Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH TEACHING AND LEARNING METODE DESAIN

PEMBELAJARAN MENURUT DICK AND CAREY

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

1. YUDHATAMA BIL HAQQ ( 220109511001 )


2. AULIA SALSABILA ( 220109510003 )
3. RISNA LINTIN ( 220109512009 )

PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI ICP


FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN DAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang
berjudul “Model Dick and Carey”. Tujuan penulisan ini untuk memenuhi tugas
Karya tulis ini diharapkan dapat menjadi penambah wawasan bagi pembaca serta
bagi penulis sendiri.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen yang sudah
mempercayakan tugas ini kepada penulis, sehingga sangat membantu penulis
untuk memperdalam pengetahuan pada bidang studi yang sedang ditekuni.
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah berbagi
pengetahuannya kepada penulis, sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan tepat
waktu. Penulis menyadari jika makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran demi kesempurnaan dari
makalah ini.

Makassar, 28 April 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Metode desain pembelajaran menurut Dick and Carey adalah
sebuah pendekatan atau model sistematis untuk merancang pembelajaran
yang efektif dan efisien. Pendekatan ini dikembangkan oleh Walter Dick
dan Lou Carey pada tahun 1978 dan telah menjadi salah satu model desain
pembelajaran yang paling populer dan banyak digunakan.
Model Dick and Carey menawarkan suatu pendekatan sistematis
dan terstruktur dalam merancang dan mengembangkan bahan ajar. Dalam
model ini, desain instruksional dimulai dengan mengidentifikasi tujuan
pembelajaran yang spesifik, kemudian merancang materi pembelajaran
dan evaluasi pembelajaran yang sesuai. Model ini dirancang untuk
memastikan bahwa instruksi yang disampaikan efektif dan efisien dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang ditentukan.
Secara umum, model Dick and Carey dirancang untuk mengatasi
kelemahan dalam pengajaran tradisional dengan memberikan struktur dan
sistematis dalam merancang dan mengembangkan materi pembelajaran.
Model ini telah banyak digunakan di berbagai institusi pendidikan dan
perusahaan untuk memperbaiki kualitas pengajaran dan pelatihan.
Dick and Carey (1985) memandang desain pembelajaran sebagai
sebuah sistem dan menganggap pembelajaran adalah proses yang
sitematis. Menurut Dick and Carey (2001), pendekatan sistem selalu
mengacu kepada tahapan umum sistem pengembangan pembelajaran
(Instructional Systems Development /ISD). Komponen model Dick and
Carey meliputi pembelajar, pengajar, materi, dan lingkungan. Demikian
pula, di lingkungan pendidikan non formal model ini meliputi warga
belajar (pembelajar), tutor (pengajar), materi, dan lingkungan
pembelajaran. Semua berinteraksi dalam proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Komponen dan tahapan model
Dick and Carey lebih kompleks jika dibandingkan dengan model
pembelajaran yang lain.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian model pembelajaran dick and carey?
2. Apakah kelebihan dan kekurangan serta karakteristik model
pembelajaran dick and carey?
3. Bagaimanakah langkah-langkah model pembelajaran Dick and Carey?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian model pembelajaran menurut Dick and
Carey.
2. Untuk mengetahui langkah-langkah model pembelajaran Dick and
Carey.
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan serta karakteristik model
pembelajaran menurut Dick and Carey.
4. Tujuan utama dari model ini adalah untuk mengembangkan
pembelajaran yang terstruktur, logis, dan mudah dipahami oleh siswa.
D. Manfaat
Beberapa manfaat dari penggunaan Model Dick and Carey dalam
pembelajaran antara lain:
1. Membantu pengembang dan perancang pembelajaran untuk
menciptakan kurikulum yang lebih sistematis dan terstruktur,
sehingga siswa dapat belajar secara lebih efektif.
2. Model ini dapat membantu pengajar dan pengembang
pembelajaran untuk menentukan tujuan pembelajaran yang jelas
dan spesifik sehingga pembelajaran dapat lebih fokus dan efisien.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Dick and Carey


