Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TEKNIK-TEKNIK PERENCANAAN PENDIDIKAN


(diajukan untuk memenuhi tugas kuliah Manajemen Lembaga Pendidikan Islam)

Dosen Pengampu:
Nor Rachmatul Wahidah, M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 9
Hamidah Nova Supardi 1911030085
Nurussalamah 1911030156
Rosyad Abdillah Azis 1911030395

Kelas : H
Prodi : Manajemen Pendidikan Islam

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
1443 H/2021 M
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita
yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti. Rasa
terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen Manajemen Kurikulum Program
Pendidikan, Ibu Nor Rachmatul Wachidah, M.Pd. Yang telah membimbing kami
dalam penulisan makalah ini. Sehingga kami dapat menyelesaikannya dengan
tepat waktu.
Harapannya, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca. Dengan kerendahan hati, kami memohon maaf apabila ada ketidaksesuaian
kalimat dan kesalahan. Meskipun demikian, kami terbuka pada kritik dan saran dari
pembaca demi kesempurnaan makalah.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi Wabarakatuh.

Bandar Lampung, 13 September 2021

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar belakang ..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................3
A. Teknik-Teknik Perencanaan Pendidikan Diagram..............................................3
B. Diagram Balok (Bar Chart) .....................................................................................4
C. Diagram Milstone......................................................................................................5
D. PERT/CPM (Program Evaluationand Review Technique/Critical
PathMethod) ..............................................................................................................8

BAB III PENUTUP...............................................................................................................12


A. Kesimpulan................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah upaya yang terorganisir, terencana dan berlangsung secara
terus menerus adalam rangka membina manusia atau anak didik menjadi insan
yang bisa diandalakan dewasa dan berbudaya. Terorganisir mengandung makna
bahwa pendidikan harus dilakukan oleh usaha sadar manusia dengan dasar tujuan
yang jelas, berisi tahapan dan memiliki komitmen bersama. Adapun berencana
mengandung arti bahwa pendidikan itu direncanakan sebelumnya, dengan suatau
perhitungan yang matang dan berbagai sistem pendukung yang disiapkan.
Sementara berlangsung terus menerus mengandung arti bahwa pendidikan itu
berlangsung terus menerus sepanjang hayat.
Perencanaan pendidikan saling berhubungan erat dengan pembuat kebijakan
bidang pendidikan. Perencanaan yang baik dapat menggambarkan tindakan
ekonomis atau menghindari pemborosan sumber daya tenaga, waktu, biaya,
sarana, sehingga semua potensi organisasi memiliki arahan yang jelas untuk
mencapai tujuan. Perencanaan akan memperkecil resiko yang dihadapi, karena
melalui perencanaan akan tergambar seluruh rangkaian kegiatan. Perencanaan
akan menggambarkan alat ukur pengendalian, pengawasan, evaluasi dalam upaya
menghindari kesalahan pengelolaan. Perencanaan akan menentukan daya guna
dan hasil guna setiap komponen pendidikan.
Perencanaan dalam hal pembangunan pendidikan ini berfungsi sebagai alat
pemandu dasar sehingga apa yang harus dilakukan sudah diatur dan ditata terlebih
dahulu agar mengurangi resiko yang akan dihadapi oleh perencana. Dalam suatu
pembuatan perencanaan diperlukan teknik perencanaan. Teknik perencanaan
dapat berjalan dengan baik apabila unsur-unsur pendukung terbentuknya
perencanaan juga berjalan dengan lancar. Dengan teknik perencanaan dapat
membantu perencanaan dalam mengambil keputusan, baik pada tingkat
perencanaan dimulai, perbaikan rencana maupun pada perencanaan ulang. Teknik
yang dipilih adalah teknik yang dapat digunakan oleh perencana pada semua
tingkatan perencanaan. Dalam makalah ini maka akan dibahas mengenai teknik-
teknik yang akan digunakan dalam merencanakan suatu perencanaan pendidikan.

