Dosen Pengampu:
Nor Rachmatul Wahidah, M.Pd
Disusun Oleh:
Kelompok 9
Hamidah Nova Supardi 1911030085
Nurussalamah 1911030156
Rosyad Abdillah Azis 1911030395
Kelas : H
Prodi : Manajemen Pendidikan Islam
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita
yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti. Rasa
terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen Manajemen Kurikulum Program
Pendidikan, Ibu Nor Rachmatul Wachidah, M.Pd. Yang telah membimbing kami
dalam penulisan makalah ini. Sehingga kami dapat menyelesaikannya dengan
tepat waktu.
Harapannya, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca. Dengan kerendahan hati, kami memohon maaf apabila ada ketidaksesuaian
kalimat dan kesalahan. Meskipun demikian, kami terbuka pada kritik dan saran dari
pembaca demi kesempurnaan makalah.
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar belakang ..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................3
A. Teknik-Teknik Perencanaan Pendidikan Diagram..............................................3
B. Diagram Balok (Bar Chart) .....................................................................................4
C. Diagram Milstone......................................................................................................5
D. PERT/CPM (Program Evaluationand Review Technique/Critical
PathMethod) ..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah upaya yang terorganisir, terencana dan berlangsung secara
terus menerus adalam rangka membina manusia atau anak didik menjadi insan
yang bisa diandalakan dewasa dan berbudaya. Terorganisir mengandung makna
bahwa pendidikan harus dilakukan oleh usaha sadar manusia dengan dasar tujuan
yang jelas, berisi tahapan dan memiliki komitmen bersama. Adapun berencana
mengandung arti bahwa pendidikan itu direncanakan sebelumnya, dengan suatau
perhitungan yang matang dan berbagai sistem pendukung yang disiapkan.
Sementara berlangsung terus menerus mengandung arti bahwa pendidikan itu
berlangsung terus menerus sepanjang hayat.
Perencanaan pendidikan saling berhubungan erat dengan pembuat kebijakan
bidang pendidikan. Perencanaan yang baik dapat menggambarkan tindakan
ekonomis atau menghindari pemborosan sumber daya tenaga, waktu, biaya,
sarana, sehingga semua potensi organisasi memiliki arahan yang jelas untuk
mencapai tujuan. Perencanaan akan memperkecil resiko yang dihadapi, karena
melalui perencanaan akan tergambar seluruh rangkaian kegiatan. Perencanaan
akan menggambarkan alat ukur pengendalian, pengawasan, evaluasi dalam upaya
menghindari kesalahan pengelolaan. Perencanaan akan menentukan daya guna
dan hasil guna setiap komponen pendidikan.
Perencanaan dalam hal pembangunan pendidikan ini berfungsi sebagai alat
pemandu dasar sehingga apa yang harus dilakukan sudah diatur dan ditata terlebih
dahulu agar mengurangi resiko yang akan dihadapi oleh perencana. Dalam suatu
pembuatan perencanaan diperlukan teknik perencanaan. Teknik perencanaan
dapat berjalan dengan baik apabila unsur-unsur pendukung terbentuknya
perencanaan juga berjalan dengan lancar. Dengan teknik perencanaan dapat
membantu perencanaan dalam mengambil keputusan, baik pada tingkat
perencanaan dimulai, perbaikan rencana maupun pada perencanaan ulang. Teknik
yang dipilih adalah teknik yang dapat digunakan oleh perencana pada semua
tingkatan perencanaan. Dalam makalah ini maka akan dibahas mengenai teknik-
teknik yang akan digunakan dalam merencanakan suatu perencanaan pendidikan.
1
B. Rumusan Masalah
1) Apa saja teknik-teknik perencanaan pendidikan?
2) Apa saja teknik-teknik PERTdan CPM?
C. Tujuan
1) Untuk mengetahui apa saja teknik-teknik perencanaan pendidikan.
2) Untuk mengetahui pa saja teknik-teknik PERTdan CPM.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Fattah,N.2014, Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Hal.90
3
2. Teknik-teknik perencanaan pendidikan
Dalam pembuatan perencanaan diawali dengan teknik perencanaan.
Teknik perencanaan dapat berjalan dengan baik apabila unsur-unsur
pendukung terbentuknya dapat berjalan dengan lancar. Unsur-unsur tersebut
antara lain:
a) Sebelum melakukan suatu perencanaan harus mengetahui keadaan
sekarang dan apa yang ingin direncanakan.
b) Merencanakan sesuatu dengan target agar tujuan tercapai atau adanya
perubahan.
Teknik-teknik dalam perencanaan pendidikan bertujuan membantu
perencanaan dalam mengambil keputusan.2 Teknik yang dipilih dalam uraian
ini adalah teknik yang dapat digunakan oleh para perencana pada semua
tingkat perencanaan. Teknik-teknik tersebut antara lain yaitu:
Keg.B
Keg.C
Keg.D
Keg.E
Dst.
2
Enoh, J. 1992. Dasar-Dasar Perencanaan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.Hal.57
4
Kelemahan dari Diagram Balok adalah:
a. Hubungan antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya tidak
tergambarkan atau hubungan kebergantungan tidak ditunjukkan.
b. Tidak bisa diidentifikasi kegiatan mana yang merupakan kegiatan
kritis. Kegiatan kritis adalah kegiatan yang tidak dapat ditunda, apabila
tertunda mengakibatkan gangguan terhadap penyelesaian keseluruhan
proyek.
Menurut Timan dalam Damayati (2013) beberapa hal yang dipandang sebagai
kelemahan dari diagram ini antara lain:
a. Hubungan antara satu aktivitas dengan aktivitas lain tidak ditunjukkan.
b. Kegiatan kritis (kegiatan yang sedemikian pentingnya sehingga penundaan
kegiatan tersebut akan mengganggu atau menunda keseluruhan proyek)
tidak dapat diidentifikasikan).
c. Penyempurnaan (updating) informasi karena adanya perubahan waktu
mulai atau waktu penyelesainnya suatu kegiatan menyebabkan diagram ini
harus diganti seluruhnya.
Meskipun demikian sampai saat ini Diagram Balok masih banyak digunakan
terutama untuk kegiatan-kegiatan yang tidak kompleks.3
2) Diagram Milstone
Diagram Milestone ini adalah sistem penjadwalan yang dibuat sesudah
GanttCharts dengan sedikit perbaikan.Keunikannya ialah “Milestone”-
suatu hal yang khusus dan penting dalam proyek yang dapat digunakan
sebagai dasar untuk pelaporan. Diagram Milstone disebut juga diagram
struktur perincian kerja. Diagram ini menggambarkan unsur-unsur
fungsional suatu proyek dengan keterkaitannya secara fungsional. Struktur
ini dibuat berdasarkan pemecahan struktur proyek yang disusun secara
hierarkis. Apabila secara keseluruhan dianggap sebagai sistem, maka
proyek itu dipecah menjadi bagian-bagian (subsistem).Hal yang khusus
3
Pidarta, M. 1988. Perencanaan Pendidikan Partisipatori dengan Pendekatan Sistem. Jakarta:
P2LPTK Ditjen Pendidikan Tinggi.Hal.55
5
dan penting ini berguna bagi para pembuat keputusan diberbagai tingkatan
yang erat sekali hubungannya terhadap kesuksesan proyek.4
a) Tekhnik Diagram Milstone
Milestone adalah suatu bagian item pekerjaan yang dibuat untuk
menggambarkan suatu poin tertentu dalam jadwal proyek. Poin-poin pada item
pekerjaan ini haruslah yang dianggap menjadi bagian penting pada tiap fase
pekerjaan sebelum melanjutkan pekerjaan berikutnya atau berpengaruh atas
kelangsungan pekerjaan berikutnya. Contohnnya adalah pada suatu pekerjaan
gedung yang dimulai dari kelompok pekerjaan persiapan lahan, struktur
bawah, struktur atas, finishing dan M/E, lalu sitedevelopment.
Jika milestone berfokus pada poin kemajuan sebuah proyek, kamu dapat
melihat bagaimana milestone berguna dalam penjadwalan. Sama seperti tugas
memecah proyek yang lebih besar menjadi bagian-bagian yang dapat dikelola,
milestone dapat membagi percabangan proyek untuk membuatnya lebih
sederhana dan efektif.
Sebagai praktik terbaik perencanaan proyek, letakkan milestone dalam
jadwal untuk mengelola ekspektasi si pengguna dengan lebih baik. Praktik ini
akan membantu kamu untuk menentukan pedoman untuk semua tahapan
penyelesaian proyek, mengidentifikasi milestone yang telah dicapai dan yang
tertinggal dan mengelola ide atau gagasan dari mereka yang terlibat dalam
proyek.
4
Usman, Husaini. 2008. Manajemen: Teori Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.Hal,78
6
7) Small, yaitu tidak terlalu rumit.
8) Assignable, yaitu dapat ditentukan dengan mudah pihak atau bagian yang
bertanggungjawab atas pencapaian milestone.
9) Progressive, yaitu pencapaian suataumilestone adalah awal dari
pelaksanaan milestone berikutnya.
10) Significant, yaitu ruang lingkup milestone tidak terlalu kecil sehingga
tidak terlalu banyak milestone yang harus dibuat.5
5
Nanang Fattah. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2013.Hal.51
7
5) Tidak mudah mencek ketepatannya.
6
Tubagus Haedar Ali, ”Prinsip-prinsip Network Planning”, Gramedia,Jakarta, 1992.Hal.98
8
b. Kekurangan
1) Cenderung terlalu optimis dalam menetapkan waktu penyelesaian sebuah
proyek.
2) Perkiraan atas waktu yang dibutuhkan bagi masing-masing kegiatan
bersifat subjektif fan tergantung pada asumsi.
4. CPM (CriticalPathMethod)
CPM merupakan teknik menganalisis jaringan kegiatan atau aktivitas-aktivitas
ketika menjalankan proyek dalam rangka memprediksi durasi total.
a. Kelebihan
1) Saat berguna untuk menjadwalkan dan mngendalikan proyek besar.
2) Konsep yang lugas atau langsung dan tidak memerlukan perhitungan
matematis yang rumit.
3) Jaringan grafis membantu melihat hubungan antar kegiatan secara cepat.
4) Dokumentasi proyek dan gambar menunjukkan siapa yang bertanggung
jawab untuk kegiatan yang beragam.
5) Dapat diterapkan untuk proyek yang bervariansi.
6) Berguna dalam mengawasi jadwal dan biaya.
b. Kekurangan
1) Kegiatan proyek harus ditentukan secara jelas, dan hubungannya harus
bebas dan stabil.
2) Hubungan pendahulu harus dijelaskan dan dijaringkan bersama-sama.
3) Perkiraan waktu cenderung subjektif dan bergantung pada kejujuran para
manajer yang takut akan bahaya terlalu optimis atau tidak cukup
pesimistis.
4) Adanya bahaya yang terselubung dengan terlalu banyaknya penekanan
pada jalur yang nyaris kritid perlu diawasi dengan baik.
9
5. PERT/CPM (Program EvaluationandReviewTechnique/CriticalPathMethod)
PERT/CPM adalah gambaran kejadian-kejadian dan kegiatan-kegiatan yang
diharapkan akan terjadi yang dibuat secara kronologis dan dengan kaitan
logis.PERT dan CPM sering disebut network karena melukiskan hubungan
kebergantungan dan pengaturan kegiatan yang logis yang membentuk jaringan
kerja dari suatu proyek. Hubungan kebergantungan kegiatan-kegiatan dilukiskan
dengan menggunakan simbol-simbol dari kegiatan dan kejadian. Pada taraf ini
faktor waktu dan sumber belum dipertimbangkan, baru pada kegiatan dan
kejadian berhubungan satu sama lain. Pada fase ini perlu diidentifikasikan
sebelum yang lain dimulai, apa yang menjadi hambatan terhadap apa. 7
Salah satu tujuan yang ingin dicapai dengan menggunakan jaringan kerja
PERT adalah menentukan waktu dan membuat penjadwalan penyelesaian proyek.
Untuk menentukan jadwal ini terdapat 4 macam waktu, yaitu:
a) Waktu terpendek (tercepat) yaitu waktu yang paling optimis, diperkirakan
semua berjalan baik sesuai dengan rencana (tanpa hambatan).
b) Waktu terpanjang (paling lambat) yaitu waktu yang paling pesimis,
diperkirakan terdapat kekelirua (hambatan).
c) Waktu yang paling mungkin, yaitu yang ada diantara kedua waktu tersebut
yaitu waktu normal.
d) Waktu longgar (slack) yaitu waktu penundaan suatu kegiatan. merupakan
metode penjadwalan proyek yang divisualisasikan dengan suatu grafik atau
bagan yang melambangkan ilustrasi dari sebuah proyek.
7
Tubagus Haedar Ali, ”Prinsip-prinsip Network Planning”, Gramedia,Jakarta, 1992.Hal.95
10
a. Keuntungan penggunaan PERT/CPM
Proyek yang rumit sekali dapat disederhanakan dalam bentuk penjadwalan
Kaitan antar kegiatan dan peristiwa ditunjukkan secara jelas.
Indikator pelaksanaan kritis ditunjukkan
Analisa program dapat dilakukan dari saat ke saat
Dapat menunjukkan potensi-potensi penyimpangan sebelum terjadi
Dapat menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu penyimpangan di masa
dating
Mempersiapkan sebuah sturktur sistem pelaporan bagi manajemen selama
pelaksanaan
Mudah untuk menyesuaikan perubahan
Mudah menghitung persentase pekerjaan yang telah selesai.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi dalam perencanaan pendidikan ada beberapa teknik-teknik
perencanaan yang digunakan untuk membantu dalam memudahkan
pelaksanaan perencanaan tersebut, diantaranya teknik-teknik perencanan
pendidikan yaitu:
1) Diagram Balok Diagram Balok (Bar Chart) sering disebut diagram Gannt
(Gannt Chart) karena diagram ini memberikan gambaran tentang
Kegiatan terperinci dari suatu proyek, waktu memulai sikap kegiatan,
Lamanya kegiatan tersebut.
2) Diagaram Milstone disebut juga diagram struktur perincian kerja. Diagram
ini menggambarkan unsur-unsur fungsional suatu proyek dengan
keterkaitannya secara fungsional. Apabila secara keseluruhan dianggap
sebagai sistem, maka proyek itu dipecah menjadi bagian-bagian
(subsistem).
3) PERT, (program evaluation and review technique) yaitu teknik penilaian
dan peninjauan program. CPM, (Critical Path Metode), yaitu metoda jalur
kritis.
12
DAFTAR PUSTAKA
13