan
Pada waktu bersepeda, tumpuan lengan dapat diletakkan pada tangkai
pengait rem di mana tujuan dari posisi ini adalah supaya bahu serta
punggung bisa berkurang. Telapak tangan bisa diposisikan di bagian
genggaman atau handle rem. Pada kondisi ini, upayakan untuk selalu
rileks tapi juga harus tetap dalam keadaan siaga sewaktu bersepeda.
 Posisi Kaki
Posisi kaki perlu diperhatikan juga dengan pedal sepeda; kaki kita perlu
untuk kita tekuk jika satu pedal ada di bawah. Saat otot pinggul mulai
terasa agak tegang sewaktu mengayuh, periksa lebih dulu tingkat
ketinggian pengaturan sadel sepeda. Apabila misalnya terlalu rendah, hal
ini bisa mengakibatkan tumit terasa nyeri.
3. Penyesuaian Suspensi
Untuk pengendara MTB, XC, untuk offroad ringan atau medan aspal,
kuncilah suspensi depan sewaktu ada tanjakan karena dengan begitu tak akan
bekerja secara naik dan turun. Saat suspensi dalam kondisi statis, otomatis energi
di kala mengayuh dengan berdiri pun bakal tersalur secara total di bagian crank.
Pada sepeda MTB tanpa sistem lock, pesepeda tak dianjurkan mengayuh sambil
berdiri di tanjakan.
4. Shifting
Untuk Roadbiker atau rider MTB, pemindahan gigi transmisi atau shifting
shifternya ada di handle bar atau stang kemudi sepeda. Akan lebih nyaman bagi
pesepeda ketika shifting yang benar dapat dilakukan saat jalan menanjak. Namun
pesepeda yang tenaganya besar dengan kekuatan tinggi pada otot kaki tak masalah
memakai gear depan paling besar serta gear belakang terkecil sebab shifting pada
model ini ada pemberian akselari paling optimal pada kayuhan sepeda.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Bersepeda merupakan olahraga yang dianjurkan karena bersepeda relatif


aman dibandingkan kebanyakan olahraga yang mengharuskan berlari atau
melompat. Benturan akibat berlari atau melompat dapat menyebabkan cedera
kaki, pinggang, punggung bagi mereka yang obesitas karena berat badan yang
berlebih membuat benturan semakin keras. Bersepeda juga baik untuk mereka
yang memiliki sakit jantung.
Salah satu alasan bersepeda menjadi olahraga yang menarik adalah karena
bersepeda dapat menjadi salah satu cara relaksasi. Menikmati pemandangan
secara santai dan merasakah hembusan angin dapat menjadi salah satu sarana
rekreasi yang menyegarkan. Jadi Anda dapat sehat secara fisik plus menyegarkan
pikiran.

B. Saran

Bersepeda sebaiknya tidak asal bersepeda karena kalau salah dalam cara
bersepeda, maka tubuh kita jugalah yang terkena dampaknya, seperti pegal dan
sakit terutama di bagian punggung, leher, bahu atau pinggul. Perhatikan cara yang
benar dan kiranya Anda bisa menikmati manfaat olahraga bersepeda.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://olahragapedia.com/cara-bersepeda
https://gurupenjaskes.com/sejarah-olahraga-balap-sepeda-di-indonesia

13

Anda mungkin juga menyukai