Model adalah bentuk representasi akurat sebagai proses aktual yng
memungkinkan seserang atau sekelompok orang mencoba bertindak
berdasarkan model itu (Nunan, 1995). Model Dick and Carey adalah salah
satu model pengembangan pembelajaran yang didasarkan pada pendekatan
sistematis dan berorientasi pada tujuan. Model ini memiliki langkah-
langkah yang jelas dan terstruktur, dimulai dari analisis kebutuhan
pembelajaran, perumusan tujuan pembelajaran, desain instruksional,
pengembangan materi ajar, validasi dan revisi, serta implementasi dan
evaluasi pembelajaran. Tujuan dari penggunaan model ini adalah untuk
menghasilkan pembelajaran yang efektif dan terukur, dengan fokus pada
pengembangan hasil belajar yang jelas dan terukur. Model Dick and Carey
sering digunakan dalam perancangan pembelajaran di berbagai konteks,
seperti di sekolah, perguruan tinggi, atau dalam pelatihan kerja.
Model pembelajaran Dick and Carey merupakan model
pembelajaran yang dikembangkan dengan menggunakan pendekatan
sistem. Terhadap komponen dasar perancangan sistem pembelajaran, yang
meliputi analisis dan perancangan. Pengembangan, implementasi dan
evaluasi. The Dick et al. Model sistem pembelajaran yang dikembangkan
terdiri dari beberapa komponen yang harus diimplementasikan pada saat
merencanakan kegiatan pembelajaran yang lebih luas. Dick and Carey
memasukkan unsur kognitif dan perilaku yang menekankan respon siswa
terhadap stimulus yang disajikan. Implementasi model desain untuk sistem
pembelajaran ini membutuhkan proses sistematis yang komprehensif. Hal
ini diperlukan untuk menciptakan suatu sistem pembelajaran yang dapat
digunakan secara optimal untuk mengatasi permasalahan pembelajaran.
Menurut Dick dan Carey, metode pembelajaran adalah metode atau
teknik yang digunakan untuk mengajarkan materi atau mata pelajaran
tertentu. Metode pembelajaran ini berpedoman pada rencana pembelajaran
yang sistematis, yang meliputi tujuan pembelajaran yang jelas, analisis
siswa, pengembangan materi dan evaluasi hasil belajar Dalam metode
pembelajaran Dick and Carey, perencanaan pembelajaran yang sistematis
sangat penting untuk mencapai metode pembelajaran yang jelas dan
efektif. Tujuan pembelajaran. Metode ini dapat digunakan dalam berbagai
konteks pembelajaran, termasuk pendidikan formal dan informal, magang
dan pengembangan sumber daya manusia.
B. Karakteristik dan Kelebihan serta Kekurangan dari Model Dick and
Carey
Model Dick and Carey adalah model desain pembelajaran yang
mengedepankan pendekatan sistematis dalam merancang bahan ajar yang
efektif. Model ini menekankan pentingnya perencanaan dan anlisis yang
teliti dalam merancang pembelajaran, dan menekankan pentingnya
penilaian dan evaluasi sepanjang proses desain pembelajaran serta
