Anda di halaman 1dari 4

Topik 2 Perancangan dan pengembangan kurikulum

T2.2 Mulai dari diri


Slide 2-8
Berdasarkan video tersebut apa saja model pengembangan kurikulum

Model pengembangan
kurikulum ada 3 yaitu: 1.
Model Tyler 2. Model Taba 3.
Model
pengembangan kurikulum
berbasis standar
Model pengembangan kurikulum ada 3 yaitu:
1. Model Tyler, Model Ralph Tyler yang menerangkan bahwa pengembangan
kurikulum harus logis dan sistematis yang mengikuti pola berurutan mulai dari
pemilihan tujuan.
2. Model Taba, yaitu versi modifikasi dari pegembangan Tyler yang menerangkan
bahwa pengembangan kurikulum harus logis di semua fase pengembangan kurikulum.
3. Model pengembangan kurikulum berbasis standar, yaitu yang menerangkan bahwa
pengembangan kurikulum untuk semua disiplin ilmu dari pendidikan dasar hingga
pendidikan tinggi.
Menurut anda model apa yang menjadi acuan dalam mengembangkan kurikulum
diIndonesia?

Menurut saya pengembangan kurikulum di Indonesia mengacu pada Standards-based


curriculum Development karena pengembang kurikulum untuk semua disiplin ilmu dari
Pendidikan jenjang dasar hingga Pendidikan tinggi dengan setiap jenjang memiliki standar
yang berbeda. Selain itu pengembangan kurikulum di Indonesia juga sesuai dengan tahapan
Standards-based curriculum Development, yakni mengembangkan standar,
mengembangkan tolak ukur, dan mengembangkan produk.
Jika anda menjadi penentu kebijakan pengembangan kurikulum,
bagaimana sebaiknya mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan
karakteristik bangsa Indonesia?
Jika saya menjadi penentu kebijakan pengembangan kurikulum, maka saya akan mengacu pada
model Taba. Hal ini dikarenakan sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia yang sangat beragam.
Dari keberagaman itulah dibutuhkan diagnostic kebutuhan sesuai dengan karakteristik suku ataupun
daerah masing-masing agar pembelajaran lebih mudah dipahami peserta didik. Kemudian perlu
didampingi nilai-nilai karakter Pancasila atau budaya setempat agar nilai-nilai tersebut tidak hilang.

Bagaimana anda memaknai istilah Understanding by Design?

Understanding by design sebagai sebuah pendekatan pembelajaran yang


meningkatkan pemahaman secara mendalam dan keterlibatan siswa, desain pembelajaran ini
berorientasi dari hasil belajar atau cara berpikir tentang pembelajaran, penilaian dan
pengajaran yang menempatkan siswa di tengah proses pembelajaran.Keunikan dari UbD
adalah pada pola perencanaan yang terbalik (backward design), yaitu dimulai dari apa yang
ingin dipahami oleh siswa dari topik bahasan tertentu, berlanjut kepenyusunan penilaian
yang mengukur bukti-bukti pembelajarannya dan terakhir keperencanaan pengajaran
yang akan dilakukan. Hal ini berbeda dengan pendekatan yang biasa dilakukan oleh guru
yang berdasar pada buku teks, pola pengajaran yang disukainya tentang pokok bahasan
tertentu ataupun aktivitas pengajaran yang terstruktur dan berurutan. Demikian juga halnya
dengan penilaian/test hasil belajar, biasanya guru melakukannya pada tahap akhir kegiatan
pada saat proses pengajaran telah berakhir. Pendekatan terbalik membuat guru untuk mulai
mengoperasionalisasi tujuan atau standar yang ingin dicapai dalam bentuk bukti-bukti
melalui kegiatan penilaian saat ia merencanakan satu pokok bahasan.Proses itu mengingatkan
mereka untuk memulai dengan pertanyaan bukti belajar apakah yang saya inginkan dari siswa
bahwa mereka sudah memahami dan mengusasi pelajaran- sebelum melakukan perencanaan
kegiatan pembelajaran. Guru yang melakukan ini, mencoba untuk berpikir sebagai penilai
tentang pencarian bukti proses belajar, yang tidak saja membantu mereka menjelaskan tujuan
yang ingin dicapai, namun juga mempertajam target mengajar dan belajar sehingga siswa
dapat berprestasi lebih baik dan mengetahui tujuan belajar. Tingginya koherensi antara hasil
yang dinginkan, kinerja kunci-nya dan kegiatan pengajaran dan belajarakan membawa pada
tingginya kinerja siswa.
Jelaskan perbedaan pengembangan kurikulum menggunakan UbD
dengan pengembangan kurikulum dengan model lainnya?

Perbedaan perancangan kurikulum dengan menggunakan UbD dan kurikulum


padaumumnya yaitu UbD memakai sistem backward design, yaitu suatu
pendekatan dalammerancang kurikulum atau pelajaran yang dimulai dengan tujuan
yang ingin dicapai.Perancangan kurikulum dengan UbD sendiri memiliki 3 tahapan utama
yaitu:
1. Menentukan Tujuan pembelajaran.
2. Menentukan assement.
3. Menentukan proses belajar yang akan diterapkan.
Sedangkan pada pengembangan kurikulum model lainnya memiliki tahapan utama
yaitu:
1. Menentukan/merancang proses pembelajaran
2. Menentukan Capaian Hasil Belajar.
3. Hasil dari proses belajar tersebut/asesmen.
Perbedaan paling mencolok antara UbD dengan model lainnya adalah penempatan siswa
sebagai fokus pembelajaran. Dengan demikian, guru akan lebih memperhatikan
kebutuhansiswa. Tak hanya itu, siswa juga bisa lebih memperoleh penilaian yang otentik
daripada pengembangan kurikulum dengan model lainnya. Hal ini dilakukan agar tenaga
pendidik tahu apakah tujuan dari pembelajaran sudah tercapai apa belum. Pengembangan
kurikulum ini juga bisa lebih mengurangi anggapan bahwa tenaga pendidik adalah
pusat dari pembelajaran daripada model lainnya. Dengan demikian, tenaga pendidik juga
memikirkan apa yang terbaik untuk para siswanya.
Menurut Wiggins (2005), ada tiga tahap perancangan desain Understanding by Design
yaitu:1. Tahap pertama : Desire Results (hasil akhir yang diinginkan)1) Estabilished Goal
(Tujuan utama)Menurut Wynn & Wiggins (Wiggins dan McTighe, 2006:67) ide utama
adalah dipilihterutama dengan kekuasaan mereka untuk menjelaskan fenomena,
merekamemberikan survey komprehensif tentang ilmu pengetahuan. Dalam ide
utamadifokuskan pada satu set yang lebih kecil dari pada ide prioritas dan
menggunakannyauntuk membingkai pengajaran dan penilaian. Pertanyaan untuk menentukan
tujuanutama adalah “Apa tujuan yang relevan dan ditetapkan sebagai tujuan
daripembelajaran?” 2) Essential Question (Pertanyaan Utama) Bagaimana kita bisa
mengambil intipengetahuan dan membentuknya menjadi menarik dan bekerja
dengan efektif?bagaimana bisa menghindari kesalahan yang sama berdasarkan aktivitas dan
cakupandasar desain? Dalam UbD, fokusnya adalah bagian yang dicapai dengan
membingkaitujuan dalam hal “apa” (Wiggins dan McTighe, 2006:105). Pertanyaan
untukmenentukan pertanyaan utama adalah “Apa pertanyaan perangsang yang
akanmembantu penyelidikan, pemahaman dan transfer dalam belajar?”3) Understanding
(Pemahaman) Apa ide-ide utama? Hal khusus yang didapatkan agarmemahami? Apa salah
konsep yang kira-kira akan didapatkan? Dari poinUnderstanding dan Essential
Question ditentukan: 1. Siswa akan tahu: Apa kunci daripengetahuan dan kemampuan yang
akan siswa dapatkan (kesimpulan/hasil). 2. Siswaakan bisa/mampu: Apa yang harus
bisa mereka lakukan sebagai hasil daripembelajaran. 2. Tahap kedua : Acceptable
Evidence (bukti penilaian) a) Performance Taks (Tugas performa) Apa tugas yang akan
siswa tunjukkan dalampemahaman yang diinginkan? Dengan apa kriteria hasil pemahaman
di periksa/dinilai? b) Other Evidence (bukti lainnya) Melalui bukti lain apa yang akan siswa
tunjukkan jikasiswa sukses dalam mendapatkan hasil yang diinginkan? Bagaimana siswa
merefleksikandan menilai diri sendiri mengenai pelajaran yang mereka terima?3. Tahap
ketiga : Planing plan (rencana pembelajaran) Fokus pada pembelajaran yang menarik
dan efektif, dirancang untuk : Pengalamanbelajar dan instruksi apa yang akan
mempromosikan pemahaman yang diinginkan,pengetahuan dan keterampilan. Bagaimana
desain yang memastikan bahwa semua siswaterlibat secara maksimal dan efektif untuk
memenuhi tujuan. Dalam kegiatanpembelajaran kita bisa menggunakan metode
WHERETO untuk mengarahkan siswa:W_Where dan Why memastikan bahwa siswa
memahami akan kemana (tujuan belajar),dan alasan mengapa mempelajari hal tersebut.
H_Hook dan Hold menarik perhatiansiswa di awal dan mempertahankan perhatian mereka
di seluruh proses pembelajaran.E_Equip membekali siswa dengan pengalaman yang
diperlukan, alat-alat, pengetahuan,dan kemampuan untuk memenuhi tujuan kinerja.
R_Rethink, Reflect dan Revisememberikan siswa banyak kesempatan untuk
memikirkan kembali ide-ide besar,merefleksikan kemajuan, dan merevisi pekerjaan
mereka. E_Evaluate membangunkesempatan bagi siswa untuk mengevaluasi kemajuan dan
menilai sendiri. T_Tailoreddisesuaikan untuk mencerminkan bakat individu, minat,
gaya, dan kebutuhan.O_Organized diatur untuk mengoptimalkan pemahaman yang
mendalam.

Jika kurikulum UbD ini diterapkan di Indonesia, apa saja dampak


positifnya bagi siswa, guru, dan lembaga?

Bagi peserta didik:Peserta didik belajar lebih bermakna dan lebih terarah untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh kurikulum.
Bagi pendidik: Didapat dengan mudah membuat strategi atau metode pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik peserta didik agar tujuan pembelajaran tercapai.
Bagi Lembaga: melengkapi kekurangan dari kurikulum sebelumnya sehingga dapat
meningkatkan mutu Pendidikan di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai