Anda di halaman 1dari 8

JURNAL REFLEKSI PEMBELAJARAN

Nama : Azka Syifaul Nikmah


NPM : 1922760205

Nama Mata Perancangan dan Pengembangan Kurikulum


Kuliah

Review Pada mata kuliah ini, saya mempelajari mengenai konsep dasar
Pengalaman pengembangan kurikulum dan kerangka kerja kurikulum Understanding
Belajar by Design yang terdapat pada 7 topik pembahasan, antara lain:

Topik 1: Konsep Dasar Pengembangan Kurikulum


Pada topik 1, saya mempelajari mengenai konsep dasar kurikulum
yang terdiri dari pengertian, komponen, landasan dan prinsip
pengembangan kurikulum. Menurut UU Sisdiknas 2003 bab 1 pasal 1
pengertian kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Terdapat beberapa komponen
kurikulum yang terdiri dari tujuan (tujuan umum dan khusus), isi (materi
pembelajaran), strategi (proses penyampaian), serta evaluasi (kualitas
dan kuantitas). Dalam mengembangkan kurikulum terdapat 4 landasan
yang mendasarinya yaitu landasan filosofis (filsafat negara), psikologis
(teori belajar dan perkembangan peserta didik), sosiologis (kondisi sosial
masyarakat), dan historis (Hunkins & Ornstein, 2016) . Selain itu, dalam
mengembangkan kurikulum terdapat beberapa prinsip yang harus
diperhatikan, yaitu prinsip relevansi (sesuai perkembangan IPTEK),
fleksibilitas (dapat disesuaikan dengan kondisi yang tidak diprediksi),
kontinyu (berkesinambungan), efektif dan efisien (pemanfaatan sumber
daya yang optimal).

Topik 2: UbD Sebagai Kerangka Kerja Kurikulum


Understanding by design (UbD) adalah suatu pendekatan desain
kurikulum yang berfokus pada tujuan akhir agar peserta didik memiliki
pemahaman mendalam dalam menggunakan pengetahuannya untuk
menghasilkan suatu keterampilan melalui pembelajaran yang efektif
(Wiggins & McTighe, 2005). Dalam kerangka UbD pemahaman peserta
didik didapatkan melalui pembelajaran yang berfokus pada peserta didik
(student center) dimana guru membantu peserta didik untuk
mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya dengan memberikan
contoh nyata, memberikan bimbingan agar peserta didik dapat
membangun pengetahuan dan keterampilannya secara mandiri.
Menurut Wiggins & McTighe (2012), kerangka UbD menggunakan
backward design dengan 3 tahapan, antara lain:
1. Mengidentifikasi hasil yang diinginkan
Mencakup pengetahuan dan keterampilan yang ingin didapatkan
oleh peserta didik setelah mengikuti pembelajaran.
2. Menentukan bukti penilaian
Bukti penilaian yaitu dokumentasi untuk memvalidasi bahwa
hasil yang diinginkan telah tercapai. Terdapat dua jenis bukti
penilaian yang dapat digunakan, yaitu tugas proyek dan bukti
lainnya seperti quiz, tes, pengamatan atau portofolio digunakan
untuk melengkapi penilaian.
3. Merancang pembelajaran
Berupa pemilihan tentang metode pengajaran, urutan pelajaran,
dan bahan sumber untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Topik 3: Pemahaman Sebagai Capaian Belajar UbD


Pemahaman adalah suatu hasil berupa ide atau gagasan yang muncul
dari mempelajari sesuatu. Menurut Brown (2004), terdapat 6 aspek yang
dapat mengukur pemahaman dalam UbD yaitu:
1. Mampu Menjelaskan
Mampu menjelaskan, mendesain, atau menyampaikan sesuatu
menggunakan bukti atau contoh nyata, tidak hanya mampu
menjawab pertanyaan tetapi menyebutkan bukti bahwa
jawabannya benar.
2. Mampu Menafsirkan
Dapat menerjemahkan konsep atau pengetahuan yang dimiliki
dengan tepat, termasuk memiliki kemampuan untuk mengkritik,
menganalogikan, membandingkan, memprediksi dan membuat
hipotesis
3. Mampu Menerapkan
Kemampuan untuk menggunakan pengetahuan pada sesuatu yang
baru, unik atau pada situasi yang tidak terduga, termasuk mampu
membangun, menciptakan, menampilkan, memproduksi dan
memberikan solusi
4. Memiliki Perspektif
Mampu menganalisis dan mengambil kesimpulan dari beberapa
sudut pandang terkait suatu topik atau situasi tertentu
5. Berempati
Mempunyai kemampuan untuk merasakan berada di situasi atau
posisi orang lain, dapat mendeskripsikan perasaan orang lain dan
menghormati tindakan orang lain, mampu menggunakan perasaan
dalam proses berpikirnya.
6. Memiliki Kesadaran atau pengetahuan diri
Memiliki kemampuan untuk merefleksi dan mengevaluasi diri
sendiri, mengetahui dengan jelas kemampuan diri sendiri.

Topik 4: Penilaian dan Evaluasi Pemahaman dalam UbD


Setelah mempelajari konsep pemahaman dalam UbD yang terdiri
dari 6 aspek yaitu dapat menjelaskan, menginterpretasi, mengaplikasi,
memiliki perspektif, berempati, dan memiliki pengetahuan diri. Pada
topik ini saya bersama mahasiswa lainnya berdiskusi untuk membuat
rubrik penilaian berdasarkan kriteria yang terdapat pada enam aspek
pemahaman dalam UbD. Adapun kriteria yang digunakan adalah sebagai
berikut:
1. Mampu Menjelaskan (Akurat, koheren, dibenarkan, sistematis
dan prediktif)
2. Mampu Menginterpretasi (Bermakna, berbagi wawasan,
signifikan, ilustratif, membuat jelas)
3. Mampu Mengaplikasi (Efektif, efisien, fasih, adaptif dan anggun)
4. Memiliki Perspektif (Kreibel, mengungkapkan, wawasan, masuk
akal dan tidak biasa)
5. Mampu Berempati (Sensitif, terbuka, reseptif, perseptif dan
taktis)
6. Memiliki Pengetahuan Diri (Sadar diri, metakognitif,
penyesuaian diri sendiri, reflektif dan bijak)

Topik 5: Modul Rancangan Pembelajaran dalam UbD


Kerangka kerja UbD menekankan pada hasil pemahaman yang
mendalam, maka dalam merancang pembelajaran dengan UbD supaya
menggunakan strategi WHERE TO, antara lain:
1. W (Where and Why)
Mengidentifikasi tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Tujuan
harus jelas, terukur, terarah dengan pemahaman konseptual dan
relevan dengan kehidupan nyata.
2. H (Hook)
Menciptakan pengalaman belajar yang menarik dan memotivasi
peserta didik.
3. E (Equip)
Menyediakan alat, sumber daya dan keterampilan yang
diperlukan bagi peserta didik untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
4. R (Provide)
Merefleksikan pembelajaran bersama peserta didik dengan
memberikan umpan balik.
5. E (Evaluate)
Menggunakan bentuk penilaian untuk memeriksa pemahaman
peserta didik terhadap tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
6. T (To be tailored)
Merancang pengalaman pembelajaran yang disesuaikan dengan
kebutuhan dan minat peserta didik.
7. O (To be organized)
Mengatur urutan pembelajaran yang logis dan koheren.

Topik 6: Modul Implementasi Pembelajaran dalam UbD


Pada topik 6, terdapat beberapa ilustrasi yang disediakan untuk
didiskusikan, diantaranya mengenai buku teks sebagai sumber belajar,
tindakan-tindakan guru dan kegiatan peserta didik dalam pembelajaran,
serta mengenai pembelajaran langsung dan pembelajaran terbimbing.
Beberapa hasil diskusi tersebut adalah, buku teks hanyalah salah satu
sumber belajar, maka dalam pembelajaran supaya tidak hanya terpaku
pada buku teks tetapi dapat menggunakan berbagai sumber lainnya,
dalam melakukan penilaian juga supaya tidak berpaku pada soal-soal
yang terdapat pada buku teks tetapi supaya memberikan penilaian
berdasarkan aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan. Pada saat
pembelajaran, guru supaya memberikan pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik dengan memfasilitasi berbagai aktifitas agar peserta
didik dapat membangun, memeriksa dan memperluas pengetahuan dan
keterampilannya. Dalam pembelajaran, guru dapat menerapkan
pembelajaran langsung atau terbimbing disesuaikan dengan kebutuhan
peserta didik.

Topik 7: Problematika dan Evaluasi Implementasi UbD


Pada topik ini, saya mempelajari mengenai problematika, hambatan,
tantangan dan solusi dari implementasi UbD yang dihadapi oleh
stakeholder, waka kurikulum, kepala sekolah, guru dan peserta didik.
Diantaranya yaitu, beberapa guru mungkin mengharapkan sebuah
template dan format dalam melaksanakan pembelajaran agar lebih
mudah, sedangkan dalam UbD pembelajaran harus disesuaikan dengan
kebutuhan peserta didik, maka seorang guru harus mulai berpikir secara
luas dan agar peserta didik dapat berkembang sesuai dengan era atau
zamannya.

Refleksi Refleksi pengalaman belajar yang saya pilih yaitu topik 5 mengenai
Pengalaman modul rancangan pembelajaran dalam UbD dan topik 6 mengenai modul
Belajar yang implementasi pembelajaran dalam UbD, kedua topik tersebut sangat
dipilih
penting untuk dipelajari karena memberikan pemahaman yang
dibutuhkan dalam merancang dan mengimplementasikan pembelajaran
berdasarkan kerangka UbD yang terdapat pada kurikulum merdeka.
Pada topik 5, saya bersama mahasiswa lainnya mendiskusikan
mengenai strategi WHERE TO dalam merancang pembelajaran
berdasarkan kerangka UbD, pada rangkaian strategi tersebut menekankan
guru sebagai fasilitator yang harus memperhatikan tujuan pembelajaran
yang jelas terarah dan terukur. Untuk mencapai tujuan tersebut, guru
supaya memfasilitasi aktifitas pembelajaran yang menarik dan
memotivasi yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik. Untuk
mengetahui capaian tujuan pembelajaran, maka guru supaya
menyediakan penilaian yang sesuai dan melakukan refleksi bersama
peserta didik.
Pada topik 6, saya bersama mahasiswa lainnya mendiskusikan
mengenai implementasi pembelajaran dalam UbD, dimana guru supaya
memberikan sumber belajar yang bervariasi dari berbagai media seperti
video YouTube atau aplikasi lain yang menunjang pembelajaran agar
peserta didik tidak terpaku dengan buku teks sebagai satu-satunya
sumber belajar. Implementasi UbD juga menekankan pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik agar terlibat aktif dalam pembelajaran,
membangun pemahaman secara mandiri dengan guru sebagai fasilitator
melalui pembelajaran terbimbing, tetapi guru juga dapat memberikan
pembelajaran langsung, salah satunya dengan metode ceramah jika
dibutuhkan, disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran.
Selama mempelajari mata kuliah ini terdapat kesulitan dalam
menemukan referensi terkait UbD, karena pembahasan mengenai
implementasi UbD pada pembelajaran dalam bentuk artikel masih
terbatas, sehingga saya dalam memahami UbD lebih banyak belajar dari
buku sumber oleh Wiggins & McTighe dan dari LMS.

Analisis Berikut ini merupakan link google drive yang berisi artefak
Artefak pembelajaran dari topik 1 - 7 menggunakan alur MERDEKA.
Pembelajaran https://drive.google.com/drive/folders/1Utji8Qrj3jRUk4eBvqJRLerA6x8
3tyf_?usp=sharing

Pada topik 1, saya bersama mahasiswa lainnya secara berkelompok


mendiskusikan lebih dalam mengenai salah satu prinsip kurikulum yaitu
prinsip kontinyu yang berarti adanya hubungan antara kurikulum dari
berbagai tingkat pendidikan sehingga tidak terjadi pengulangan materi
pembelajaran yang berakibat jenuh atau membosankan baik oleh guru
atau peserta didik. Contoh dari penerapan prinsip kontinyu yaitu pada
materi “Procedure Text” jenjang SMP konten pembahasan teks prosedur
hanya membahas teks prosedur sederhana, Sedangkan pada jenjang
SMA/SMK, konten pembahasan materi disesuaikan dengan jurusan
maupun kebutuhan peserta didik pada jenjang SMA/SMK dan materi
satu tingkat lebih berbobot dibandingkan dengan pada jenjang SMP.
Untuk lebih jelasnya, berikut merupakan link google drive yang berisi
artefak pembahasan prinsip kontinyu:
https://drive.google.com/drive/folders/1KzeNztD_JsMKz4-0CV1OfYOL
s6yiupgG?usp=share_link
Pada topik 2, saya bersama mahasiswa lainnya secara berkelompok
mendiskusikan mengenai salah satu tahapan backward design yaitu
menentukan bukti penilaian yang dapat berupa penilaian unjuk kerja
seperti role play, presentasiesentasi, proyek atau praktik untuk menilai
keterampilan peserta didik dan bukti penilaian lainnya seperti quiz atau
tes untuk menilai pengetahuan peserta didik. Berikut merupakan link
artefak yang lebih lengkap mengenai tahapan backward design dalam
UbD.
https://drive.google.com/file/d/1vPQEPaNPq8lTvPLiV4xrKA5c1nfG52
LI/view?usp=sharing
Pada topik 3, saya bersama mahasiswa lainnya secara berkelompok
mendiskusikan salah satu aspek pemahaman dalam UbD yaitu mampu
mengaplikasikan atau menerapkan yang berarti peserta didik dapat
mengaplikasikan pengetahuan sesuai dengan prosedur dan langkah
langkah yang benar dan mampu menggunakan pengetahuan dengan
efektif dalam keadaan realistis. Contohnya dapat ditunjukan melalui
tugas performa, dimana peserta didik mampu menyusun teks prosedur
sederhana mengenai "Bagaimana cara mengganti oli", selain menuliskan
dalam bentuk teks peserta didik juga diminta untuk mempraktikkan
secara langsung sebagai bentuk penerapan pemahaman dari cara
mengganti oli dengan cara di video. Berikut merupakan artefak yang
berisi contoh mampu menerapkan lainnya.
https://drive.google.com/file/d/1oBsI4EwGBa42o5LOycrgooTkDBi1FB
X4/view?usp=sharing
Pada topik 4, saya secara individu membuat koneksi antar materi
tentang aspek-aspek pemahaman dalam UbD beserta kriteria dan rubrik
penilaiannya. Berikut merupakan link artefak yang menjelaskan lebih
lanjut.
https://drive.google.com/file/d/1qCk2xstglxHanjRJmRoHFWH_2aEIY3
W5/view?usp=sharing
Pada topik 5, saya secara individu membandingkan penjelasan dari
kelompok lain mengenai salah satu strategi WHERE TO yaitu Where
and Why, penjelasan kelompok lain sudah sesuai dengan literatur
menurut Wiggins & McTighe (2005) yaitu “Where” berarti guru harus
merancang tugas atau proyek yang menghadirkan peserta didik ke dalam
konteks yang relevan dan bermakna dan mereka dapat mengaplikasikan
pengetahuan mereka dengan cara nyata dan berguna. “Why” berarti guru
harus menjelaskan mengapa peserta didik belajar topik tersebut dan
bagaimana topik tersebut relevan dengan kehidupan peserta didik.
Berikut merupakan artfegak yang berisi penjelasan lebih lanjut.
https://docs.google.com/document/d/1axXFmoX_yxbI4DlLDHpFNdagg
KwIBEp0/edit?usp=sharing&ouid=111044045947228928296&rtpof=tru
e&sd=true

Pemahaman Mata kuliah ini memberikan saya penguatan kompetensi profesional


Bermakna yang perlu dimiliki oleh guru, karena pada mata kuliah ini saya
(Good mendapatkan pemahaman baru mengenai kurikulum secara dasar dan
Practice)
kurikulum menggunakan kerangka UbD, yang sekarang sedang berusaha
diaplikasikan pada kurikulum merdeka.
Salah satu bentuk penerapan kerangka UbD pada kurikulum
merdeka adalah dengan menekankan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai, memilih asesmen dan merancang proses pembelajaran, hal
tersebut sesuai dengan backward design atau desain mundur dalam UbD.
Pada saat PPL 1, saya sudah mencoba menerapkan desain mundur
tersebut, dimana dalam merancang modul ajar yang pertama di
identifikasi adalah capai pembelajaran yang diturunkan ke dalam tujuan
pembelajaran berdasarkan tingkat kognitif peserta didik melalui
taxonomy bloom. Selanjutnya adalah menentukan jenis asesmen yang
ingin dipilih agar dapat mencapai tujuan pembelajaran dan merancang
proses pembelajaran berdasarkan model dan sintaks.
Penerapan desain mundur dalam proses pembelajaran juga akan
membuat peserta didik lebih paham mengenai arah hasil dari proses
pembelajaran,, karena diawali dengan penekanan tujuan pembelajaran
dibandingkan hanya sekedar mengikuti alur proses pembelajaran tanpa
memahami apa yang akan didapatkan. Pada saat PPL 1, saya sudah
mencoba memberitahu tujuan pembelajaran diawal proses pembelajaran,
tetapi saya rasa penyampaian saya masih kurang jelas sehingga kurang
memancing minat peserta didik dalam proses pembelajaran, hal tersebut
ingin saya perbaiki pada PPL 2 nanti.
Kerangka UbD menekankan pada pemahaman mendalam
dibandingkan hanya sekedar mengetahui materi yang dipelajari, maka
terdapat 6 aspek pemahaman dalam UbD yang perlu diperhatikan. Pada
saat PPL 1, terdapat beberapa aspek yang sudah saya terapkan
diantaranya adalah dengan memberikan refleksi di setiap akhir
pembelajaran agar peserta didik dapat memiliki pengetahuan diri dengan
lebih baik.
Salah satu implementasi UbD dalam pembelajaran adalah dengan
tidak menjadikan buku teks sebagai sumber pembelajaran yang utama,
pada saat saya PPL 1 saya lebih banyak memberikan materi berupa video
atau PPT dan meminta peserta didik untuk membangun pengetahuannya
melalui diskusi.
Setelah mempelajari mata kuliah ini harapannya kompetensi saya
dalam merancang dan memfasilitasi pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik peserta didik akan meningkat,, sehingga
peserta didik mendapatkan pemahaman yang mendalam dan
mendapatkan keterampilan yang dapat diterapkan pada kehidupan nyata.

Daftar Pustaka

Brown, J. L. (2004). Making the most of understanding by design. ASCD.


Depdiknas. (2003). Undang-undang RI No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Hunkins, F. P., & Ornstein, A. C. (2016). Curriculum: Foundations, principles, and issues.
Pearson Education.
Wiggins, G. P., & McTighe, J (2012). Understanding by design framework. Alexandria, VA:
Association for Supervision and Curriculum Development.
Wiggins, G. P., & McTighe, J. (2005). Understanding by design. Ascd.

Anda mungkin juga menyukai