Anda di halaman 1dari 9

PERENCANAAN PEMBELAJARAN KIMIA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan & Evaluasi Pembelajaran Kimia

Dosen Pengampu: Dr. Muntari M. Phil

Disusun Oleh: Kelompok 3

1. Syifa Madaniyah (E1M020064)


2. Ana Octarina (E1M020003)
3. Melziana Apri Nesti (E1M020044)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2022
Tugas_3_Kegiatan 1
Pengertian Desain Pembelajaran menurut pendapat para ahli :

1. Menurut Rothwell dan Kazanas, desain pembelajaran yaitu terkait dengan peningkatan
mutu kinerja seseorang dan pengaruhnya bagi organisasi.
2. Menurut Gagne, dkk, desain pembelajaran adalah usaha dalam membantu proses
belajar seseorang, di mana proses belajar itu sendiri mempunyai tahapan segera dan
jangka panjang.
3. Menurut Dick and Carey, desain pembelajaran adalah mencakup seluruh proses yang
dilaksanakan pada pendekatan sistem yang terdiri dari analisis, desain, pengembangan,
implementasi dan evaluasi.
4. Menurut Seels and Richey, desain pembelajaran adalah prosedur yang terorganisasi
yang meliputi langkah-langkah penganalisisan, perancangan, pengembangan,
pengaplikasian, dan penilaian pengembangan.
5. Menurut Syaiful Sagala, desain pembelajaran sebagai sebuah proses adalah
mengembangkan pengajaran secara sistematik yang digunakan secara khusus dari teori-
teori pembelajaran untuk menjamin kualitas pembelajaran.

Dari beberapa pandangan menurut para ahli ini, dapat disimpulkan bahwa pengertian
desain pembelajaran menurut kami adalah suatu prosedur kerja dari beberapa proses/tahapan
yang tersusun secara sistematis dalam sebuah rencana pembelajaran dan yang digunakan dalam
proses pembelajaran untuk memaksimalkan keefektifan dan efisiensi pembelajaran sehingga
menghasilkan output/hasil yang baik.
Tugas_3 Kegiatan 2
Menurut Filbeck (dalam Suparman, 2001) terdapat dua belas prinsip pembelajaran
dalam pembelajaran untuk dijadikan perhatian para perancang pembelajaran, yaitu:

1. Respon-respon baru diualang sebagai akibat dari respon tersebut. Bila respon itu
berakibat menyenangkan, mahasiswa (learner) cenderung untuk mengulang respon
tersebut karena memelihara akibat yang menyenangkan. Implikasi dalam kegiatan
pembelajaran antara lain: perlunya pemberian umpan balik positif dengan segera atas
keberhasilan atau respon yang benar dari peserta didik dan sebaliknya peserta didik
harus aktif membuat respon.
2. Perilaku tidak hanya dikontrol oleh akibat dari respon, tetapi juga di bawah pengaruh
kondisi atau tanda-tanda yang terdapat dalam lingkungan peserta didik. Implikasi
prinsip ini pada teknologi pembelajaran adalah perlunya menyatakan tujuan
pembelajaran secara jelas kepada peserta didik sebelum pembelajaran dimulai.
3. Perilaku yang ditimbulkan oleh tanda-tanda tertentu akan hilang atau berkurang
frekuensinya bila tidak diperkuat dengan pemberian akibat yang menyenamgkan.
Implikasi prinsip ini adalah pemberian isi pelajaran yang berguna pada peserta didik di
dunia luar dan memberikan umpan balik berupa imbalan dan penghargaan terhadap
keberhasilannya.
4. Belajar yang berbentuk respon terhadap tanda-tanda yang terbatas akan ditransfer
kepada situasi lain yang terbatas pula. Imlikasinya adalah pemberian kegiatan belajar
pada peserta didik yang sesuai dan berhubungan dengan dunia nyata/kehidupan sehari-
hari
5. Belajar menggeneralisasikan dan membedakan adalah dasar untuk belajar sesuatu yang
kompleks seperti pemecahan masalah. Implikasi dari prinsip ini adalah pemberian
contoh secara jelas atas materi pelajaran yang diberikan kepada peserta didik.
6. Status mental mahasiswa untuk menghadapi pelajaran akan mempengaruhi perhatian
dan ketekunan mahasiswa selama proses belajar. Imlplikasinya adalah pentingnya
menarik perhatian peserta didik untuk mempelajari isi pelajaran.
7. Kegiatan belajar yang dibagi menjadi langkah-langkah kecil dan disertai umpan balik
untuk penyelesaian setiap langkah akan membantu sebagian besar mahasiswa.
Implikasinya adalah digunakannya bahan belajar terprogram dan analisis pengalaman
belajar peserta didik menjadi kegiatan-kegiatan kecil disertai latihan dan pemberian
umpan balik.
8. Kebutuhan memecah materi belajar yang kompleks menjadi kegiatan-kegiatan kecil
akan dapat dikurangi bila materi belajar yang kompleks dapat diwujudkan dalam suatu
model. Implikasinya adalah penggunaan media dan metode pembelajaran yang dapat
menggambarkan materi yang kompleks.
9. Keterampilan tingkat tinggi seperti keterampilan mermecahkan masalah adalah
perilaku kompleks yang terbentuk dari komposisi keterampilan dasar yang lebih
sederhana. Implikasinya adalah perumusan tujuan umum pembelajaran dalam bentuk
hasil belajar yang operasional agar dapat dianalisis menjadi tujuan-tujuan yang lebih
khusus.
10. Belajar cenderung menjadi cepat dan efisien serta menyenangkan bila mahasiswa
diberi informasi bahwa ia menjadi lebih mampu dalam keterampilan memecahkan
masalah. Implikasinya adalah pengurutan pelajaran harus dimulai dari yang sederhana
secara bertahap menuju kepada yang lebih komples dan kemajuan peserta didik dalam
menyelesaikan pelajaran harus diinformasikan kepadanya agar keyakinan kepada
kemampuan dirinya lebih besar.
11. Perkembangan dan kecepatan belajar mahasiswa bervariasi, ada yang maju dengan
cepat, ada yang lebih lambat. Implikasinya adalah pentingnya penguasaan peserta didik
terhadap materi pelajaran menjadi prasarat sebelum mempelajari materi selanjutnya
dan peserta didik diberikan kesempatan maju menurut kecepatan masing-masing.
12. Dengan persiapan mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan meng-organisasikan
kegiatan belajarnya sendiri dan menimbulkan umpan balik bagi dirinya untuk membuat
respon yang benar. Implikasinya adalah pemberian kemungkinan bagi peserta didik
untuk memilih waktu, cara, dan sumber-sumber lain disamping yang sudah ditetapkan.