1
B. Rumusan Masalah
1) Apa saja teknik-teknik perencanaan pendidikan?
2) Apa saja teknik-teknik PERTdan CPM?

C. Tujuan
1) Untuk mengetahui apa saja teknik-teknik perencanaan pendidikan.
2) Untuk mengetahui pa saja teknik-teknik PERTdan CPM.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teknik-Teknik Perencanaan Pendidikan Diagram


1. Prinsip-prinsip penrencanaan pendidikan
Ada beberapa prinsip dalam perencanaan pendidikan,yaitu:
1) Perencanaan itu interdisiplinair,karena pendidikan itu sendiri
sesungguhnya interdisiplinair terutama dalam kaitannya dengan
pembangunan manusia.
2) Perencanaan itu fleksibel dalam arti tidak kaku tetapi dinamis serta
responsive terhadap tuntunan masyarakat terhadap pendidikan.
3) Perencanaan itu objektif rasional dalam arti untuk kepentingan umum
bukan untuk kepentingan subjektif sekelompok masyarakat saja.
4) Perencanaan itu tidak mulai dari nol tetapi dari apa yang dimiliki, ini
berarti segala potensi yang tersedia merupakan asset yang perlu
digunakan secara optimal.
5) Perencanaan itu wahana untuk menghimpun kekuatan secara terkoordinir
untuk digunakan secermat mungkin untuk kepentingan pembangunan
pendidikan.
6) Perencanaan itu disusun dengan data, perencanaan tanpa data tidak
memiliki kekuatan yang dapat diandalkan.
7) Perencanaan itu mengendalikan kekuatan sendiri, tidak bersandarkan pada
kekuatan orang lain.
8) Perencanaan itu komprehensif dan ilmiah dalam arti mencakup
keseluruhan aspek pendidikan dan disusun secara sistematis.1

1
Fattah,N.2014, Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Hal.90

3
2. Teknik-teknik perencanaan pendidikan
Dalam pembuatan perencanaan diawali dengan teknik perencanaan.
Teknik perencanaan dapat berjalan dengan baik apabila unsur-unsur
pendukung terbentuknya dapat berjalan dengan lancar. Unsur-unsur tersebut
antara lain:
a) Sebelum melakukan suatu perencanaan harus mengetahui keadaan
sekarang dan apa yang ingin direncanakan.
b) Merencanakan sesuatu dengan target agar tujuan tercapai atau adanya
perubahan.
Teknik-teknik dalam perencanaan pendidikan bertujuan membantu
perencanaan dalam mengambil keputusan.2 Teknik yang dipilih dalam uraian
ini adalah teknik yang dapat digunakan oleh para perencana pada semua
tingkat perencanaan. Teknik-teknik tersebut antara lain yaitu:

1) Diagram Balok (Bar Chart)


Diagram Balok bisa disebut juga Diagram Gannt. Diagram Balok
memberikan gambaran tentang kegiatan terperinci dari suatu proyek,
waktu memulai sikap kegiatan, dan lamanya kegiatan tersebut. Dalam
suatu proyek biasanya kita menjumpai beberapa kegiatan yang harus
dilakukan secara berurutan, yang berarti suatu kegiatan tidak dapat
dilakukan sebelum kegiatan lain diselesaikan. Itulah sebabnya Diagram
Gannt, garis mengenai jadwal kegiatan diletakkan secara tumpang tindih.
Contoh diagram balok (bar chart):
Waktu
April Mei Juni Juli Agustus Dst.
Kegiatan
Keg. A

Keg.B

Keg.C

Keg.D

Keg.E

Dst.

2
Enoh, J. 1992. Dasar-Dasar Perencanaan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.Hal.57

4
 Kelemahan dari Diagram Balok adalah:
a. Hubungan antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya tidak
tergambarkan atau hubungan kebergantungan tidak ditunjukkan.
b. Tidak bisa diidentifikasi kegiatan mana yang merupakan kegiatan
kritis. Kegiatan kritis adalah kegiatan yang tidak dapat ditunda, apabila
tertunda mengakibatkan gangguan terhadap penyelesaian keseluruhan
proyek.
Menurut Timan dalam Damayati (2013) beberapa hal yang dipandang sebagai
kelemahan dari diagram ini antara lain:
a. Hubungan antara satu aktivitas dengan aktivitas lain tidak ditunjukkan.
b. Kegiatan kritis (kegiatan yang sedemikian pentingnya sehingga penundaan
kegiatan tersebut akan mengganggu atau menunda keseluruhan proyek)
tidak dapat diidentifikasikan).
c. Penyempurnaan (updating) informasi karena adanya perubahan waktu
mulai atau waktu penyelesainnya suatu kegiatan menyebabkan diagram ini
harus diganti seluruhnya.
Meskipun demikian sampai saat ini Diagram Balok masih banyak digunakan
terutama untuk kegiatan-kegiatan yang tidak kompleks.3

