Khamisatul Husna
23300639
1. Setelah Anda memahami tentang backward design dalam UbD, tentulah ditemukan sebuah
pola yang berbeda dari yang selama ini dilaksanakan dalam pembelajaran. Untuk itu analisis
apa perbandingan dari implementasi kurikulum menggunakan UbD dengan model
pengembangan kurikulum lainnya (Tyler, Taba, Oliva). Tunjukkan dalam bentuk tabel!
Jawab :
Jawab :
Meskipun masih dalam tahap pengembangan, banyak sekolah dan lembaga pendidikan
yang mulai menerapkan pendekatan UbD dalam desain pembelajaran mereka.
Namun, tantangan terbesar yang dihadapi adalah keterbatasan sumber daya dan
pemahaman yang mendalam tentang pendekatan ini.
Diperlukan pelatihan yang intensif bagi guru-guru untuk memahami konsep dan praktik
yang efektif dalam menerapkan UbD.
b. Hasil Pembelajaran Peserta Didik dalam Kerangka UbD
Implementasi UbD dalam pembelajaran telah menunjukkan hasil yang positif dalam hal
pemahaman siswa terhadap konsep-konsep pembelajaran yang mendalam.Siswa cenderung
lebih terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, karena mereka memahami tujuan
pembelajaran dan memiliki pandangan yang jelas tentang bagaimana pembelajaran tersebut
relevan dengan kehidupan mereka.Selain itu, kemampuan siswa untuk mentransfer
pengetahuan ke dalam konteks kehidupan nyata juga terbukti meningkat secara signifikan.
Peran guru dalam implementasi UbD sangat penting. Guru bukan hanya sebagai fasilitator
pembelajaran, tetapi juga sebagai desainer pembelajaran yang efektif.Guru perlu memiliki
pemahaman mendalam tentang konsep pembelajaran dan bagaimana merancang
pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa.Selain itu, guru juga harus mampu
menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung dan memotivasi siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.Dengan demikian, implementasi UbD
dalam pembelajaran menunjukkan potensi yang besar untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran di Indonesia.
Jawab:
1. Pengetahuan yang Mendalam
Hasil yang Diinginkan: Siswa mampu menjelaskan konsep-konsep utama dengan rinci
dan mendalam.
Bukti Penilaian: Tes tertulis atau lisan yang memerlukan siswa untuk menjelaskan
konsep dengan rinci dan memberikan contoh konkret yang relevan dengan materi yang
dipelajari.
2. Keterampilan Analisis
Hasil yang Diinginkan: Siswa mampu menganalisis masalah atau situasi tertentu
dengan menggunakan konsep yang telah dipelajari.
Bukti Penilaian: Penugasan atau proyek yang meminta siswa untuk menganalisis studi
kasus, skenario, atau masalah yang kompleks, kemudian menyajikan temuan analisis
mereka dalam laporan tertulis atau presentasi lisan.
3. Kemampuan Penerapan
Hasil yang Diinginkan: Siswa mampu menerapkan konsep-konsep yang dipelajari ke
dalam konteks yang berbeda.
Bukti Penilaian: Tugas praktis atau proyek yang meminta siswa untuk menerapkan
pengetahuan mereka dalam situasi kehidupan nyata. Misalnya, dalam mata pelajaran
sains, siswa dapat melakukan eksperimen atau simulasi untuk menguji konsep yang
telah dipelajari.
Bukti Penilaian: Proyek kolaboratif atau diskusi kelompok yang meminta siswa untuk
menjelaskan bagaimana konsep-konsep yang berbeda saling terkait dan saling
mempengaruhi.
Bukti Penilaian: Jurnal refleksi atau esai yang meminta siswa untuk merenungkan
pembelajaran mereka, mengevaluasi kelemahan dan kekuatan mereka, dan mengajukan
pertanyaan yang kritis terhadap materi yang dipelajari.