Berdasarkan prinsip-prinsip desain pembelajaran menurut filbeck, adapun prinsip-


prisnsip desain pembelajaran menurut menurut kami yaitu :

• Perilaku pembelajaran peserta didik dikontrol oleh respon yang benar dan aktif dari
peserta didik serta adanya pengaruh teknologi pembelajaran.
• Belajar menggeneralisasikan dan membedakan dijadikan sebagai dasar untuk belajar
sesuatu yang kompleks.
• Kesehatan atau status siswa/mahasiswa akan menentukan ketekunan siswa/mahasiswa
dalam menghadapi proses pembelajaran.
• Kenakalan yang dilakukan oleh siswa/mahasiswa akan hilang atau berkurang jika pada
rencana atau proses pembelajaran yang diterima begitu menyenangkan.
• Perilaku kompleks yang terbentuk dari komposisi keterampilan dasar yang sederhana
yaitu suatu keterampilan tingkat tinggi seperti keterampilan mermecahkan masalah.
• Kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan pembagian kelompok untuk dapat
berdiskusi mengemukakan pendapat akan membantu siswa/mahasiswa dalam
memahami suatu proses pembelajaran.
• Pemberian informasi terhadap pembelajaran dapat menyebabkan proses belajar
menjadi cepat dan efisien serta menyenangkan sehingga ia menjadi lebih mampu dalam
keterampilan memecahkan masalah.
• Pentingnya penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran menjadi prasyarat
sebelum mempelajari materi selanjutnya dan peserta didik.
Tugas_3 Kegiatan 3

Tabel Persamaan dan Perbedaan Model-Model Desian Pembelajaran, Sebagai Berikut :

Menurut Para Ahli


Nama Model yang
No.
Dikembangkan Persamaan Perbedaan
Didalam model ini, dari tahap ke
Model Dick and Carrey memiliki
Dick and

tahap lebih mementingan siswa atau


Carrey

kemiripan dengan model Kemp dalam peserta didiknya dalam


1.
perancangan dan pengembangan mengembangkan setiap
perangkat pembelajaran. rancangannya.
1). Model Kemp memiliki persamaan
dalam pengembangan dan
perancangan seperti model Dick
and Carrey. Didalam model Kemp, rancangannya
Kemp

2). Model Kemp pula memiliki tidak beraturan sehingga dapat


2.
persamaan dalam merevisi seluruh memilih terlebih dahulu yang akan
tahap yang dimulai dari tahap awal dilaksanakan sesuai keinginan.
hingga akhir seperti model
Thiagarajan 4D

Dalam model ASSURE, strategi


Dalam model ASSURE, model ini pembelajaran dikembangkan melalui
dalam penerapannya sederhana dan pemilihan dan pemanfaatan metode,
ASSURE

relative mudah seperti model Kemp. media, bahan ajar, serta peran serta
3. peserta didik di kelas. Akan tetapi,
Akan tetapi, model ini harus berurutan
dari tahap ke tahap dalam model ini tidak menyebutkan strategi
pelaksanaannya. pembelajaran secara eksplisit.