2) Diagram Milstone
Diagram Milestone ini adalah sistem penjadwalan yang dibuat sesudah
GanttCharts dengan sedikit perbaikan.Keunikannya ialah “Milestone”-
suatu hal yang khusus dan penting dalam proyek yang dapat digunakan
sebagai dasar untuk pelaporan. Diagram Milstone disebut juga diagram
struktur perincian kerja. Diagram ini menggambarkan unsur-unsur
fungsional suatu proyek dengan keterkaitannya secara fungsional. Struktur
ini dibuat berdasarkan pemecahan struktur proyek yang disusun secara
hierarkis. Apabila secara keseluruhan dianggap sebagai sistem, maka
proyek itu dipecah menjadi bagian-bagian (subsistem).Hal yang khusus

3
Pidarta, M. 1988. Perencanaan Pendidikan Partisipatori dengan Pendekatan Sistem. Jakarta:
P2LPTK Ditjen Pendidikan Tinggi.Hal.55

5
dan penting ini berguna bagi para pembuat keputusan diberbagai tingkatan
yang erat sekali hubungannya terhadap kesuksesan proyek.4
a) Tekhnik Diagram Milstone
Milestone adalah suatu bagian item pekerjaan yang dibuat untuk
menggambarkan suatu poin tertentu dalam jadwal proyek. Poin-poin pada item
pekerjaan ini haruslah yang dianggap menjadi bagian penting pada tiap fase
pekerjaan sebelum melanjutkan pekerjaan berikutnya atau berpengaruh atas
kelangsungan pekerjaan berikutnya. Contohnnya adalah pada suatu pekerjaan
gedung yang dimulai dari kelompok pekerjaan persiapan lahan, struktur
bawah, struktur atas, finishing dan M/E, lalu sitedevelopment.
Jika milestone berfokus pada poin kemajuan sebuah proyek, kamu dapat
melihat bagaimana milestone berguna dalam penjadwalan. Sama seperti tugas
memecah proyek yang lebih besar menjadi bagian-bagian yang dapat dikelola,
milestone dapat membagi percabangan proyek untuk membuatnya lebih
sederhana dan efektif.
Sebagai praktik terbaik perencanaan proyek, letakkan milestone dalam
jadwal untuk mengelola ekspektasi si pengguna dengan lebih baik. Praktik ini
akan membantu kamu untuk menentukan pedoman untuk semua tahapan
penyelesaian proyek, mengidentifikasi milestone yang telah dicapai dan yang
tertinggal dan mengelola ide atau gagasan dari mereka yang terlibat dalam
proyek.

b) Milstone yang efektif


Sebuah milestone yang efektif, harus memenuhi kriteria sebagai
berikut ini:
1) Specific, ruang lingkupnya jelas.
2) Measurable, yaitu terukur, untuk menentukan apakah tahapan tersebut bisa
dinyatakan selesai atau tidak selesai.
3) Attainable, yaitu dapat diselesaikan kurun waktu yang tersedia.
4) Relevant, yaitu terkait dengan ruang lingkup pekerjaan.
5) Timely, yaitu ditentukan tanggal awal dan tanggal akhir penyelesaian.
6) Open, yaitu terbuka mudah dipahami oleh berbagai pihak.

4
Usman, Husaini. 2008. Manajemen: Teori Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.Hal,78

6
7) Small, yaitu tidak terlalu rumit.
8) Assignable, yaitu dapat ditentukan dengan mudah pihak atau bagian yang
bertanggungjawab atas pencapaian milestone.
9) Progressive, yaitu pencapaian suataumilestone adalah awal dari
pelaksanaan milestone berikutnya.
10) Significant, yaitu ruang lingkup milestone tidak terlalu kecil sehingga
tidak terlalu banyak milestone yang harus dibuat.5

c) Tujuan Diagram Milstone


Milestone digunakan dalam penjadwalan proyek dengan beberapa
tujuan,yaitu:
1) Sebagai tanda dimulainya sebuah tahapan penting dalam pekerjaan
2) Sebagai pos sinyal berakhirnya sebuah tahapan penting dalam pekerjaan
3) Sebagai peringatan untuk deadline dalam pekerjaan
4) Sebagai tanda sebuah keputusan penting yang dibuat dalam pekerjaan

d) Keuntungan penggunaan “MilestoneCharts”


1) Penampilannya sederhana
2) Tidak rumit
3) Mudah membuatnya
4) Mudah memperkirakan lamanya waktu
5) Indikator pelaksanaan kritis dicoba ditunjukkan
6) Bagannya dapat diperbesar/ atau diperkecil sesuai keinginan
7) Mudah dimengerti oleh banyak orang
8) Mempersiapkan sebuah struktur sistem pelaporan bagi manjemen selama
pelaksanaan

e) Kelemahan penggunaan “MilestoneCharts”


1) Terlalu sederhana bagi proyek besar
2) Perkiraan persentase sering tidak member arti
3) Kegiatan sering digambarkan secara ngambang
4) Kaitan antar kegiatan tidak ditunjukkan

5
Nanang Fattah. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2013.Hal.51

7
5) Tidak mudah mencek ketepatannya.

