Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MODEL DAN DESAIN PROGRAM PENDIDIKAN DAN

MANAJEMEN PELATIHAN

(Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pelatihan)

Dosen Pengampu :

Devin Cumbuan Putri, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 3

Muhammad Iqbal Saputra : 1911030348

Nurussalamah : 1911030156

Witri Apriliya : 1911030435

Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam

Kelas : H (Semester 5)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
1443 H/2021M

1
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji syukur pemakalah panjatkan kehadiran Allah SWT yang senantiasa
menganugerahka taufik dan hidayahnya, sehingga pemakalah dapat menyelesaikan tugas
makalah yang bertemakan “Model Dan Desain Program Pendidikan Dan Manajemen
Pelatihan” dengan lancar. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada
junjungan nabi Muhammad SAW yang telah membimbing kita dari zaman kegelapan
hingga terang benderang seperti sekarang ini.

Pemakalah menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini tidak mungkin
dapat diselesaikan tanpa bimbingan dan bantuan, terutama dari dosen pengampu yaitu Ibu
Devin Cumbuan Putri, M.Pd sebagai dosen pengampu mata kuliah Manajemen Pelatihan.
Oleh karena itu pemakalah mengucapkan terimakasih atas bantuan dan
bimbingannya yang telah diberikan kepada kami.

Akhir harap pemakalah, semoga makalah ini memberikan manfaat terutama pada penulis
sendiri. Pemakalah juga masih menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penulisan
makalah ini, maka dari itu saya mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan makalah
ini dan penulis mohon kritik dan saran bagi perbaikan dalam penulisan makalah ini.

Bandar Lampung, 30 September 2021

Penulis

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................... 1

KATA PENGANTAR................................................................. 2

DAFTAR ISI................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN............................................................ 4

A. Latar Belakang ......................................................................... 4

B. Rumusan Masalah .................................................................... 4

C. Tujuan....................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ............................................................. 6

A.Pengertian Model dan Desain Program Pendidikan dan

Manajemen Pelatihan .................................................................... 6

B. Model dan Desain Program Pendidikan ................................... 6

C. Model dan Desain Program Pelatihan ...................................... 12

BAB III PENUTUP ..................................................................... 16

A. Kesimpulan .............................................................................. 16

B. Saran ........................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu sistem merupakan kesatuan dari bagian bagian yang saling berhubungan yang
berada dalam satu wilayah serta memiliki item-item penggerak. Pendidikan yaitu
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, pengembangan, kecerdasan
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan keterampilan diri dan masyarakat.
Sedangkan pelaihan adalah suatu proses dimana orang-orang mencapai kemampuan
tertentu untuk membantu pencapaian struktur organisasi.

Dari definisi yang terurai di atas, kami membuat makalah ini untuk mengetahui lebih
dalam yang mendasar mengenai model dan desain program pendidikan dan
manajemen pelatihan untuk menemukan jawabannya. Sehingga pembaca memiliki
wawasan yang lebih luas tentang model dan desain program pendidikan dan
manaemen pelatihan.

B.Rumusan Masalah

1. Apa itu Model dan Desain Program Pendidikan dan Manajemen Pelatihan?

2. Bagaimana Model dan Desain Program Pendidikan?

3. Bagaimana Model dan Desain Program Pelatihan?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian Model dan Desain Program Pendidikan dan


Manajemen Pelatihan

4
2. Untuk mengetahui model dan desain program pendidikan

3. Untuk mengetahui model dan desain rogram pelatihan

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Model dan Desain Program Pendidikan dan Manajemen


Pelatihan

Model pendidikan adalah kerangka kerja yang memberikan gambaran


sistematis untuk melaksanakan pembelajaran agar membantu belajar siswa dalam
tujuan tertentu yang ingin dicapai. Artinya, model pendidikan merupakan gambaran
umum namun tetap mengerucut pada tujuan khusus. Hal tersebut membuat model
pendidikan berbeda dengan metode pendidikan yang sudah menerapkan langkah atau
pendekatan pembelajaran yang justru lebih luas lagi cakupannya.

Sedangkan istilah desain pelatihan bermakna adanya keseluruhan, struktur,


kerangka, atau outline, dan urutan atau sistematika kegiatan pelatihan. Selain itu,
desain pelatihan juga dapat diartikan sebagai proses perencanaan yang sistematik
yang dilakukan sebelum kegiatan pengembangan atau pelaksanaan sebuah pelatihan. 1

B. Model dan Desain Program Pendidikan

Ada berbagai model desain pembelajaran dengan menggunakan


pendekatanpendekatan tertentu. Beberapa model-model desain pembelajaran tersebut
adalah :

1. Model Dick and Carey Dikembangkan oleh Walter Dick & Lou Carey (1985).

Model ini termasuk ke dalam model prosedural. Langkah langkah Desain


Pembelajaran menurut Dick and Carey adalah :

1
Suparman, Atwi. 2009. Desain Intruksional. Jakarta: Universitas Terbuka

6
a) Mengidentifikasikan tujuan umum pembelajaran.

b) Melaksanakan analisis pembelajaran

c) Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa

d) Merumuskan tujuan performansi

e) Mengembangkan butir butir tes acuan patokan

f) Mengembangkan strategi pembelajaran

g) Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran

h) Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif

i) model ini cocok untuk pembelajaran formal di sekolah dan untuk sistem
pembelajaran yang melibatkan komputer dalam proses pembelajaran. 2

2. Model ASSURE

Model ASSURE merupakan suatu model yang merupakan sebuah formulasi untuk
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau disebut juga model berorientasi kelas.
Menurut Heinich et al model ini terdiri atas enam langkah kegiatan yaitu:

a) Analyze Learners

b) States Objectives

c) Select Methods, Media, and Material

d) Utilize Media and materials

e) Require Learner Participation

2
Abdullah Shodiq. Evaluasi Pembelajaran. Semarang : PUSTAKA RIZKI PUTRA. 2012

7
f) Evaluate and Revise

3. Model Gerlach & Elly

Model pembelajaran Gerlach dan Ely merupakan suatu metode perencanaan


pengajaran yang sistematis. Model ini menjadi suatu garis pedoman atau suatu peta
pembelajaran karena dalam model ini diperlihatkan keseluruhan proses belajar
mengajar yang baik, sekalipun tidak menggambarkan secara rinci setiap
komponennya. Dalam model ini juga diperlihatkan hubungan antara elemen yang satu
dengan yang lainnya serta menyajikan suatu pola urutan yang dapat dikembangkan
dalam suatu rencana untuk mengajar. Model yang dikembangkan oleh Gerlach dan
Ely dimaksudkan sebagai pedoman perencanaan mengajar.

4. Model ADDIE

Model desain pembelajaran yang menggunakan 5 tahap atau langkah sederhana


dalam pengaplikasinnya. Desain pembelajaran yang mudah dipelajari. Sesuai dengan
namanya tahap atau langkah dalam pembelajarannya 3 yaitu Analysis, Desain,
Development, Implementation, dan Evaluation. Ada lima langkah yang dikemukakan
dalam model ini sesuai dengan namanya, yaitu:

a) Analysis: menganalisis kebutuhan untuk menentukan masalah dan solusi yang


tepat dan menentukan kompetensi siswa.

b) Design: menentukan kompetensi khusus, metode, bahan ajar, dan


pembelajaran.

c) Development: memproduksi program dan bahan ajar yang akan digunakan


dalam program pembelajaran.

3
Arikunto Suharsimi. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara. 2008

8
d) Implementation: melaksanakan program pembelajaran dengan menerapkan
desain atau spesifikasi program pembelajaran.

e) Evaluation: melakukan evaluasi program pembelajaran dan evaluasi hasil


belajar.

5. Model Degeng

Degeng mengemukakakan delapan langkah disain pembelajaran yang berkonteks


model elaborasi yaitu:

a) Analisis tujuan dan karakteristik Bidang Studi

b) Analisis sumber belajar (kendala)

c) Analisis karakteristik si-belajar

d) Menetapkan tujuan belajar dan isi pembelajaran

e) Menetapkan strategi pengorganisasian isi pembelajaran

f) Menetapkan strategi penyampaian isi pembelajaran

g) Menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran,

h) Pengembangan prosedur pengukuran hasil pembelajaran. 4

6. Model PPSI

Model gabungan dari perencanaan pengajaran versi Performance Based Teacher


Education (PBET), perencanaan pengajaran sistematika dan perencanaan pengajaran

4
Tayibnapis Farida Yusuf. Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi. Jakarta : PT RINEKA CIPTA.
2008

9
model Davis. Model pengembangan instruksional PPSI ini memiliki 5 langkah pokok,
yaitu:

a) Perumusan tujuan, terdiri dari: Merumuskan tujuan instruksional khusus (TIK

b) Pengembangan alat evaluasi

c) Kegiatan belajar

d) Pengembangan program kegiatan

e) Pelaksanaan

7. Model Kemp

Menurut Kemp (1977) pengembangan intruksional atau desain intruksional itu terdiri
dari 8 langkah yaitu :

a) Menentukan tujuan intruksional umum (TIU) atau Standar Kompetensi.

b) Menganalisis karakteristik peserta didik

c) Menentukan TIK atau Kompetensi Dasar.

d) Menentukan materi pelajaran

e) Menetapkan penjajagan awal (pre test)

f) Menentukan strategi belajar mengajar

g) Mengkoordinasi sarana penunjang, yang meliputi tenaga fasilitas, alat, waktu


dan tenaga.

h) Mengadakan evaluasi

8. Model ISD (Instructional system design)

10
Rancangan sistem pembelajaran merupakan prosedur 5 terorganisir yang mencakup
langkah-langkah menganalisis, merancang, mengembangkan, melaksanakan dan
menilai pembelajaran. Langkah-langkah ini dalam setiap poses memiliki dasar yang
terpisah dalam teori maupun praktek seperti halnya pada proses ISD secara
keseluruhan. Dalam pengutaraannya yang lebih sederhana adalah sebagai berikut :

a) Menganalisis adalah mengidentifikasi apa yang dipelajari.

b) Merancang adalah menspesifikasi proses dan produk.

c) Mengembangkan adalah memandu dan menghasilkan materi pembelajaran.

d) Melaksanakan adalah menggunakan materi dan strategi dalam konteks. 5.


Menilai adalah menentukan kesesuaian pembelajaran.

9. Model Pengembangan Instruksional (MPI)

Model Pengembangan Instruksional (MPI) dalam Suparman (2001) dikemukakan ada


delapan langkah yaitu:

a) Mengidentifikasi kebutuhan instruksional dan menulis tujuan instruksional


umum;

b) Melakukan analisis instruksional

c) Mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal mahasiswa

d) Menulis tujuan instruksional khusus;

e) Menulis tes acuan patokan;

f) Menyusun strategi instruksional;

5
Widyoko Eko Putro. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta : PUSTAKA PELAJAR. 2011

11
g) Mengembangkan bahan instruksional; dan

h) Mendisain dan melaksanakan evaluasi formatif yang termasuk di dalamnya


kegiatan merevisi6.

C. Model dan Desain Program Pelatihan

Dibawah ini adalah beberapa model desain pelatihan berikut penjelasan-


penjelasannya :

a. Model Dick and Carey

Salah satu model desain pelatihan adalah model Dick and Carey (1985). Model ini
termasuk ke dalam model yang berorientasi kepada prosedural. Berikut merupakan
model desain pelatihan yang dikembangkan oleh Dick and Carey :

1) Identifikasi tujuan pelatihan

2) Analysis instructional

3) Analisis peserta pelatihan dan konteks

4) Merumuskan tujuan pelatihan khusus

5) Mengembangkan alat atau instrument penilaian

6) Mengembangkan strategi pelatihan

7) Melakukan revisi terhadap draf program pelatihan 7

b. Model Kemp

6
Admodiwirio, S. (2002). Manajemen Pelatihan. Jakarta: PT Ardadizya Jaya.
7
Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan Pedoman
Teoritis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara), 2007

12
Model Kemp termasuk ke dalam contoh model melingkar jika ditunjukkan dalam
sebuah diagram. Secara singkat, menurut model ini terdapat beberapa langkah dalam
penyusunan sebuah bahan ajar, yaitu :

a) Menentukan tujuan dan daftar topik,menetapkan tujuan umum untuk pelatihan


tiap topiknya;

b) Menganalisis karakteristik pelajar, untuk siapa pelatihan tersebut didesain;

c) Menetapkan tujuan pelatihan yang ingin dicapai dengan syarat dampaknya


dapat dijadikan tolak ukur perilaku pelajar;

d) Menentukan isi materi pelajaran yang dapat mendukung tiap tujuan; 8

e) Pengembangan prapenilaian/ penilaian awal untuk menentukan latar belakang


pelajar dan pemberian level pengetahuan terhadap suatu topik;

f) Memilih aktivitas pelatihan dan sumber pelatihan yang menyenangkan atau


menentukan strategi belajar-mengajar, jadi peserta pelatihan peserta pelatihan
akan mudah menyelesaikan tujuan yang diharapkan;

g) Mengkoordinasi dukungan pelayanan atau sarana penunjang yang meliputi


personalia, fasilitas-fasilitas, perlengkapan, dan jadwal untuk melaksanakan
rencana pelatihan;

h) Mengevaluasi pelatihan peserta pelatihan dengan syarat mereka


menyelesaikan pelatihan serta melihat kesalahan-kesalahan dan peninjauan
kembali beberapa fase dari perencanaan yang membutuhkan perbaikan yang
terus menerus, evaluasi yang dilakukan berupa evaluasi formatif dan evaluasi
sumatif.

8
Djuju Sudjana, Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya), 2006.

13
c. Model ASSURE

Model ASSURE merupakan suatu model yang merupakan sebuah formulasi untuk
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau disebut juga model berorientasi kelas.
Menurut Heinich et al (2005) model ini terdiri atas enam langkah kegiatan yaitu :

1) Analisis Pelajar (Analyze Learners)

2) Menyatakan Tujuan (States Objectives)

3) Pemilihan Metode, Media dan Bahan (Select Methods, Media, and Material)

4) Penggunaan Media dan Bahan (Utilize Media and Materials)

5) Partisipasi Pelajar di dalam kelas (Require Learner Participation)

6) Penilaian dan Revisi (Evaluate and Revise)

d. Model ADDIE

Model desain pelatihan yang sifatnya lebih generik yaitu model ADDIE (Analysis-
Design-Develop-Implement-Evaluate). ADDIE muncul pada tahun 1990-an yang
dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda (2005). Salah satu fungsinya ADDIE yaitu
menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan
yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri 9

e. Model Smith dan Ragan

Desain pelatihan model Smith and Ragan (2003) ini memiliki kecenderungan
terhadap implementasi teori pelatihan kognitif. Hampir semua langkah dan prosedur
dalam model ini difokuskan pada rancangan tentang strategi pelatihan. Model Smith
and Ragan terdiri atas beberapa langkah dan prosedur pokok sebagai berikut :

1) Analisis lingkungan pelatihan

9
Farida Yusuf Tayibnafis, Evaluasi Program, (Jakarta: Rineka Cipta), 2000.

14
2) Analisis karakteristik peserta pelatihan

3) Analisis tugas pembelajaran10

4) Menulis butir tes

5) Menentukan strategi pelatihan

6) Memproduksi program pelatihan

7) Melaksanakan evaluasi formatif

8) Merevisi program pelatihan

10
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya), 2011.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa Model pendidikan adalah kerangka kerja yang


memberikan gambaran sistematis untuk melaksanakan pembelajaran agar membantu
belajar siswa dalam tujuan tertentu yang ingin dicapai. Sedangkan istilah desain
pelatihan bermakna adanya keseluruhan, struktur, kerangka, atau outline, dan urutan
atau sistematika kegiatan pelatihan. Adaun Model dan Desain Program Pendidikan
antara lain Model Dick and Carey Dikembangkan oleh Walter Dick & Lou Carey
(1985), Model ASSURE , Model Gerlach & Elly , Model ADDIE , Model Degeng,
Model PPSI , Model Kemp , Model ISD (Instructional system design), Model
Pengembangan Instruksional (MPI) . Model dan Desain Program Pelatihan antara
lain Model Dick and Careyl, Model Kemp, Model ASSURE, Model ADDIE, Model
Smith dan Ragan.

B. Saran

Kami berharap pembaca dapat memahami isi dari makalah ini dengan sebaik-
baiknya. Dengan adanya makalah ini, penulis berharap pembaca bisa mengambil hal-
hal penting dari makalah ini sehingga ilmu-ilmu yang telah diperoleh dari makalah ini
dapat disampaikan ke yang lainnya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Shodiq. Evaluasi Pembelajaran. Semarang : PUSTAKA RIZKI PUTRA.


2012

Admodiwirio, S. (2002). Manajemen Pelatihan. Jakarta: PT Ardadizya Jaya.

Arikunto Suharsimi. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara. 2008

Djuju Sudjana, Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah, (Bandung: Remaja


Rosdakarya), 2006.

Farida Yusuf Tayibnafis, Evaluasi Program, (Jakarta: Rineka Cipta), 2000.

Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan
Pedoman Teoritis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara), 2007.

Suparman, Atwi. 2009. Desain Intruksional. Jakarta: Universitas Terbuka

Tayibnapis Farida Yusuf. Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi. Jakarta : PT


RINEKA CIPTA. 2008

Widyoko Eko Putro. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta : PUSTAKA


PELAJAR. 2011

Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya), 2011.

17

Anda mungkin juga menyukai