menekankan bahwa pembelajaran merupakan hasil interaksi antara peserta
didik dan lingkungannya.
 Karakteristik model Dick and Carey meliputi:
1. Pendekatan sistematis: model ini menyediakan pendekatan yang
terstruktur dalam desain pembelajaran yang terdiri dari serangkaian
langkah yang harus diikuti secara berurutan.
2. Berorientasi pada tujuan: model ini menekankan pentingnya
mengidentifikasi tujuan pembelajaran dan merancang pembelajaran
untuk mencapai tujuan tersebut.
3. Berbasis analisis: Model ini menekankan pentingnya melakukan
analisis pembelajaran, menganalisis peserta didik dan konteks
pembelajaran, serta mengembangkan tujuan pembelajaran.
4. Berfokus pada penilaian: Model ini menekankan pentingnya
mengembangkan instrumen penilaian dan melakukan evaluasi formatif
untuk memastikan bahwa pembelajaran efektif.
5. Bersifat iteratif: Model ini mencakup siklus evaluasi dan revisi untuk
memastikan bahwa pembelajaran terus ditingkatkan.
6. Menekankan pembelajaran aktif: Model ini menekankan pentingnya
pembelajaran aktif, yang melibatkan peserta didik dalam aktivitas yang
bermakna yang dapat meningkatkan pemahaman dan retensi informasi.
7. Menekankan umpan balik: Model ini menekankan pentingnya
memberikan umpan balik kepada peserta didik untuk meningkatkan
pembelajaran dan kinerja.
Secara keseluruhan, model Dick and Carey menyediakan pendekatan
kompresensif dalam desain pembelajaran yang menekankan perencanaan,
analisis, penilaian, dan evaluasi yang teliti untuk memastikan bahwa
pembelajaran efektif dan mencapai tujuannya.
 Kelebihan dari model Dick and Carey
a. Setiap langkah jelas, sehingga dapat diikuti
b. Teratur, Efektif dan Efisien dalam pelaksanaan
c. Merupakan model atau perencanaan pembelajaran yang
terperinci, sehingga mudah diikuti
d. Adanya revisi pada analisis instruksional, dimana hal tersebut
merupakan hal yang sangat baik, karena apabila terjadi
kesalahan maka segera dapat dilakukan perubahan pada analisis
instruksional tersebut, sebelum kesalahan didalamnya ikut
mempengaruhi kesalahan pada komponen setelahnya Model
Dick & Carey sangat lengkap komponennya, hampir mencakup
semua yang dibutuhkan dalam suatu perencanaan
pembelajaran.
 Kekurangan dari Model Dick and Carey adalah
a. Kaku, karena setiap langkah telah di tentukan
b. Tidak semua prosedur pelaksanaan KBM dapat di kembangkan
sesuai dengan langkah-langkah tersebut
c. Tidak cocok diterapkan dalam e learning skala besar
d. Uji coba tidak diuraikan secara jelas kapan harus dilakukan dan
kegiatan revisi baru dilaksanakan setelah diadakan tes formatif
e. Pada tahap-tahap pengembangan tes hasil belajar, strategi
pembelajaran maupun pada pengembangan dan penilaian bahan
pembelajaran tidak nampak secara jelas ada tidaknya penilaian
pakar (validasi).

C. Langkah-Langkah atau Tahapan Dalam Model Dick and Carey


Menurut Uno (2007, p.24), secara umum, penggunaan model
pengajaran Dick and Carrey adalah sebagai berikut.
1. Model Dick and Carrey terdiri atas 10 langkah. Setiap langkah sangat
jelas maksud dan tujuannya sehingga bagi perancang pemula sangat
cocok sebagai dasar untuk mempelajari model desain yang lain.
2. Kesepuluh langkah pada model Dick and Carrey menunjukkan
hubungan yang sangat jelas dan tidak terputus antara langkah yang
satu dengan langkah yang lainnya. Dengan kata lain, sistem yang
terdapat dalam Dick and Carrey sangat ringkas, tetapi isinya padat dan
jelas dari suatu urutan ke urutan berikutnya.
3. Langkah awal pada model Dick and Carrey adalah mengidentifikasi
tujuan pengajaran. Langkah ini sangat sesuai dengan kurikulum, baik
di perguruan tinggi maupun sekolah menengah dan sekolah dasar,
khususnya dalam mata pelajaran tertentu yang memiliki tujuan
pembelajaran dalam kurikulumnya untuk dapat melahirkan suatu
rancangan pembelajaran.
 Tahap-tahap Model Desain Pembelajaran Dick and Carey
1. Mengidentifikasi Tujuan Pembelajaran (Identity Instructional Goal)
Tujuan pembelajaran idealnya diperoleh dari analisa kebutuhan
yang benar benar mengindikasikan adanya suatu masalah yang
pemecahannya adalah dengan memberikan pembelajaran (Dick, et al,
2001: 19). Sasaran akhir dari suatu pembelajaran adalah tercapainya
tujuan pembelajaran umum, oleh karena itu dalam merancang
pembelajaran harus memperhatikan secara mendalam rumusan tujuan
pembelajaran umum yang akan ditentukan.
Tahap awal model ini adalah menentukan apa yang diinginkan agar
siswa dapat melakukannya ketika mereka telah menyelesaikan
program pembelajaran. Tujuan pembelajaran mungkin dapat
diturunkan dari daftar tujuan, dari analisis kinerja (performance
analysis), dari penilaian kebutuhan (needs assessment), dari
pengalaman praktis dengan kesulitan belajar pebelajar, dari analisis
orang-orang yang melakukan pekerjaan (JobAnalysis), atau dari
persyaratan lain untuk pembelajaran baru.
2. Analisis Tugas Pembelajaran atau Analisis Intruksional (Conduct
Instructional Analysis).
Analisis pendidikan, yaitu untuk menentukan keterampilan apa
yang terlibat dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan dan untuk
menganalisis mata pelajaran atau bahan pelajaran. Setelah tujuan
pembelajaran telah diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah
menentukan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencapai
tujuan pembelajaran tersebut. Langkah terakhir dalam proses analisis
hasil belajar adalah mengidentifikasi keterampilan, pengetahuan, dan
sikap, yang disebut sebagai perilaku awal (input/perilaku awal), yang
harus mulai dipelajari siswa.
Cari tahu keterampilan mana yang relevan dengan proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan dan menganalisis topik atau
materi yang akan dipelajari. Analisis ini menghasilkan peta konsep
yang menggambarkan hubungan antara semua keterampilan yang
teridentifikasi.
Dalam melakukan analisis tugas pembelajaran pada model Dick
and Carey, penting untuk melibatkan para ahli dan stakeholder yang
terkait dalam pembuatan program pembelajaran, seperti guru, siswa,
dan orang tua siswa. Analisis tugas yang baik akan membantu dalam
menentukan desain pembelajaran yang sesuai dengan tugas yang harus
dikuasai oleh peserta didik dan kemampuan yang harus dimiliki.
3. Analisis Karakteristik Peserta Didik dan Konteks Pembelajaran
(Analyze Learners and Contexts).
Ketika melakukan analisis terhadap keterampilan-keterampilan
yang perlu dilatihkan dan tahapan prosedur yang perlu dilewati, juga
dipertimbangkan keterampilan awal yang telah dimiliki mahasiswa.
Analisis paralel terhadap siswa dan konteks dimana mereka belajar,
dan konteks apa tempat mereka menggunakan hasil pembelajaran.
Keterampilan-keterampilan siswa yang ada saat ini, yang lebih disukai,
dan sikap-sikap ditentukan berdasarkan karakteristik atau setting
pembelajaran dan setting lingkungan tempat keterampilan diterapkan.
Langkah ini adalah langkah awal yang penting dalam strategi
pembelajaran.
Analisis terhadap karakteristik siswa meliputi kemampuan aktual
yang dimiliki oleh siswa, gaya belajar, dan sikap terhadap aktivitas
belajar. Identifikasi yang akurat tentang karakteristik siswa yang akan
belajar dapat membantu perancang program pembelajaran dalam
memilih dan menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan.
4. Merumuskan Tujuan Pembelajaran Khusus (Write Performance
Objectives).