3. PERT (Program EvalutionandReviewTechique)


PERT (Program EvalutionandReviewTechnique) yaitu teknik penilaian dan
peninjauan program. CPM (CriticalPath Metode) yaitu metode jalur kritis.
Menurut (Richard, 1980) PERT diartikan sebagai teknik manajemen dalam
merencanakan dan mengendalikan proyek-proyek yang bersifat nonrepetitive (tak
berulang). PERT sebagai teknik manajemen bertujuan untuk sebanyak mungkin
mengurangi adanya penundaan, gangguan, mengkoordinasikan,
mensingkronisasikan berbagai bagian sebagai suatu keseluruhan. Menurut
(Galack, 1968) PERT membantu para manajer dalam memecahkan masalah yang
bersifat realistis dan menjadi alat yang sangat penting dalam membuat keputusan.
Kegunaan PERT ini terletak pada tingkat ketelitian analisis dari suatu
kegiatan, urutan serta hubungan logisnya. Dalam hal ini PERT merupakan alat
yang penting pada fase pra-perencanaan suatu proyek. PERT dapat digunakan
hampir dalam segala kegiatan, mulai dari memformulasikan rencana sampai pada
evaluasi dari implementasi suatu rencana.CPM merupakan suatu teknik
perencanaan yang dipergunakan dalam proyek yang mempunyai data biaya.
Perbedaan pokok antara PERT dan CPM terletak pada penentuan perkiraan waktu
yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap kegiatan. Dalam CPM perkiraan
waktu dan biaya untuk setiap aktivitas.6
a. Kelebihan
1) Memiliki asumsi bahwa proyek yang akan dilaksanakan adalah baru
2) Mengoptimalkan waktu penyelesaian proyek dan belum menekankan soal
minimisasi biaya
3) Mengestimasi waktu aktivitas ini dengan formulir
4) Dapat bekerja dengan ketidakpastian melalui penggunaan waktu
probabilitas.
5) Memperkirakan waktu yang diperlukan untuk masing-masing kegiatan
seperti menit, jam, minggu atau bulan adalah unit umum yang biasa
digunakan waktu untuk penyelesaian suatu kegiatan.

6
Tubagus Haedar Ali, ”Prinsip-prinsip Network Planning”, Gramedia,Jakarta, 1992.Hal.98

8
b. Kekurangan
1) Cenderung terlalu optimis dalam menetapkan waktu penyelesaian sebuah
proyek.
2) Perkiraan atas waktu yang dibutuhkan bagi masing-masing kegiatan
bersifat subjektif fan tergantung pada asumsi.

4. CPM (CriticalPathMethod)
CPM merupakan teknik menganalisis jaringan kegiatan atau aktivitas-aktivitas
ketika menjalankan proyek dalam rangka memprediksi durasi total.
a. Kelebihan
1) Saat berguna untuk menjadwalkan dan mngendalikan proyek besar.
2) Konsep yang lugas atau langsung dan tidak memerlukan perhitungan
matematis yang rumit.
3) Jaringan grafis membantu melihat hubungan antar kegiatan secara cepat.
4) Dokumentasi proyek dan gambar menunjukkan siapa yang bertanggung
jawab untuk kegiatan yang beragam.
5) Dapat diterapkan untuk proyek yang bervariansi.
6) Berguna dalam mengawasi jadwal dan biaya.

b. Kekurangan
1) Kegiatan proyek harus ditentukan secara jelas, dan hubungannya harus
bebas dan stabil.
2) Hubungan pendahulu harus dijelaskan dan dijaringkan bersama-sama.
3) Perkiraan waktu cenderung subjektif dan bergantung pada kejujuran para
manajer yang takut akan bahaya terlalu optimis atau tidak cukup
pesimistis.
4) Adanya bahaya yang terselubung dengan terlalu banyaknya penekanan
pada jalur yang nyaris kritid perlu diawasi dengan baik.

9
5. PERT/CPM (Program EvaluationandReviewTechnique/CriticalPathMethod)
PERT/CPM adalah gambaran kejadian-kejadian dan kegiatan-kegiatan yang
diharapkan akan terjadi yang dibuat secara kronologis dan dengan kaitan
logis.PERT dan CPM sering disebut network karena melukiskan hubungan
kebergantungan dan pengaturan kegiatan yang logis yang membentuk jaringan
kerja dari suatu proyek. Hubungan kebergantungan kegiatan-kegiatan dilukiskan
dengan menggunakan simbol-simbol dari kegiatan dan kejadian. Pada taraf ini
faktor waktu dan sumber belum dipertimbangkan, baru pada kegiatan dan
kejadian berhubungan satu sama lain. Pada fase ini perlu diidentifikasikan
sebelum yang lain dimulai, apa yang menjadi hambatan terhadap apa. 7
Salah satu tujuan yang ingin dicapai dengan menggunakan jaringan kerja
PERT adalah menentukan waktu dan membuat penjadwalan penyelesaian proyek.
Untuk menentukan jadwal ini terdapat 4 macam waktu, yaitu:
a) Waktu terpendek (tercepat) yaitu waktu yang paling optimis, diperkirakan
semua berjalan baik sesuai dengan rencana (tanpa hambatan).
b) Waktu terpanjang (paling lambat) yaitu waktu yang paling pesimis,
diperkirakan terdapat kekelirua (hambatan).
c) Waktu yang paling mungkin, yaitu yang ada diantara kedua waktu tersebut
yaitu waktu normal.
d) Waktu longgar (slack) yaitu waktu penundaan suatu kegiatan. merupakan
metode penjadwalan proyek yang divisualisasikan dengan suatu grafik atau
bagan yang melambangkan ilustrasi dari sebuah proyek.

Untuk dapat lebih mengetahui PERT/CPM ada beberapa konsep dasar


yang penting diketahui antara lain :
 Jaringan kerja (network).
 Peristiwa (events)
 Kegiatan (activities)
 Waktu luang (slack)
 Kegiatan semu (dummyactivity)
 Mergepoint
 Burstpoint

7
Tubagus Haedar Ali, ”Prinsip-prinsip Network Planning”, Gramedia,Jakarta, 1992.Hal.95

10
a. Keuntungan penggunaan PERT/CPM
 Proyek yang rumit sekali dapat disederhanakan dalam bentuk penjadwalan
 Kaitan antar kegiatan dan peristiwa ditunjukkan secara jelas.
 Indikator pelaksanaan kritis ditunjukkan
 Analisa program dapat dilakukan dari saat ke saat
 Dapat menunjukkan potensi-potensi penyimpangan sebelum terjadi
 Dapat menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu penyimpangan di masa
dating
 Mempersiapkan sebuah sturktur sistem pelaporan bagi manajemen selama
pelaksanaan
 Mudah untuk menyesuaikan perubahan
 Mudah menghitung persentase pekerjaan yang telah selesai.

b. Kelemahan penggunaan PERT/CPM


 Penampilannya rumit dan berorientasi matematis
 Sukar dimengerti oleh orang awam
 Banyak menggunakan terminologi teknis
 Membutuhkan latihan singkat (2 atau 3 hari)
 Pembuatan bagan memerlukan keterampilan dan seni tersendiri

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi dalam perencanaan pendidikan ada beberapa teknik-teknik
perencanaan yang digunakan untuk membantu dalam memudahkan
pelaksanaan perencanaan tersebut, diantaranya teknik-teknik perencanan
pendidikan yaitu:
1) Diagram Balok Diagram Balok (Bar Chart) sering disebut diagram Gannt
(Gannt Chart) karena diagram ini memberikan gambaran tentang
Kegiatan terperinci dari suatu proyek, waktu memulai sikap kegiatan,
Lamanya kegiatan tersebut.
2) Diagaram Milstone disebut juga diagram struktur perincian kerja. Diagram
ini menggambarkan unsur-unsur fungsional suatu proyek dengan
keterkaitannya secara fungsional. Apabila secara keseluruhan dianggap
sebagai sistem, maka proyek itu dipecah menjadi bagian-bagian
(subsistem).
3) PERT, (program evaluation and review technique) yaitu teknik penilaian
dan peninjauan program. CPM, (Critical Path Metode), yaitu metoda jalur
kritis.

12
DAFTAR PUSTAKA

Tubagus Haedar Ali, ”Prinsip-prinsip Network Planning”, Gramedia,Jakarta, 1992.


Usman, Husaini. 2008. Manajemen: Teori Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Enoh, J. 1992. Dasar-Dasar Perencanaan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Fattah, N. 2014.Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Pidarta, M. 1988. Perencanaan Pendidikan Partisipatori dengan Pendekatan Sistem. Jakarta:
P2LPTK Ditjen Pendidikan Tinggi.
Matin. Perencanaan Pendidikan .Depok: PT. Raja Grafindo Persada. 2015
Nanang Fattah. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2013.

13

Anda mungkin juga menyukai