Evaluasi Program
Dosen Pengampu :
Nurhafifah, M.Pd
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa atas segala limpahan rahmat
serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan,petunjuk,maupun pedoman bagi pembaca
dalam memahami tentang makalah ini yang berjudul “Demonstrasi Analisis Data
Evaluasi Program Pendidikan”
Dalam kesempatan ini, kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada
Dosen mata kuliah Evaluasi Program, Ibu Nurhafifah, M.Pd yang telah memberikan
tugas makalah ini kepada kami. Dan kepada seluruh pihak yang telah membantu
dalam makalah ini semoga Tuhan senantiasa membalas dengan kebaikan yang
berlipat ganda.
Kami juga menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna , oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna
memperbaiki dan kelengkapan mempersiapkan makalah ini. Akhir kata kami sangat
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
Kesimpulan......................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
iii
C. Tujuan Makalah
iv
BAB II
PEMBAHASAN
1
Sudjana, Djudju. 2006. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya
2
Tayibnasis, Farida Yusuf. 2008. Evaluasi Prigram dan Istrumen Evaluasi untuk
Program Pendidikan dan Penelitian. Jakarta :Rineka Cipta
1
dahulu menjadi bagian-bagian kecil (menurut element atau struktur),
kemudian menggabungkannya bersama untuk memperoleh pemahaman yang
baru. Analisa data merupakan proses paling vital dalam sebuah penelitian.
Menurut Nasution, Pengertian Analisis Data adalah proses penyusunan data
agar dapat ditafsirkan. Menyusun data berarti bahwa menggolongkannya di
dalam pola atau tema. Tafsiran atau interprestasi artinya memberikan makna
terhadap analisis, menjelaskan kategori atau pola, serta mencari hubungan
antara berbagai konsep.
1) Data kualitatif, yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata verbal
bukan dalam bentuk angka3. Dengan kata lain yaitu data yang
berhubungan dengan kategorisasi, karakteristik yang berwujud
pernyataan atau berupa kata-kata.
2) Data kuantitatif adalah data dalam bentuk angka sebagai hasil
pengamatan atau pengukuran yang dapat dihitung dan diukur.
Misalnya data tentang berat badan, harga barang-barang, yang dapat
diukur dan dinyatakan dalam bentuk angka. Dengan kata lain, data
kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara
langsung, yang berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan
dengan bilangan atau berbentuk angka. 4
1) Data berkala (time series). Data berkala adalah data yang terkumpul
dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran perkembangan suatu
kegiatan. Misalnya, data perkembangan harga bahan pokok selama 10
bulan terakhir yang dikumpulkan setiap bulan.
3
NoengMuhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif , (Yogyakarta : Rakesarasin, 1996), hlm. 2.
4
Sugiyono, Statistik untuk Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 15.
2
2) Data cross section. Data cross section adalah data yang terkumpul pada
suatu waktu tertentu untuk memberikan gambaran perkembangan
keadaan atau kegiatan pada waktu itu.
1) Data primer. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan
oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan
memerlukannya. Data primer disebut juga data asli atau data baru.
2) Data skunder. Data skunder adalah data yang diperoleh atau
dikumpulkan dari sumbersumber yang telah ada. Data itu biasanya
diperoleh dari perpustakaan atau laporan-laporan, dokumen peneliti
yang terdahulu. Data skunder disebut juga data tersedia.
1) Data acak atau data tunggal. Data acak atau tunggal adalah data yang
belum tersusun atau dikelompokkan ke dalam kelas-kelas interval
2) Data kelompok. Data kelompok adalah data yang sudah tersusun atau
dikelompokkan ke dalam kelas-kelas interval. Data kelompok disusun
dalam bentuk distribusi frekuensi atau tabel frekuensi.
2. Sumber Data
Yang dimaksud dengan sumber data adalah subyek dari mana data
dapat diperoleh. Arikunto dan Jabar (2009:130) memaparkan data mentah
yang diperoleh dari lapangan akan bervariasi, tergantung pada alat
pengumpul data yang digunakan oleh evaluator sebagai berikut:
1) Data yang diperoleh dengan menggunakan angket/kuesioner maka
pada data yang diperoleh berupa centangan atau tanda check list
pilihan-pilihan, lingkaran-lingkaran pada angka atau huruf yang
disediakan dalam instrumen, atau kalimat-kalimat jawaban yang
sifatnya kualitatif.
3
2) Data yang diperoleh dengan wawancara, wujud data yang diperoleh
berbentuk centangan, lingkaran dan kalimat jawaban yang diberikan
oleh responden dan dicatat oleh petugas pengumpul data.
3) Data yang diperoleh dengan observasi maka wujud data yang diperoleh
berbentukan centangan atau check list, lingkaran, dan kalimat-kalimat
catatan petugas pengumpul data.
4) Data yang diperoleh dengan menggunakan dokumentasi berupa
angkaangka atau simbol-simbol yang menunjuk peringkat kondisi
objek yang ditelaah.
5) Data yang diperoleh dengan tes atau inventori berupa angka-angka
yang menunjukkan skor nilai.
4
8. Janganlah menuntut yang serba sempurna, setiap teknik analisis memiliki
keterbatasan.5
5
Ananda Rusyidi., & Rafida, T. (2017). Pengantar Evaluasi Program Pendidikan. Medan: Perdana
Publishing. Hal. 143
5
masing. Uraian data jenis ini berupa kalimat-kalimat, bukan angkaangka
atau tabel-tabel. Untuk itu data yang diperoleh harus diorganisir dalam
struktur yang mudah dipahami dan diuraikan
Menurut Purwanto dan Suparman (1999:184) ada tiga kegiatan utama dalam
pengorganisasian data yaitu:
6
Setelah selesai dengan matriks tabulasi, kemudian dilanjutkan dengan
memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam matriks tabulasi. Data
yang dimasukkan ke dalam matriks adalah kode datanya atau narasinya 6
6
Ananda R., & Rafida, T. (2017). Ibid hal 143-145
7
(rata-rata) hasil penilaian responden yang tercakup dalam kuesioner.
Teknik statistik yang dapat digunakan adalah statistik deskriptif.
3) Tahap Audit Rinci
Pada tahap ini dilakukan pengujian rinci terhadap bukti awal yang
diperoleh dari hasil tahap sebelumnya. Pengolahan data yang dilakukan
dalam tahap ini pada umumnya adalah reviu dokumen dan observasi. Jika
diperlukan dapat dilakukan survai. Analisis yang digunakan sama dengan
tahapan audit sebelumnya.
7
Pengumpulan & Pengolahan Data. Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Pengawasan Badan Pengawasan
Keuangan Dan Pembangunan. BPKP. 2007.
8
G. INTERPRETASI DATA EVALUASI PROGRAM
Hasil pengolahan data selanjutnya perlu diinterpretasikan untuk memudahkan
dalam penyusunan kesimpulan dan rekomendasi. Membuat interpretasi berarti
membuat hasil analisis tersebut menjadi sesuatu yang dapat dibandingkan
dengan standar tertentu. Membandingkan dengan tingkat signifikansi adalah
salah satu cara menginterpretasikan hasil analisis kuantitatif. Membuat
interpretasi juga bermakna menafsirkan temuan dari kegiatan evaluasi di
lapangan. Evaluator perlu mencurahkan segenap kemampuan analitis dan
kritisnya dalam menguraikan dan merangkai permasalahan yang menjadi
fokus evaluasi. Berbagai referensi yang dapat dijadikan dasar untuk
interpretasi data menurut Purwanto dan Suparman (1999:201) adalah:
1) Pertimbangan ahli (expert judgement).
2) Harapan staf.
3) Pendapat masyarakat.
4) Standar institusi.
5) Peraturan, hukum.
6) Laporan penelitian.
7) Norma.
9
Purwanto dan Suparman memaparkan pedoman dalam melakukan
interpretasi atau penafsiran hasil pengolahan data sebagai berikut:
1) Selesaikan dengan bukti-bukti yang lengkap. Hal ini penting agar dapat
dihindari kesalahan interpretasi.
2) Jangan berasumsi bahwa signifikansi statistik adalah berarti signifikan
secara nyata, atau sebaliknya jika tidak signifikan, bukan berarti secara
praktis tidak ada signifikansi.
3) Waspadai efek regresi. Dalam hal ini skor atau nilai ekstrim yang di luar
batas (terlalu tinggi atau terlalu rendah) dibandingkan dengan nilai dalam
kelompok.
4) Carilah informasi dan konsisten dari sumber lain. Data tunggal sering tidak
cukup, misalnya peserta menyatakan dengan rating bahwa ia puas dengan
program pelatihan yang diikutinya.
5) Ketahuilah kapan harus berhenti. Ingatlah bahwa tidak akan pernah
memperoleh hasil analisis yang sempurna. Batas berhenti untuk data
kuantitatif adalah jika telah yakin dapat mempertahankannya, sedangkan
untuk data kualitatif adalah ketika dihadapkan kepada pengulangan
(redundancy).
6) Hati-hatilah dengan keterbatasan teknik analisis data yang digunakan. Ada
keterbatasan yang melekat pada setiap teknik analisis data yang digunakan,
dan asumsi-asumsi yang mendasari penggunaanya. Misalnya koefisien
korelasi tidak memperhitungkan semua varians, dan ia hanya cocok untuk
menyimpulkan hubungan.
7) Hati-hatilah dengan keterbatasan data yang diperoleh. Tidak ada
penemuan dalam kondisi vakum, semua harus dihadapkan pada data yang
lain.
8) Hati-hatilah dengan kemungkinan keterlibatan audien dalam interpretasi. 8
8
Purwanto dan Suparman, A. (1999). Evaluasi Program Diklat. Jakarta : STIA-LAN Press
10
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Analisis Data adalah proses penyusunan data agar dapat ditafsirkan.
Menyusun data berarti bahwa menggolongkannya di dalam pola atau tema.
Tafsiran atau interprestasi artinya memberikan makna terhadap analisis,
menjelaskan kategori atau pola, serta mencari hubungan antara berbagai
konsep.
Beberapa proses penting yang terdapat dalam Analisis data dalam Evaluasi
Program adalah :
1. Data mentah dari instrumen yang terkumpul diolah dalam proses tahapan
pertama yang tabulasi.
2. Hasil dari proses tabulasi berguna untuk tiga proses yang mengikutinya
meskipun tidak berurutan dengannya yaitu analisis data, penyajian data
dan membuat kesimpulan.
3. Proses penyajian data mendapatkan sumber bahan dari tabulasi dan
analisis data.
4. Kesimpulan dilakukan berdasarkan sumber bahan dari penyajian data dan
tabulasi data.
5. Proses terakhir yaitu membuat rekomendasi, didasarkan atas sumber bahan
dari kesimpulan. Kaitan antara kesimpulan dan rekomendasi, atau dengan
kata lain adalah proses melanjutkan kesimpulan menjadi rekomendasi ini
di dalam proses evaluasi program merupakan langkah yang paling penting
dan menunjukkan seberapa tinggi kemampuan evaluator dalam bertugas
mengevaluasi program.
11
DAFTAR PUSTAKA
12