Menurut Kemp (dalam, Permana, 2009:2) pengembangan perangkat merupakan suatu lingkaran yang kontinu. Tiap-tiap langkah pengembangan berhubungan langsung dengan aktivitas revisi. Pengembangan perangkat ini dimulai dari titik manapun sesuai di dalam siklus di bawah ini. Pengembangan perangkat model Kemp memberi kesempatan kepada para pengembang untuk dapat memulai dari komponen manapun. Namun karena kurikulum yang berlaku secara nasional di Indonesia dan berorientasi pada tujuan, maka seyogyanya proses pengembangan itu dimulai dari tujuan. Secara umum model pengembangan model Kemp ditunjukkan pada gambar berikut ini.
B. Komponen Model Kemp
1. Peserta Didik Peserta didik diantaranya siswa, mahasiswa, peserta pelatihan dan seterusnya. Namun uraian ini tidak akan membahas mengapa istilah peserta didik berbeda. Uraian ini menjelaskan alasan-alasan raisonal mengenai hal- hal yang patut dipertimbangkan tentang pihak yang belajar. Apa pun desain pembelajaran dan mata pelajaran yang disampaikan, perlu kiranya diketahui bahwa yang sebenarnya dilakukan oleh para desainer adalah menciptakan situasi belajar yang kondusif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dan peserta didik merasa nyaman dan termotivasi dalam proses belajarnya. 2. Tujuan Pembelajaran Setiap rumusan tujuan pembelajaran selalu dikembangkan berdasarkan kompetensi atau kinerja yang harus dimiliki oleh peserta didik jika ia selesai belajar. Seandainya tujuan pembelajaran atau kompetensi dinilai sebagai sesuatu yang rumit, maka tujuan pembelajaran tersebut dirinci menjadi subkompetensi yang dapat mudah dicapai. Dilain pihak, desain instruksional memadukan kebutuhan peserta didik dengan kompetensi yang harus dia kuasai nanti setelah selesai belajar degan kondisi yang sudah ditetapkan. 3. Metode Metode terkait degan strategi pembelajaran yang sebaiknya dirancang agar proses belajar berjalan mulus. Metode adalah cara-cara atau teknik yang dianggap jitu untuk menyampaikan materi ajar. Dalam desain pembelajaran langkah ini sangat penting karena metode inilah yang menetukan situasi belajar yang sesungguhnya. Di lain pihak, seseorang disaener pembelajaran juga terlihat dalam cara dia menetukan metode ini. Metode sebagai strategi pembelajaran biasa dikaitkan dengan media, dan waktu yang tersedia untuk belajar. Pada konsep sederhana ini, metode adalah komponen strategi pembelajaran yang sederhana. 4. Penilaian Konsep ini menganggap menilai hasil belajar peserta didik sangat penting. Indikator keberhasilan pencapaian suatu tujuan belajar dapat diamati dari penilaian hasil belajar ini. Sering kali penilaiain diukur dengan kemampuan menjawab dengan benar sejumlah soal-soal obyektif. Penilaian dapat juga dilakukan denagan format nonsoal, yaitu dengan instrumen pengamatan, wawancara, kuesioner, dan sebagainya C. Syntax Model Pembelajaran Kemp Model pengembangan sistem pembelajaran ini memiliki delapan unsur rencana perancangan pembelajaran, yaitu: 1. Menentukan tujuan pembelajaran umum atau standar kompetensi dan kompetensi dasar, yaitu tujuan yang ingin dicapai dalam setiap kegiatan pembelajaran. 2. Menganalisis karakteristik siswa, analisis terhadap kemampuan awal siswa yang bertujuan menentukan jenis pembelajaran yang baik untuk digunakan. 3. Menentukan tujuan pembelajaran khusus atau indikator, yaitu tujuan yang spesifik, operasional, dan terukur. Dengan demikian, siswa akan tahu apa yang harus dipelajari, bagaimana mengerjakannya, dan apa ukurannya bahwa siswa telah berhasil. Dari segi guru, rumusan itu akan berguna dalam menyusun tes kemampuan dan pemilihan bahan/materi yang sesuai. 4. Menentukan materi/bahan pelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus. 5. Menentukan penjajakan awal (preassessment) atau pretest, yaitu untuk mengetahui sejauh mana siswa telah memenuhi persyaratan belajar yang dituntut untuk mengikuti program pembelajaran. Dengan demikian, dalam pembelajaran guru dapat memilih materi yang dibutuhkan dan diperlukan tanpa harus menyajikan materi yang tidak perlu dan siswa tidak cepat bosan. 6. Menentukan strategi belajar-mengajar dan sumber belajar yang sesuai. Kriteria umum untuk pemilihan strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus tersebut adalah : (a) Efisiensi; (b) Keefektifan; (c) Ekonomis; (d) Kepraktisan melalui suatu analisis alternatif 7. Koordinasi sarana penunjang yang diperlukan, meliputi biaya, fasilitas, peralatan, waktu dan tenaga untuk melaksanakan rencana pembelajaran. 8. Mengevaluasi pembelajaran mahasiswa dengan syarat mereka menyelesaikan pembelajaran serta melihat kesalahan-kesalahan dan peninjauan kembali beberapa fase dari perencanaan yang membutuhkan perbaikan. D. Kelebihan dam Kekurangan Model Pembelajaran Kemp Kelebihan dam Kekurangan Model Pembelajaran Kemp adalah : 1. Kelebihan Dalam model pengembangan Kemp ini, setiap melakukan langkah atau prosedur terdapat revisi terlebih dahulu gunanya untuk menuju ketahap berikutnya. Tujuannya adalah apabila terdapat kekurangan atau kesalahan di tahap tersebut, dapat dilakukan perbaikan terlebih dahulu sebelum melangkah ke tahap berikutnya. 2. Kekurangan Model pengembangan Jerold E. Kemp ini agak condong ke pembelajaran klasikal atau pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, peran guru di sini mempunyai pengaruh yang besar, karena mereka dituntut dalam rangka program pengajaran, instrumen evaluasi, dan strategi pengajaran.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional