Anda di halaman 1dari 4

1.

Apa yang membedakan kerangka UbD dengan model pengembangan kurikulum


lainnya?
Yang membedakan UbD dengan model pengembangan kurikulum lain adalah:

1) UbD menggunakan pendekatan berbasis pemahaman (understanding-based)


dalam merancang kurikulum, sedangkan model lain mungkin menggunakan
pendekatan berbasis tujuan (goal-based) atau berbasis proses (process-based).
2) UbD memiliki struktur yang terdiri dari tiga tahap yaitu menentukan tujuan
pembelajaran, menentukan bukti-bukti kinerja untuk menilai ketercapaian
tujuan pembelajaran, dan perumusan strategi serta pelaksanaan pembelajaran.
Sementara itu, model lain mungkin memiliki struktur yang berbeda.
3) Fokus dari UbD adalah pengembangan pemahaman siswa dan kemampuan
untuk mentransfer pengetahuan ke situasi dunia nyata, sedangkan model lain
mungkin memiliki fokus yang berbeda.
4) Tujuan dari UbD adalah mempersiapkan siswa agar memiliki pemahaman dan
kemampuan untuk memecahkan masalah dalam situasi dunia nyata, sedangkan
tujuan dari model lain mungkin berbeda.

Letak perbedaan kerangka UbD dengan model pengembangan kurikulum


lainnya adalah kerangka desainnya. Dalam UbD, dikenal dengan istilah
backward design atau sistem logika desain mundur,di mana suatu rancangan
pembelajaran disusun dari belakang yaitu berawal dari penentuan tujuan
pembelajaran kemudian evaluasi dan kegiatan yang tepat untuk mencapai
tujuan tersebut. Dengan pendekatan ini kita dapat mengembangkan rancangan
pembelajaran sehingga rancangan yang dibuat dapat benar-benar mencapai
hasil akhir yang diinginkan yang sudah ditetapkan. Hal yang sangat
diutamakan dalam pendekatan ini adalah understanding atau pemahaman,
rancangan ini dituntut untuk membuat siswa dapat berpikir dengan tingkat
yang lebih tinggi dalam proses pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.
Selain itu peristiwa dan contoh yang digunakan selama proses pembelajaran
adalah peristiwa yang kontekstual dan realistis.

2. Idealkah kerangka UbD diterapkan di Indonesia? Jelaskan alasannya!

Menurut saya, kerangka UbD ideal ketika diterapkan di Indonesia. Karena dengan konsep
backward design, kita dapat mengembangkan rancangan pembelajaran sehingga rancangan
yang dibuat dapat benar-benar mencapai hasil akhir yang diinginkan yang sudah ditetapkan.
Selain itu, melalui desain ini guru dapat memulai perencanaan dengan hasil yang ingin
dicapai, sehingga guru dapat mengatur kelas lebih efektif. Tujuan pembelajaran, hasil, dan
langkah-langkah, guru memiliki struktur yang jelas saat guru merencanakan kegiatan
pembelajaran. Siswa akan menemukan makna dalam kegiatan kelas lebih mudah karena
mereka menyadari, hasil tujuan dan langkah-langkah untuk penilaian. Desain pembelajaran
ini berorientasi dari hasil belajar atau cara berpikir tentang pembelajaran, penilaian dan
pengajaran yang menempatkan siswa di tengah proses pembelajaran. Meskipun UbD
memiliki keunikan-keunikan yang membantu meningkatkan kualitas pembelajaran,
implementasi kerangka kerja UbD di Indonesia masih terbatas dan memerlukan pemahaman
yang lebih luas dari para pendidik. Oleh karena itu, sementara UbD memiliki potensi untuk
menjadi kerangka yang ideal, diperlukan upaya untuk meningkatkan pemahaman dan
kesiapan dalam menerapkannya secara luas di Indonesia.
3. Menurut anda keunikan apa yang dimiliki oleh UbD dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran?

Menurut saya, UbD (Understanding by Design) memiliki beberapa keunikan dalam


meningkatkan kualitas pembelajaran yang dapat diterapkan di Indonesia:
 Fokus pada Pemahaman: UbD mengacu pada pengembangan pemahaman
yang mendalam, bukan hanya penguasaan materi, yang sesuai dengan
kebutuhan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
 Desain Mundur: Pendekatan desain mundur (backward design) yang
digunakan oleh UbD memungkinkan pengembangan kurikulum yang lebih
terarah dan terfokus pada tujuan pembelajaran. suatu rancangan pembelajaran
disusun dari belakang yaitu berawal dari penentuan tujuan pembelajaran
kemudian evaluasi dan kegiatan yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut.
 Menggunakan Bukti dan Assesment (Penilaian outentik) : UbD memperlukan
bukti dan assesment sebagai alat untuk mengukur pemahaman siswa, yang
membantu dalam mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dalam
pembelajaran.
 Fokus pada hasil output dan tujuan yang sama.
 Mengembangkan Keterampilan Untuk Memecahkan Masalah: UbD bertujuan
untuk mempersiapkan siswa agar memiliki pemahaman dan kemampuan untuk
memecahkan masalah dalam situasi dunia nyata, yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat di Indonesia.
 Menggunakan Teknik Pengembangan Kurikulum yang Efektif: UbD
menggunakan teknik pengembangan kurikulum yang efektif, seperti
menggunakan sumber daya pendidikan secara melengkapi (teaching
resources) yang ada untuk mendukung pembelajaran. Meskipun UbD
memiliki keunikan-keunikan yang membantu meningkatkan kualitas
pembelajaran, implementasi kerangka kerja UbD di Indonesia masih terbatas
dan memerlukan pemahaman yang lebih luas dari para pendidik. Oleh karena
itu, sementara UbD memiliki potensi untuk menjadi kerangka yang ideal,
diperlukan upaya untuk meningkatkan pemahaman dan kesiapan dalam
menerapkannya secara luas di Indonesia.

4. Apakah ada perbedaan antara apa yang dijelaskan oleh kelompok Anda, kelompok
lain, literatur dan Anda sendiri?

Ada perbedaan dalam pencarian sumber dan literatur. Namun materi secara
keseluruhan sama mengenai UbD. Dimana UbD dikenal dengan istilah backward
design atau sistem logika desain mundur,di mana suatu rancangan pembelajaran
disusun dari belakang yaitu berawal dari penentuan tujuan pembelajaran kemudian
evaluasi dan kegiatan yang tepat untuk mencapai tujuan.

5. Jelaskan mengapa ada kesamaan atau perbedaan diantara penjelasan tersebut!


Jawab :
Pendapat setiap kelompok dan literatur berbeda karena memiliki sumber rujukannya
masing-masing. Literatur bisa berbeda pendapat karena adanya perbedaan dalam
metode penelitian, data yang digunakan, atau interpretasi hasil penelitian. Tinjauan
literatur atau literature review sangat penting dalam membuat suatu tulisan ilmiah
karena memberikan ide dan tujuan tentang topik penelitian yang akan dilakukan.
Tujuan utama dari literature review adalah untuk memahami dan menggambarkan
keadaan penelitian terkini, mengidentifikasi kesenjangan penelitian yang ada, serta
menyusun dasar teoretis yang kuat untuk penelitian yang akan dilakukan.

6. Tingkat kebutuhan topik ini oleh masyarakat.


a. Sangat dibutuhkan
b. Dibutuhkan
c. Cukup dibutuhkan
d. Tidak dibutuhkan
e. Sangat tidak dibutuhkan
Jelaskan tingkat pernyataan Anda tersebut dalam bentuk deskripsi!
Jawab :

Tingkat kebutuhan topik ini oleh masyarakat dan pengguna mengenai topik model
pengembangan kurikulum ini menurut saya adalah sangat dibutuhkan. Bagi saya,
dengan mempelajari topik ini masyarakat jadi tahu bagaimana perkembangan
kurikulum dari zaman ke zaman yang selalu berkembang sesuai kebutuhan
masyarakat dan desain pengembangan UbD dapat dijadikan rujukan untuk
merancang suatu pembelajaran yang kreatif dan inovatif sesuai konteks zaman.
Selain itu, masyarakat merupakan bagian dari keberhasilan suatu pendidikan yang
ikut berperan dalam pengembangan kurikulum dan sebagai sumber kurikulum.
Dalam sistem pendidikan masyarakat juga ikut menyumbangkan pendapat atau
aspirasinya terhadap kurikulum yang berkembang di sekolah.

7. Dengan media apa Anda akan mendiseminasikan kepada masyarakat (pilih yang
paling anda prioritaskan)?
a. Media sosial (Youtube, Instagram, Tiktok, Facebook, Twitter, dll)
b. Media massa (majalah, koran, buletin dll)
c. Media ilmiah (jurnal, buku, makalah, artikel, prosiding dll)
d. Media konferensi (seminar, FGD, diskusi terbatas, kelompok kerja guru dll).

Jelaskan pilihan Anda mengapa menjadi prioritas!


Jawab :

Pilihan yang paling saya prioritaskan dalam mendiseminasikan topik “pemahaman


sebagai capaian belajar Understanding by Design (UbD)” kepada masyarakat adalah
media ilmiah, seperti jurnal, buku, makalah, artikel, dan prosiding. Hal ini karena
media ilmiah memiliki kelebihan dalam menyajikan informasi yang lebih terperinci,
terstruktur, dan terpercaya. Selain itu, media ilmiah juga dapat diakses oleh para
akademisi, pendidik, dan peneliti yang memiliki minat dan kebutuhan dalam
pengembangan kurikulum. Dengan menggunakan media ilmiah, penyebaran
informasi mengenai UbD dapat tersebar secara cepat dan dapat dijadikan sebagai
referensi dalam pengembangan kurikulum di Indonesia. Meskipun demikian,
penggunaan media sosial dan media massa juga dapat menjadi alternatif penting
dalam mendiseminasikan UbD kepada masyarakat secara luas. Untuk
mendiseminasikan harus menjelaskan masalah terlebih dahulu dari fakta
perkembangan kurikulum dari zaman ke zaman yang terus berkembang yang selalu
diperbaiki untuk menyempurnakan karena ada beberapa komponen yang belum
berhasil sehingga kurikulum perlu dikembangkan sampai akhirnya ada inovasi
pengembangan desain berupa UbD. Bagaimana perkembangan pemahaman dari
zaman ke zaman

Anda mungkin juga menyukai