Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Aufal Fajri Latief

NIM : 22080700095
Kels B-or
Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajaran

Memahami Pengembangan Instrumen Evaluasi Jenis Non-Tes


pengertian evaluasi non-tes
Penilaian non-test adalah penilaian pengamatan perubahan tingkah laku yang berhubungan
dengan apa yang dapat diperbuat atau dikerjakan oleh peserta didik dibandingkan dengan apa
yang diketahui atau dipahaminya. Dengan kata lain penilaian non-test behubungan dengan
penampilan yang dapat diamati dibandingkan dengan pengetahuan dan proses mental lainnya
yang tidak dapat diamati oleh indera.
Adapun menurut Hasyim, Penilaian non-test adalah penilaian yang mengukur kemampuan
siswa secara langsung dengan tugas-tugas riil dalam proses pembelajaran. Contoh penilaian
non test banyak terdapat pada keterampilan menulis untuk bahasa, percobaan laboratorium
sains, bongkar pasang mesin, teknik dan sebagainya.
Teknik penilaian non-tes berarti melaksanakan penilaian dengan tidak menggunakan tes.
Sedangkan teknik penilaian non-tes tulis maksudnya adalah bentuk evaluasi non-tes yang
berbentuk tulisan atau non lisan.

konsep observasi
Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis,
objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang
sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Alat yang
digunakan dalam melakuakan observasi disebut pedoman observasi. Observasi tidak
hanya digunakan dalam kegiatan evaluasi, tetapi juga dalam bidang penelitian,
terutama penelitian kualitatif. Tujuan utama obsevasi adalah untuk mengumpulkan
data dan informasi mengenai suatu fenomena, baik yang berupa peristiwa maupun
tindakan, baik dalam situasi yang sesungguhnya maupun dalam situasi buatan, untuk
mengukur perilaku kelas (baik perilaku guru maupun perilaku peserta didik).,
interaksi antara peserta didik dan guru. Dalam evaluasi pembelajaran, observasi dapat
digunakan untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik, seperti tingkah laku
peserta didik pada waktu belajar, berdiskusi, mengerjakan tugas, dan lain-lain.

Observasi juga dapat digunakan untuk menilai penampilan guru dalam mengajar,
suasana kelas, hubungan guru dengan peserta didik, dan perilaku sosial lainnya. Jika
ingin menggunakan observasi sebagai alat evaluasi,maka evaluator harus memahami
terlebih dahulu tentang :
 1. Konsep Dasar Evaluasi, mulai dari pengertian, tujuan, fungsi, peranan
karakteristik, prinsip-prinsip sampai dengan observasi.
 2. Perencanaan observasi, seperti menentukan kegiatan apa yang akan di
observasi, siapa yang akan melakukan observasi, rencana sampling, Menyusun
pedoman observasi, melatih pihak-pihak yang akan ,elakukan observasi dalam
menggunakan pedoman observasi.
 3. Prosedur observasi, mulai dari perencanaan, pelasanaan, pengolahan dan
penafsiran sampai dengan pelaporan hasil observasi.

konsep wawancara
Wawancara adalah salah satu teknik yang sering digunakan untuk mengumpulkan
informasi atau data dari seseorang atau kelompok orang. Wawancara dapat dilakukan
secara lisan atau tertulis, dan dapat dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang
yang disebut interviewer.

Berikut ini merupakan langkah-langkah untuk melakukan wawancara:

1).Merumuskan tujuan wawancara


2).Membuat pedoman wawancara
3).Menyusun pertanyaan yang sesuai dengan data yang diperlukan
4).Melakukan uji coba
5).Melaksanakan wawancara

konsep skala sikap


Skala sikap merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur sikap, nilai,
dan karakteristik lain. Dalam skala sikap berisikan nilai-nilai bilangan untuk menilai
subjek, obyek, atau perilaku-perilaku untuk maksud mengkuantifikasikan atau
mengukur kualitas-kualitas. Skala sikap berbeda dengan tes, sebab tidak seperti halnya
hasil tes, hasil pengukuran skala sikap tidak menyatakan kekuatan atau kelemahan,
keberhasilan atau kegagalan. Skala sikap mengukur seberapa jauh individu memiliki
karakteristik nilai, keyakinan, minat, atau pandangan terhadap sesuatu. Sebagai
contoh, skala sikap dapat digunakan untuk mengukur sikap remaja terhadap partai
politik, pemilu, atau penggusuran untuk kepentingan pembangunan.
Dalam mengukur sikap,guru hendaknya memperhatikan komponen sikap :
● 1) Kognisi, yaitu berkenaan dengan pengetahuan peserta didik, tentang
objek.
● 2) Afeksi, yaitu berkenaan dengan perasaan peserta didik terhadap objek.
● 3) Konasi, yaitu berkenaan dengan kecenderungan berperilaku peserta
didik terhadap objek.
konsep daftar cek
Daftar cek adalah suatu daftar yang berisi subyek dan aspek-aspek yang akan
diamati.Daftar cek betpapun kecilnya, tetapi dianggap penting. Ada bermacam-macam
aspek perbuatanyang biasanya dicantumkan dalam daftar cek, kemudian memberikan
tanda centang (√) padatiap-tiap aspek tersebut sesuai dengan hasil penilaiaanya.
Daftar banyak manfaatnya, antara lain membantu guru mengingat-ingat apa yang
harusdiamati dan memberikan inf#rmasi kepada stakeh#lder, namun penilai harus
tetap $aspadakemungkinan perilaku penting yang belum tercakup di daftar cek, karena
itu penilai %anganterlalu kaku dengan apa yang sudah tertulis pada daftar cek
tersebut.

konsep skala penilaian


Skala penilaian adalah salah satu bentuk pedoman observasi yang dipergunakan untuk
mengumpulkan data individu dengan menggolongkan, menilai tingkah laku individu atau
situasi dalam tingkatan-tingkatan tertentu. Skala penilaian memiliki kesamaan dengan ceklis.
Meskipun terdapat perbedaan-perbedaan dengan ceklis. Karena ceklis digunakan untuk
menandai apakah sebuah perilaku hadir atau tidak, sedangkan skala penilaian menghendaki
penilaian dilakukan menurut pertimbangan kualitatif menyangkut tingkat kehadiran sebuah
perilaku. Sebuah skala penilaian mengandung seperangkat karakteristik atau kualitas yang
harus diputuskan dengan menggunakan suatu prosedur yang sistematis. Skala penilaian
biasanya terdiri dari suatu daftar yang berisi gejala-gejala atau ciri-ciri tingkah laku yang
harus dicatat secara bertingkat, sehingga observer tinggal memberi tanda cek pada tingkat
mana gejala atau ciri-ciri tingkah laku itu muncul.
Adapun gejala atau ciri-ciri tingkah laku yang dapat diamati dengan alat skala penelitian,
antara lain: partisipasi siswa dalam kegiatan diskusi, kegiatan partisipasi siswa dalam
kegiatan diskusi, kegiatan belajar dengan sistem modul, kehadiran siswa dalam mengikuti
pelajaran di kelas, kebiasaan mengganggu teman, ketrampilan di dalam kelas, dan lain-lain
topik yang relevan dengan kehidupan di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai