Anda di halaman 1dari 16

NAMA : ELSY ULPA ASYARI

NPM : 1911030296

KLS/ SEMESTER : MPI H /5

MATKUL : PERENCANAAN PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU : NOR ROCHMATUL WACHIDAH, M.Pd

1. REVIEW JURNAL PERENCANAAN PENDIDIKAN


JUDUL Strategi perencanaan pengembangan pendidikan islam di
indonesia
JURNAL Jurnal Tahdzibi : manajemen pendidikan islam
VOLUME & HALAMAN Vol. 4 no. 2 november
TAHUN 2019
PENULIS Muhamad Nuryasin
Margono mitrohardjono
REVIEWER Elsy ulpa asyari
TANGGAL 10-11-2021
TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memahami; konsep,
paradigma, strategi dan langkah-langkah perencanaan
pendidikan Islam.
METODE PENELITIAN Metode penulisan ini menggunakan metode kualitatif
dengan pendekatan deskriptif analitis yang bersifat normatif
yang disesuaikan dengan sumber sumber kepustakaan.
Sedangkan obyek penelitian lebih membahas terhadap
perencanaan pada pendidikan umumnya dan rencana
pendidikan di lembaga pendidikan Islam khususnya.
SUBJEK PENELITIAN Subjek penelitian ini adalah Adapun hasil yang diharapkan
dalam perencanaan ini adalah dapat merumusan tujuan yang
ingin dicapai dan terkendali dijalankan secara efektif dan
efisien. Pemilihan program yang tepat, untuk mencapai
tujuan dan identifikasi serta pengerahan sumber yang
jumlahnya selalu terbatas.
HASIL PENELITIAN Kita memerlukan suatu perubahan paradigma (paradigma
shift) dari pendidikan untuk menghadapi proses globalisasi
dan menata kembali kehidupan masyarakat Indonesia.
Citacita era reformasi tidak lain ialah membangun suatu
masyarakat madani Indonesia, oleh karena itu, arah
perubahan paradigma baru pendidikan Islam diarahkan
untuk terbentuknya masyarakat madani Indonesia tersebut.
Arah perubahan paradigma pendidikan dari paradigma lama
ke paradigma baru, terdapat berbagai aspek mendasar dari
upaya perubahan tersebut, yaitu: 1. Paradigma lama:
Cenderung sentralistik, kebijakan lebih bersifat top down,
orientasi pengembangan pendidikan lebih bersifat parsial,
karena pendidikan didisain untuk sektor pertumbuhan
ekonomi, stabilitas politik dan keamanan, serta teknologi
perakitan. Peran pemerintah sangat dominan dalam
kebijakan pendidikan, dan lemahnya peran institusi
pendidikan dan institusi non-sekolah. 2. Paradigma baru:
Disentralistik, kebijakan pendidikan bersifat bottom up,
orientasi pengembangan pendidikan lebih bersifat holistik;
artinya ditekankan pada pengembangan kesadaran untuk
bersatu dalam kemajemukan budaya, dan berpikir,
menjunjung tinggi nilai moral, kemanusiaan dan agama,
kesadaran kreatif, produktif, dan kesadaran hukum.
Meningkatnya peran serta masyarakat secara kualitatif dan
kuantitatif dalam upaya pengembangan pendidikan.
KELEBIHAN JURNAL 1. Pembaca dapat mengetahui hasil dari penelitian
tersebut.
2. Memaparkan secara jelas dan lengkap
3. Penulis juga menerapkan metode yang akurat
KELEMAHAN JURNAL 1. Jurnal tersebut sangat banyak pembahasaanya
sehingga kurang menarik untuk dibaca.
2. Penulisan mengunakan beberapa kata atau kalimat
yang sama pada bagian paragraph lainnya terlihat
seperti mengulang paragrap yang sama .

2. RESUME JURNAL PERENCANAAN PENDIDIKAN

Judul jurnal : Strategi perencanaan pengembangan pendidikan islam di


indonesia
Jurnal : Jurnal Tahdzibi : manajemen pendidikan islam
Volume / halaman : Vol. 4 no. 2 november
Tahun : 2019
Penulis : Muhamad Nuryasin
Margono mitrohardjono

Latar belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat turut menentukan arah perkembangan
masyarakat dewasa ini, yang secara langsung berkaitan erat dengan dunia pendidikan. Namun
persoalan yang sering muncul adalah menyangkut lulusan yang apabila dihadapkan pada
kebutuhan tenaga kerja, sangat terasa betapa rendahnya kualitas sumber daya manusia di negara
kita. Sebagian masyarakat dari dunia pendidikan mengklaim bahwa faktor penyababnya adalah
menyangkut sistem dan manajemen penyelenggaraan pendidikan Perencanaan sebagai salah satu
fungsi organik dalam manajemen, merupakan bagian integral dari fungsi-fungsi organik lainnya
di dalam manajemen. Dalam proses kerjanya perencanaan menerima masukan dari fungsifungsi
organik manajemen lainnya, misalnya dari fungsi organik pengorganisasian menerima masukan
yang berupa tujuan organisasi, dari fungsi organik pengawasan menerima masukan umpan balik
berupa laporan hasil pelaksanaan suatu rencana. Selain masukan dari fungsifungsi organik
manajemen lainnya, kegiatan perencanaan juga memerlukan masukan instrumental yang terdiri
atas program pengajaran tenaga, metode, instrumen, organisasi dan biaya perencanaan. Dalam
suatu kegiatan apa pun bentuknya, perencanaan merupakan faktor yang sangat penting dan
strategis sebagai pemandu arah bagi pelaksanaan suatu kegiatan dalam rangka mencapai
tujuan/sasaran/target yang diinginkan. Perencanaan sebagai suatu rangkaian proses kegiatan,
dilakukan untuk menyiapkan keputusan mengenai apa yang diharapkan terjadi dan yang akan
dilakukan. Dalam pengertian yang luas, perencanaan dapat dimaknai sebagai suatu proses
mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
tertentu. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam bidang pendidikan Islam,
perencanaan merupakan salah satu faktor efektivitas terlaksananya kegiatan pendidikan untuk
mencapai tujuan pendidikan.

Realitas Pendidikan Islam saat ini bisa dibilang telah mengalami masa intellectual deadlock.
Diantara indikasinya adalah: 1. Minimnya upaya pembaharuan, dan kalau ada kalah cepat
dengan perubahan sosial, politik dan kemajuan iptek. 2. Praktek pendidikan Islam masih
memelihara warisan yang lama dan tidak banyak melakukan pemikiran kreatif, inovatif dan kritis
terhadap isu-isu aktual. 3. Model pembelajaran pendidikan Islam terlalu menekankan pada
pendekatan intelektualisme-verbalistik dan pentingnya interaksi edukatif dan komunikasi
humanistik antara guru-murid. 4. Orientasi pendidikan Islam menitikberatkan pada pembentukan
hamba Allah dan tidak seimbang dengan pencapaian karakter manusia muslim sebagai khalifah
fi al-ardl. Padahal, di sisi lain pendidikan Islam mengemban tugas penting, yakni bagaimana
mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar umat Islam dapat berperan aktif dan
tetap survive di era globalisasi. Dalam konteks ini Indonesia sering mendapat kritik, karena
dianggap masih tertinggal dalam melakukan pengembangan kualitas manusianya. Padahal dari
segi kuantitas Indonesia memiliki sumber daya manusia melimpah yang mayoritas beragama
Islam.
Tujuan

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memahami; konsep, paradigma, strategi dan langkah-
langkah perencanaan pendidikan Islam.

Metode

Metode penulisan ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis yang
bersifat normatif yang disesuaikan dengan sumber sumber kepustakaan. Sedangkan obyek
penelitian lebih membahas terhadap perencanaan pada pendidikan umumnya dan rencana
pendidikan di lembaga pendidikan Islam khususnya.

Hasil

A. Pengertian Perencanaan Strategis Pendidikan Islam


Perencanaan atau merencanakan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang
hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan
itu seefesien dan seefektif mungkin. Dalam setiap perencanaan selalu terdapat tiga
kegiatan yaitu:
a. Perumusan tujuan yang ingin dicapai,
b.Pemilihan program untuk mencapai tujuan,
c.Identifikasi dan pengerahan sumber yang jumlahnya selalu terbatas.

B. Langkah-Langkah Perencanaan Strategis


Adapun langkah-langkah dalam perencanaan pendidikan adalah:
a. Menentukan / merumuskan tujuan yang hendak dicapai.
b. Mengidentifikasi masalah atau pekerjaan yang akan dilakukan.
c. Menghimpun data dan informasi yang diperluaskan.
d. Menentukan tahap-tahap kegiatan.
e. Merumuskan bagaimana masalah itu akan dipecahkan dan bagaimana tahapan
pekerjaan dilakukan.
C. Strategi Pendidikan Islam
Dalam era globalisasi ini selalu terjadi perubahan yang cepat dan keadaan tidak menentu,
sehingga sangat memerlukan peran pendidikan Islam. Pendidikan Islam dalam
menghadapi tantangan ini, yaitu disatu pihak dituntut untuk menyesuaikan diri dengan
perkembangan dan nilai-nilai baru sebagai akibat dengan perkembangan iptek, sedangkan
pada pihak lain pendidikan Islam harus mempertahankan konsep perwujudan rahmatan
lil-alamin. Oleh karena itu strategi pengembangan pendidikan Islam harus merumuskan
tujuan pendidikan Islam sendiri yang kemudian mengikuti langkah-langkah yang telah
ditetapkan sebelumnya, antara lain menggunakan metode mendidik yang sesuai.
Demikian pendidikan Islam dengan strateginya yang khas akan menghadapi tantangan itu
dengan cara:
a. Mengusahakan nilai-nilai Islam dalam pendidikan Islam menjadi ketentuan standar
atau baku bagi pengembangan moral atau akhlak masyarakat yang selalu mengalami
perubahan itu.
b. Mengusahakan peran pendidikan Islam mengembangkan moral atau akhlak peserta
didik sebagai dasar pertimbangan dan pengendali tingkah lakunya dalam menghadapi
norma sekuler.
c. Mengusahakan norma Islam mampu menjadi pengendali kehidupan pribadi dalam
menghadapi goncangan hidup dalam era globalisasi ini sehingga para peserta didik
mampu menjadi sumber daya insani yang berkualitas atau bermutu.
d. Mengusahakan nilai-nilai Islami dapat menjadi pengikat hidup bersama dalam rangka
mewujudkan persatuan dan kesatuan umat Islam yang kokoh dengan tetap
memperhatikan lingkup kepentingan bangsa.
e. Mengusahakan hilangnya sifat ambivalensi pendidikan Islam agar tidak timbul
pandangan yang dikotomis, yakni pandangan yang memisahkan secara tajam antara
tujuan ilmu dan agama, sementara ilmu merupakan alat yang utama dalam
menjangkau kebenaran yang menjadi tujuan agama.

D. Pengembangan Pendidikan Agama Islam


Di dalam al-Qur’an dinyatakan bahwa “tujuan Tuhan menciptakan jin dan manusia
adalah agar mereka menyembah kepada-Nya” ibadah itu mencakup segala sesuatu yang
dilakukan oleh manusia, baik berupa amal perbuatan, pemikiran ataupun perasaan, yang
senantiasa ditujukan/diarahkan kepada Allah SWT.
Tujuan Tuhan menciptakan manusia ini kemudian dijadikan sebagai tujuan akhir dari
kegiatan pendidikan Islam. Pendidikan Islam adalah proses pemanfaatan semua sumber
daya yang dimiliki (ummat Islam, lembaga pendidikan atau lainnya) baik perangkat keras
maupun lunak. Pemanfaatan tersebut dilakukan melalui kerjasama dengan orang lain
secara efektif, efisien, dan produktif untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan baik
di dunia maupun di akhirat.

E. Pencapaian Tujuan Pendidikan Agama Islam


Dalam khazanah pemikiran pendidikan Islam, pada umumnya para Ulama’ berpendapat
bahwa tujuan akhir pendidikan Islam adalah untuk beribadah kepada Allah SWT,
Misalnya : 1. Dr. Muhammada Munir Mursyi, dalam bukunya Al-tarbiyah al-Islamiyah
Ushuluha wa Tathawwuruha fi al-Bilad al-‘Arabiyah menyatakan “wa tuhdafu al-
Tarbiyah alIslamiyah ila tansyi’ah al-Insan alladzi ya’budullaha wa yahsyahu”
(pendidikan Islam itu diarahkan kepada peningkatan manusia yang menyembah kepad
Allah dan takut kepadaNya). 2. Dr. Ali Asyraf, dalam bukunya “New Horizon in Muslim
Educatian” menyatakan bahwa para sarjana muslim yang bertemu di Konferensi Dunia
Pertama tentang pendidikan Islam, mereka berpendapat: “The Ultimate aim of muslim
education lies in the realization of complete submission to Allah on the level of the
individual, the community and humanity at large” (Tujuan akhir dari pendidikan Islam
terletak pada perwujudan penyerahan diri atau ketundukan yang mutlak kepada Allah
pada tingkat individu, masyarakat, dan kemanusiaan pada umumnya).

KESIMPULAN
Penetapan arah, tujuan dan strategi lembaga pendidikan Islam sangat diperlukan agar
lembaga pendidikan tersebut dapat meningkat pesat dari sisi kualitas sehingga memiliki
banyak peminat dan dapat survive di dalam era globalisasi ini. Penetapan arah, tujuan
lembaga mengikuti arah kebijakan pendidikan nasional pada umumnya maupun
kebijakan Pendidikan Islam pada khususnya. Penetapan arah, tujuan lembaga pendidikan
Islam merupakan suatu pedoman dalam pengembangan dan pengelolaan lembaga
pendidikan Islam tersebut di kancah persaingan sumber daya manusia sebagai out come
dari lembaga pendidikan yang semakin kompetitif. Selain arah, dan tujuan lembaga
pendidikan yang harus ditetapkan diperlukan juga strategi untuk mencapai arah dan
tujuan yang telah ditetapkan. Seorang visioner dari lembaga pendidikan harus memiliki
grand desain proyek jangka pendek dan jangka panjang dari lembaga yang dipimpinnya.
Untuk mencapai semua hal itu diperlukan kerja sama dari semua pihak termasuk
dukungan dana dari pemerintah demi majunya sebuah lembaga.
Volume 4 No.2
November 2019
p-ISSN : 2502-9398
e-ISSN : 2503-5126
Email: tahdzibi@umj.ac.id
Website : http://jurnal.umj.ac.id/index.php/Tahdzibi

STRATEGI PERENCANAAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM DI


INDONESIA

Muhamad Nuryasin1*, Margono Mitrohardjono2


1
Staf Khusus Kementrian Agama, Republik Indonesia
2
Program Studi Doktor Manajemen Pendidikan Islam, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Indonesia
*Email: nuryasin.kemenag@gmail.com

Diterima: 10 Agustus 2019 Direvisi: 16 September 2019 Disetujui: 12 Oktober 2019

ABSTRAK

Sampai saat ini aspek perencanaan pendidikan di lingkungan pendidikan Islam, baik secara makro maupun mikro,
masih dipandang sebagai sesuatu yang tidak penting. Perencanaan pendidikan, yang seharusnya menjadi bagian
integral dari manajemen penyelenggaraan pendidikan Islam seringkali diabaikan dan belum menjadi tradisi
dalam pengembangan pendidikan Islam. Artikel ini menawarkan Strategi Perencanaan Pendidikan Islam, beserta
berbagai kemungkinan dan alternatif yang mungkin dapat dilakukan dalam mengembangkan pendidikan Islam di
masa yang akan datang, Artikel ini juga mencoba menawarkan beberapa alternatif model perencanaan
pendidikan Islam, terutama dikaitkan dengan dinamika masyarakat yang menjadi stakeholders pendidikan. Artikel
ini memiliki perencanaan harus memiliki tujuan untuk memahami; konsep, paradigma, strategi dan langkah-
langkah perencanaan pendidikan Islam. Adapun hasil yang diharapkan dalam perencanaan ini adalah dapat
merumusan tujuan yang ingin dicapai dan terkendali dijalankan secara efektif dan efisien. Pemilihan program
yang tepat, untuk mencapai tujuan dan identifikasi serta pengerahan sumber yang jumlahnya selalu terbatas.

Kata kunci: Rencana Pendidikan, Seting Target, efektif, programing dan system penganggaran

ABSTRACT

Until now aspects of educational planning in the Islamic education environment, both macro and micro, are still
seen as something that is not important. Educational planning, which should be an integral part of the management
of the administration of Islamic education, is often ignored and not yet a tradition in the development of Islamic
education. This article offers an Islamic Education Planning Strategy, along with various possibilities and
alternatives that may be carried out in developing Islamic education in the future, this article also tries to offer
several alternative models of Islamic education planning, especially related to the dynamics of the community that
are stakeholders of education. This article has a plan. the concepts, paradigms, strategies and steps of Islamic
education planning. The expected results in this plan can formulate desired and controlled goals. The selection of
the right program, to achieve the goals and collect and designated resources is always limited.

Keywords: Educational Planning, Target Setting, Cost Effectiveness, Programming, Budgeting System

PENDAHULUAN betapa rendahnya kualitas sumber daya


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia di negara kita. Sebagian masyarakat
sangat turut menentukan arah perkembangan dari dunia pendidikan mengklaim bahwa faktor
masyarakat dewasa ini, yang secara langsung penyababnya adalah menyangkut sistem dan
berkaitan erat dengan dunia pendidikan. Namun manajemen penyelenggaraan pendidikan
persoalan yang sering muncul adalah Perencanaan sebagai salah satu fungsi organik
menyangkut lulusan yang apabila dihadapkan dalam manajemen, merupakan bagian integral
pada kebutuhan tenaga kerja, sangat terasa dari fungsi-fungsi organik lainnya di dalam

DOI: 10.24853/tahdzibi.4.2.77-84
Jurnal Tahdzibi: Manajemen Pendidikan Islam Volume 4 No. 2 November 2019 p-ISSN : 2502 - 9398
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/Tahdzibi e-ISSN : 2503 - 5126

manajemen. Dalam proses kerjanya pendidikan, baik pada tingkat makro maupun
perencanaan menerima masukan dari fungsi- mikro.
fungsi organik manajemen lainnya, misalnya Realitas Pendidikan Islam saat ini bisa dibilang
dari fungsi organik pengorganisasian menerima telah mengalami masa intellectual deadlock.
masukan yang berupa tujuan organisasi, dari Diantara indikasinya adalah:
fungsi organik pengawasan menerima masukan 1. Minimnya upaya pembaharuan, dan kalau
umpan balik berupa laporan hasil pelaksanaan ada kalah cepat dengan perubahan sosial,
suatu rencana. Selain masukan dari fungsi- politik dan kemajuan iptek.
fungsi organik manajemen lainnya, kegiatan 2. Praktek pendidikan Islam masih
perencanaan juga memerlukan masukan memelihara warisan yang lama dan tidak
instrumental yang terdiri atas program banyak melakukan pemikiran kreatif,
pengajaran tenaga, metode, instrumen, inovatif dan kritis terhadap isu-isu aktual.
organisasi dan biaya perencanaan. 3. Model pembelajaran pendidikan Islam
Dalam suatu kegiatan apa pun bentuknya, terlalu menekankan pada pendekatan
perencanaan merupakan faktor yang sangat intelektualisme-verbalistik dan pentingnya
penting dan strategis sebagai pemandu arah interaksi edukatif dan komunikasi
bagi pelaksanaan suatu kegiatan dalam rangka humanistik antara guru-murid.
mencapai tujuan/sasaran/target yang 4. Orientasi pendidikan Islam
diinginkan. Perencanaan sebagai suatu menitikberatkan pada pembentukan hamba
rangkaian proses kegiatan, dilakukan untuk Allah dan tidak seimbang dengan
menyiapkan keputusan mengenai apa yang pencapaian karakter manusia muslim
diharapkan terjadi dan yang akan dilakukan. sebagai khalifah fi al-ardl. Padahal, di sisi
Dalam pengertian yang luas, perencanaan dapat lain pendidikan Islam mengemban tugas
dimaknai sebagai suatu proses mempersiapkan penting, yakni bagaimana
kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan mengembangkan kualitas sumber daya
dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. manusia (SDM) agar umat Islam dapat
Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem berperan aktif dan tetap survive di era
Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha globalisasi. Dalam konteks ini Indonesia
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana sering mendapat kritik, karena dianggap
belajar dan proses pembelajaran agar peserta masih tertinggal dalam melakukan
didik secara aktif mengembangkan potensi pengembangan kualitas manusianya.
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual Padahal dari segi kuantitas Indonesia
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, memiliki sumber daya manusia melimpah
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang mayoritas beragama Islam.
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara. Perencanaan Pendidikan
Dalam bidang pendidikan Islam, perencanaan Perencanaan adalah proses pemilihan dan
merupakan salah satu faktor efektivitas penetapan tujuan, stategi, metode, anggaran,
terlaksananya kegiatan pendidikan untuk dan standar atau tolok ukur keberhasilan
mencapai tujuan pendidikan. Pentingnya sesuatu kegiatan (Hadari Nawawi, 2001:35).
perencanaan bidang pendidikan Islam karena Pengertian tersebut menunjukkan bahwa
pendidikan Islam diyakini oleh umat Islam prencanaan merupakan proses atau rangkaian
sebagai jalan hidup manusia yang paling baik, beberapa kegiatan yang saling berhubungan
sehingga Pendidikan Islam benar-benar dapat dalam memilih salah satu di antara beberapa
menyejahterakan setiap Muslim, baik di dunia alternatif tentang tujuan yang ingin dicapai oleh
maupun di akhirat. Namun dalam pelaksanaan suatu organisasi.
pendidikan Islam, perencanaan pendidikan baru Sementara itu, menurut Ritha F. Dalimunthe
atau masih lebih banyak dijadikan faktor (2003:1) perencanaan adalah pemilihan dan
pelengkap. Penyebabnya adalah karena para penetapan kegiatan, selanjutnya apa yang harus
perencana pendidikan kurang memahami dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa.
proses dan mekanisme perencanaan dalam Perencanaan adalah suatu proses yang tidak
konteks yang lebih komprehensif. Selain itu, berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan;
posisi bidang perencanaan belum merupakan rencana haruslah diimplementasikan. Setiap
faktor kunci keberadaan suatu lembaga saat selama proses implementasi dan

78
Muhamad Nuryasin, Margono Mitrohardjono: Strategi Perencanaan Pengembangan Pendidikan Islam di Indonesia

Jurnal Tahdzibi: Manajemen Pendidikan Islam 4 (2) pp 77-84 © 2019

pengawasan, rencana-rencana mungkin Perencanaan sebagai pedomana dalam


memerlukan perbaikan agar tetap berguna. menunjang pengambilan keputusan terutama
“Perencanaan kembali” kadang-kadang dapat pada saat-saat yang kritis. Hal ini telah
menjadi factor kunci agar mampu digambarkan oleh Allah swt.Q.S. Yusuf
menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi /12:48-49,
baru secepat mungkin.
Conyers & Hills (1994:36) mendefinisikan
“perencanaan sebagai suatu proses yang َ‫يَ ِم ْۢ ْنَب ْع ِد هَذلِكَس ْبعٌَ ِشدا ٌدَيَّأْ ُك ْلنَماَق َّد ْمتُ ْمَله َُّنَاِ ََّلَقلِي اًْلَ ِّم َّما‬
َْ ِ‫ثُ َّمَيأْت‬
ُ ‫ه‬ ْۢ ْ ُ
َ‫صنُوْ نَث َّمَيأتِ ْيَ ِم ْنَب ْع ِدَذلِكَعا ٌمَفِ ْي ِهَيُغاثَالنَّاسُ َوفِ ْي ِه‬ ِ ْ‫تُح‬
bersinambungan”, yang mencakup “keputusan-
keputusan atau pilihan-pilihan berbagai ََࣖ‫صرُوْ ن‬ ِ ‫ي ْع‬
aternatif penggunaan sumber daya untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu pada masa “48. Kemudian setelah itu akan datang tujuh
yang akan datang.“ (tahun) yang sangat sulit, yang menghabiskan
Dari pengertian-pengertian tersebut, maka apa yang kamu simpan untuk menghadapinya
perencanaan pendidikan dimaksudkan untuk (tahun sulit), kecuali sedikit dari apa (bibit
mempersiapkan semua komponen pendidikan, gandum) yang kamu simpan. 49. Setelah itu
agar dapat terlaksana proses belajar mengajar akan datang tahun, di mana manusia diberi
yang baik dalam penyelenggaraan pendidikan hujan (dengan cukup) dan pada masa itu
dan mencapai sasaran keluaran pendidikan mereka memeras (anggur).”
seperti yang diharapkan. Kajian Pustaka
Perencanaan Pendidikan Islam 1. Jurnal; INSANIA, Vol, 16, 2011,
Perencanaan merupakan tahapan paling penting Pengembangan Perencanaan Pendidikan Islam-
dari suatu fungsi manajemen, terutama dalam konsep strategi pengembangan di indonesia
menghadapi lingkungan eksternal yang (oleh Dwi Priyanto Dosen tetap Sekolah Tinggi
dinamis. Sementara itu, Al-Qur‟an al-Karim Agama Islam Negeri Purwokerto); Di bidang
sebagai kitab suci, yang di antara fungsinya Islam, pendidikan, perencanaan adalah salah
adalah sebagai “hudan”, yang sarat dengan satu faktor kunci untuk efektivitas pelaksanaan
berbagai petunjuk agar manusia dapat menjadi kegiatan pendidikan, nasional dan lokal tingkat.
khalifah di muka bumi ini. Untuk memperoleh Namun dalam praktik implementasi pendidikan
petunjuk Al-Qur‟an, diperlukan pengkajian Islam, perencanaan pendidikan dipandang
terhadap kandungannya, baik yang berkaitan sebagai faktor pelengkap, sehingga tujuan tidak
dengan manusia dan kehidupannya sebagai tercapai secara maksimal. Pentingnya
objek utamanya, maupun tentang alam semesta. perencanaan strategi pengembangan
Al-Qur'an merupakan kitab Allah yang paling pendidikan Islam di Indonesia Dengan
komprehensif dan memiliki solusi untuk setiap demikian implementasi pendidikan Islam di
masalah. Indonesia masih perlu melakukan upaya
QS: al-Anfâl /8;60 reposisi, sehingga Pendidikan Islam benar-
benar dapat mencapai tujuannya.
َ‫َالخيْ ِل َتُرْ ِهبُوْ ن َبِ ٖه‬ ْ ‫وَاَ ِع ُّدوْ اَلهُ ْم َ َّماَاسْتط ْعتُ ْم َ ِّم ْن َق ُ َّو ٍة َ َّو ِم ْن َرِّبا ِط‬ 2. Jurnal; IDAARAH, VOL. III, no. 1,
ٰ ‫ّللاَِوع ُد َّو ُك ْمَو هاخ ِريْنَ ِم ْنَ ُدوْ نِ ِه ْۚ ْمََلَتعْل ُموْ نهُ ْۚ ْم ه‬
َ‫َّللاَُيعْل ُمهُ ْۗ ْمَوما‬ ٰ ‫ع ُد ََّوَ ه‬ 2019; Implementasi Perencanaan Pendidikan
ْ ُ‫فَاِليْ ُك ْمَوا ْنتُ ْمََلَت‬
ََ‫ظل ُموْ ن‬ َّ ‫َّللاَِيُو‬ٰ ‫تُ ْنفِقُوْ اَ ِم ْنَش ْي ٍءَفِ ْيَسبِ ْي ِل ه‬ dalam Lembaga Pendidikan Islam, (oleh;
Kasmawati Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
“Dan persiapkanlah dengan segala
UIN Alauddin Makassar); Perencanaan pada
kemampuan untuk menghadapi mereka dengan
dasarnya menentukan kegiatan yang akan
kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan
dilakukan di masa depan. Kegiatan itu diatur
berkuda yang dapat menggentarkan musuh
untuk mengatur berbagai sumber daya sehingga
Allah, musuhmu dan orang-orang selain
hasil yang dicapai adalah seperti yang
mereka yang kamu tidak mengetahuinya; tetapi
diharapkan. Perencanaan dalam manajemen
Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu
palling adalah tindakan menentukan terlebih
infakkan di jalan Allah niscaya akan dibalas
dahulu apa akan dilakukan, bagaimana
dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan
melakukannya, apa yang harus dilakukan dan
dizalimi (dirugikan)”.
siapa yang melakukannya. Palnning sering juga
jembatan yang menghubungkan celah atau

79
Jurnal Tahdzibi: Manajemen Pendidikan Islam Volume 4 No. 2 November 2019 p-ISSN : 2502 - 9398
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/Tahdzibi e-ISSN : 2503 - 5126

celah antara kondisi saat ini dan kondisi parsial, karena pendidikan didisain untuk
diharapkan terjadi di masa depan. Meskipun sektor pertumbuhan ekonomi, stabilitas
keadaan masa depan yang tepat si sulit untuk politik dan keamanan, serta teknologi
memprediksi, karena banyak faktor di luar di perakitan. Peran pemerintah sangat
penguasaan manusia yang berpengaruh dominan dalam kebijakan pendidikan, dan
padarencana.Tapi tanpa perencanaan kita akan lemahnya peran institusi pendidikan dan
menyerahkan situasi di masa depan ke institusi non-sekolah.
kebetulan. 2. Paradigma baru: Disentralistik, kebijakan
pendidikan bersifat bottom up, orientasi
pengembangan pendidikan lebih
Novelty Riset bersifat holistik; artinya ditekankan pada
pengembangan kesadaran untuk bersatu
Dalam perencanaan harus memiliki tujuan dalam kemajemukan budaya, dan berpikir,
untuk memahami; konsep, paradigma, strategi menjunjung tinggi nilai moral,
dan langkah-langkah perencanaan pendidikan kemanusiaan dan agama, kesadaran kreatif,
Islam. Adapun hasil yang diharapkan dalam produktif, dan kesadaran hukum.
perencanaan ini adalah dapat merumusan tujuan Meningkatnya peran serta masyarakat
yang ingin dicapai dan terkendali dijalankan secara kualitatif dan kuantitatif dalam
secara efektif dan efisien. Pemilihan program upaya pengembangan pendidikan.
yang tepat, untuk mencapai tujuan dan
identifikasi serta pengerahan sumber yang Perencanaan Strategis Pendidikan Islam
jumlahnya selalu terbatas.
Perencanaan atau merencanakan adalah proses
METODE PENELITIAN penentuan tujuan atau sasaran yang hendak
dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang
Metode penulisan ini menggunakan metode diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefesien
kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan seefektif mungkin. Dalam setiap
analitis yang bersifat normatif yang perencanaan selalu terdapat tiga kegiatan yaitu:
disesuaikan dengan sumber sumber a. Perumusan tujuan yang ingin dicapai,
kepustakaan. Sedangkan obyek penelitian b.Pemilihan program untuk mencapai tujuan,
lebih membahas terhadap perencanaan pada c.Identifikasi dan pengerahan sumber yang
pendidikan umumnya dan rencana pendidikan jumlahnya selalu terbatas.
di lembaga pendidikan Islam khususnya. Menurut Bintoro Tjokrominoto perencanaan
adalah proses mempersiapkan kegiatan-
HASIL DAN PEMBAHASAN kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan
Paradigma dalam Perencanaan Pendidikan untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut
Islam Ginanjar Kartasasmita menyatakan bahwa
Kita memerlukan suatu perubahan paradigma perencanaan adalah proses pengambilan
(paradigma shift) dari pendidikan untuk keputusan dari sejumlah pilihan, untuk
menghadapi proses globalisasi dan menata mencapai tujuan yang dikehendaki.Sedangkan
kembali kehidupan masyarakat Indonesia. Cita- menurut Handoko perencanaan meliputi (1)
cita era reformasi tidak lain ialah membangun pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan
suatu masyarakat madani Indonesia, oleh organisasi, (2) penentuan strategi, kebijakan,
karena itu, arah perubahan paradigma baru proyek, program, prosedur, metode, system,
pendidikan Islam diarahkan untuk terbentuknya anggaran, dan standar yang dibutuhkan untuk
masyarakat madani Indonesia tersebut. mencapai tujuan.
Arah perubahan paradigma pendidikan dari
paradigma lama ke paradigma baru, terdapat Langkah-Langkah Perencanaan Strategis
berbagai aspek mendasar dari upaya perubahan Adapun langkah-langkah dalam perencanaan
tersebut, yaitu: pendidikan adalah: a. Menentukan /
1. Paradigma lama: Cenderung sentralistik, merumuskan tujuan yang hendak dicapai. b.
kebijakan lebih bersifat top down, orientasi Mengidentifikasi masalah atau pekerjaan yang
pengembangan pendidikan lebih bersifat akan dilakukan. C. Menghimpun data dan

80
Muhamad Nuryasin, Margono Mitrohardjono: Strategi Perencanaan Pengembangan Pendidikan Islam di Indonesia

Jurnal Tahdzibi: Manajemen Pendidikan Islam 4 (2) pp 77-84 © 2019

informasi yang diperluaskan. D. Menentukan ilmu merupakan alat yang utama dalam
tahap-tahap kegiatan. E. Merumuskan menjangkau kebenaran yang menjadi
bagaimana masalah itu akan dipecahkan dan tujuan agama.
bagaimana tahapan pekerjaan dilakukan
Berdasarkan beberapa pandangan di atas, maka
Strategi Pendidikan Islam strategi pengembangan lembaga pendidikan
Islam harus tetap mengacu pada target serta
Dalam era globalisasi ini selalu terjadi tujuan dan nilai-nilai kependidikan Islam yang
perubahan yang cepat dan keadaan tidak sedang berkembang. Di satu pihak pendidikan
menentu, sehingga sangat memerlukan peran Islam tidak boleh apriori terhadap trend
pendidikan Islam. Pendidikan Islam dalam pendidikan yang dibawa oleh proses
menghadapi tantangan ini, yaitu disatu pihak globalisasi, tetapi di pihak lain pendidikan
dituntut untuk menyesuaikan diri dengan Islam harus tetap tegar dengan karakteristik
perkembangan dan nilai-nilai baru sebagai khas yang dimilikinya sebagai bumper
akibat dengan perkembangan iptek, sedangkan kehidupan masyarakat dari persoalan-persoalan
pada pihak lain pendidikan Islam harus moral dan spiritual.
mempertahankan konsep perwujudan rahmatan Dalam al-Qur’an, manusia dianggap sebagai
lil-alamin. makhluk yang memiliki potensi yang tidak
Oleh karena itu strategi pengembangan terbatas, sebagai makhluk Allah yang paling
pendidikan Islam harus merumuskan tujuan sempurna [QS. 32: 7], memiliki potensi [fitrah]
pendidikan Islam sendiri yang kemudian bawaan [QS.30: 30] yang tidak terbatas, dapat
mengikuti langkah-langkah yang telah diberdayakan, dapat dididik dan mendidik
ditetapkan sebelumnya, antara lain [melakukan proses mengajar] sehingga manusia
menggunakan metode mendidik yang sesuai. menjadi makhluk terdidik dan berkualitas
Demikian pendidikan Islam dengan strateginya dalam kehidupnya.
yang khas akan menghadapi tantangan itu QS. As Sajdah/32: 7
dengan cara:
a. Mengusahakan nilai-nilai Islam dalam ِ ْ ‫يَاحْ سنَ َُكلََّش ْي ٍءَخلقهٗ َوبداَخلْق‬
ٍَ ‫َاَل ْنسا ِنَ ِم ْنَ ِط ْي‬
َ‫ن‬ ْْٓ ‫الَّ ِذ‬
pendidikan Islam menjadi ketentuan
standar atau baku bagi pengembangan “Yang memperindah segala sesuatu yang Dia
moral atau akhlak masyarakat yang selalu ciptakan dan yang memulai penciptaan
mengalami perubahan itu. manusia dari tanah”,
b. Mengusahakan peran pendidikan Islam
mengembangkan moral atau akhlak peserta QS.Ar Rum/30:30
didik sebagai dasar pertimbangan dan ٰ ‫طر ت ه‬
َ‫َّللاِ َالَّتِ ْي َفطر َالَنَّاس َعلَْيه ْۗا ََل‬ ْ ِ‫فاقِ ْم َوجْ هك َلِل ِّد ْي ِن َحنِ ْيفا ْۗا َف‬
pengendali tingkah lakunya dalam َ‫ن‬ ُۙ َّ ْ ‫ه‬ ُۙ ْ ُ‫َّللاَِ هْۗذلِكَال ِّديْن‬
ِ ‫َالقيِّ ُمَول ِك َّنَاكثرَالن‬
َ ْ‫اسََلَيعْل ُمو‬ ٰ‫ق ه‬ ِ ‫ت ْب ِديْلَلِخ ْل‬
menghadapi norma sekuler.
c. Mengusahakan norma Islam mampu “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus
menjadi pengendali kehidupan pribadi kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah
dalam menghadapi goncangan hidup dalam disebabkan Dia telah menciptakan manusia
era globalisasi ini sehingga para peserta menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada
didik mampu menjadi sumber daya insani ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi
yang berkualitas atau bermutu. kebanyakan manusia tidak mengetahui”,
d. Mengusahakan nilai-nilai Islami dapat
menjadi pengikat hidup bersama dalam
rangka mewujudkan persatuan dan Pengembangan Pendidikan Agama Islam
kesatuan umat Islam yang kokoh dengan
tetap memperhatikan lingkup kepentingan Di dalam al-Qur’an dinyatakan bahwa “tujuan
bangsa. Tuhan menciptakan jin dan manusia adalah agar
e. Mengusahakan hilangnya sifat ambivalensi mereka menyembah kepada-Nya” ibadah itu
pendidikan Islam agar tidak timbul mencakup segala sesuatu yang dilakukan oleh
pandangan yang dikotomis, yakni manusia, baik berupa amal perbuatan,
pandangan yang memisahkan secara tajam pemikiran ataupun perasaan, yang senantiasa
antara tujuan ilmu dan agama, sementara ditujukan/diarahkan kepada Allah SWT.

81
Jurnal Tahdzibi: Manajemen Pendidikan Islam Volume 4 No. 2 November 2019 p-ISSN : 2502 - 9398
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/Tahdzibi e-ISSN : 2503 - 5126

Tujuan Tuhan menciptakan manusia ini 3. Dr. Abdul Fattah Jala, dalam bukunya “Min
kemudian dijadikan sebagai tujuan akhir dari al Ushul al-Tarbawiyah fi al-Islam
kegiatan pendidikan Islam. menyatakan: “Kana al-Hadaf al-Kulli li al-
Pendidikan Islam adalah proses pemanfaatan Tarbiyah fi al-Islam i’dadu al-Insan al-‘Abid
semua sumber daya yang dimiliki (ummat alladzi tanthabiqu ‘alaihi shifat allati
Islam, lembaga pendidikan atau lainnya) baik athlaqqaha Allah Subhanahu wa Ta’ala ‘Ibad
perangkat keras maupun lunak. Pemanfaatan al-Rahman” (Tujuan umum pendidikan Islam
tersebut dilakukan melalui kerjasama dengan adalah mempersiapkan manusia yang beribadah
orang lain secara efektif, efisien, dan produktif atau ‘Abid, yaitu manusia yang memiliki sifat-
untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan sifat yang diberikan oleh Allah SWT kepada
baik di dunia maupun di akhirat. Ibadurrahman atau hamba Allah yang mendapat
Manusia adalah sebagai makhluk yang dapat kemuliaan).
dididik. Allah telah melengkapi manusia
dengan kemampuan untuk belajar, dalam QS: Lembaga pendidikan Islam bisa mencapai
al-Alaq:3-5 tujuan pendidikan Islam sesuai dengan yang
diharapkan, tentu diperlukan adanya
َ‫َاَل ْنسانَماَل ْمَيعْل ْۗ َْم‬ ْ ‫اِ ْقر ْأَوربُّك‬
ِ ْ ‫َاَل ْكر ُۙ ُمَالَّ ِذيْ َعلَّمَبِ ْالقل ُۙ ِمَعلَّم‬ kepemimpinan yang handal yang memiliki
managerial skill yang mumpuni, mampu
Artinua ; 3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang membuat perencanaan yang baik,
Mahamulia,4. Yang mengajar (manusia) mengorganisir, menggerakkan, dan melakukan
dengan pena.5. Dia mengajarkan manusia apa control sesuai dengan Al-Qur’an.
yang tidak diketahuinya Untuk mencapai tujuan pendidikan adalah
(QS.Al-A’laa:/87 6).
Pencapaian Tujuan Pendidikan Agama
Islam ََۖ‫سنُ ْق ِرئُكَفًلَت ْن هس ْٓى‬

Dalam khazanah pemikiran pendidikan Islam, Kami akan membacakan (Al-Qur'an) kepadamu
pada umumnya para Ulama’ berpendapat (Muhammad) sehingga engkau tidak akan lupa,
bahwa tujuan akhir pendidikan Islam adalah
untuk beribadah kepada Allah SWT, Misalnya : Demikian juga (QS.Al-Qiyaamah: /75;17-18).

1. Dr. Muhammada Munir Mursyi, dalam ََْۚ ٗ‫اِ َّنَعليْناَج ْمعهٗ َوقُرْ هانهٗ ََْۚفاِذاَقر ْأ هنهَُفاتَّبِعَْقُرْ هانه‬
bukunya Al-tarbiyah al-Islamiyah Ushuluha wa
Tathawwuruha fi al-Bilad al-‘Arabiyah Artinya ; 17:Sesungguhnya Kami yang akan
menyatakan “wa tuhdafu al-Tarbiyah al- mengumpulkannya (di dadamu) dan
Islamiyah ila tansyi’ah al-Insan alladzi membacakannya. 18. Apabila Kami telah
ya’budullaha wa yahsyahu” (pendidikan Islam selesai membacakannya maka ikutilah
itu diarahkan kepada peningkatan manusia yang bacaannya itu.
menyembah kepad Allah dan takut kepada-
Nya). KESIMPULAN
2. Dr. Ali Asyraf, dalam bukunya “New Penetapan arah, tujuan dan strategi lembaga
Horizon in Muslim Educatian” menyatakan pendidikan Islam sangat diperlukan agar
bahwa para sarjana muslim yang bertemu di lembaga pendidikan tersebut dapat meningkat
Konferensi Dunia Pertama tentang pendidikan pesat dari sisi kualitas sehingga memiliki
Islam, mereka berpendapat: “The Ultimate aim banyak peminat dan dapat survive di dalam era
of muslim education lies in the realization of globalisasi ini. Penetapan arah, tujuan lembaga
complete submission to Allah on the level of the mengikuti arah kebijakan pendidikan nasional
individual, the community and humanity at pada umumnya maupun kebijakan Pendidikan
large” (Tujuan akhir dari pendidikan Islam Islam pada khususnya. Penetapan arah, tujuan
terletak pada perwujudan penyerahan diri atau lembaga pendidikan Islam merupakan suatu
ketundukan yang mutlak kepada Allah pada pedoman dalam pengembangan dan
tingkat individu, masyarakat, dan kemanusiaan pengelolaan lembaga pendidikan Islam tersebut
pada umumnya). di kancah persaingan sumber daya manusia

82
Muhamad Nuryasin, Margono Mitrohardjono: Strategi Perencanaan Pengembangan Pendidikan Islam di Indonesia

Jurnal Tahdzibi: Manajemen Pendidikan Islam 4 (2) pp 77-84 © 2019

sebagai out come dari lembaga pendidikan yang Drs. Muhaimin, M.A, et.al. Paradigma
semakin kompetitif. Pendidikan Islam, Upaya
Selain arah, dan tujuan lembaga pendidikan Mengefektifkan Pendidikan Agama
yang harus ditetapkan diperlukan juga strategi Islam (Bandung: Remaja Rosda Karya,
untuk mencapai arah dan tujuan yang telah 2004), hlm 214
ditetapkan. Seorang visioner dari lembaga Syaiful Bahri Djamaroh, Aswan Zain. Strategi
pendidikan harus memiliki grand desain proyek Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka
jangka pendek dan jangka panjang dari lembaga cipta. 2002) Dr. Wina Sanjaya, M.Pd,
yang dipimpinnya. Untuk mencapai semua hal Strategi Pembelajaran Berorientasi
itu diperlukan kerja sama dari semua pihak Standar Proses Pendidikan (Jakarta:
termasuk dukungan dana dari pemerintah demi Kencana Prenada Media, 2006),
majunya sebuah lembaga. Abu Ahmadi, Strategi, Drs. Joko Tri Prasetya,
Strategi Belajar Mengajar (Bandung;
Pustaka Setia, 1997),
DAFTAR PUSTAKA Muhibbin Syah, M.Ed, Psikologi Pendidikan
Conyers & Hills. 1994. Creative Human dengan Pendekatan baru (Bandung:
Resource Planning and Applications : Remaja Rosda Karya, 2004),
A Strategic Approach. New York Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003
Prectice Hall, Inc. tentang Sisdiknas, Op. Cit.
Dalimunthe, Ritha F. 2003. Keterkaitan antara Departemen Pendidikan Nasional, Kamus
Penelitian Manajemen dengan Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai
Pendidikan dan Pengembangan Ilmu Pustaka, 2003), hlm 895
Manajemen . Medan: Universitas Zainal Arifin, Evaluasi Instruksional Prinsip
Sumatra Utara. Teknik Prosedur (Bandung: Remaja
Gibson, Ivansevic & Donelly. 2001. Karya, 1988), hlm 123
Organizations: Behavior, Structure, Sutratinah Tirtonegoro, Anak Super normal dan
Proceses. USA: Mc Graw Hill. Program Pendidikannya (Jakarta: Bina
John N. Gardner & Jewler A. Jerome (Ed.). Aksara, 1984), hlm 43
1998. College is Only the Beginning: A Oemar Hamalik, Prose Belajar Mengajar
Student Guide to Higher Education. (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm 27
New York: Wardsworth Publishing A. Mursal, H.M. Taker, Kamus Ilmu Jiwa dan
Company. Pendidikan (Jakarta: Al-Ma’arif,
John R. Kelly. 1993. Leisure. Englewood 1981), hlm 50
Cliffs, NJ: Prentice-Hall, Inc. Hasbullah Thabrani, Rahasia Sukses Belajar
Johnson, Allan G. 1985. Human Arangements: (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993),
An Introduction to Sociology. Orlando- hlm. 34
Florida: Harcourt Brace Jovanovich, Singgih D. Gunarsa, Psikologi Perkembangan
Inc. Anak dan Remaja (Jakarta: Gunung
Kathy Daly, Sweet Success. 2007. Herff Jones Agung, 1991), hlm. 131
Company of Indiana, Inc. Colemen M & Bush T, 2006, Manajemen
Marks & Spencer Pulbication. 2007, SWOT Strategis Kepemimpinan Pendidikan,
Analysis; Strategies and Yogyakarta. IRCISOD
Implementation. Hamied, F.A. dan Syihabuddin (ed.). (2008).
Nawawi, H. Hadari. 2001. Perencanaan SDM Pendidikan di Indonesia: Masalah dan
untuk Organiasi Profit . Yogyakarta: Solusi. Jakarta: Kementerian
Gadjah Mada University. Koordinator Bidang Kesejahteraan
Sa’ud, Udin Syaefudin dan Abin Syamsuddin Rakyat. Departemen Agama R.I.
Makmun. 2005. Perencanaan (2008)
Pendidikan: Suatu Pendekatan Bukhori Umar, Ilmu Pendidikan Islam,
Komprehensif. Bandung: Remaja (Jakarta: Amzah, 2010), hlm. 149.
Rosdakarya.
Wahyudi. 2002. Sistem Informasi Manajemen
dalam Organisasi Publik. Yogyakarta:
Gadjah Mada Press.

83
Jurnal Tahdzibi: Manajemen Pendidikan Islam Volume 4 No. 2 November 2019 p-ISSN : 2502 - 9398
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/Tahdzibi e-ISSN : 2503 - 5126

84

Anda mungkin juga menyukai