Berdasarkan analisis pembelajaran dan pernyataan tentang perilaku
awal siswa, dibuat pernyataan konkrit tentang apa yang harus
dilakukan siswa setelah belajar. Tulis tujuan kinerja (tujuan
pembelajaran). Berdasarkan analisis tujuan pembelajaran dan
pernyataan perilaku awal, pertimbangkan pernyataan khusus tentang
apa yang dapat dilakukan siswa setelah mereka menerima pelajaran.
Pernyataan-pernyataan tersebut diperoleh dari analisis
pembelajaran. Tujuan dari analisis pembelajaran adalah untuk
menentukan keterampilan yang dipelajari, prasyarat penampilan dan
kriteria penampilan. Tujuan dari bagian ini adalah untuk memecah
tujuan umum menjadi tujuan yang lebih khusus di setiap fase
pembelajaran. Setiap level memiliki panduan pembelajaran dan metrik
untuk mengukur kinerja pelajar.
5. Mengembangan Instrumen Penilaian (Develop Assessment
Instruments).
Pengembangan instrument penilaian didasarkan pada tujuan yang
telah dirumuskan. Berdasarkan tujuan pembelajaran yang tertulis,
mengembangkan produk evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa
melakukan tujuan pembelajaran. Penekanan utama berada pada
hubungan perilaku yang tergambar dalam tujuan pembelajaran dan
penilaian yang di minta.
6. Mengembangan Strategi Pembelajaran (Develop Instructional
Strategy).
Strategi pembelajaran meliputi: kegiatan prapembelajaran (pre-
activity). penyajian informasi, praktek dan umpan balik (practice and
feedback. pengetesan (testing), dan mengikuti kegiatan selanjutnya.
Strategi pembelajaran berdasarkan teori dan hasil penelitian,
karakteristik media pembelajaran yang digunakan, bahan
pembelajaran, dan karakteristik siswa yang menerima pembelajaran.
Prinsip-prinsip inilah yang digunakan untuk memilih materi strategi
pembelajaran yang interaktif.
7. Mengembangan atau Memilih Bahan Ajar (Develop and Select
Instructional Materials).
Bahan ajar memuat isi yang akan digunakan pebelajar untuk
mencapai tujuan. Termasuk didalamnya adalah tujuan khusus dan
tujuan umum dan semua yang mendukung terjadinya proses belajar
dalam diri pebelajar. Bahan ajar juga berisi informasi yang akan
digunakan pebelajar untuk memandu kemajuan mereka selama
pembelajaran. Semua bahan ajar juga harus dilengkapi dengan tes
obyektif atau pengukuran kemampuan pebelajar. Termasuk
didalamnya adalah soal pre test danpost test. Selain bahan ajar,
diperlukan juga petunjuk penggunaan bagi pembelajar dan pebelajar
(Dick, et al, 2001: 245)
8. Merancang dan melaksanakan evaluasi formatif (Design and Conduct
Formative Evaluation of Instruction)
Evaluasi dilakukan untuk mengumpulkan data dan
mengidentifikasi data tersebut. Dalam merancang dan
mengembangkan evaluasi formatif yang dihasilkan adalah instrumen
atau angket penilaian yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Data-data yang diperoleh tersebut sebagai pertimbangan dalam
merevisi pengembangan pembelajaran ataupun produk bahan ajar. Ada
tiga tipe evaluasi formatif: uji perorangan (one-to-one), uji kelompok
kecil (small group) dan uji lapangan (field evaluation). Setiap jenis
penilaian memberikan informasi yang berbeda bagi perancang untuk
digunakan dalam meningkatkan pembelajaran. Teknik serupa dapat
diterapkan pada penilaian formatif terhadap bahan atau pembelajaran
di kelas.
9. Melakukan Revisi Terhadap Program Pembelajaran (Revise
Instruction).
Langkah akhir dari proses desain pengembangan adalah melakukan
revisi terhadap draf program pembelajaran. Data yang diperoleh dari
prosedur evaluasi formatif dirangkum dan ditafsirkan untuk
mengetahui kelemahan- kelemahan yang dimiliki oleh program
pembelajaran. Evaluasi formatif tidak hanya dilakukan pada draf
program pembelajaran saja, tetapi juga terhadap aspek-aspek desain
sistem pembelajaran yang digunakan dalam program, seperti analisis
pembelajaran, entry behavior, dan karakteristik siswa. Prosedur
evaluasi formatif, dengan kata lain, perlu dilakukan pada semua aspek
program pembelajaran dengan tujuan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas program tersebut.
10. Merancang dan Melaksanakan Evaluasi Sumatif (Design And
Conduct Summative Evaluation)
Evaluasi sumatif merupakan evaluasi puncak terhadap program
pembelajaran yang telah dirancang, setelah program tersebut dilakukan
evaluasi formatuf dan dilakukan revisi-revisi terhadap produk, maka
evaluasi sumatif dilakukan. Hasil-hasil pada tahap di atas dijadikan
dasar untuk menulis perangkat yang dibutuhkan. Hasil perangkat
selanjutnya divalidasi dan diujicobakan di kelas diimplementasikan di
kelas dengan evaluasi sumatif.

