Anda di halaman 1dari 7

RESUME EVALUASI DAN PEMBELAJARAN KIMIA

“ Macam – Macam Instrumen Penilaian “

Di susun oleh :

Kelompok 1

1. Afrianti (E1M020002)
2. Baiq Zia Ulya Juliana (E1M020011)
3. May Yanti (E1M020041)
4. Riza Mahendra (E1M020055)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2022
A. Sub Topik Pembahasan
1. Mengetahui apa itu instrumen tes
2. Mengetahui apa itu instrumen non tes

B. Tujuan
1. Mampu mengetahui apa itu instrumen tes, dan apa saja macam-macam dari
instrumen tes
2. Mampu mengetahui apa tang di maksud instrumen non tes beserta macam-macam
dari instrumen non tes tersebut
A. PEMBAHASAN
1.1.Instrumen Tes
a. Pengertian Instrumen Tes

Banyak alat atau instrumen yang dapat digunakan dalam kegiatan evaluasi. Salah
satunya adalah tes. Istilah tes tidak hanya populer di lingkungan persekolahan, tetapi juga
diluar sekolah bahkan di masyarakat umum. Penggunaan tes sendiri dalam dunia
pendidikan sudah dikenal sejak lama, sejak orang mengenal pendidikan itu sendiri.
Disekolah, tes ini sering juga disebut dengan tes prestasi belajar. Tes ini banyak
digunakan untuk mengukur prestasi belajar peserta didik dalam bidang kognitif, seperti
pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Artinya, tes
mempunyai makna tersendiri dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pembelajaran.

Dalam konteks pembelajaran, pengembangan instrumen sebenarnya merupakan


bagian dari tugas guru yang tidak dapat ditinggalkan, meskipun kegiatan ini bisa saja
dilaksanakan oleh orang ahli, seperti tim ahli. Hal ini secara implisit mengharuskan guru
untuk mengikuti prosedur dan mempunyai kiat tertentu untuk mengetahui keberhasilan
peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Dalam prosedur tersebut, kegiatan
pengembangan instrumen merupakan salah satu bagian yang sangat penting.

b. Macam-macam instrumen tes antara lain :


1). Tes kepribadian (personality test)
Sistem Pakar adalah program komputer yang menirukan penalaran seorang pakar
dengan keahlian pada suatu wilayah pengetahuan tertentu. Sistem Pakar dibuat dan
diterapkan untuk membantu pemecahan masalah. Metode pada sistem pakar untuk tes
kepribadian yang digunakan adalah metode Myer Briggs Type Indicator (MBTI).
MBTI dikembangkan berdasarkan teori kepribadian dari Carl Gustav Jung. MBTI ini
bersandar kepada empat kecenderungan skala yang saling bertolak belakang yakni
ekstrovert vs introvert, sensing vs intuition, thinking vs feeling dan perceiving vs
judging.
2). Tes bakat (aptitude test)
Secara singkat, aptitude test adalah tes untuk menilai sejauh mana bakat atau
keterampilan seseorang dalam menyelesaikan tugas tertentu. ptitude test adalah
instrumen penilaian yang dirancang untuk mengukur potensi seseorang memperoleh
pengetahuan atau keterampilan. Tes bakat ini dianggap sebagai dasar untuk
memprediksi keberhasilan seseorang di masa depan, terutama dalam pendidikan atau
pekerjaan. Sederhananya, tes aptitude adalah pengujian yang dirancang untuk
memahami kemampuan individu mengerjakan tugas-tugas tertentu. Hasil tes ini bisa
menunjukkan tingkat kompetensi siswa.
3). Tes intelegensi (intelligence test)
Inteligensi merupakan suatu kemampuan tunggal dan umum yang dimiliki seseorang
dalam taraf yang hebeda-beda dan diterapkan ke berbagai jenis tugas. Secara historis,
fakta-fakta yang dapat dipertanggungjawabkan telah mendukung gagasan ini.
Meskipun pengukuran-pengukuran intelegensi yang bermancam-macam memberikan
hasil yang tidak persis sama. hasil-hasil itu berkolerasi satu sama lain, induvidu yang
memperlihatkan skor tinggi di satu pengukuran cenderung memperlihatkan skor yang
tinggi pula di pengukuran lainnya. Bahkan dua tes yang memiliki jenis isi yang
berbeda, misalnya tes yang mengukur perbendaharaan kata dan tes nonverbal yang
mengukur kemampuan menganalisis desain-desain geometris cenderung berkolerasi
satu sama lain.
4). Tes sikap (attitude test) atau skala sikap
Cakupan penilaian kompetensi sikap pada kurikulum 2013 yaitu observasi, penilaian
diri, penilaian antar teman, dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi,
penilaian diri, dan penilaian antarteman adalah daftar cek atau skala penilaian (rating
scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik. 1)
Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan
dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang
diamati. 2) Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta
didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks
pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri. 3)
Penilaian antar peserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta
didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang
digunakan berupa lembar penilaian antar peserta didik.
5). Tes minat (measures of interest)
Tes minat adalah serangkaian tes untuk menguji potensi alami dan ketertarikan
seseorang. seringkali seseorang tidak menyadari potensi bawaan yang dimilikinya,
alhasil ia tidak mengambangkan bakatnya dengan baik. tes ini akan membantumu
untuk menemukan ketertarikan serta kemampuan khusus yang kamu miliki.
6). Tes prestasi (achivment test)
Tes prestasi adalah tes yang disusun secara terencana untuk mengungkap performansi
maksimal subjek dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan.
Dalam kegiatan pendidikan formal di kelas, tes prestasi belajar dapat berbentuk
ulangan-ulangan harian, tes formatif, tes sumatif, bahkan ebtanas dan ujian-ujian
masuk perguruan tinggi, Adapun fungsi tes prestasi belajar seperti yang disampaikan
Ebel (1991), adalah sebagai berikut : (a) Fungsi utama tes prestasi adalah untuk
mengukur keberhasilan siswa dalam belajar, (b) Tes juga dapat membantu guru dan
instruktur dalam membuat nilai yang akurat dan bermakna, (c) Tes prestasi belajar
juga berfungsi untuk memotivasi dan mengarahkan siswa dalam belajar.

1.2 Instrumen non tes


a. Pengertian instrumen non tes

Menurut (Sudijono, 2009) teknik non tes biasanya dilakukan dengan cara wawancara,
pengamatan, secara sistematis, menyebarkan angket, ataupun menilai/mengamati
dokumen-dokumen yang ada. Sependapat dengan teknik evaluasi non tes biasanya
digunakan untuk mengukur hasil belajar yang berkenaan dengan soft skill, terutama
yang berhubungan dengan apa yang dapat dibuat atau dikerjakan oleh peserta didik.
Hal tersebut dapat diperoleh dari hasil pemahaman yang mereka dapatkan selama
proses pembelajaran berlangsung.

Dengan kata lain, instrument ini berhubungan dengan penampilan yang diamati, dari
pada pengetahuan dan proses mental lainnya yang tidak dapat diamati dengan panca
indra. Teknik pengumpulan data non-tes ini merupakan kebalikan dari teknik bentuk
tes. Biasanya penilaian bentuk non-tes ini dilakukan dalam suasana yang tidak
mengancam (non-threatening) seperti yang terjadi pada penilaian bentuk tes.

b. Macam-macam instrument non tes antara lain :


1. Daftar cek (check list)

Daftar cek ialah suatu daftar yang berisi subjek dan aspek-aspek yang akan
diamati oleh guru.30 Melalui daftar cek ini, dapat memungkinkan guru sebagai
penilai untuk mencatat tiap-tiap kejadian yang penting dan yang menjadi fokus
penilaian dari guru. Daftar cek mudah digunakan untuk menilai tes psikomotorik
dimana guru/pengamat tinggal memberi tanda cek pada kompetensi yang muncul.
Daftar cek memiliki banyak manfaatnya. Adapun manfaat dari daftar cek
meliputi: membantu guru untuk mengingat-ingat apa yang harus diamati, serta
dapat memberikan informasi kepada stakeholder.

Penilaian unjuk kerja pada daftar cek berupa “ya” atau “tidak.” Pada penilaian ini
peserta didik mendapat nilai apabila criteria penguasaan kemampuan tertentu
dapat diamati oleh penilai. Jika tidak dapat diamati, peserta didik tidak
memperoleh nilai.

2. Skala rentang (Rating Scale)


Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai
memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian
nilai secara kontinum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian
terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna. Untuk memperkecil faktor
subjektivitas, perlu dilakukan penilaian oleh lebih dari satu orang, agar hasil
penilaian lebih akurat. Agar para penilai memiliki frame yang sama maka perlu
dibuat rubrik penilaiannya. Rubrik penilaian dapat berupa generik dan spesifik.
Contoh rating scale dan rubriknya dapat dicermati pada uraian berikut.

Contoh Rating Scale


Format Penilaian Praktikum Kimia
Nama Siswa :
Kelas :

No Aspek yang dinilai 4 3 2 1


1 Pengetahuan tentang prosedur kerja
2 Ketepatan memilih alat dan bahan
3 Ketepatan cara mengoperasikan alat
4 Hasil pengamatan
5 Ketepatan menyusun laporan
Skor yang dicapai
Skor maksimum
DAFTAR PUSTAKA

Hutapea, R. H. (2019). Instrumen Evaluasi Non-Tes dalam Penilaian Hasil Belajar


Ranah Afektif dan Psikomotorik. Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen
Kontekstual, 2(2), 151-165.
Laksono, W. A., & Astuti, Y. (2020). Metode Myer Briggs Type Indicator (MBTI)
Untuk Tes Kepribadian Sebagai Media Pengembangan Diri: Studi Kasus:
SMA N 2 KEBUMEN. Journal of Information System Management
(JOISM), 1(2), 22-27.
Rusilowati, A. (2013). PENGEMBANGAN INSTRUMEN NON TES. Semarang:
SNEP.
Saftari, M., & Fajriah, N. (2019). Penilaian Ranah Afektif Dalam Bentuk Penilaian
Skala Sikap Untuk Menilai Hasil Belajar. Edutainment: Jurnal Ilmu
Pendidikan Dan Kependidikan, 7(1), 71-81.

Suharman. (2018). TES SEBAGAI ALAT UKUR PRESTASI AKADEMIK. Jurnal


Ilmiah Pendidikan Agama Islam, 10(1), 93-115.

Anda mungkin juga menyukai