KELOMPOK I
REINATA MAMONTO 16 303 001
CONNIE SULU 16 303 012
NICHOLAS RAWIS 16 303 024
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Tuhan Yang Maha Kuasa karena campur tangan-
Nya kita dapat menyelesaikan makalah Subjek dan Sasran Evaluasi.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam makaah yang kami tulis masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan semua pihak pada
umumnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan. Dengan
perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah dengan signifikan
sehingga banyak merubah pola pikir pendidik, dari pola pikir yang awam dan kaku
menjadi lebih modern. Hal tersebut sangat berpengaruh dalam kemajuan pendidikan
di Indonesia. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional,
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan Negara (Ahira, 2010).
Proses pembelajaran dengan mengaplikasikan berbagai model-model
pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan minat, motivasi, aktivitas, dan hasil
belajar. Hasil belajar siswa dapat diketahui meningkat atau rendah setelah
dilaksanakan sebuah evaluasi. Proses evaluasi meliputi pengukuran dan penilaian.
Pengukuran bersifat kuantitatif sedangkan penilaian bersifat kualitatif. Proses evaluasi
bukan sekedar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk
membuat keputusan. Keputusan dan pendapat akan dipengaruhi oleh kesan pribadi
dari yang membuat keputusan.
Pengukuran dalam bidang pendidikan erat kaitannya dengan tes. Hal ini
dikarenakan salah satu cara yang sering dipakai untuk mengukur hasil yang telah
dicapai siswa adalah dengan tes. Penilaian merupakan bagian penting dan tak
terpisahkan dalam sistem pendidikan saat ini. Peningkatan kualitas pendidikan dapat
dilihat dari nilai-nilai yang diperoleh siswa. Tentu saja untuk itu diperlukan sistem
penilaian yang baik dan tidak bias. Sistem penilaian yang baik akan mampu
memberikan gambaran tentang kualitas pembelajaran sehingga pada gilirannya akan
mampu membantu guru merencanakan strategi pembelajaran. Bagi siswa sendiri,
sistem penilaian yang baik akan mampu memberikan motivasi untuk selalu
meningkatkan kemampuannya. Oleh karena itu, penulis membahas dalam makalah ini
mengenai Pengertian, Objek, Subjek dan Alat-Alat Evaluasi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian subjek
2. Untuk mengetahui pengertian objek atau sasaran
3. Untuk mengetahui unsur-unsur penilaian evaluasi
D. Manfaat Penulisan
Dari makalah yang kami buat dapat di ambil manfaatnya. Selain menambah
wawasan, yang paling penting adalah, sebagai berikut :
1. Bagi mahasiswa, makalah ini dapat menambah wawasan baru dan ilmu
pengetahuan yang baru mengenai kedudukan evaluasi pembelajaran
2. Bagi pembaca, manfaat makalah ini sangatlah dominant dengan hobi ataupun
dengan daya tarik para pembaca itu sendiri. Dan para pembaca juga
mendapatkan pengetahuan baru yang belum mereka
ketahui mengenai kedudukan evaluasi pembelajaran.
3. Bagi kampus, makalah ini dapat menambah dokumen kepustakaan yang telah
dihasilkan oleh para mahasiswanya yang mungkin dapat meningkatkan minat
membaca bagi kalangan mahasiswa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Subjek
Subjek evaluasi adalah orang yang melakukan penilaian. Subyek atau pelaku
evaluasi pendidikan ialah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi dalam bidang
pendidikan.
Subyek evaluasi pendidikan di sekolah akan sangat bergantung pada
ditentukan oleh suatu aturan yang menetapkan pembagian tugas untuk melakukan
evaluasi tersebut. Jadi subyek evaluasi pendidikan itu dapat berbeda-beda orangnya.
Subjek evaluasi adalah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi. Siapa yang
dapat disebut sebagai subjek evaluasi untuk setiap tes, ditentukan oleh suatu aturan
pembagian tugas atau ketentuan yang berlaku.
Contohnya yaitu :
a. Untuk melaksanakan evaluasi tentang prestasi belajar atau pencapaian
maka sebagai subjek evaluasi adalah guru.
b. Untuk melaksanakan evaluasi sikap yang menggunakan sebuah skala maka
sebagai subjeknya dapat meminta petugas yang di tunjuk, dengan
didahului oleh suatu latihan melaksanakan evaluasi tersebut.
c. Untuk melaksanakan evaluasi terhadap kepribadian dimana menggunakan
sebuah alat ukur yang sudah di standarisasikan maka subjeknya adalah
ahli-ahli psikologi. Disamping alatnya yang harus bersifat rahasia maka
subjek evaluasi haruslah seorang yang betul-betul ahli karena jawaban dan
tingkal laku orang yang di tes harus diinterpretasikan dengan cara tertentu.
Subjek evaluasi adalah orang yang melakukan penilaian. Subyek atau pelaku
evaluasi pendidikan ialah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi dalam bidang
pendidikan.
Subyek evaluasi pendidikan di sekolah akan sangat bergantung pada
ditentukan oleh suatu aturan yang menetapkan pembagian tugas untuk melakukan
evaluasi tersebut. Jadi subyek evaluasi pendidikan itu dapat berbeda-beda orangnya.
A. Kesimpulan
Obyek atau sasaran evaluasi pendidikan ialah segala sesuatu yang berkenaan
dengan kegiatan atau proses pendidikan, yang dijadikan titik pusat perhatian atau
pengamatan, karena pihak penilai (evaluator) ingin memperoleh informasi tentang
kegiatan atau proses pendidikan tersebut. Salah satu cara untuk mengenal atau
mengetahui obyek dari evaluasi pendidikan adalah dengan dilihat dari tiga segi, yaitu
dari segi input, transformasi dan output.
Subyek atau pelaku evaluasi pendidikan ialah orang yang melakukan
pekerjaan evaluasi dalam bidang pendidikan.
Dalam menemuka hasil evaluasi yang baik maka, diperlukan alat. Dalam
pengertian umum, alat adalah suatu yang dapat digunakan untuk mempermudah
seseorang untuk melaksanakan tugas atau mencapai tujuan secara lebih efektif dan
efisien. Kata alat, biasa disebut juga dengan istilah istrumen. Dengan demikian maka
alat evaluasi juga dikenal dengan instrumen evaluasi. Secara garis besar, alat
evaluasi digolongkan menjadi dua macam yaitu, tes dan non tes (skala bertingkat,
kuesioner, daftar cocok, wawancara, pengamatan, riwayat Hidup). Selanjutnya tes
dan non tes juga disebut teknik evaluasi. Maka didalam melaksanakan evaluasi tidak
lepas dari subjek serta sasaran evaluasi.
B. Saran
Ketika kegiatan evaluasi pembelajaran telah dilaksanakan, hendaknya segera
ditindaki apa-apa yang menjadi kekurangan dari proses pembelajaran sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Pr. Dr Suharsimi Arikunto, M.Pd., Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi cet 3, Bumi
Aksara,2002)