Kesepuluh langkah desain yang dikemukakan diatas merupakan


sebuah prosedur yang menggunakan pendekatan system dalam
mendesain sebuah program pembelajaran. Setiap langkah dalam desain
system pembelajaran ini memiliki keterkaitan satu sama lain. Output
yang dihasilkan dari suatu langkah akan digunakan sebagai input bagi
langkah yang lain.
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN

Model Dick and Carey merupakan salah satu model pembelajaran


desain instruksional yang paling terkenal dan banyak digunakan dalam
pembuatan materi pembelajaran. Model ini terdiri dari sepuluh tahapan
yang saling terkait dan diurutkan dengan baik untuk memastikan
efektivitas dan efisiensi dalam pembelajaran.
Sepuluh tahap dalam model Dick and Carey adalah sebagai berikut: (1)
Analisis Kebutuhan, (2) Identifikasi Tujuan Pembelajaran, (3) Analisis
Materi, (4) Desain Instruksional, (5) Pengembangan Materi, (6) Validasi,
(7) Revisi, (8) Implementasi, (9) Evaluasi Formatif, dan (10) Evaluasi
Sumatif.
Dalam model Dick and Carey, analisis kebutuhan dan identifikasi
tujuan pembelajaran yang baik sangat penting untuk memastikan bahwa
materi pembelajaran yang dibuat memenuhi kebutuhan dan tujuan
pembelajaran yang diinginkan. Selanjutnya, tahap analisis materi dan
desain instruksional membantu dalam merancang materi pembelajaran
secara efektif dan efisien. Pengembangan materi dan validasi memastikan
bahwa materi pembelajaran yang dibuat sesuai dengan rencana dan
kebutuhan, serta layak untuk digunakan.
Secara keseluruhan, model Dick and Carey memberikan pendekatan
sistematis dan struktural untuk desain pembelajaran dan memastikan
bahwa materi pembelajaran dapat diterapkan secara efektif dan efisien
dalam pembelajaran.
Adapun kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Dick and
Carey adalah sebagai berikut.
Kelebihan:
- Setiap langkah jelas, sehingga dapat diikuti
- Teratur, efektif dan Efisien dalam pelaksana
- Merupakan model atau perencanaan pembelajaran yang
terperinci, sehingga mudah diikuti.
Kekurangan:
- Kaku, karena setiap langkah telah di tentukan
- Tidak semua prosedur pelaksanaan KBM dapat di kembangkan
sesuai dengan langkah-langkah tersebut.
- Tidak cocok diterapkan dalam pembelajaran skala besar
- Uji coba tidak diuraikan secara jelas kapan harus dilakukan dan
kegiatan revisi baru dilaksanakan setelah diadakan tes formatif
Pada tahap-tahap pengembangan tes hasil belajar, strategi
pembelajaran maupun pada pengembangan dan penilaian bahan
pembelajaran tidak nampak secara jelas ada tidaknya penilaian
pakar (validasi).

2. SARAN
Model Dick and Carey adalah model desain instruksional yang dapat
membantu pengajar dalam mengembangkan materi pembelajaran yang
efektif. Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat Anda gunakan
dengan model Dick and Carey:
a. Identifikasi tujuan pembelajaran dengan jelas. Pastikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai oleh siswa terdefinisi dengan baik
sehingga materi pembelajaran yang disusun dapat memenuhi
tujuan tersebut.
b. Analisis karakteristik siswa. Ketahui latar belakang dan
pengalaman siswa, kemampuan intelektual, gaya belajar, minat dan
motivasi mereka, sehingga materi pembelajaran dapat disesuaikan
dengan kebutuhan siswa.
DAFTAR PUSTAKA

https://educhannel.id/blog/artikel/desain-pembelajaran-model-dick-and-
carey.html
Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2035422-
defenisi-Model Pembelajaran-menurut-para/#ixzz1M2SGFfvG
Uno,Hamzah.(2009). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar
Mengajar yang Kreatif dan Efektif.Jakarta: PT Bumi Aksara
Nunan, D. (1995). Language Teching Methodology. New York: Prentice
Hall
Dick. W., Carey, L., & Carey, J. O. 2001. The systematic design of
instruction. Newyork: Addison-Wesley Educational Publishers Inc.

Dick, W. and Carey, L. 1996. The Systematic Design of Instruction (4nd


Ed). Gleeview, Illionis: Scot, Foresman and Company.

Pribadi. Benny. A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Dian


Rakyat. Jakarta.

Harahap. E. St. Dkk. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka

Trianto, M. Pd. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai