Teori Penjelasan
UbD Understanding by Design (UbD) adalah pendekatan desain kurikulum
yang terkenal dengan metodenya yang terbalik atau backward design.
Proses desain dimulai dengan menentukan tujuan pembelajaran yang
jelas dan diukur. Setelah itu, identifikasi cara untuk mengukur
pencapaian tujuan tersebut melalui penilaian autentik. Langkah terakhir
adalah merancang pengalaman pembelajaran yang mendukung siswa
mencapai tujuan tersebut. Pendekatan ini memberikan fokus pada
pemahaman mendalam dan aplikasi pengetahuan dalam konteks nyata,
memastikan bahwa pembelajaran memiliki tujuan yang jelas dan
relevan.
Tyler Model pengembangan kurikulum Tyler lebih bersifat tradisional dengan
fokus pada penetapan tujuan pembelajaran. Tyler menegaskan bahwa
perencanaan pembelajaran harus dimulai dengan menetapkan tujuan
yang jelas dan spesifik. Tahapan selanjutnya adalah merancang
pengalaman pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan tersebut.
Model ini mendasarkan perencanaan kurikulum pada hasil yang
diinginkan, menitikberatkan pada perolehan pengetahuan dan
keterampilan oleh siswa.
Taba Pendekatan Taba mengusulkan siklus perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi dalam merancang kurikulum. Taba menekankan pengalaman
belajar siswa dan penyesuaian iteratif berdasarkan hasil evaluasi.
Prosesnya dimulai dengan menentukan tujuan, merancang pengalaman
pembelajaran, dan kemudian mengevaluasi efektivitas pembelajaran.
Pendekatan siklus ini memberikan fleksibilitas dan adaptabilitas dalam
menyusun kurikulum sesuai dengan perkembangan siswa.
Oliva Model pengembangan kurikulum Oliva menekankan integrasi dan
penyesuaian terus-menerus. Oliva mengusulkan pendekatan yang
iteratif dengan penekanan pada integrasi mata pelajaran. Prosesnya
melibatkan penentuan tujuan, perencanaan pembelajaran yang
mempertimbangkan pengintegrasian materi, serta penyesuaian terus-
menerus berdasarkan evaluasi. Pendekatan ini bertujuan untuk
menciptakan kurikulum yang koheren dan sesuai dengan
perkembangan siswa.
3. Berikut merupakan lima hasil yang diinginkan dan bukti penilaiannya pada aspek
pemahaman dalam metode Understanding by Design (UbD):
1) Kemampuan Menjelaskan (Explanation): Siswa mampu menjelaskan konsep
atau materi dengan kata-kata mereka sendiri. Bukti Penilaian: Ujian lisan di
mana siswa diminta untuk menjelaskan suatu konsep atau materi tertentu.
2) Kemampuan Mengartikulasikan Signifikansi (Interpretation): Siswa dapat
menginterpretasikan atau mengartikulasikan makna dari konsep atau
informasi dalam konteks yang lebih luas. Bukti Penilaian: Proyek tulisan di
mana siswa menunjukkan pemahaman makna konsep dalam situasi
kontekstual.
3) Aplikasi dalam Konteks Nyata (Application): Hasil yang Diinginkan:* Siswa
mampu mengaplikasikan pengetahuan atau konsep yang dipelajari dalam
situasi dunia nyata. Bukti Penilaian: Proyek praktis atau simulasi yang
mengharuskan siswa menerapkan konsep dalam konteks realistis.
4) Penggunaan Perspektif (Perspective): Siswa dapat melihat suatu konsep dari
berbagai sudut pandang atau perspektif yang berbeda. Bukti Penilaian:
Diskusi kelompok di mana siswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan
perspektif mereka tentang suatu konsep.
Referensi:
Abdur Rahman As’ari. Penggunaan Backward Design Dalam Merancang Pembelajaran
Matematika yang Bernuansa Observation-based Learning. Jurusan Matematika, FMIPA
Universitas Negeri Malang. 26 Maret 2014
penggunaan backward design dalam merancang pembelajaran ...
https://www.researchgate.net/profile/Abdur-Asari/publication/273634688_Penggunaan_Ba
ckward_Design_dalam_Merancang_Pembelajaran_Matematika_yang_Bernuansa_Observati
on-Based_Learning/links/5507803d0cf26ff55f7e6125/Penggunaan-Backward-Design-dalam-
Merancang-Pembelajaran-Matematika-yang-Bernuansa-Observation-Based-Learning.pdf
Wiggins, G. and McTighe, J. Understanding by Design: Extended 2nd Edition. Alexandria, VA:
ASCD, 200