Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KELOMPOK

SUBJEK DAN SASARAN EVALUASI

KELOMPOK I
REINATA MAMONTO 16 303 001
CONNIE SULU 16 303 012
NICHOLAS RAWIS 16 303 024

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Tuhan Yang Maha Kuasa karena campur tangan-
Nya kita dapat menyelesaikan makalah Subjek dan Sasran Evaluasi.

Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas Pembelajaran EVALUASI.


Makalah ini berjudul SASARAN DAN SUBJEK EVALUASI. Diharapkan kepada para
pendidik untuk lebih memperhatikan tujuan dan fungsi evaluasi pembelajaran dalam proses
pembelajaran, sehingga para pendidik dapat dengan mudah mengetahui hasil suatu program
pendidikan, pengajaran atau pelatihan tersebut telah dikuasai oleh peserta didik.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam makaah yang kami tulis masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan semua pihak pada
umumnya.

Tondano, 13 Maret 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan. Dengan
perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah dengan signifikan
sehingga banyak merubah pola pikir pendidik, dari pola pikir yang awam dan kaku
menjadi lebih modern. Hal tersebut sangat berpengaruh dalam kemajuan pendidikan
di Indonesia. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional,
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan Negara (Ahira, 2010).
Proses pembelajaran dengan mengaplikasikan berbagai model-model
pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan minat, motivasi, aktivitas, dan hasil
belajar. Hasil belajar siswa dapat diketahui meningkat atau rendah setelah
dilaksanakan sebuah evaluasi. Proses evaluasi meliputi pengukuran dan penilaian.
Pengukuran bersifat kuantitatif sedangkan penilaian bersifat kualitatif. Proses evaluasi
bukan sekedar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk
membuat keputusan. Keputusan dan pendapat akan dipengaruhi oleh kesan pribadi
dari yang membuat keputusan.
Pengukuran dalam bidang pendidikan erat kaitannya dengan tes. Hal ini
dikarenakan salah satu cara yang sering dipakai untuk mengukur hasil yang telah
dicapai siswa adalah dengan tes. Penilaian merupakan bagian penting dan tak
terpisahkan dalam sistem pendidikan saat ini. Peningkatan kualitas pendidikan dapat
dilihat dari nilai-nilai yang diperoleh siswa. Tentu saja untuk itu diperlukan sistem
penilaian yang baik dan tidak bias. Sistem penilaian yang baik akan mampu
memberikan gambaran tentang kualitas pembelajaran sehingga pada gilirannya akan
mampu membantu guru merencanakan strategi pembelajaran. Bagi siswa sendiri,
sistem penilaian yang baik akan mampu memberikan motivasi untuk selalu
meningkatkan kemampuannya. Oleh karena itu, penulis membahas dalam makalah ini
mengenai Pengertian, Objek, Subjek dan Alat-Alat Evaluasi.
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian subjek evaluasi?


2. Apa pengertian sasaran evaluasi?
3. Apa saja unsur-unsur penilaian evaluasi?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian subjek
2. Untuk mengetahui pengertian objek atau sasaran
3. Untuk mengetahui unsur-unsur penilaian evaluasi

D. Manfaat Penulisan
Dari makalah yang kami buat dapat di ambil manfaatnya. Selain menambah
wawasan, yang paling penting adalah, sebagai berikut :
1. Bagi mahasiswa, makalah ini dapat menambah wawasan baru dan ilmu
pengetahuan yang baru mengenai kedudukan evaluasi pembelajaran
2. Bagi pembaca, manfaat makalah ini sangatlah dominant dengan hobi ataupun
dengan daya tarik para pembaca itu sendiri. Dan para pembaca juga
mendapatkan pengetahuan baru yang belum mereka
ketahui mengenai kedudukan evaluasi pembelajaran.
3. Bagi kampus, makalah ini dapat menambah dokumen kepustakaan yang telah
dihasilkan oleh para mahasiswanya yang mungkin dapat meningkatkan minat
membaca bagi kalangan mahasiswa.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Subjek
Subjek evaluasi adalah orang yang melakukan penilaian. Subyek atau pelaku
evaluasi pendidikan ialah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi dalam bidang
pendidikan.
Subyek evaluasi pendidikan di sekolah akan sangat bergantung pada
ditentukan oleh suatu aturan yang menetapkan pembagian tugas untuk melakukan
evaluasi tersebut. Jadi subyek evaluasi pendidikan itu dapat berbeda-beda orangnya.
Subjek evaluasi adalah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi. Siapa yang
dapat disebut sebagai subjek evaluasi untuk setiap tes, ditentukan oleh suatu aturan
pembagian tugas atau ketentuan yang berlaku.
Contohnya yaitu :
a. Untuk melaksanakan evaluasi tentang prestasi belajar atau pencapaian
maka sebagai subjek evaluasi adalah guru.
b. Untuk melaksanakan evaluasi sikap yang menggunakan sebuah skala maka
sebagai subjeknya dapat meminta petugas yang di tunjuk, dengan
didahului oleh suatu latihan melaksanakan evaluasi tersebut.
c. Untuk melaksanakan evaluasi terhadap kepribadian dimana menggunakan
sebuah alat ukur yang sudah di standarisasikan maka subjeknya adalah
ahli-ahli psikologi. Disamping alatnya yang harus bersifat rahasia maka
subjek evaluasi haruslah seorang yang betul-betul ahli karena jawaban dan
tingkal laku orang yang di tes harus diinterpretasikan dengan cara tertentu.

Tidak semua orang dapat menafsirkan jawaban tes kepribadian, sehingga


hanya orang yang telah mempelajari tes secara mendalam saja yang dapat
melakukannya. Demikan juga dengan tes intelejensi, subjek pekakunya harus seorang
ahli.

Subjek evaluasi adalah orang yang melakukan penilaian. Subyek atau pelaku
evaluasi pendidikan ialah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi dalam bidang
pendidikan.
Subyek evaluasi pendidikan di sekolah akan sangat bergantung pada
ditentukan oleh suatu aturan yang menetapkan pembagian tugas untuk melakukan
evaluasi tersebut. Jadi subyek evaluasi pendidikan itu dapat berbeda-beda orangnya.

Dalam kegiatan evaluasi pendidikan dimana sasaran evalusinya adalah prestasi


belajar siswa, maka subyek evaluasinya adalah guru atau dosen yang mengasuh mata
pelajaran tertentu. jika evaluasi yang dilakukan itu sasarannya adalah sikap peserta
didik, maka subyek evaluasinya adalah guru atau petugas yang sebelum
melaksanakan evaluasi tentang sikap itu, terlebih dahulu telah memperoleh
pendidikan atau latihan (training) mengenai cara-cara menilai sikap seseorang.
Adapun apabila sasaran yang di evaluasi adalah kepribadian peserta didik, dimana
pengukuran tentang kepribadian itu dilakukan dengan menggunakan instrument
berupa test yang sifatnya baku. Maka subyek evaluasinya seorang psikolog.

Ada beberapa syarat untuk seseorang menjadi subjek evaluasi, diantaranya,

1. Mampu Melaksanakan, persyaratan pertama yang harus dipenuhi oleh seorang


evaluator adalah bahwa mereka harus memiliki kemampuan untuk
melaksanakan evaluasi yang didukung oleh teori dan ketrampilan praktik.
2. Cermat, dapat melihat celah-celah dan detail dari program serta bagian
program yang akan dievaluasi.
3. Objektif, tidak mudah dipengaruhi oleh keinginan pribadi, agar dapat
mengumpulkan data sesuai keadaannya, selanjutnya dapat mengambil
kesimpulan sebagaiman diatur oleh ketentuan yang harus diikuti.
4. Sabar dan tekun, agar didalam melaksanakan tugas dimulai dari membuat
rancangan kegiatan dalam bentuk menyusun proposal, menyusun instrumen,
mengumpulkan data dan menyusun laporan, tidak gegabah dan tergesa-gesa
5. Hati-hati dan bertanggung jawab, yaitu melakukan pekerjaan evaluasi dengan
penuh pertimbangan, namun apabila masih ada kekeliruan yang diperbuat,
berani menanggung risiko atas segala kesalahanya.
B. Pengertian Objek Evaluasi
Obyek atau sasaran evaluasi pendidikan ialah segala sesuatu yang berkaitan
dengan kegiatan atau proses pendidikan, yang dijadikan titik pusat perhatian atau
pengamatan, karena pihak penilai (evaluator) ingin memperoleh informasi tentang
kegiatan atau proses pendidikan tersebut. Salah satu cara untuk mengenal atau
mengetahui obyek dari evaluasi pendidikan adalah dengan jalan melihat dari tiga segi,
yaitu dari segi input, transformasi dan output.
1. Input
Calon siswa sebagai pribadi yang utuh, dapat ditinjau dari beberapa segi yang
menghasilkan bermacam-macam bentuk tes yang digunakan sebagai alat untuk
mengukur mencakup 4 hal, yaitu;
a. Kemampuan
Untuk dapat mengikuti program dalam suatu lembaga/sekolah/institusi maka
calon siswa harus memiliki kemampuan yang sepadan. Alat ukur yang
digunakan untuk mengukur kemampuan ini disebut tes kemampuan
atau attitude test.
b. Kepribadian
Kepribadian adalah sesuatu yang terdapat pada diri manusia dan menampakan
bentuknya dalam tingkah laku. Dalam hal-hal tertentu, informasi tentang
kepribadian sangat diperlukan. Alat untuk mengetahui kepribadian seseorang
disebut tes kepribadian atau personality test.
c. Sikap-sikap
Sebenarnya sikap ini merupakan dari bagaian dari tingkah laku manusia
sebagai gejala atau gambaran kepribadian yang memancar keluar. Namun
karena sikap ini merupakan sesuatu yang palling menonjol dan sangat
dibutuhkan dalam pergaulan maka banyak orang yang menginginkan
informasi khusus tentangnya. Alat untuk mengetahui sikap dinamakan tes
sikap atau attitude test. Oleh karena tes ini berupa kala, maka lalu disebut
skala sikap atau attitude scale.
d. Intelegensi
Untuk mengetahui Intelegensi ini digunakan tes Intelegensi yang sering
dikenal dengan tes IQ. Namun IQ berbeda dengan intelegensi karena IQ
hanyalah angka yang memberikan petunjuk tinggi rendahnya intelegensi
seseorang.
2. Transformasi
Telah dijelaskan bahwa banyak unsur yang terdapat dalam transformasi yang
semuanya dapat menjadi sasaran atau objek penilaian demi diperolehnya hasil
pendidikan yang diharapkan. Unsur-unsur dalam transformasi yang menjadi objek
penilaian antara lain:
a) Kurikulum/materi
b) Metode dan cara penilain
c) Sarana pendidikan/media
d) System administrasi
e) Guru
3. Output
Penilaian terdapat lulusan suatu sekolah dilakukan untuk mengetahui seberapa
jauh tingkat pencapaian/prestasi belajar mereka selama mengikuti program. Alat
yang digunakan untuk mengukur pencapaian ini disebut tes pencapaian
atau achievement test. Output dapat dilihat dari aspek kognitif, aspek
psikomotorik, dan aspek afektif.
Kecenderungan yang ada sampai saat ini disekolah adalah bahwa guru hanya
menilai prestasi belajar aspek kognitif atau kecerdasan saja. Alatnya adalah tes
tertulis. Aspek psikomotorik apalgi aspek afektif sangat langka dijamah oleh guru.
Akibatnya dapat kita saksikan, yakni para lulusan hanya menguasai teori tetapi
tidak terampil melakukan pekerjaan keterampilan, juga tidak mampu
mengaplikasikan pengetahuan yang sudah mereka kuasai. Lemahnya
pembelajaran dan evaluasi terhadap aspek afektif ini, jika kita mau introspeksi,
telah berakibat merosotnya akhlak para lulusan, yang selanjutnya berdampak luas
pada merosotnya akhlak bangsa.
Langkah yang selanjutnya yang harus ditempuh oleh guru dalam mengadakan
evaluasi adalah menetapkan apa yang menjadi sasaran evaluasi tersebut. Sasaran
evaluasi ini penting diketahui supaya memudahkan guru dalam menyusun alat-alat
evaluasinya.
Pada umumnya ada tiga sasaran pokok evaluasi yakni:

1. Segi tingkah laku peserta didik.


Artinya segi-segi yang menyangkut sikap, minat,perhatian, ketrampilan peserta didik
itu sendiri sebagai akibat proses belajar-mengajar.
2. Segi pendidikan
Artinya menguasai materi yang diberikan oleh dalam proses belajar-mengajar.
3. Segi-segi yang menyangkut proses belajar dan mengajar itu sendiri.
Artinya bahwa proses belajar mengajar perlu diberi penilaian secara objektif dari guru
. sebab baik dan tidaknya proses belajar-mengajar akan menentukan baik tidaknya
hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik.
Ketiga sasaran diatas harus dievaluasi secara menyeluruh artinya jangan hanya
dinilai dari segi materi semata-mata, tetapi juga harus dinilai segi-segi perubahan
tingkah laku dalam proses belajar mengajar
Dengan menetapkan sasaran diatas, maka seorang guru akan mudah
menempatkan ala-alat evaluasinya. Adapun segi-segi yang diukur dalam evaluasi ini
adalah sebagai berikut:
a) Kedudukan akademis setiap peserta didik, baik dibandingkan dengan teman
sekelasnya, sekolahannya maupun dengan sekolah-sekolah yang lain.
b) Kemajuan belajar dalam suatu mata pelajaran.
c) Kelemahan dan kelebihan peserta

C. Kegunaan Data Evaluasi


Kegunaan data evaluasi adalah sebagai dasar untuk mengambil sebuah
keputusan dan secara khusus dapat dirinci sebagai berikut:
1. Administratif
Administrator menggunakan hasil evaluasi untuk pengelompokkan
kelas, melengkapi laporan-laporan untuk wali murid, memberikan
informasi untuk menempatkan siswa jika dia pindah sekolah, dan
melengkapi laporan kemajuan sekolah kepada instansi yang lebih tinggi.
2. Instruksional
Supervisor dan guru menggunakan hasil evaluasi untuk membantu
meningkatkan cara mengajar guru agar lebih baik
3. Bimbingan dan penyuluhan
Hasil yang diperoleh dari berbagai teknik evaluasi seperti tes
intelegensi,achievement test, attitude test, catatan observasi, catatan
harian, interest inventories, dan catatan kumulatif dapat digunakan.
4. Penyelidikan
Hasil yang diperoleh digunakan untuk menyelidiki apakah ada
ketidaksesuaian atau ketidakberesan dalam program, baik dari segi siswa,
guru, kurikulum, ataupun lainnya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Obyek atau sasaran evaluasi pendidikan ialah segala sesuatu yang berkenaan
dengan kegiatan atau proses pendidikan, yang dijadikan titik pusat perhatian atau
pengamatan, karena pihak penilai (evaluator) ingin memperoleh informasi tentang
kegiatan atau proses pendidikan tersebut. Salah satu cara untuk mengenal atau
mengetahui obyek dari evaluasi pendidikan adalah dengan dilihat dari tiga segi, yaitu
dari segi input, transformasi dan output.
Subyek atau pelaku evaluasi pendidikan ialah orang yang melakukan
pekerjaan evaluasi dalam bidang pendidikan.
Dalam menemuka hasil evaluasi yang baik maka, diperlukan alat. Dalam
pengertian umum, alat adalah suatu yang dapat digunakan untuk mempermudah
seseorang untuk melaksanakan tugas atau mencapai tujuan secara lebih efektif dan
efisien. Kata alat, biasa disebut juga dengan istilah istrumen. Dengan demikian maka
alat evaluasi juga dikenal dengan instrumen evaluasi. Secara garis besar, alat
evaluasi digolongkan menjadi dua macam yaitu, tes dan non tes (skala bertingkat,
kuesioner, daftar cocok, wawancara, pengamatan, riwayat Hidup). Selanjutnya tes
dan non tes juga disebut teknik evaluasi. Maka didalam melaksanakan evaluasi tidak
lepas dari subjek serta sasaran evaluasi.
B. Saran
Ketika kegiatan evaluasi pembelajaran telah dilaksanakan, hendaknya segera
ditindaki apa-apa yang menjadi kekurangan dari proses pembelajaran sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA

Pr. Dr Suharsimi Arikunto, M.Pd., Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi cet 3, Bumi
Aksara,2002)

Anda mungkin juga menyukai