Dalam model ADDIE, dilakukannya


revisi terus – menerus dalam setiap
Dalam model ADDIE, model ini
tahap yang dilalui seperti model –
ADDIE

termasuk model yang dikembangkan


model yang lainnya. Akan tetapi,
4. dalam desain pembelajaran
dalam model ADDIE, tidak dinyatakan
berlandaskan oleh pendekatan
dengan jelas atau tidak dijabarkan
sistem.
pada perbaikan yang terjadi diantara
masing – masing tahap.
Model Thiagarajan memiliki kesamaan
dengan model Kemp yaitu dengan

Thiagarajan
mengadaptasi dan menyesuaikan Didalam model Thiagarajan ini,
dengan rancangan penelitian. melakukan tahap analisis terhadap
5.
Alasannya setiap tahap lebih tujuan yang terdapat dalam
sistematis dan revisi dilakukan setiap kurikulum.
saat.

Berdasarkan beberapa model desain pembelajaran diatas, adapun model desain


pembelajaran yang kami sukai yaitu Model Pembelajaran Dick and Carrey. Model Dick and
Carey memiliki setiap langkah sangat jelas maksud dan tujuannya sehingga bagi perancang
pemula sangat cocok sebagai dasar untuk mempelajari model desain yang lain. Sepuluh
langkah pada model Dick and Carey menunjukan hubungan yang sangat jelas, dan tidak
terputus antara langkah yang satu dengan yang lainnya. Dengan kata lain, sistem yang terdapat
pada Dick and Carey sangat ringkas, namun isinya padat dan jelas dari suatu urutan ke urutan
berikutnya. Penggunaan model Dick and Carey dalam pengembangan pembelajaran dimaksud
managar yaitu (1) pada awal proses pembelajaran, dapat mengetahui dan mampu melakukan
hal-hal yang berkaitan dengan materi pada akhir pembelajaran, (2) adanya pertautan antara tiap
komponen khususnya strategi pembelajaran dan hasil pembelajaran yang dikehendaki, (3)
menerangkan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam perencanaan desain pembelajara.
Selain itu, terdapat kelebihan dari model pembelajaran Dick and Carrey sehingga kami
menyukai model pembelajaran ini, yaitu sebagai berikut :

− Setiap langkah jelas, sehingga dapat diikuti


− Teratur, Efekf dan Efisien dalam pelaksanaan.
− Merupakan model atau perencanaan pembelajaran yang terperinci, sehingga mudah
diikuti.
− Adanya revisi pada analisis instruksional, karena apabila terjadi kesalahan maka segera
dapat dilakukan perubahan pada analisis instruksional tersebut, sebelum kesalahan
didalamnya ikut mempengaruhi kesalahan pada komponen setelahnya.
− Model Dick and Carey sangat lengkap komponennya, hampir mencakup semua yang
dibutuhkan dalam suatu perencanaan pembelajaran
Adapun Langkah-langkah Desain Pembelajaran menurut Dick and Carey adalah :

1. Mengidentifikasikan capaian pembelajaran


2. Melaksanakan analisis pembelajaran
3. Mengidentifikasikan tingkah laku masukan dan karakteristik siswa
4. Merumuskan kemampuan akhir yang diharapkan
5. Mengembangkan butir-butir te acuan patokan
6. Mengembangkan strategi pembelajaran
7. Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran
8. Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif
9. Merevisi bahan pembelajaran
10. Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif.
DAFTAR PUSTAKA

Pengertian, Fungsu dan Model Desain Pembelajaran. (2022). Diakses pada 20 September
2022, dari https://wislah.com/desain-pembelajaran
Desain Pembelajaran (Pengertian, Kriteria, Model Model Desain Pembelajaran).(2022).
Diakses pada 20 September 2022, dari https://www.mandandi.com/2018/11/desain-
pembelajaran.html
Tiaradipa, S. (2018). Prinsip Desain Sistem Pembelajaran. Diakses pada 20 September 2022,
dari:http://syafiratiaradipa13.blogspot.com/2018/10/materi-5-prinsip-desain
sistem.html
KOSASSY, S. O. (2019). Mengulas Model-Model Pengembangan Pembelajaran dan
Perangkat Pembelajaran. Pelita Bangsa Pelestari Pancasila, 14(1)
Iskandar, R., & Farida, F. (2020). Implementasi Model ASSURE untuk Mengembangkan
Desain Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 4(4), 1052-1065.

Anda mungkin juga menyukai